Berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah |
Guru memiliki peran ganda yaitu sebagai pengajar sekaligus sebagai pendidik. Didalam merealisasikam dan mengembangkan tugas atau peran gandanya maka guru memiliki persyaratan kepribadian sebagai guru diantaranya, Suka bekerja keras, demokratis, penyayang, menghargai kepribadian peserta didik, sabar, memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang bermacam-macam, perawakan menyenangkan dan berkelakuan baik, adil dan tidak memihak, toleransi, mantap dan stabil, ada perhatian terhadap persoalan peserta didik, lincah, mampu memuji, perbuatan baik dan menghargai peserta didik, cukup dalam pengajaran, mampu memimpin secara baik.
Tugas guru tidak terbatas pada memberikan informasi kepada murid namun tugas guru
lebih konprehensif dari itu. Selain mengajar dan membekali murid dengan pengetahuan, guru
juga harus menyiapkan mereka agar mandiri dan memberdayakan bakat murid di berbagai
bidang, mendisiplinkan moral mereka, membimbing hasrat dan menanamkan kebajikan dalam
jiwa mereka. Guru harus menunjukkan semangat persaudaraan kepada murid serta
membimbing mereka pada jalan kebenaran agar mereka tidak melakukan perbuatan yang
menyimpang dari ajaran agama.
Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum,
sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efesien.Upaya itu tidak lain untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti yang kita ketahui saat ini masalah pendidikan di
Indonesia menjadi suatu masalah yang rumit dimana kebutuhan masyarakat akan pendidikan
sangat tinggi seiring dengan perkembangan IPTEK dan pengaruh globalisasi, akan tetapi
sebagian besar masyarakat masih dalam keadaan ekonomi yang sulit. Sehingga diperlukan
suatu solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Mengkomunikasikan |
Keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain
siswa, guru, metode, sarana dan prasarana serta situasi kelas pada saat itu. Semua faktor
diatas sangat berperan penting. Guru diharapkan dapat mengembangkan model
pembelajaran sehingga siswa lebih memahami materi mapel Kejuruan yang akan diajarkan. Guru dituntut
menggunakan metode mengajar yang lebih baik, inovatif untuk memotivasi siswa dalam
belajar.
Pemilihan metode pengajaran dan model pembelajaran merupakan kompetensi dasar
yang harus dimiliki oleh seorang guru. Selain itu agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik, profesional dan bertanggungjawab, guru harus memiliki kepribadian yang mantap,
stabil dan dewasa (Mulyasa, 2007:35). Namun dalam kenyataannya terdapat kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai
dengan paradigma yang dipergunakan. Siswa di sekolah dijejali dengan informasi-informasi
yang harus dikuasai, sementara kehidupan di masa depan menuntut pemecahan masalah
baru secara inovatif.
Paradigma belajar yang dewasa ini adalah belajar yang beroriantasi pada
proyek, masalah, penyelidikan (inkuiri), penemuan dan penciptaan. Penggunaaan prinsipprinsip belajar yang berorientasi pada masalah, belajar secara kolaboratif, belajar dengan
melakukan kegiatan yang berpusat pada masyarakat, serta pembelajaran yang didasarkan
pada dunia nyata diharapkan akan memberikan hasil belajar yang lebih baik. Dengan hasil
belajar yang lebih baik, siswa diharapkan mampu bersaing demi kemajuan bangsa.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan model pembelajaran Inquiri Based Learning (IBL). Menurut Sudarman (2007:69) Iquiry
Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk
belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
No comments:
Post a Comment