Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Memahami Pesantren Kilat


Ramadhan tiba salah satu kegiatan yang ngetren adalah Pesantren Kilat. Pesantren Kilat mengandung dua kata kunci, yaitu pesantren dan kilat. Pengertian pesantren secara umum, yaitu suatu lembaga pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat kiyai yang bertugas mendidik dan mengajar para santri dengan menggunakan sarana mesjid, madrasah, dan didukung adanya pondok tempat tinggal santri. Kilat karena dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. 

Terkandung dalam tata cara kehidupan pesantren kilat, antara lain :
  1. Adanya suasana kebersamaan dan kesederhanaan; 
  2. Adanya suasana kekerabatan dan kekeluargaan; 
  3. Adanya peningkatan pengalaman, penghayatan, dan praktik dalam kehidupan sehari-hari. 

Secara Khusus Pengertian Pesantren kilat adalah salah satu wahana alternatif kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka memantapkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Bagi siswa yang beragama Islam dengan pola dan tata cara kehidupan pesantren yang dilakukan di dalam lingkungan sekolah.
Tujuan Dilaksanakan Pesantren Kilat Dengan adanya pelaksanaan Pesantren kilat bagi siswa diharapkan dapat :
  • Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ; 
  • Memperdalam, memantapkan, dan meningkatkan penghayatan ajaran agama Islam khususnya tentang keimanan, ibadah, akhlak, dan Al quran ; 
  • Menerapkan dan mengamalkan ajaran Islam dam kehidupan sehari-hari dalam rangka membentuk mental spiritual yang tangguh, kokoh, dan mampu menghadapi tantangan-tantangan negatif, baik yang datang dari dirinya pribadi maupun dari luar dirinya. 


Read More »
30 May | 0komentar

Pendaftaran Tiket Kesurga Telah Dibuka

@kajianhariansunnah
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh kebaikan dan berkah, dibukakan didalamnya semua pintu surga dan ditutup semua pintu neraka, sebagai pertanda akan melimpahnya kebaikan di bulan Ramadhan, dan sebab-sebab seorang hamba menggapai ampunan dan keridhoan Allah. Maka berkuranglah keburukan di muka bumi dikatakan dalam sebuah hadist : “Jika datang bulan ramadhan maka dibukakan semua pintu langit, dan dalam riwayat yang lain pintu-pintu surga, dalam riwayat yang lain pintu-pintu rahmat, dan dikunci semua pintu neraka dan dibelenggu semua setan.” ( Al-Bukhari 112/4 dan Muslim 1079)

Read More »
18 May | 0komentar

Pahala Haji dan Umroh, Sholat Isyroq


Dari ‘Abdullah bin Al Harits, ia berkata,
أن ابن عباس كان لا يصلي الضحى حتى أدخلناه على أم هانئ فقلت لها : أخبري ابن عباس بما أخبرتينا به ، فقالت أم هانئ : « دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم في بيتي فصلى صلاة الضحى ثمان ركعات » فخرج ابن عباس ، وهو يقول : « لقد قرأت ما بين اللوحين فما عرفت صلاة الإشراق إلا الساعة » ( يسبحن بالعشي والإشراق) ، ثم قال ابن عباس : « هذه صلاة الإشراق »


Sumber : https://rumaysho.com/784-meraih-pahala-haji-dan-umroh-melalui-shalat-isyroq.html
Dari ‘Abdullah bin Al Harits, ia berkata,
أن ابن عباس كان لا يصلي الضحى حتى أدخلناه على أم هانئ فقلت لها : أخبري ابن عباس بما أخبرتينا به ، فقالت أم هانئ : « دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم في بيتي فصلى صلاة الضحى ثمان ركعات » فخرج ابن عباس ، وهو يقول : « لقد قرأت ما بين اللوحين فما عرفت صلاة الإشراق إلا الساعة » ( يسبحن بالعشي والإشراق) ، ثم قال ابن عباس : « هذه صلاة الإشراق »


Sumber : https://rumaysho.com/784-meraih-pahala-haji-dan-umroh-melalui-shalat-isyroq.html
Ibnu ‘Abbas pernah tidak shalat Dhuha sampai-sampai kami menanyakan beliau pada Ummi Hani, aku mengatakan pada Ummi Hani, “Kabarilah mengenai Ibnu ‘Abbas.” Kemudian Ummu Hani mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat Dhuha di rumahku sebanyak 8 raka’at.” Kemudian Ibnu ‘Abbas keluar, lalu ia mengatakan, “Aku telah membaca antara dua sisi mushaf, aku tidaklah mengenal shalat isyroq kecuali sesaat.” (Allah berfirman yang artinya), “Mereka pun bertasbih di petang dan waktu isyroq (waktu pagi).”1 Ibnu ‘Abbas menyebut shalat ini dengan SHALAT ISYROQ.

Dari ‘Abdullah bin Al Harits, ia berkata,
أن ابن عباس كان لا يصلي الضحى حتى أدخلناه على أم هانئ فقلت لها : أخبري ابن عباس بما أخبرتينا به ، فقالت أم هانئ : « دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم في بيتي فصلى صلاة الضحى ثمان ركعات » فخرج ابن عباس ، وهو يقول : « لقد قرأت ما بين اللوحين فما عرفت صلاة الإشراق إلا الساعة » ( يسبحن بالعشي والإشراق) ، ثم قال ابن عباس : « هذه صلاة الإشراق »


Sumber : https://rumaysho.com/784-meraih-pahala-haji-dan-umroh-melalui-shalat-isyroq.html

Keutamaan Shalat Isyroq 

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.”


Tata Cara Pelaksanaan Shalat Isyroq 

  1. Shalat isyroq dilakukan sebanyak dua raka’at. Gerakan dan bacaannya sama dengan shalat-shalat lainnya. 
  2. Berdasarkan hadits-hadits yang telah dikemukakan, shalat isyroq disyariatkan bagi orang yang melaksanakan shalat jama’ah shubuh di masjid lalu ia berdiam untuk berdzikir hingga matahari terbit, lalu ia melaksanakan shalat isyroq dua raka’at. 
  3. Ketika berdiam di masjid dianjurkan untuk berdzikir. Dzikir di sini bentuknya umum, bisa dengan membaca Al Qur’an,membaca dzikir, atau lebih khusus lagi membaca dzikir pagi. 
  4. Waktu shalat isyroq sebagaimana waktu dimulainya shalat Dhuha yaitu mulai matahari setinggi tombak, sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit. Hal ini sebagaimana keterangan Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin5 dan Al Lajnah Ad Daimah6 mengenai pengertian matahari setingi tombak.

Read More »
17 May | 0komentar

Surat Al Kahfi 1 - 10, Hanan Attaki


Bismillah hirokhmanirohim.
Pada Jumat ini, 11 Mei 2018 saya memposting Qur'an Surat Al Kahfi 1-10. Surat Al Kahfi di anjurkan dibaca pada hari jumat, diantaranya adalah

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)




Read More »
11 May | 0komentar

The Power of Love, 212


Film 212 The Power of Love, tengah digandrungi banyak orang karena diangkat dari kisah nyata aksi 212. Rilis pada 9 Mei, 212 The Power of Love bertemakan genre religi yang mengundang banyak kaum muslim untuk menontonnya.
Disutradarai oleh Jastis Arimba, beberapa nama pemain film 212 The Power of Love meliputi Fauzi Baadilla, Meyda Sefira, Hamas Syahid dan lainnnya. Keluarnya film 212 The Power of Love dalam bioskop Tanah Air juga disertai dengan kampanye tagar #putihkanbioskop.
Oki Setiana Dewi, sebagai produser film turut mengunggah cuplikan film 212 The Power of Love pada akun Instagram-nya untuk menimbulkan rasa penasaran bagi para penonton. Alur cerita film 212 The Power of Love sendiri diangkat dari kisah Rahmat, seorang jurnalis di Majalah Republik yang punya sifat dingin dan cenderung sinis. Suatu hari Rahmat mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia yang membuatnya pulang ke Ciamis, setelah 10 tahun merantau. Rahmat punya alasan di masa lalu yang membuatnya tak pernah pulang.
Referensi:Liputan6.com

Read More »
10 May | 0komentar

Tentang Sumur Utsman

Sahabat Utsman bin Affan RA, termasuk salah satu sahabat yang terkenal hartawan, namun tetap bersikap dermawan, murah hati, dan perhatian terhadap sesama. 
Kepeduliannya membela agama Allah SWT tak lagi diragukan. Dalam banyak riwayat, sahabat yang dijuluki dengan gelar dzunnurain (pemilik dua cahaya) ini, ikut serta menyokong pendanaan perluasan Masjid al-Haram, Makkah dan Masjid Nabawi, Madinah. Saat meletus Perang Tabuk, ia bahkan menginfakkan 1.000 ekor unta dan 70 ekor kuda serta 1.000 dihram. Di antara contoh kedermawanan Ustman adalah Sumur Raumah, yang berlokasi di Madinah. 
Sumur ini dibeli Ustman dari seorang sahabat yang bernama Raumah al-Ghifari seharga 35 ribu dirham, lalu demi kepentingan banyak orang, sumur ini pun lantas diwakafkan untuk umum. Setelah lewat hampir kurang lebih 1.400 tahun, sumur ini ternyata masih bertahan.
Sumur ini terletak di sekitar Wadi al-Aqiq di daerah Azhari, yaitu kurang lebih 3,5 kilometer dari Masjid Nabawi atau sekitar 1 kilometer dari Masjid Qiblatain.
Kondisinya masih seperti sedia kala dan masih mengeluarkan air. Sumur ini sekarang dimanfaatkan Kementerian Pertanian Arab Saudi untuk mengairi perkebunan di sekitarnya. Menurut pakar sejarah Kota Madinah, Abdullah Kabir, sejarah mencatat tanah atau benda lain yang tak bergerak, yang diwakafkan atas nama Ustman cukup banyak. Namun sayangnya, kurang termaksimalkan pelestariannya. Beberapa di antaranya terkena dampak perluasan Masjid al-Haram seperti yang berada di samping Ribath al-Ajam. 

Read More »
05 May | 0komentar