Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Aspek Perencanaan dan Perancangan Rumah Tinggal

Desain Tampak Depan 
Beberapa aspek dalam merencanakan dan merancang serta merenovasi rumah tinggal agar optimal sebaiknya perlu mempertimbangkan dan mempersiapkan terlebih dahulu mengenai :

Biaya dan Konsep Disain
Pada tahap ini, diperlukan estimasi biaya yang ada dan prioritas menentukan bagian rumah mana saja yang akan perbaiki, perlukah meng-gunakan kembali material yang lama atau tidak. Bila ingin menggunakan material lama tentu harus dibongkar secara hatihati agar tidak rusak. Sistem pembayaran kepada tukang juga akan mempengaruhi efisiensi biaya, pada umumnya sistem pembayaran umumnya terbagi dua, yaitu borongan dan harian.
Bila sudah pasti apa yang akan direnovasi dan sudah mengetahui konsep renovasi secara matang, maka lebih baik menggunakan sistem borongan. Sebaliknya, bila konsep renovasi belum jelas sebaiknya menggunakan sistem pembayaran tukang secara harian. Pada prinsipnya apabila dana yang tersedia terbatas kreatifitas dalam menyiasati disain akan menentukan optimalisasi suatu produk rumah tinggal tersebut.
Sedangkan menentukan konsep desain sebelum merencanakan dan merancang ataupun merenovasi berguna agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan, pada konsep disain agar optimal perlu dipertimbangkan faktor berikut ini:

a. Persyaratan ruang, meliputi:
- Penghawaan
- Pencahayaan
- Akustik

b. Organisasi ruang yang meliputi:
- Macam ruang
- Besaran ruang
- Hubungan ruang
- Pengelompokan ruang
- Sirkulasi aktivitas

c. Struktur dan konstruksi, meliputi:
- Sub struktur (struktur pondasi)
- Midle struktur (struktur dinding)
- Up struktur ( struktur atap )

d. Utilitas, meliputi :
- Sanitasi
- Elektrikal

Karena dengan menyiapkan konsep yang matang juga akan membantu tukang mengerjakan dengan waktu dan pengeluaran biaya yang efisien.

Keahlian Pelaksana atau Tukang 
Hasil akhir kualitas bangunan rumah tinggal sangat ditentukan oleh keahlian dari tukang atau pelaksananya.Walaupun biaya dan konsep disain sudah dipersiapkan secara matang ,namun apabila kompetensi pelaksana atau tukang tidak maksimal maka kualitas hasil akhir dari bangunan tersebut juga tidak akan optimal.

Kualitas dan Material Bangunan 
Keterbatasan dana dapat diatasi dengan penggunaan barang barang berkualitas sedang atau barang bekas.Pemilihan dengan cermat, dapat menemukan barangbekas tapi berkualitas baik. Penggunaan barang-barang berkuali-tas sedang,misalnya untuk keramik lantai, kayu-kayu, kusen, atau cat interior. Keramik yang dipasang dengan teknik yang baik dapat menghasilkan lantai yang indah walaupun menggunakan keramik kualitas sedang. Sedangkan bagian-bagian yang wajib menggunakan barang-barang dengan kualitas baik adalah pada bagianfondasi rumah, pipa air yang ditanam, struktur bangunan, rangka atap.

Urutan Prioritas Pekerjaan
Pekerjaan yang paling urgent sebaiknya diutamakan agar waktu yang digunakan lebih cepat dan dapat menghemat biaya. Tahapan rencana pekerjaan secara makro agar target kegiatan dapat terpenuhi secara optimal dapat diurutkan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan Pada tahapan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu dalam kegiatan membangun, seperti: kebutuhan kebutuhan perijinan, kesiapan lahan, , kebutuhan tenaga tukang, kebutuhan pengamanan, kebutuhan sarana pendu-kung aktifitas membangun seperti air, listrik, dan gudang penyimpanan material.
b. Tahap sub struktur Pada tahap ini merupakan pengerjaan pondasi, untuk meminimalisir kesalahan pekerjaan pada tahap ini perlu sinkronisasi keadaan di lapangan dengan gambar disain yang sudah ditentukan.
c. Tahap midle struktur Pada tahap midle struktur adalah tahap pekerjaan dinding serta bukaanbukaannya, untuk mengantisipasi kesalahan yang timbul.Pada tahapan ini sebaiknya perlu sinkronisasi kondisi di lapangan dengan gambar disain yang ada, misalnya berapa tinggi dinding, di mana saja letak kusen pintu dan jendelanya dan lain-lain.
d. Tahap up struktur Tahapan ini merupakan tahap pengerjaan struktur kon-struksi atap dan penutupnya, selain gambar disain yang dijadikan sebagai pedoman pengerjaan, pemilihan sistem struktur dan bahan juga akan mempengaruhi optimal tidaknya pada tahapan ini.
e. Tahap finishing Tahap finishing merupakan tahapan akhir dari proses pengerjaan bangunan.Pada tahap ini,perlu pertimbangan dan pemikiran yang lebih terencana mengenai material finishing yang akan digunakan, karena pemilihan material finishing akan berpengaruh pada keawetan bangunan, waktu dan biaya pekerjaan bangunan tersebut.

Harga material finishing bangunan yang relatif mahal di pasaran biasanya bersifat awet dan mudah dalam pengolahannya, sebaliknya jika material tersebut harganya murah biasanya tidak awet dan susah dalam pengolahannya, sehingga diperlukan surveydan kecermatan dalam pemilihan material finishing.

Waktu yang Tepat 
Waktu pelaksanaan pembangunan sebaiknya direncanakan secara matang.Tidak semua tahapan pekerjaan harus dilakukan pada saat musim kemarau dan tidak juga pada musim hujan.Pada musim kemarau sebaiknya tahapan pekerjaan sub struktur, midle struktur dan up struktursedapat mungkin dapat terselesaikan.Sehingga pada saat musim hujan dapat mendeteksi pengaruh air hujan terhadap bangunan, misalnya kebocoran atap, kebocoran dinding, tersumbatnya saluran pembuangan dan lain-lain.
Share this article now on :

Post a Comment