Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Batu Alam Pada Fasad Bangunan

Ragam Batu Tempel dan Kayu untuk Fasad
Sumber : Print screen Google Search (03/01/2015 pkl 07:07 WIB)
Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan masyarakat sebagai bahan bangunan, terutama untuk proses penyelesaian akhir (finishing). Kesan alami serta tampilannya yang dekoratif menjadi salah satu alasan batu alam menjadi begitu populer.
Elemen dekoratif yang efektif mempercantik fasad rumah adalah batu alam dan kayu. Menambah kesan rumah modern hal ini relevan dengan kondisi perumahan di kota-kota besar dengan pertimbangan kesederhanaan desain, simpel, artistik, eksklusif dan fungsional.
Untuk mewujudkan pertimbangan diatas banyak arsitektur yang melengkapinya dengan penambahan elemen material yang bisanya dulu adalah dengan mengekspose batu bata, sekarang lebih dengan pemanfaatan batu alam dan kayu tempel.

Pemanfaatan kayu dengan posisi horisontal
Sumber: Idea Online
Untuk material batu alam tempel yang perlu diperhatikan adalah tekstur dan warna harus sesuai dengan warna tembok yang ada dan penempatan serat atau alur untuk memberi kesan tinggi pada rumah maka di pasang arah vertikal.
Penanganan kayu untuk mempercantik fasad lebih spesifik lagi:
1. Fisik kayu harus tahan terhadap cuaca (panas dan hujan)
2. Kayu dari kualitas kayu kelas 1 (Jati, ulin)
3. Kayu memiliki serat yang unik
4. Kombinasi serat harus dipadukan dengan bidang yang ada
Terutama untuk kayu setelah diterapkan perlu dilakukan finishing dengan melapisi kayu. Penggunaan plitur cukup efektif untuk mempertahankan serat. Untuk batu dapat langsung di lapisi clear.

Macam-macam Batu Alam:
1. Batu Marmer
Dulu, marmer banyak digunakan di rumah mewah untuk melapisi lantai, area kamar mandi, atau meja dapur. Tapi semakin ke sini, batu marmer banyak digunakan sebagai dinding untuk membuat rumah terlihat bersih dan elegan. Tenang, marmer asli harganya memang cukup mahal. Tapi sekarang kamu bisa semakin mudah kok untuk menemukan marmer buatan dengan harga yang lebih bersahabat. Apabila kamu memilih untuk menggunakan marmer asli, sebaiknya gunakan untuk bagian interior saja, karena marmer punya sifat yang mudah rapuh ketika terkena hujan dan panas.

2. Batu Andesit
Salah satu jenis batu alam ini menjadi yang paling populer digunakan untuk bagian interior dan eksterior rumah minimalis. Kenapa batu andesit banyak dipakai untuk eksterior rumah? Batu yang berasal dari gunung berapi ini memiliki sifat paling keras dibandingkan batu lainnya sehingga lebih tahan lama. Meskipun warnanya hanya hitam dan abu-abu, batu andesit punya berbagai jenis motif, mulai dari alur, bakar, abstrak, hingga susun sirih.

3. Batu Kali

Batu kali atau yang biasa disebut batu sabak ini juga banyak digunakan sebagai pondasi bangunan. Batu jenis kali juga biasa diaplikasikan untuk eksterior dinding, pagar, kolam, pilar, atau penghias taman kering. Warna batu kali ada banyak macamnya, mulai dari hitam, abu-abu, coklat, bahkan ungu. Menariknya lagi, batu kali bisa dengan mudah ditemukan, dan harganya pun relatif murah.

4. Batu Granit

Warna batu granit cenderung terang sehingga bisa memperindah interior bangunan. Rata-rata batu granit memiliki warna terang seperti abu-abu muda kemerahan. Warna terangnya menciptakan kesan alami sekaligus cerah pada interior rumah. Perawatannya pun cukup mudah karena batu granit memiliki pori-pori kecil sehingga tak mudah menyerap noda. Tapi harga batu granit memang relatif mahal, dan pemasangannya pun cukup sulit karena cukup berat.

5. Batu candi

Batu candi memang menjadi bahan dasar pembuatan candi atau stupa dahulu kala, tapi bukan berarti batu satu ini gak cocok untuk rumah minimalis. Warnanya yang gelap kehitaman justru memberikan kesan alami dan nuansa sejuk. Harganya pun cukup murah dibandingkan batu alam lainnya. Sayangnya, batu candi cenderung mudah berlumut sehingga kamu harus rajin-rajin membersihkannya.

6. Batu Palimanan

Pada tahun 50-an, batu palimanan sangat terkenal dengan warna yang menarik. Warnanya krem bercorak batik cokelat, sehingga sangat tepat dijadikan sebagai material interior dan eksterior bangunan. Batu yang berasal dari Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini kerap diaplikasikan pada bagian rumah seperti dinding, pagar, taman, pilar, dan lain-lain. Sifat batu cukup lunak sehingga sangat baik bila hendak digunakan untuk membuat ornamen patung di rumah.

7. Batu Paras Jogja

Sesuai namanya, batu paras Jogja memang diproduksi di Jogja. Batu ini berasal dari kapur, sehingga tampilannya lebih berpori dan lebih mampu menyerap air. Terdapat dua jenis batu paras Jogja, yaitu paras Jogja krem dan putih. Warna putih biasanya akan lebih mahal karena lebih banyak dicari. Batu paras Jogja gak dianjurkan untuk penggunaan pada dinding bagian luar rumah karena rentan ditumbuhi lumut.
Share this article now on :

Post a Comment