![]() |
Proses Rendering Menggunakan Lumion |
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mempelajari
bab ini siswa diharapkan mampu:
1. Memahami konsep
produksi masal
2. Memahami
perencanaan dan peramalan produksi massal
3. Menjelaskan
pengukuran keberhasilan produksi massal
4. Mengetahui tahapan
pada produksi massal
A. Hakikat
dan Konsep Produksi Massal
1. Pengertian
Produksi Massal
Produksi adalah kegiatan
menambah nilai guna suatu suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga
lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal berarti mengikut sertakan
atau melibatkan banyak orang. Sehingga produksi massal adalah kegiatan
memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam
jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya.
2. Ciri-ciri Produksi
Massal
Ciri-ciri
produksi massal antara lain sebagai berikut:
a. Produk yang dihasilkan
dalam jumlah besar
b. Biaya perunit rendah
c. Bertujuan menguasai pasar
d. Dijual di pasar bebas
e. Hampir tidak ada variasi
produk
f. Harus
ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu
Bila terjadi kelebihan
produk (over production) perusahaan akan memaksa pasar dengan melakukan
promosi, discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.
3. Kelebihan dan
Kekurangan Produksi Massal
Kelebihan:
a. Hemat
biaya
b. Efisiensi
waktu
c. Tingkat
keakuratan tinggi
d. Tingkat
produksi cepat
Sedangkan
kekurangannya adalah:
a. Kegiatan
produksi sangat kaku
b. Kurang
beragamnya variasi produk
c. Biaya
mesin mahal
d. Tidak
ada jaminan produk akan laris dipasaran
TUGAS
INDIVIDU
B. Perencanaan
Produksi Massal
1. Pengertian
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dapat
diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai
yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja,
bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan
seluruh aktivitas rutin tenaga kerja.
2. Ruang
Lingkup Perencanaan Produksi
Menurut Sukaria Simulingga
(2013), perencanaan produksi meliputi kegiatan-kegiatan
berikut:
a. Mempersiapkan rencana
produksi
b. Membuat jadwal
penyelesain produk
c. Merencanakan produksi dan
pengadaan bahan dari luar
d. Menjadwalkan proses
operasi tiap unit
e. Menyampaikan jadwal pada
pemesan
3. Tujuan
dan Fungsi perencanaan Produksi
Tujuan:
a. Meminimalkan biaya serta
memaksimalkan keuntungan
Salah satu tujuan
perencanaan produk massal.yaitu meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan
keuntungan.Dengan membuat perencanaan produk,maka akan dioptimalkan segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,seperti penyediaan bahan
baku,tenaga kerja dan yang lainnya
b. Memaksimalkan kepuasan
pelanggan
Tingkat kepuasaan pelanggan
terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan semakin besar tingkat
kepuasaan pelanggan terhadap produk,maka semakin mudah bagi perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan ,sebaliknya semakin pelanggan tidak puas terhadap
produk,maka akan semakin sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan dari
produk tersebut.
c. Meminimalkan perubahan
nilai produksi
Perencanaan produksi yang
tepat akan menimbulkan resiko kehilangan nilai produksi suatu
produk,contohnya,perusahaan bahan baku di gudang harus di produksi sesuai
dengan jadwal waktu yang telah
ditentukan.
d. Meminimalkan perubahan
tenaga kerja
Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak
tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan
perencanaan yang berkaitan dengan tenaga kerja tersebut,maka biaya tenaga
kerjapun bisa diminamalkan.
e. Memaksimalkan
perlengkapan dan inventaris pabrik
Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan
perlengkapan yang
terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan
Fungsi dari perencanaan produksi adalah :
a. Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk
Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin rencana
penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.
b. Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana
produksi
Perencanaan produksi sangat tepat digunakan untuk mengukur
seberapa besar perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu
ke waktu.
c. Alat untuk memonitor hasil produksi
Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi,yaitu
memudahkan perusahaan dalam memonitor hasil produksinya secara akurat
4. Unsur Perencanaan
Produksi:
a. Tujuan Produksi
Tujuan produksi harus dibuat sejelas mungkin dan mampu dipahami
oleh menejemen perusahaan.
b. Pengukuran dan standar
produksi
Artinya perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan
saja,tetapi juga harus mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk
tersebut.
c. Perencanaan merupakan
fakta obyektif
Perencanaan produksi harus apa adanya dan memiliki pemikiran yang
cukup rasional bukan hanya sebagai angan-angan saja.
d. Perencanaan harus
bisa diukur
Artinya sekalipun hanya mengira-ira namun perkiraan tersebut
adalah benar dan tentunya tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
Perencanaan harus menjadi langkah awal bagi perusahaan dalam
menghasilkan
barang
yang dibutuhkan oleh konsumen.
5. Jenis-Jenis
Perencanaan Produksi
a. Perencanaan
Jangka Panjang ( Long Range Planning)
Perencanaan jangjka panjang merupakan perencanaan produksi lebih
dari satu tahun bahkan hingga lima tahun mendatang.
b. Perencanaan
Jangka Menengah ( Medium Range Planning)
Perencanaan jangka menengah merupakan perencanaan yang dibuat
untuk kegiatan produksi selama 2 sampai 3 tahun mendatang.
c. Perencanaan
Jangka Pendek ( Short Range Planning)
Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi
yang akan dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari
satu tahun.
6. Faktor-Faktor
yang Berpengaruh terhadap Perencanaan Produksi
a. Faktor internal, meliputi
kapasitas mesin; produktivitas tenaga kerja; Kemampuan pengadaan.
b. Faktor
eksternal, meliputi kebijakan pemerintah; inflasi; bencana alam
7. Langkah-Langkah
Perencanaan Produksi
a. Penelitian
dan Pengembangan Produk, meliputi:
1) Penelitian proses produksi
Merupakan
penelitian yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap
proses produksu yang sedang berjalan
2) Penelitian produk
Merupakan
penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui selera konsumen,sehingga
penelitian ini bertujuan untuk perbaikan produk yang sudah ada dan disesuaikan
dengan selera konsumen
b. Mencari
Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:
1) Mencari
gagasan
Yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan dalam rangka
pengembangan produk.
2) Menyeleksi
produk
Tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang terbaik
berkaitan dengan pengembangan produk.
3) Desain
produk pendahuluan
Desain produk pendahuluan perli dibuat sebelum mentukan desain
produk yang sebenernya.
4) Pengujian
Merupakan kegiatan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan
atau tidak,baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen merupakan secara dari produk
tersebut.
5) Desain
akhir
Desain
akhir dibuat bila hasil pengujian produk layak dikembangkan .
c. Menetapkan
Skala Produksi, meliputi:
1) Penetapan
waktu
2) Penetapan
kualitas
3) Menghitung
Biaya
4) Penetapan
tenaga kerja
5) Penetapan
peralatan
6) Penetapan
bahan baku
Tahapan
skala produksi meliputi: Routing, Scheduling, Dispatching, Follow-up
C. Metode
Peramalan dalam Produksi Massal
1. Pengertian
Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di
masa datang meliputi kualitas, kuantitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan.
2. Klasifikasi
Peramalan
a. Peramalan
jangka panjang (2-10 th)
b. Peramalan
jangka menengah (1-24 bl)
c. Peramalan
jangka pendek (1-5 mg)
3. Tujuan
Peramalan
a. Menentukan
kebutuhan pabrik
b. Menentukan
perencanaan jangka menengah
c. Menentukan
penjadwalan jangka pendek
4. Karakteristik
peramal yang baik
a. Akurasi
b. Biaya
c. Kemudahan
5. Metode
Peramalan Perencanaan Produksi
a. Peramalan Subyektif
1) Metode Delphy
2) Metode Penelitian Pasar
b. Peramal Obyektif
1) Metode
Intrinsik
2) Metode
Ekstrinsik
6. Analisis
Deret Waktu
Analisa
deret waktu merupakan satu metode yang sangat tepat untuk meramalkan pola permintaan
pasar. Analisa ini dipengaruhi oleh 4 komponen yaitu:
a. Kecenderungan / Trend (T)
b. Siklus / Cycle (C)
c. Pola Musiman / Season
(S)
d. Variasi Acak / Random
(R)
D. Indikator
Keberhasilan tahapan Produksi Masal
Indikator
ini merupakan bagian kegiatan meanajemen produksi yang bertujuan untuk
menciptakan
kegunaan bentuk (form utility)
1.
Keberhasilan Manajemen Produksi, meliputi:
a.
Produktifitas
b.
Kapasitas
c.
Kecepatan Pengiriman
d.
Kualitas Produk
e.
Kecepatan Proses
f.
Fleksibilitas
2.
Ukuran Kinerja Sistem Produksi, meliputi:
a.
Ongkos produksi
b.
Kualitas produk
c. Tingkat
pelayanan
3.
Ukuran Kinerja Produktivitas Mesin
Kinerja
produktivitas mesin umumnya diukur menggunakan OEE (Overall Equipment
Effectiveness),
sistem ini menggunakan 3 indikator yaitu: availabelity, performance dan quality.
Tahap
pengukuran menggunakan OEE yaitu:
a.
Memulai dari pengukuran manual
b.
Fokus pada kerugian
c.
Menetapkan target tambahan
d.
Memantau segala kebdala
e.
Hati-hati dalam membuat perbandingan
E. Proses
Produksi Massal
1. Pengertian Proses
Produksi
Proses produksi adalah suatu cara atau
metode untuk menambah kegunaan suatu
barang dan jasa menggunakan faktor
produksi yang ada agar lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan.
2. Jenis-Jenis Proses
Produksi
a. Berdasar wujud proses produksi:
1) Kimiawi
Proses produksi yang menitik beratkan pada
adanya proses analisis atau sintesis
serta senyawa kimia.Contoh Produksi pada
peruhaan obat-obatan,tambang minyak
2) Perubahan Bentuk
Proses produksi yang
pelaksanaan produksinya menitik beratkan pada
perubahan masukan
(input) menjadi keluaran(output) sehingga di dapatkan
penambahan manfaat atau
faedah dari barang tersebut
3) Assembling
Proses produksi yang
dalam pelaksanaanya lebih menguntungkan pada proses
penggabungan dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang
bersangkutan
atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain
4)
Transportasi
Proses
Produksi yang menciptakan jasa (pelayanan) pemindahan tempat,baik
berupa
barang atau manusia.
5)
Penciptaan jasa administrasi
Suatu proses yang memberikan jasa
administrasi kepada perusahaan-perusahaan lain atau lembaga yang membutuhkan.
b.
Berdasar arus proses produksi:
1)
Terus menerus
Proses
produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi berikutnya
tanpa
penempukan disuatu titik dalam proses
2)
Terputus-putus
Pada
jenis produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran
terus
menerus dalam proses produksi
3)
Proses produksi campuran
Tipe
proses produksi ini merupakan penggabungan dari produksi terus-menerus
dan
terputus-putus
c.
Berdasar Penyelesaian Proses Produksi:
1)
Tipe A (dapat diperiksa dengan mudah)
Pada
tipe proses produksi A,setiap tahap proses produksi dilakukan dalam
perusahaan
dapat diperiksa secara mudah.
2)
Tipe B (dapat diperiksa dalam beberapa tahap)
Penyelesaian
proses produksi daam perusahaan bersangkutan akan terdapat
beberapa
ketergantungan dari masing-masinh tahap produksi
3)
Tipe C (terdapat penggabungan komponen produk)
Perusahaan
yang penyelesaian produksi dalam perusahaan bersangkutan akan
terdapat
beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap produksi
4)
Tipe D (proses menggunakan mesin otomatis)
Proses
produksi dilaksanakan dengan menggunakan mesin dan peralatan
produksi
otomotis mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam
perusahaan
tersebut dilengkapu dengan beberapa peralatan khusus untuk
melaksanakan
pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan.
5)
Tipe E (perusahaan dagang dan jasa)
Merupakan
proses produksi dari perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi
agak
berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing
dalam
proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan
d.
Proses Produksi Berdasar Bahan Mentah
1)
Analytic
Merupakan
suatu bentuk proses produksi yang menciptakan beberapa baranng
dari
suatu jenis bahan mentah atau input
2)
Synthetic
Yaitu
proses menggabungan beberapa input atau bahan mentah menjadi satu
barang
lain.
3.
Tujuan Proses Produksi:
a.
Meningkatkan efisiensi
b.
Meningkatkan Produktifitas
c.
Meningkatkan Kualitas
4.
Tahapan Proses Produksi:
Tahapan proses produksi akan berbeda beda
untuk setiap pabrik, dicontohkan pada produk sepeda motor, tahapan proses
produksinya meliputi:
a. Penyediaan komponen
Adalah seksi yang bertugas menerima
mengklarifikasikan serta mendistribusikan komponen ke produksi
b. Injeksi plastik
Seksi yang bertugas memproduksi komponen
plastik,dengan fasilitas mesin injeksi plasik yang menggunakan teknik cetakan
c. Pengelasan
Bertugas melakukan proses pembuatan rangka
dengan cara mengelas komponen
d.
Pengecatan Logam
Seksi pengecatan logam mengerjakan proses
pengecatan pada beberapa bagian komponen .
e.
Dipping proses
Yaitu
proses penutupan komponen dengan cat melalui teknik pencelupan
f.
Pengecatan plastik
Proses
pengecatan plastic part tidak sama dengan proses pengecatan steel
part,karena
adabeberapa perbedaan,antara lain :
1.
Tidak adanya proses pre treatment
2.
Over head conveyor lebih pendek
3.
Temperatur oven lebih rendah
4.
Pengecatan secara manual dengan spray atau hand gun
g.
General sub assembling
Merupakan
seksi yang mengerjakan proses penggabungan komponen,agar
mempermudah
serta mempercepat proses produksi di line assembling.
h.
Assembling
Merupakan
tahapan terakhir dari proses pembuatan unit sepeda motor.
i.
Final Inspection
Kegiatan akhir dari seksi assembling yang
bertugas melakukan pemeriksaan unit sepeda
motor yang telah selesai dirakit dilakukan oleh bagian final inspection
j.
Shipping
Adalah bagian yang bertugas mengirim unit
sepeda motor keseluruh
cabang/dealerdi seluruh Indonesia dan juga
untuk kebutuhan ekspor.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSeperti halnya pabrik-pabrik lainnya, pabrik air mineral juga membutuhkan sistem produksi yang terintegrasi dan efisien untuk menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi standar keselamatan dan kebersihan. Oleh karena itu, perlu diterapkan teknologi yang tepat dan manajemen yang baik dalam mengelola pabrik air mineral
ReplyDeleteSetuju
Delete