Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung ( PPIUG ), beban atau muatan dibagi atas 5 macam :
1. Beban Mati ( Dead Load ) --- M, adalah beban yang bersifat tetap atau konstan.
Contoh : beban struktur sendiri seperti atap, rangka atap, balok, lantai, dll.
2. Beban Hidup ( Live Load ) --- H, adalah beban yang bersifat tidak tetap, bergerak, berubah sewaktu-waktu. Contoh : manusia, berbagai perabot, dll.
3. Beban Angin ( Wind Load ) --- A, adalah beban berupa angin dengan segala arah dan kecepatannya.
4. Beban Gempa ( Earthquake Load ) --- G, adalah beban berupa gempa bumi atau pergerakan (pergeseran) lapisan tanah bumi.
5. Beban Khusus ( Special Load ) --- K, adalah beban-beban yang merupakan penyederhanaan kenyataan sehari-hari. Contoh : penurunan (settlement), efek cuaca, panas, suhu, temperatur, susut (shrinkage), dll.
Jenis Muatan berasarkan dari bentuk pembebanan kepada suatu konstruksi, beban dapat dibedakan menjadi :
1. Beban atau Muatan Terpusat ( Muatan Titik ), adalah beban atau muatan yang tertuju pada satu titik. Contoh : manusia, perabot, benturan, muatan ban kereta api terhadap rel dll.
Beban Titik disimbulkan dengan Huruf P (P besar).
![]() |
Berat manusia diibaratkan beban titik |
![]() |
Luas singgung Roda Kereta Api terhadap rel keci, dianggap sebagai beban titik |
Muatan Titik adalah muatan yang luas singgung terhadap bidang singgung kecil sehingga diabaikan (berupa titik).
2. Beban atau Muatan Terbagi/ Muatan Merata, adalah beban atau muatan yang tidak tertuju pada satu titik, tapi terbagi pada bagian atau seluruh elemen struktur tersebut.
Beban merata dilambangkan dengan q
satuan Kg/m atau T/m
Berat (Q) = q x l
Luas singgung terhadap bidang singgung besar sehingga tidak bisa diabaikan.
3. Beban Berbentuk Segitiga
Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter pada bagian ban yang paling besar lihat.
Contoh Perhitungan pembeban pada lantai dan Pembebanan tekanan air pada dinding kolam.
Diatas adalah gaya Aksi (yang mengenai suatu benda). Ada Gaya Reaksi, sebagai rekasi terhadap aksi yang dilakukan oleh gaya reaksi. Arah berlawanan dengan Gaya Aksi
GAYA REAKSI
Gaya Reaksi biasanya terjadi pada tumpuan sebagai akibat/perlawanan agar tetap stabil karena adanya aksi yang mengenai benda.
Berikut adalah macam-macam tumpuan KLIK
Post a Comment