Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Roadmap Calon Guru Penggerak

 



Read More »
19 March | 0komentar

Tema Pendampingan Individu CGP Angkatan 6

 

Tema Pendampingan

Fokus Pendampingan

PI-1: Refleksi awal kompetensi guru penggerak

  1. Diskusi tantangan belajar daring 
  2. Refleksi penerapan perubahan kelas sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara
  3. Diskusi pembuatan kerangka portofolio
  4. Diskusi peta posisi diri dan rencana pengembangan diri dalam dalam kompetensi guru penggerak

    PI-2: Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran



    1. Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah 
    2. Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
    3. Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di lokakarya 1
    4. Mengkomunikasikan visi dan prakasra perubahan ke KS dan warga sekolah dengan dimoderasi oleh PP

      PI-3: Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid

      1. Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak
      2. Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional
      3. Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)

        PI-4: Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran

        1. Observasi kelas CGP untuk melihat penerapan dari modul budaya positif, pembeljaaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional 
        2. Penilaian Observasi Praktik Pembelajaran. 

        PI-5: Rancangan Program yang Berpihak pada Murid

        1. Refleksi penerapan aksi nyata modul 3.1 
        2. Diskusi rancangan program yang berdampak pada murid
        3. Diskusi perkembangan komunitas praktisi yang dijalankan di sekolah serta implementasi dari rencana di lokakarya 3 untuk berbagi ke rekan sejawat

        PI-6: Refleksi perubahan diri dan dampak pendidikan

        1. Persiapan panen hasil belajar
        2. Pengumpulan survei umpan balik dan refleksi hasil survei tentang kompetensi guru penggerak (feedback 360)
        3. Refleksi perubahan dalam pembelajaran yang sudah diterapkan selama 6 bulan, diskusikan dampak pada diri guru dan murid yang terjadi
        4. Penilaian pemetaan aset; diskusi apakah tujuan program sudah dikomunikasikan ke warga sekolah

        Read More »
        19 March | 0komentar

        Contoh Notulen Pemetaan Aset


        Notulen rapat adalah catatan yang dibuat untuk merekam kejadian/ kegiatan selama rapat. Notulen menyoroti isu-isu kunci yang dibahas, mosi yang diusulkan atau dipilih, dan kegiatan yang akan dilakukan. Notulen rapat biasanya dibuat oleh anggota kelompok yang ditunjuk. Tugas mereka adalah memberikan catatan akurat tentang apa yang terjadi selama pertemuan. Dalam pengaturan informal, catatan pertemuan dibuat untuk memberikan catatan diskusi untuk referensi di masa mendatang. Dalam pengaturan yang lebih formal, misalnya, untuk rapat penelusuran aset sekolah. 
        Berikut contoh notulen rapat yang dilakukan saat penelusuran dan identifikasi aset pada tugas Aksi Nyata Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Semoga bermanfaat.


        Read More »
        19 March | 0komentar

        Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 3

        Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kab. Purbalingga 
        Oleh : Sarastiana, S.Pd, MBA 



         MODEL 4F (FACTS, FEELINGS, FINDINGS, FUTURE) 
        Jurnal refleksi adalah untuk menuangkan perasaan, gagasan dan pengalaman praktik baik yang telah dilakukan dengan memilih model refleksi Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). Sebagai refleksi pembelajaran dan aktivitas yang telah dilakukan di Learning Management System (LMS). Minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yaitu diawali dengan mempelajari konsep modul 3.3 Modul Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid mulai dari diri, Eksplorasi Konsep dilanjut kegiatan ruang kolaborasi, demostrasi kontekstual, Elaborasi Konsep dan koneksi antar materi dan Aksi nyata. 

        1.Facts (Peristiwa) 
        Modul 3.3 Pengelolaan program berdampak positif bagi siswa. Ini adalah paket modul terakhir untuk calon guru di Angkatan 6 Kabupaten Purbalingga melalui LMS. Kegiatan dimulai pada hari Rabu tanggal 1 Februari 2023 Mulai dari diri, di Ruang Kolaborasi 1 dan pada hari Rabu tanggal 9 Februari 2023 di Ruang Kolaborasi 2 dengan guru pendamping CGP Muhamad Syaefudin,SPd. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terbimbing dan demonstrasi kontekstual. Demonstrasi kontekstual merupakan rancangan program yang mempengaruhi siswa melalui pelaksanaan langkah-langkah BAGJA. BAGJA berarti mengajukan pertanyaan, mengambil pelajaran, mengeksplorasi mimpi, membuat rencana dan mengatur eksekusi. Setelah demonstrasi terkait konteks selesai, dampak positif dari modul pemahaman manajemen program 3.3 pada siswa diikuti pada hari Jumat, 11 November 2022. Kami CGP angkatan 6 Kabupaten Purbalingga menjelaskan kaitan antar materi pada Modul 3.3. Modul ini memberikan penjelasan tentang latar belakang judul dan kaitannya dengan modul sebelumnya. Kaitan dengan materi sebelumnya pada modul 3.2 Pemetaan Aset Sekolah dalam Pengelolaan Sumber Daya. Dimana aset milik sekolah harus dikelola dengan baik untuk menggali potensi peserta didik agar tercapai maksimalisasi pendidikan sesuai dengan karakter dan usia peserta didik, sebagaimana cita-cita Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan nasional. Aset sekolah meliputi modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal ekonomi, modal politik, modal agama dan budaya. 

        2.Feelings (Perasaan) 
        Perasaan saya saat mempelajari modul ini yaitu membahagiakan sekaligus menyedihkan. Membahagiakan meskipun banyak tugas yang harus dikerjakan, Alhamdulillah, dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Jika pikiran diibaratkan sebuah gelas, berusaha saya kosongkan supaya saya bisa menerima ilmu yang saya pelajari dari PGP ini. Saya berupaya akan adanya perubahan sebagai guru sebelum dan sesudah mengikuti PGP karena tugas sebagai Guru Penggerak sangatlah luar biasa yaitu untuk mengimplementasikan Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid. Adapun hal yang menyedihkan adalah vicon terakhir kami dengan Fasilitator kami yaitu Ibu Sulastri yang selama kami menjalani program guru penggerak selalu sabar dan juga telaten membimbing kami dalam mengerjakan tugas-tugas di LMS. Meskipun kami belum pernah bertemu dengan beliaunya secara langsung, akan tetapi kedekatan beliau dengan kami, diibaratkan Ibu dengan anak. 

        3.Findings (Pembelajaran) 
        Modul 3.3 melengkapi pemahaman saya bahwa program yang dirancang dan dibuat harus memuat contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Membuat program yang berdampak pada siswa dilakukan melalui alokasi yang tepat dari sumber daya/peluang yang dimiliki oleh sekolah. Pemetaan aset yang benar memudahkan pengoptimalan program agar berjalan dengan lancar dan, tentu saja, membantu meminimalkan hambatan. Optimalisasi aset yang tepat tentu akan memudahkan terwujudnya visi dan misi sekolah. Modul ini juga akan menambah pengetahuan kita tentang CGP dalam mengelola program yang mempengaruhi siswa melalui strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting). Selain itu, kami juga diajarkan pentingnya analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dalam rencana program yang dibuat. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) ini juga berguna untuk memitigasi risiko pelaksanaan program yang berdampak pada siswa di SMK Negeri 1 Bukateja Modul pembelajaran 3.3 merupakan poin yang harus dimiliki oleh kepala sekolah agar lebih kreatif, inovatif dan sinergis untuk mengembangkan sumber daya yang ada di sekolah. Program yang dikelola dengan baik mempengaruhi kemandirian belajar dan tentunya menghasilkan siswa yang berprofil siswa pancasila. 

        4.Future (Penerapan) 
        Rencana ke depan dengan materi yang diperoleh sebagai CGP dibagikan dengan rekan kerja dan menerapkan apa yang saya pelajari di sekolah. Dalam penyusunan program yang direncanakan, tentunya perlu dicantumkan contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Saat menghadapi Purbalinggaa, CGP sudah tahu bagaimana meminimalkan risikonya.

        Read More »
        17 March | 0komentar

        Aksi Nyata Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

        Setelah itu CGP Mengundang Semua Unsur dalam satu Komunikasi Diskusi

        Pada Aksi Nyata di Modul 3.2 ini CGP mengidentifikasi Sumber Daya dengan melakukan survey kepada Kepala Sekolah, Guru, Siswa Tokoh Masyarakat, Komite sekolah dan Masyarakat Lingkungan sekolah.
        Sumber daya sebagai suatu komunitas sekolah adalah suatu kesatuan yang tidak bisa berdiri sendiri. Dalam pengelolaan sumber daya oleh Pemimpin Pembelajaran dalam pemanfaatan pada aset-aset sekolah yang dimiliki dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin pembelajaran. Pemanfaatan sumber daya yang ada di sekolah menjadi modal utama dalam membangun kekuatan atau potensi dalam ruang lingkup warga sekolah, lingkungan dan masyarakat, yang bermuara pada kebermanfaatan bagi peserta didik. Sebagai sebuah ekosistem di sekolah sumber daya yang ada saling berhubungan/ interaksi atau hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antara komponen dalam ekosistem, yaitu dalam hal ini adalah komponen biotik yaitu unsur yang hidup dan komponen abiotik, yaitu unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. 
        Faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup) ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya, seperti hubungan antara Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua dan Masyarakat sekitar sekolah. Sedangkan faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah: Keuangan dan Sarana dan prasarana termasuk media pembelajaran dan sarana teknologi informasi.



        Read More »
        11 March | 0komentar

        3.3.a.6 Demonstrasi kontekstual Modul 3.3



        Oleh 
        Sarastiana,SPd,MBA 
        CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga 

        Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid 


        Tujuan Pembelajaran Khusus: 
        CGP dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA. 


        Dasar filosofi KHD 
        Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat) 


        Poin Komponen Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan 
        • Bernalar kritis, mengembangkan pelajar yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. 
        • Kreatif mengembangkan pelajar menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal. 


        Karakteristik Lingkungan Pendukung Tumbuhnya Kepemimpinan Murid yang Akan Dikembangkan :
        Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan. 

        PRAKARSA PERUBAHAN 


        Raih Mimpi melalui Literasi Digital 
        • Peserta didik membiasakan diri dengan kegiatan literasi secara digital mengenai kompetensi keahliannya masing-masing, 
        • Peserta didik membuat ringkasan yang telah dibaca pada kegiatan literasi digitalnya 
        • Peserta didik dapat memanfaatkan kegiatan literasi digitalnya dengan membuat mind map tentang kompetensi keahliannya secara mendalam 
        Literasi digital telah bergeser dari literasi baca tulis konvensional dengan menggunakan media cetak ke media elektronik yang lazim disebut literasi digital. Mengupayakan peserta didik mampu membangun kebiasaan baik yakni literasi digital. Kegiatan ini bertujuan memahami dan menerapkan Literasi digital dalam kehidupan sehari-harinya dikarenakan orientasi siswa lulus sekolah adalah bekerja dan telah memahami kompetensi keahliannya secara mendalam.

        TAHAPAN BAGJA








        Read More »
        11 March | 4komentar