Read More »
Excel Untuk Membuat Analisis Anova
Read More »
Media Elearning Sebagai Alat Bantu
Penulis Sebagai Juara 2 Tk.Provinsi Lomba Media Pembelajaran Berbasis Website |
E-learning merupakan sistem yang memanfaatkan beberapa teknologi,yang pada dasarnya memberikan seperangkat alat bantu (tools) kepada pendidik untuk menciptakan dan mengelola situs web (web site) pembelajaran yang diakses dari berbagai tempat di seluruh dunia oleh peserta didik dengan koneksi internet.oleh karena itu E-learning sangat membantu pendidik untuk menciptakan mekanisme pembelajaran online yang efektif (Dougiamas, 2006).Pendapat di atas diperkuat oleh Cisco (dalam Suyanto, 2005) sebagai berikut:
Pertama, e-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi,pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan. Keempat, Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya belajar, akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Istilah blog adalah campuran dari istilah web dan log, yang mengarah ke web log, weblog, dan akhirnya blog. Authoring blog, memelihara sebuah blog atau menambahkan artikel ke blog yang ada disebut blogging. Artikel individu pada sebuah blog disebut "posting blog," "posting" atau "masukan". Seseorang yang posting entri-entri ini disebut blogger (Huette, 2006). Scot dalam (Zake, 2010) memberikan pengertian tentang sebuah blog adalah situs di mana entri yang ditulis dan ditampilkan dalam urutan kronologis terbalik.
Juara 3 Lomba Blog Sebagai Media Ajar Tk.Provinsi |
Blog diperkenalkan pada pertengahan tahun 1990an (Farmer, Yue, & Brooks dalam Zake, 2010) dan mudah digunakan karena pengguna tidak perlu pengetahuan teknis canggih untuk menciptakan atau mempertahankan mereka (Bartlett-Bragg dalam Zake, 2010). Isi blog umumnya dibaca publik, mengirim komentar, berinteraksi asynchronous terbatas. Penelitian telah menunjukkan bahwa, antara lain, orang di masyarakat termotivasi untuk menulis blog untuk mengekspresikan diri dan karena blog merupakan wadah untuk mencurahkan pikiran dan perasaan dan cara berpikir dengan menulis (Nardi et al.) (dalam Zagal & Bruckman, 2011).
Sebelum memulai kelas dengan menggunakan media blogging, Huette (2006) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a) Mulai blog Anda sendiri pada setiap topik yang Anda pilih dan update secara teratur.
b) Memulai sebuah blog kelas dengan pengumuman sederhana, tugas pekerjaan rumah, dan eksternal link.
c) rekomendasikan siswa untuk membaca blog lain yang terkait. Mulailah dengan menyediakan daftar terkait subjek dan meninjau kegiatan siswa.
d) Sarankan siswa untuk menanggapi posting di blog yang sudah dikembangkan.
e) Tugaskan siswa membuat dan memelihara sebuah blog kelompok.
f) Tugaskan setiap siswa untuk memulai dan mempertahankan blog mereka sendiri pada subjek minat mereka yang berhubungan dengan kelas.
Huette (2006) juga memaparkan keuntungan dari penggunaan blog di ruang kelas antara lain:
1) dapat mempromosikan berpikir kritis dan analitis,
2) dapat men-dorong Kreatif, berpikir intuitif dan asosiasional,
3) dapat Mendorongberpikir analogis,
4) potensi peningkatan akses dan paparan untuk informasi berkualitas, dan 5) kombinasi interaksi soliter dan sosial.
Tentang teme/template blog terserah kepada guru untuk menggunakannya
Read More »
Perpustakaan Digital, In Action Now
Read More »
Behind the Scene (BTS), Video Interaktif
Read More »
SMK di Era Pandemi
SMK di Masa Pandemi Covid-19 |
Read More »
Membuka File HEIC di Windows
Ketika kita mentranfer gambar dari hasil kamera Hp ke Laptop/ PC kadang-kadang kita dapati file tersebut berubah menjadi bentuk ekstensi HEIC. Dan file tersebut tidak bisa dibuka di Laptop kita. Dan akan terbuka notifikasi sebagai berikut.
Format HEIF menghasilkan gambar dengan ukuran file yang lebih kecil dan kualitas gambar yang lebih tinggi daripada standar JPEG yang lebih lama. Dengan kata lain, HEIF hanya lebih baik daripada JPEG.Format Gambar Efisiensi Tinggi (HEIF) digunakan oleh iPhone Apple dan juga datang ke Google Android P. Ini adalah pengganti modern untuk JPEG.
Read More »
Membuat Video Pembelajaran Tanpa Aplikasi
Video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk suatu kesatuan yang dirangkai menjadi alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk (Arsyad, 2004:36 dalam Rusman dkk 2011:218).Video merupakan media audio visual yang menampilkan gerak (Sadiman, 2008:74).
Begitu pentingnya Media Video dalam pembelajaran menuntut guru untuk dapat melakukan editing khusus Video. Beberapa aplikasi memang telah membuat dengan mudah dan simpel bagi guru agar bisa membuat video pembelajaran dengan sistem merekam layar. Seperti Faststone dan lainnya.
Pada pembahasan kali ini akan dibahas berkaitan dengan membuat video pembelajaran tanpa aplikasi, cukup hanya menekan 2 tombol.
Syarat yang utama adalah Windows yang digunakan adallah Windows 10. Jadi pada proses ini cukup menekan 2 tombol. Langkahnya adalah Tekan Secara Bersama Tombol Windows dan Huruf G.
Read More »
Media Interaktif Perintah Menggambar Dengan AutoCAD
Read More »
Mengenal Pembelajaran Flipped Classroom
Ilustrasi Flipped Classroom, Sumber Gambar: https://www.kajianpustaka.com/ |
- Peserta didik lebih aktif dan diberikan peran terhadap pola pembelajaran mereka.
- Sangat sesuai dengan gaya belajar peserta didik masa kini, dimana peserta didik sangat dekat dengan teknologi.
- Membantu peserta didik yang mau berusaha untuk memahami materi belajar secara lebih leluasa di rumah.
- Meningkatkan interaksi antara peserta didik dengan guru.
Beberapa alternatif penerapan Model Flipped Classroom saat peserta didik Belajar Dari Rumah (BDR), yakni Alternatif I an Alternatif II:
Berikut hal-hal yang dilakukan oleh Guru/Pendidik, Peserta Didik, Sekolah dan Orang Tua dalam proses pembelajaran model Flipped Classroom:
1. Sintaks Pembelajaran Flipped Classroom oleh Pendidik:
Sintaks
|
Peran Pendidik
|
|
Awal tahun pelajaran
|
•
Menganalisis
materi, indikator pencapaian kompetensi, dan kebutuhan media, serta
karakteristik peserta didik (sarana & kemampuan awal)
• Mengidentifikasi
konten/media pembelajaran yang tersedia di Rumah Belajar
(Sumber
Belajar, TV Edukasi, serta sumber belajar lainnya)
•
Mempersiapkan bahan
belajar dan panduan pembelajaran yang akan
menjadi rujukan bagi peserta didik dalam melaksanakan aktivitas.
|
|
Daring (WAG/Kelas
Digital/Sosmed)
|
Blended/Luring
|
|
Sebelum pembelajaran (kurang lebih 1 minggu)
|
•
Memberikan bahan
belajar dan petunjuk belajar yang harus dipelajari
peserta didik melalui WAG/Kelas Digital/Sosmed/ aplikasi lain.
•
Menjawab pertanyaan
dari peserta didk terkait materi yang belum mereka pahami melalui WAG/Kelas Digital/Sosmed/ aplikasi lain.
|
•
Memberikan bahan
belajar dan petunjuk belajar yang harus dipelajari peserta didik melalui WAG.
Menginformasikan pada peserta didik untuk berbagi bahan belajar kepada
temannya yang tidak memiliki WAG.
•
Memberikan daftar
materi dan petunjuk belajar bagi peserta
didik, sesuai jadwal tatap muka dari sekolah secara bergiliran
(apabila peserta didik tidak memiliki sarana untuk pembelajaran daring)
|
Saat Pembelajaran
|
1. Memfasilitasi diskusi peserta didik terkait materi dalam chat
grup atau video conference.
2. Memberikan arahan pada peserta didik yang sedang presentasi
atau simulasi melalui video conference (WAG atau aplikasi lain).
3. Membimbing peserta didik yang belum memahami materi yang sudah dipelajari.
4. Memberikan ulasan atau umpan balik pada peserta didik yang
telah melakukan presentasi.
5. Memberikan evaluasi kepada semua
peserta didik untuk mengetahui capaian tujuan pembelajaran menggunakan
aplikasi kuis/Latihan.
|
1. Memfasilitasi peserta didik yang tidak memiliki sarana untuk
pembelajaran daring dengan home visit terjadwal. Peserta didik dikelompokkan
sesuai jarak rumah mereka (4 – 5 orang).
2. Kelompok peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi atau
mempresentasikan tugas yang telah dikerjakan sebelumnya.
3. Memberikan umpan balik setelah peserta didik dalam kelompoknya
selesai melakukan simulasi atau presentasi.
4. Mengarahkan peserta didik untuk menuliskan kesimpulan terhadap
materi yang baru dipelajari.
(semua aktivitas
luring dilakukan dalam durasi 60 menit)
|
Setelah pembelajaran
|
Menggunakan sosial media sebagai wadah bagi peserta didik
untuk berbagi proyek/praktik yang telah dilakukan.
Komentar dari pengunjung sosial media bisa dijadikan salah
satu evaluasi hasil karya peserta didik.
(Konten yang diunggah peserta didik bisa materi remedial atau
pengayaan)
|
Peserta didik dapat diberikan tugas untuk membuat poster atau
bahan belajar sederhana. Tugas dapat dilakukan secara kolaborasi, antara
peserta didik yang memiliki gawai dan tidak tetapi rumahnya saling
berdekatan.
(Konten yang dibuat peserta didik bisa materi remedial atau
pengayaan, kemudian diunggah ke sosial media)
|
2. Sintaks Pembelajaran Flipped Classroom oleh Peserta Didik:
Sintaks
|
Peran Peserta Didik
|
|
Daring (WAG/Kelas
Digital/Sosmed)
|
Blended/Luring
|
|
Sebelum pembelajaran (kurang lebih 1 minggu)
|
•
Mempelajari bahan
belajar dan petunjuk belajar yang diberikan pendidik melalui WAG/Kelas
Digital/Sosmed/ aplikasi lain.
•
Mencatat materi
yang belum dipahami dan berdiskusi melalui WAG/Kelas Digital/ Sosmed/ aplikasi
lain.
•
Menyiapkan tugas
atau presentasi sesuai petunjuk pendidik.
|
•
Mempelajari bahan
belajar dan petunjuk belajar yang diberikan pendidik melalui WAG/Kelas
Digital/Sosmed/ aplikasi lain.
•
Menginformasikan
bahan belajar dan petunjuk belajar yang telah dipelajari kepada temannya yang
tidak memiliki WAG.
•
(apabila peserta
didik tidak memiliki sarana untuk pembelajaran daring dan tidak ada teman
yang bisa berbagi, maka pendidik akan memberikan tugas & petunjuk belajar
di sekolah sesuai jadwal)
|
Saat Pembelajaran
|
1. Melakukan diskusi untuk menjawab permasalahan yang diberikan
pendidik dalam chat grup atau video conference
secara berkelompok.
2. Melakukan simulasi atau mempresentasikan hasil diskusi/ tugas
sesuai petunjuk pendidik, serta berdiskusi
dengan kelompok lain.
3. Mengerjakan kuis menggunakan
aplikasi atau membuat resume/ kesimpulan.
|
Apabila peserta didik tidak memiliki sarana daring, pendidik
melakukan home visit secara berkelompok dengan durasi 60 menit.
1. Peserta didik berdiskusi terkait tugas yang diberikan pendidik
dengan kelompoknya diarahkan dan difasilitasi
oleh pendidik.
2. Peserta didik membuat resume/ kesimpulan hasil diskusi dan
mempresentasikan di depan pendidik.
3. Setiap peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan pemahaman
mereka atau mengerjakan kuis yang diberikan
pendidik.
|
Setelah pembelajaran
|
Menggunakan sosial media sebagai wadah bagi peserta didik
untuk berbagi proyek/ praktik yang telah dilakukan. Komentar
dari pendidik, orang tua, dan teman, bisa dijadikan salah satu
evaluasi hasil karya peserta didik.
(Konten yang diunggah peserta didik bisa materi remedial atau
pengayaan)
|
Peserta
didik dapat diberikan tugas untuk membuat poster atau bahan belajar
sederhana. Tugas dapat dilakukan secara kolaborasi, antara peserta didik yang
memiliki gawai dan tidak tetapi rumahnya saling berdekatan, atau sesuai
kelompok belajarnya.
(Konten
yang dibuat peserta didik bisa materi remedial atau pengayaan, kemudian
diunggah ke sosial media)
|
3. Sintaks Pembelajaran Flipped Classroom oleh Sekolah:
Langkah-langkah Sekolah saat BDR dengan Model Flipped Classroom
- Berkoordinasi dengan pendidik sebelum tahun ajaran baru dimulai, dalam rangka menyiapkan jadwal vicon apabila memungkinkan bagi peserta didik.
- Memfasilitasi pendidik untuk menyiapkan konten/bahan belajar bagi peserta didik.
- Memfasilitasi peserta didik yang memiliki keterbatasan sarana untuk melakukan pembelajaran daring di rumah. Misalnya: Ketika ada pertemuan dengan guru secara tatap muka daring, ada siswa yang tidak memiliki sarana perlu difasilitasi oleh sekolah (guru home visit atau siswa datang ke sekolah).
- Menyampaikan informasi kepada orang tua tentang system pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru-guru dan memberikan alternatif pilihan cara belajar peserta didik kepada orang tua (jika memang sekolah memiliki kemampuan untuk mengakomodir beberapa alternatif yang disepakati antara sekolah dan pendidik).
4. Sintaks Pembelajaran Flipped Classroom oleh Orang Tua:
Langkah-langkah Orang Tua saat BDR dengan Model Flipped Classroom. Persiapan di awal tahun pelajaran:
- Menyiapkan gawai (laptop atau handphone) dan jaringan internet di rumah, jika memungkinkan. Menyiapkan aplikasi pembelajaran yang akan digunakan sesuai petunjuk/ informasi dari sekolah, jika memungkinkan.
- Mencatat jadwal kegiatan daring peserta didik.
- Mendampingi peserta didik, terutama pada jenjang dasar, ketika mempelajari materi, berdiskusi dengan guru dan temannya secara langsung melalui berbagai saluran yang tersedia, serta saat menyelesaikan tugas dari pendidik.
Sumber: Pusdatin/ Rumah Belajar
Read More »
Cara Memilih Game Untuk Ruang Kelas Digital
Media Interaktif untuk Siswa SMK/SLTA |
Pada masa Pandemi Covid-19 saat ini semua guru hampir dipastikan memiliki Ruang Kelas Digital. Ruang kelas digital menggunakan berbagai aplikasi diantaranya Google Classroom, Edmodo, Quziz dan lain sebagainya. Proses pembelajaran kadang monoton, guru upload materi/ tugas siswa mempelajari atau setor tugas. Proses pembelajaran daring perlu kreatifitas selayaknya pembelajaran Luring. Melalui pemanfaatan media-media pembelajaran yang disukai oleh siswa. Salah satu yang menjadi daya tarik bagi anak didik kita adalah adanya fitur tambahan atau penambahan kreatifitas menggunakan Game atau juga bentuk media interaktif (Terutama bagi siswa SMK/SLTA).
- Kemudahan penggunaan. kemudahan penggunaan menjadi kunci keberhasilan penerapan metode ini. game yang dipilih harus mudah digunakan oleh peserta didik dan tidak memerlukan mempelajari manual maupun mempelajari melalui tutorial YouTube. game yang dipilih harus efektif, sederhana dan to the point namun juga harus cukup menantang sehingga menarik.
- Keterikatan. Sebelum mulai mencari game yang tepat untuk
kelas Anda, sebaiknya dilakukan survei untuk mengetahui
jenis-jenis game yang disukai sehingga peserta didik
akan semakin terikat untuk mencoba dan memainkannya.
Permainan yang dipilih disepakati oleh sebagian besar
siswa.
Aplikasi Game di HP - Kustomisasi. game yang dipilih sebaiknya memberikan juga kesempatan kepada para peserta didik untuk kreatif untuk mengekspresikan diri dengan cara unik mereka sendiri seperti membuat avatar, membuat tema, bahkan membuat stiker khusus.
- Tujuan. game yang dipilih harus memiliki tujuan yang bermakna dan nyata bagi peserta didik untuk diselesaikan. Dengan kata lain, Anda tidak ingin memberi siswa game hanya untuk menghibur mereka - permainan yang Anda selesaikan harus mengkombinasikan kesenangan dengan rencana pelajaran yang dirancang dengan baik dan sengaja.
Read More »