Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label Teknik Sipil. Show all posts
Showing posts with label Teknik Sipil. Show all posts

Menggambar Gorden/Tirai Jendela 3 Dimensi dengan AutoCAD

Berikut akan saya sajikan bagaimana membuat lekukan Gorden/tirai jendela menggunakan AutoCAD.
Langkah-langkahnya:
1. Membuat lekukan garis atas dari tirai tersebut

Menggunakan perintah polyline pada posisi 2d seperti gambar berikut.



2. Mengubah posisi area gambar dalam 3D (pilih SE Isometric),kemudian pindahkan salah satu obyek setinggi gorden yang dikehendaki.


 3. Aktifkan Toolbar UCS,untuk memindahkan UCS seperti gambar berikut


4. Buatlah tepi tirai kiri dan kanan dengan perintai 3DPOLY, Diawali dari titik A ke bawah bebas menentukan lekuknya (tidak lurus),kemudian di copy kemasing-masing ujung garis atas,seperti gambar berikut.


5. Kembalikan UCS ke WCS , kemudian berikan perintah SURFTAB1 dan SURFTAB2. Ketikan pada command

SURFTAB1 diisikan 100 misal dan SURFTAB2 diisi 30 misal.

6. Terakhir gunakan perintah EDGESURF

Lebih lengkap materi bisa didownload di sini FILE WORD dan File PDF


Read More »
24 September | 0komentar

Model Space & Layout (Paper) Space

Sebelumnya saya pernah membahas tulisan mengenai mengenai Mengatur print dengan layout, Mengatur Ukuran Kertas, Pengaturan skala Gambar. Banyak pertanyaan muncul dari blogger,siswa saya terkait dengan ini.Bedanya apa sebenarnya antara Model dan Layout dalam AutoCAD?
Didalam AutoCAD area kerja gambar terdapat dua jenis:
1. Model Space
2. Layout (paper) Space atau lebih dikenal dengan paper space

Ketika pertama membuka AutoCAD kita langsung dibawa kedalam Model Space. Semua penggambaran dilakukan di model ini (Model Space).


Paper Space atau yang biasa kita kenal Layout. Biasanya tertuliskan Layout1,Layout2 dst.Paper Space adalah area yang digunakan untuk merencanakan mengeprint dari model gambar.Pengaturan ukuran kertas,skala gambar pada paper space akan lebih tepat dan benar daripada mengeprint melalui Model Space.Untuk lebih lanjut bisa dilihat di Pengaturan Print menggunakan Layout.



Read More »
17 September | 0komentar

Memasukan Variasi di Gambar Denah

Gambar denah rumah tanpa gambar variasi (pendukung) seperti kursi,sofa,tempat tidur,wastafel,taman maka akan kurang menarik.Berkut ini cara menambahkan gambar pendukung denah tadi. Untuk gambar dengan menggunakan program AutoCAD 2008.Caranya sangat simpel.
Tekan tombol ctrl (contrl) dan tombol angka 2,sehingga muncul gambar berikut:

Untuk gambar denah biasanya lebih banyak di design center.Tinggal klik dan drag ke area gambar.Kemudian jika terlalu besar maka tinggal diatur dengan menggunakan scala.

Read More »
30 August | 0komentar

Membuat Stoklis dengan AutoCAD

Untuk membuat stoklis ruang gambar kita pindah ke Layout.Layout sebagai media penempatan gambar/stoklis/template dengan menyeting ukuran kertas gambar yang akan digunakan.
Langkah-langkahnya:
1. Masuk pada layout1
2. Menentukan ukuran kertas, misalkan A4
Dengan masuk pada plot (menu printer).Atur jenis kertas,orientasi drawing (landscape),plot upside down dan add page setup
3. Kemudian rename layout tadi dengan denah misalnya.
Plot paper size kertas A4 adalah 297x210mm, buat rectangle dengan ukuran tersebut, kemudian tambahkan keterangan dan ketentuan lain sesuai dengan stoklis



Read More »
29 August | 1komentar

Penemu Pondasi Cakar Ayam

Ide dari seekor ayam yang bisa berjalan ditanah yang becek dengan santainya tanpa terbebani oleh beratnya.Begitu kira-kira pemikiran dari Prof.Ir.Sedyatmo alumni ITB tahun 1934 sebagai seorang penemu pondasi cakar ayam.Pondasi Cakar Ayam adalah pondasi dangkal dengan menggunakan desain khusus.Istilah cakar ayam disamakan dengan pondasi footplat adalah sangat salah besar(pondasi cakar ayam tidak sama dengan pondasi footplat).
Kita selama ini memang salah kaprah menyamakan pondasi ini,menyebut pondasi footplat dengan pondasi cakar ayam. Padahal dua pondasi ini berbeda.Sama pondasi beton bertulang.
Sumber gambar http://alhadisquare.wordpress.com/



Read More »
23 August | 0komentar

Detail Tulangan Konstruksi Sederhana

Pada perencanaa bangunan/rumah sederhana beton termasuk salah satu struktur yang harus diperhitungan (maksudnya beton bertulang).Jenis/macam berton bertulang didalam bangunan gedung adalah beton sloof,kolom,balok,ringbalk,pondasi beton bertulang,balok latay.
Untuk struktur bangunan sederhana(dibaca tidak bertingkat) ukuran beton bertulang sudah dapat dipastikan standarnya.Misal untuk kolom dengan ukuran 15x15 cm,untuk ruangan kelas yang digunakan untuk laboratorium/untuk ruang kelas dengan ketinggian 4m atau lebih digunakan kolom 15x25 cm.


Juga untuk bangunan bertingkat yang menggunakan footplat sebagai pondasi maka digunakan pondasi bertulang


Read More »
18 August | 0komentar

Penetapan Lokasi Gedung,Aspek Makro dan Mikro

SITE PLAN
Penetapan lokasi gedung didahului oleh kegiatan verifikasi lokasi yaitu suatu kegiatan survei yaitu mengunjungi dan mempelajari kondisi dan potensi lokasi yang ada agar diperoleh lokasi gedung yang memenuhi persyaratan teknis edukatif dan konstruksi.
Penetapan lokasi gedung mempertimbangkan aspek makro dan mikro, antara lain :
1.    Aspek Makro yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
a.       Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten (RUTR).
b.   Sektor ekonomi dominan ( sektor yang telah dan akan dikembangkan untuk mendukung Penerimaan Asli Daerah)
c.       Sebaran kegiatan Kegiatan ekonomi (Sebaran Industri dan jasa saat ini dan rencana Pengembangan kedepan)
d.      Peta sebaran dan jumlah Pendidikan tingkat SLTP (SMP,MTs), SLTA (SMA, SMK, MA) serta jumlah angka lulusan dan penerimaan siswa baru
e.       Peta sebaran fasilitas lingkungan yang telah dan akan tersedia.

2.   Aspek Mikro yang perlu diperhatikan antara lain:
a.       Aspek Teknis Lokasi
b.      Aspek Utilitas lingkungan Lokasi
c.       Aspek Penunjang Lokasi
d.      Aspek Luasan dan Kesatuan Lokasi



Read More »
07 July | 0komentar

Peran Jasa Konstruksi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Sudah terbukti bahwa jasa konstruksi mempunyai peran yang strategis sehingga perlu dilakukan pembinaan yang hirarchi menuju kegiatan usaha yang sehat dan bertanggung jawab demi kesejahteraan rakyat. Di berbagai negara jasa konstruksi merupakan lokomotif dari gerbong ekonomi , hal ini dapat dirasakan bahwa segala sesuatunya sangat tergantung pada infrastruktur dan infrastruktur tidak lain adalah jasa konstruksi. Itulah sebabnya di beberapa negara jasa konstruksi mendapat perhatian, bahkan diupayakan jasa konstruksi juga berperan di luar negeri sehingga dapat memasukkan devisa bagi negara.  

Industri konstruksi memegang peranan penting dalam perkembangan perekonomian di Indonesia. Pada periode 1974 – 2000, laju rata-rata pertumbuhan industri konstruksi Indonesia, sebagai salah satu indikator kinerja, mencapai 7,7%, lebihtinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5,47%.(Sumber :Industri Jasa Konstruksi).
Untuk memperoleh gambaran kinerja jasa konstruksi yang lebih tepat, mekanisme penilaian terhadap indikator-indikator kinerja jasa konstruksi yang bersifat teknis,baik di tingkat industri secara keseluruhan, tingkat perusahaan (kontraktor dan konsultan) dan tingkat proyek diperlukan. Indikator kinerja yang terukur ini akan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kontribusi industri konstruksi serta sebagai feeback yang sangat berarti untuk mengidentifikasi permasalahan  dan alternatif  solusinya  dalam usaha  pengembangan jasa konstruksinasional berdasarkan data yang akurat. 

Read More »
05 July | 0komentar

Jenis Potensi Bencana di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan potensi bahaya (hazard potency) yang sangat tinggi. Beberapa potensi tersebut antara lain adalah gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung api, tanah longsor, angin ribut, kebakaran hutan dan lahan, letusan gunung api. Potensi bencana yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama, yaitu potensi bahaya utama (main hazard) dan potensi bahaya ikutan (collateral hazard) Potensi bahaya utama (main hazard potency) ini dapat dilihat antara lain pada peta potensi bencana gempa di Indonesia yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah wilayah dengan zona-zona gempa yang rawan, peta potensi bencana tanah longsor. peta potensi bencana letusan gunung api, peta potensi bencana tsunami, peta potensi bencana banjir, dan lain-lain.
Indonesia memiliki potensi bahaya ikutan (collateral hazard potency) yang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator misalnya likuifaksi, persentase bangunan yang terbuat dari kayu, kepadatan bangunan, dan kepadatan industri berbahaya. Potensi bahaya ikutan (collateral hazard potency) ini sangat tinggi terutama di daerah perkotaan yang memiliki kepadatan, persentase bangunan kayu (utamanya di daerah pemukiman kumuh perkotaan), dan jumlah industri berbahaya, yang tinggi. Dengan indikator di atas, perkotaan Indonesia merupakan wilayah dengan potensi bencana yang sangat tinggi.
Sumber: Siaga Gempa

Read More »
05 July | 0komentar

Momen Gaya

Momen gaya terhadap suatu titik didefisinikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jaraknya ke titik tersebut. Jarak yang dimaksud adalah jarak tegak lurus dengan gaya tersebut. Momen dapat diberi tanda positif atau negatif bergantung dari perjanjian yang umum, tetapi dapat juga tidak memakai perjanjian umum,yang penting bila arah momen gaya itu berbeda tandanya harus berbada. Pada gambar dibawah diperlihatkan momen gaya terhadap suatu titik.
Di samping momen terhadap suatu titik ada juga momen kopel yang didefinisikan sebagai momen akibat adanya dua buah gaya yang sejajar dengan besar sama tetapi arahnya berlawanan. Gambar di bawah menunjukkan momen kopel tersebut.



Momen dapat digambar dalam bentuk vektor momen dengan aturan bahwa arah vektor momen merupakan arah bergeraknya sekrup yang diputar oleh momen.

Perhitungan Moment dan Reaksi Pada Tumpuan



Sebuah konstruksi seperti diatas dikenai gaya sebesar 5 ton hitunglah :

a.        a. Reaksi pada tumpuan A dan B
b.        b. Momen  yang terjadi pada titik C

Jawab:
Mencari Reaksi pada tumpuan B        
Perletakan Beban yang berada ditengah-tengah gelagar maka reaksi yang diterima tumpuan adalah sama



          







Read More »
27 June | 0komentar

Pengertian Gaya

Gaya dapat didefisinikan sebagai sesuatu yang menyebabkan benda (titik materi) bergerak baik dari diam maupun dari gerak lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Dalam teknik bangunan gaya berasal dari bangunan itu sendiri berat benda di atasnya atau yang menempelnya, tekanan angin, gempa,perubahan suhu dan pengaruh pengerjaan.
Gaya dapat digambarkan dalam bentuk garis (atau kumpulan garis) yang memiliki dimensi besar, garis kerja, arah kerja dan titik tangkap. Satuan gaya menurut Sistem Satuan Internasional (SI) adalah Newton dan turunannya (kN). Akan tetapi ada yang memberi satuan kg gaya (kg). Bila gravitasi bumi diambil 10 m/detik2 maka hubungan satuan tersebut adalah 1 kg gaya (atau sering ditulis 1 kg) ekuivalen dengan 10 Newton. 
A = Titik Tangkap Gaya
P =  Besar Gaya  
AB = Garis kerja gaya

Kesetaraan gaya adalah “kesamaan pengaruh” antara gaya pengganti (resultan) dengan gaya yang diganti (gaya komponen) tanpa memperhatikan titik tangkap gayanya. Dengan demikian pada suatu keadaan tertentu, walaupun gaya sudah setara atau ekuivalen, ada perbedaan pengaruh antara gaya pengganti dengan yang diganti.
Pada prinsipnya gaya dikatakan setara apabila gaya pengganti dan penggantinya baik gerak translasi maupun rotasi besarnya sama. Pada gambar dibawah ini  gaya P yang bertitik tangkap di A dipindahkan di B dalam garis kerja yang sama adalah setara (dalam arti efek gerak translasi dan rotasinya) tetapi hal ini dapat berpengaruh terhadap jenis gaya yang dialami benda, pada waktu titik tangkap gaya di A mengalami gaya tekan, sedang pada waktu di B benda mengalami gaya tarik.

Keseimbangan gaya adalah hampir sama dengan kesetaraan gaya bedanya pada arah gayanya. Pada kesetaraan gaya antara gaya pengganti dengan gaya yang diganti arah yang dituju sama, sedang pada keseimbangan gaya arah yang dituju berlawanan, gaya pengganti (reaksi) arahnya menuju titik awal dari gaya yang diganti (aksi). Pada gambar ini divisualisasikan keseimbangan gaya. Pada saat tertentu dengan bahan lebih elastis dapat terjadi regangan.
Dengan kata lain keseimbangan gaya yang satu garis kerja dapat dikatakan bahwa gaya aksi dan reaksi besarnya sama tapi arahnya berlawanan.

Read More »
26 June | 0komentar

Dasar Mekanika Teknik

Pada tingkat SMK Mekanika Teknik sama dengan Mapel Perhitungan Statika Bangunan. Inti dari statika bangunan adalah pada Pembebanan. Pembebanan (loading) pada Konstruksi Bangunan telah diatur pada Peraturan Pembebanan Indonesia tahun 1983 (setahu saya masih pakai itu walaupun sekarang sudah tahun 2014). Beban-beban ini membebani konstruksi (balok, kolom, rangka, batang dsb) yang juga diidealisasikan sebagai garis sejajar dengan sumbunya.

Ada 5 macam pembebanan yaitu :
a. Beban mati (berat sendiri konstruksi dan bagian lain yang melekat)
b. Beban hidup (beban dari pemakaian gedung seperti rumah tinggal,kantor, tempat pertunjukkkan)
c. Beban angin (beban yang disebabkan oleh tekanan angin)
d. Beban gempa (beban karena adanya gempa)
e. Beban khusus (beban akibat selisih suhu, penurunan, susut dan sebagainya)

Berdasarkan wujudnya beban tersebut dapat diidealisasikan sebagai 
(1) beban terpusat, 
(2) beban terbagi merata, 
(3) beban tak merata (beban bentuk segitiga, trapesium dsb).


Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung tersebut dapat diabaikan. Sebagai contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor, pasangan tembok setengah batu di atas balok, beton ataupun baja dsb. Simbul beban terpusat adalah P dan memiliki satuan berat (ton atau kg)

Pada gambar diatas dikatakan bahwa pembebanan sebesar P berada pada batang AB yang ditumpu pada tumpuan engsel ditumpuan A dan tumpuan rol di titik B.

Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat diabaikan. Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter persegi ataupun newton permeter atau yang sejenisnya dengan simbol q.


Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter.




Read More »
25 June | 0komentar

Prinsip Membangun Rumah Tahan Gempa

Indonesia berada di daerah rawan gempa sebagaimana pada tulisan terdahulu tentang Bangunan Tahan Gempa maka dalam membangun rumah perlu diperhatikan hal sebagai berikut:
1. Letak rumah hendaknya berada didaerah yang aman (tidak dekat jurang,tepi pantai tidak dalam peta rawan gempa dsb)
2. Sesuaikan dengan IMB
3. Bentuk bangunan sebaiknya simetris
4. Pada konstruksi perlu diperhatikan pada:
    a. Pondasi
      Pondasi harus berada di tanah keras dengan lapisan pasir kurang lebih 10 cm dibawah pondasi dan batu kali yang dipakai harus keras


b. Beton
 Penggunaan beton yang digunakan menggunakan ketentuan sebagai berikut:








Read More »
22 June | 0komentar

Bangunan Tahan Gempa

Yang perlu diperhatiakan tentang pentingnya rumah tahan gempa:
1. Indonesia berada diatas pertemuan lempeng dunia (tumbukan lempeng menyebabkan gempa atau disebut gempa tektonik.


2. Akibat yang ditimbulkan gempa memakan banyak korban, bahwa yang menyebabkan korban bukan langsung dari gempa itu tetapi akibat yang ditimbulkan misal tertimbun oleh atap, tertimpa kayu, tembok dan sebagainya

Prinsip Perancangan Bangunan Tahan Gempa:
Pada keamanan minimum untuk bangunan gedung dan rumah tinggal, diharapkan memenuhi kriteria berikut:
1 Bila terkena gempa bumi yang lemah, bangunan tidak mengalami kerusakan, 
2.Jika gempa sedang bangunan boleh rusak pada elemen-elemen non struktur,
3.Bila terkena gempa yang sangat kuat: Bangunan tidak runtuk baik sebagian atau seluruh,Bangunan mengalami kerusakan tetapi masih bisa diperbaiki, Bangunan rusak tetapi dapat diperbaiki dengan cepat dan dapat difungsikan kembali. 


1. i

Read More »
21 June | 1komentar

Standar Perhitungan Pekerjaan Besi dan Aluminium

SNI 7393:2008


Standar ini merupakan hasli revisi dari RSNI T-16-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium.
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan aluminium yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk bangunan gedung dan perumahan. 
Jenis pekerjaan besi dan aluminium yang ditetapkan meliputi: 
a) Pekerjaan pemasangan rangka atap dan talang,
b) Pekerjaan pemasangan pintu atau jendela besi, pintu alluminium dan jendela nako, pintu gulung, pintu lipat sunscreen, venation blinds dan vertical-horizontal blinds, 
c) Pekerjaan pemasangan kawat nyamuk. 
Persyaratan indeks harga satuan terbagi menjadi dua, yaitu: Persyaratan umum menyesuaikan dengan kondisi setempat, serta persyaratan teknis yang didasarkan kepada gambar teknis dan rencana kerja serta syarat-syarat (RKS). Dalam standar ini dicantumkan Penetapan indeks harga satuan pekerjaan besi dan aluminium lengkap dengan contoh perhitungannya harga satuan pekerjaan.

Read More »
19 June | 0komentar

Memadukan Interior Gaya Rumah Jawa

http://blogsearch.google.co.id/ping?url=http://sarastiana.blogspot.com/sitemap.xml

Viod untuk sirkulasi udara
Tangga

Mushola
Ruang Tamu


Read More »
18 June | 0komentar

Perawatan Benda Uji Beton

SNI 03-2493-1991

RUANG LINGKUP:
Metode ini digunakan untuk pembuatan dan perawatan benda uji di laboratorium, mencakup peralatan, bahan, benda uji pembuatan dan perawatan beton.
RINGKASAN:
Pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium diperlukan persyaratan peralatan, benda uji, bahan bangunan serta cara pelaksanaan sebagai berikut:

Peralatan: cetakan berbentuk kubus, balok dan silinder, batang penusuk besar dan kecil, palu pemukul dari karet, plastic atau bahan lain yang lunak dengan berat 0,34 sampai 0,8 kg, penggetar dapat berupa jarum getar atau meja getar, alat uji slump, wadah adukan untuk contoh uji, ayakan, alat uji kadar udara, timbangan dengan ketelitian 0,3 % dari berat benda uji atau 0,1 % dari kapasitas maksimum dan pengaduk beton.
Benda uji silinder digunakan untuk pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah dengan minimum diameter 50 mm dan panjang 100 mm. Benda uji prisma berbentuk balok untuk kuat lentur.
Benda uji kubus untuk kuat tekan dan kuat rekat. Benda uji masing-masing dicetak dengan sumbu memanjang horisontal sesuai dengan jenis pengujian, ukuran yang disesuaikan dengan gradasi agregat. Jumlah benda uji minimum 3 buah untuk setiap jenis.
Bahan-bahan terdiri dari semen, agregat, air dan bahan tambahan, sesuai dengan standar yang berlaku.
Pembuatan benda uji: timbang bahan-bahan dan aduk dengan tangan atau mixer. Slump dan kadar udara diukur dengan metode yang berlaku. Pencetakan benda uji, pemadatan dilakukan dengan cara ditusuk atau digetar sesuai dengan ketentuan jumlah penusukan dan lama penggetaran.
Perawatan benda uji: tutup benda uji dengan kain basah agar kelembaban terjaga. Lepaskan cetakan setelah benda uji berumur 20 jam dan tidak boleh lebih dari 48 jam. Rendam benda uji dalam air pada suhu (21- 25) 0C, dalam air yang jenuh kapur atau ditempatkan pada ruang lembab. Keluarkan benda uji dari rendaman. Sebelum pengujian, permukaan benda uji cukup kering.

Read More »
11 June | 0komentar

Quality Assurance

Besarnya antusiasme publik dalam menilai sekolah perlu diimbangi dengan sosialisasi jelas dan terbuka kepada masyarakat akan jaminan mutu (quality assurance). Idealnya jaminan mutu meliputi standar mutu masukan (input), keluaran (output) atau lulusan, hasil (outcome), manfaat (benefit), dan dampak (impact) dari proses pendidikan yang dilakukan sekolah, termasuk mutu layanan yang diberikan kepada pengguna jasa pendidikan. Sebagai contohnya intik sekolah SMK ada jaminan bisa disalurkan untuk dalam dunia kerja, ini terkait dari sekolah sebagai lembaga jasa pelayan publik, masyarakat sudah selayaknya mendapatkan pelayanan prima atau yang terbaik (service excellent).
Diberlakukannya Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah berdampak terhadap pengelolaan pendidikan di daerah. Di satu sisi kebijakan otonomi pendidikan sangat berpengaruh positif terhadap berkembangnya sekolah yang berbasis kepada kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Namun akibat keragaman potensi sumber daya pendidikan di daerah menyebabkan mutu keluaran sangat bervariasi. Oleh karena itu diperlukan standarisasi mutu regional dan nasional merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam upaya quality assurance atau penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.
Masyarakat menjadi latah terhadap tolok ukur ini, jika melululuskan 100% berarti sekolah ini kualitas baik. Semakin lama semakin terasa betapa besar antusiasme publik dalam menilai kualitas sekolah. Meski demikian, masih terasa ambigu akan tolak ukur yang digunakan publik dalam menilai kualitas sekolah, khususnya pada saat publik menentukan sekolah pilihan. Bisa jadi, tolak ukur itu hanya didasarkan pada besarnya animo kebanyakan orang terhadap sekolah tertentu alias ikut-ikutan seperti yang biasa terjadi saat musim PSB. Dalam menilai kualitas, sebagian lainnya memakai dasar ketatnya pola seleksi atau tingginya nilai minimal yang dipatok, biaya yang terjangkau, atau malah sebaliknya yang bertarif tinggi. Bahkan, ada juga yang jatuh hati pada sekolah tertentu lebih karena gengsi, bukan karena kualitas atau mutunya.

Read More »
11 June | 0komentar

Management Mutu Proyek


Kualitas Suatu Pekerjaan Pembanguan disamping dipengaruhi oleh estetika, juga sangat tergantung dari jaminan mutu pekerjaan beserta Quality Control. Managemen mutu berada dan dibentuk dengan kerjasama antara pelaksana pekerjaan dengan konsultan pengawas dengan tugas memberi masukan pada Pemborong dan Pemilik tentang penggunaan material yang baik untuk pekerjaan tersebut.
Alur Mekanisme Pelaksanaan Proyek diatas sebagian dari tujuan pencapaian manajemen mutu dengan hasil yang baik kualitas bahan maupun kualitas bangunan. Dimana peran konsultan pengawas sangat diharapkan dalam menjaga kualitas hasil pekerjaan kami sebagai pelaksana pekerjaan, di sisi lain kami menempatan tenaga ahli baik site manager maupun pelaksana lapangan yang terampil dan berpelagaman dibidangnya.
Site Manager dan Koordinator lapangan membentuk suatu tim berpengalaman yang khusus menangani Pengujian, kelayakan hasil pekerjaan dan estetika pelaksanaan lapangan, dimana tim tersebut bertugas memberi laporan setiap harinya akan pemilihan material, pemilihan tukang/tenaga maupun urutan pekerjaan yang tepat waktu dan aman terhindar dari kecelakaan pekerjaan.
Dimana tugas utama dari tim tersebut memberi masukan kepada Site manager/Koordinator lapangan kami dalam pencapaian kualitas bahan, bangunan dan pekerjaan yang kemudian kami koordinasikan kepada Konsultan Pengawas yang telah ditentukan oleh Pemilik Proyek.
Sehingga manageman mutu yang kami harapkan adalah dengan tercapainya koordinasi yang baik antara Pemilik Proyek dalam hal ini adalah Misal PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan Kami Pelaksana Proyek juga dengan Konsultan Pengawas sehingga tercapainya kualitas pekerjaan / kualitas bangunan gedung yang sesuai standar mutu bangunan dengan estetika keindahan bangunan dengan meminimalkan kecelakaan kerja.


METODE PELAKSANAAN :
MUKADIMAH
Untuk mencapai hasil pekerjaan yang baik ekonomis, efisien maupun efektif seperti yang diharapkan, maka faktor – faktor yang menentukan tercapainya tujuan tersebut, menjadi perhatiaan yang sangat penting, adapun faktor-faktor tersebut adalah :
- Tenaga ahli yang profesional dibidangnya.
- Pealatan yang diperlukan.
- Pengendalian waktu.
- Dana, bahan material yang diperlukan

MACAM KEGIATAN
  1. Kegiatan persiapan untuk melaksanakan tugas yang dikerjakan
  2. Kegiatan struktur
  3. kegiatan Finishing
  4. Ketiga kegiatan tersebut diatas dalam pelaksanaan tgas merupakan saling berkaitan dan simultan/terus menerus
LANGKAH – LANGKAH
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dapat diuraikan beberapa langkah berikut ini:
- Menentukan Organisasi kerja.
- Merencanakan penyediaan tenaga kerja, bahan material, peraalatan dan dana.
- Alokasi Tenaga Kerja
- Pengendalian tenaga keja dan bahan material.
- Secara periodik melakukan kontral terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan maupun rencana pekerjaan selanjutnya
- Melaksanakan/menyelenggarakan administrasi dengan tertib.
- Membuat Scadulle pelaksanan pekejaan berupa bahan dan tenaga kerja.
- Memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas Bahwa Persiapan Pekerjaan sudah selesai dan pekerjaan siap untuk dimulai.
Adapun Lingkup Pekerjaan Meliputi :
  1. A. PEKERJAAN ARSITEKTUR DAN SIPIL
    1. PEKERJAAN PERSIAPAN
    2. PEKERJAAN BONGKARAN
    3. PEKERJAAN TANAH
    4. PEKERJAAN PONDASI
    5. PEKERJAAN BETON
    6. PEKERJAAN DINDING
    7. PEKERJAAN LANTAI
    8. PEKERJAAN ATAP
    9. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
    10. PEKERJAAN PENGECATAN EKSTERIOR
    11. PEKERJAAN FAƇADE
    12. PEKERJAAN TAMAN & LANSEKAP
  1. B. PEKERJAAN INTERIOR
    1. PEKERJAAN DINDING PARTISI
    2. PEKERJAAN PLAFON
    3. PEKERJAAN FURNITURE
    4. PEKERJAAN PENGECATAN INTERIOR
    5. PEKERJAAN LOGO DAN WALL SIGN
  1. C. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
    1. PEKERJAAN PANEL
    2. PEKERJAAN KABEL
    3. PEKERJAAN INSTALASI
    4. PEKERJAAN ARMATURE
    5. PEKERJAAN TATA UDARA
    6. PEKERJAAN TELEPON & DATA
    7. PEKERJAAN PLUMBING

Read More »
11 June | 0komentar