Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Batu Bata Hebel

Batu bata ini termasuk beton ringan pertama kali dikembangkan di Swedia tahun 1923,tuntutan makin besarnya pemakaian material dari bahan-bahan yang tidak dapat diperbaharui.Tahun 1943 dikembangkan lagi J.Hebel (Jerman).Di Indonesia dipasarkan oleh PT.Hebel.
Mengenal komposisi dari Bata Hebel ini terdiri dari pasir kwarsa,kapur,gypsum,aluminium pasta sebagai pengembang dan tentunya air sebagai pengikat.Bubuk aluminium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen.Gas hidrogen ini membentuk gelembung udara yang ada di beton tadi.Pada saat pengembangan ini hidrogen terlepas ke udara digantikan dengan udara,sehingga terjadi rongga-rongga yang menyebabkan beton menjadi ringan.Proses tadi disebut sebagai aerasi.
Manfaat batu bata hebel ini memberikan ketepatan ukuran/akurasi,nilai ekonomis,kekuatan yang merata(dibandingkan batu bata),kecepatan pemasangan,kerapihan sehingga efektif dan efisien sebagai alternatif bahan bangunan masa depan.

    Berikut spesifikasi dari batu bata Hebel 
Panjang (l) (mm)
600
Tinggi (h) (mm)
200
Tebal (t) (mm)
75; 100; 125; 150; 175; 200
Berat jenis kering P (kg/m3)
500
Berat jenis kering P (kg/m3)
575
Kuat tekan ρ(N/mm2)
≥ 4,0
Konduktivitas Termis λ (W/mK)
0,16
Dimensi per palet (m)
1,00 x 1,20x 1,93

Tebal
mm
75
100
125
150
175
200
Volume / palet
m3
1,80
1,80
1,80
1,80
1,68
1,68
Jumlah Blok / palet
blok
200
150
120
100
80
70
Luas dinding /m3
m2
13,33
10,00
8,00
6,67
5,71
5,00
Berat/ palet (termasuk palet)
kg
1.059
1.059
1.059
1,265
990
990
Jumlah blok / m3
blok
111,11
83,33
66,67
55,56
47,62
41,67
 Sumber data : PT.Hebel Indonesia

Data tentang kelebihan dan kekurangan Bata Hebel


Kelebihan

Kekurangan
Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak.
Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.
Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.

Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan.
Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.

Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. 
Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.

Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya.
Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.
Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang menjualbata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar.
Mempunyai kekedapan suara yang baik.

Kuat tekan yang tinggi.

Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.


Kebutuhan untuk 1m2

Untuk Batu bata merah = Rp.46.000,-(harga batu bata pres Rp.500,-/biji)
Untuk Bata Hebel         = Rp.120.000,-(harga bata ringan Rp.13.000 x 8,5 bata)
Share this article now on :

Post a Comment