Sehat dalam makna
positif yang digambarkan al-Qur‟an, yakni terpeliharanya semua potensi anugerah. Ada kekhususannya yang dapat digambarkan alQur‟an pada aspek sehat lahir dan bathin pada masalah ini, terutama semua
potensi jiwa dan raganya senantiasa bermakna untuk sehat dan kuat melakukan
ibadah kepada Allah SWT dengan sempurna sebagai bukti rasa syukurnya kepada
Allah SWT yang telah menciptakannya dengan suatu harapan agar memperoleh
ridha-Nya dan mendapatkan mau‟nah tertinggi dari Tuhannya untuk mendapatkan
syurga jannatun na‟im.
Surga jannatun na'im merindukan orang-orang kuat
beribadah dan beramal shalih dengan sempurna sesuai kehendak dan keinginan
Allah SWT ataupun yang diridhai-Nya. Sudah barang tentu, hanya orang-orang
sehat dan kuat lahir bathinnya maupun kesempurnaannya beribadah atau beramal
shalih kepada Allah yang akan menempati surga yang berkualitas.
Kuat itu
identik dengan sehatnya lahir dan bathin, karena itu hanyasanya pada orang-orang
yang kuat dan sehat itu pula yang akan mampu mengemban amanah Tuhan yakni
agama dengan kesempurnaan seluruh syariatnya. Oleh karena itu orang-orang
yang ingin mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang disertai keselamatan
di dunia dan di akhirat wajib berupaya sehat lahir dan bathin serta senantiasa
menghormati, menjaga dan memuliakan fisik dan rohaninya agar selalu sehat atau
membiasakan diri hidup sehat dalam bingkai syariat Islam berpedoman pada
ajaran al-Qur‟anul Karim dan Al-Hadits.
Sungguh amat
banyak nikmat Allah yang tidak dapat dihitung besarnya nikmat yang dicurahkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang pandai menggunakan nikmat Allah yang
Maha Kuasa. Di dalam al-Qur‟an pada Surah An-Nahl ayat 18 telah disebutkan
Allah SWT.
Artinya : dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S. An-Nahl : 18)
Berdasarkan ayat di atas, bahwa dapat diambil pelajaran bahwa nikmat
Allah tidak dapat dihitung oleh manusia siapapun karena kalau diperhatikan
terkait nikmat sehat pada manusia sungguh besar rahmat Allah tersebut dan
sepantasnya manusia wajib bersyukur kepada-Nya. Tanda bersyukurnya manusia
adalah dengan menggunakan semua potensi-potensi fisik dan jiwa rohaninya yang
telah dianugerahkan Tuhan kepadanya. Sehat fisik dapat diadakan dengan cara
makan-minum makanan yang halal dan baik, bergizi dan seimbang, istirahat yang
cukup, berolahraga dan menjaga pikiran maupun perasaan tidak tegang atau stres.
Sehat fisik ini merupakan potensi jasmani manusia yang selalu harus diupayakan
normal dan dapat mengendalikan datangnya penyakit-penyakit dari luar, karena
dipengaruhi oleh lingkungan tidak sehat yang merusak kekebalan tubuhnya atau
antibodi tubuh yang sehat. Namun yang lebih penting dan utama lagi adalah sehat
rohani berdasarkan upaya mempelajari agama dan mempertebal keimanannya
kepada yang ghaib, yakin dan percaya kepada rukun iman yang enam dan
melaksanakan rukun Islam yang lima. Iman dan taqwa berdasarkan aplikasi
ibadah murni kepada Tuhannya dan juga berdasarkan upaya memperbaiki diri
menyempurnakan hubungan ibadah sosialnya dengan sesama manusia dan
lingkungan alamnya, cara ini dapat mempengaruhi sehatnya sosial atau sehat lahir
dan bathinnya.
No comments:
Post a Comment