Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label umum. Show all posts
Showing posts with label umum. Show all posts

Laa ilaaha illallah: Aksioma Fundamental Kebenaran dan Eksistensi


Kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah (لَا إِلَهَ إِلاَّ الله), yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah," bukanlah sekadar pernyataan keagamaan biasa. Bagi umat Islam, kalimat ini adalah sebuah aksioma fundamental sebuah kebenaran yang tidak memerlukan pembuktian dari luar dirinya sendiri, melainkan menjadi dasar dari seluruh keyakinan, hukum, dan pandangan hidup. 
Keyakinan terhadap kalimat ini haruslah teguh dan tanpa keraguan, sebab ia adalah kunci bagi pemahaman eksistensi, tujuan hidup, dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta. 

 Laa ilaaha illallah adalah Aksioma
Dalam ilmu matematika dan logika, aksioma adalah proposisi yang diterima sebagai kebenaran tanpa perlu dibuktikan. Sama halnya, Laa ilaaha illallah diyakini sebagai aksioma karena: 
1. Fondasi Segala 
Kebenaran Kalimat ini menyediakan kerangka kerja (framework) untuk memahami Realitas Tertinggi. Jika ada realitas, maka harus ada yang menciptakannya. Jika ada keteraturan, maka harus ada yang mengaturnya. Laa ilaaha illallah menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut dengan menunjuk kepada Allah sebagai satu-satunya Pencipta, Pengatur, dan Penguasa yang Haq. Setiap kebenaran lain, baik yang bersifat ilmiah, etika, atau spiritual, berakar pada kebenaran tunggal ini. 

2. Kesederhanaan dan Kejelasan Absolut 
Makna kalimat ini sangat lugas: penafian (Laa ilaaha - Tiada Tuhan) diikuti dengan penetapan (illallah - kecuali Allah). Tidak ada ambiguitas atau kerumitan filosofis dalam pernyataan dasarnya. Kebenaran yang absolut cenderung sederhana, dan kalimat ini secara tegas menolak segala bentuk kemusyrikan (penyekutuan) dan memurnikan penyembahan hanya kepada Yang Maha Esa. 

3. Sifatnya yang Mengubah (Transformative) 
Ketika seseorang benar-benar meyakini dan menghayati kalimat ini, hal itu akan mengubah seluruh perilakunya. Aksioma ini mewajibkan seorang Muslim untuk: Taat hanya kepada Allah. Berserah diri (Islam) kepada kehendak-Nya. Membebaskan diri dari perbudakan kepada hawa nafsu, materi, atau manusia lain. Keyakinan ini menghasilkan kedamaian batin dan keberanian, karena seorang mukmin menyadari bahwa satu-satunya kekuasaan yang perlu ditakuti dan diharap hanyalah Allah. 

Konsekuensi Meyakini Aksioma 
Penerimaan terhadap Laa ilaaha illallah sebagai aksioma kebenaran memiliki implikasi yang mendalam: Tauhid Rububiyah (Ketuhanan) Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, Pemberi Rezeki, dan Pengatur alam semesta. Tidak ada satu pun yang dapat menciptakan atau mengatur selain Dia. 
Tauhid Uluhiyah (Peribadahan) Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak disembah dan ditaati. Semua bentuk ibadah (shalat, puasa, doa, nazar) harus ditujukan hanya kepada-Nya, bukan kepada makhluk. 
Tauhid Asma wa Sifat (Nama dan Sifat) Meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang sempurna, yang tidak menyerupai makhluk-Nya. Ia adalah Al-Ghafur (Maha Pengampun), Al-Hakim (Maha Bijaksana), dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Penyatuan ketiga aspek tauhid inilah yang menjadikan Laa ilaaha illallah sebagai sumbu utama kebenaran. Mengingkari salah satu aspek berarti merusak kemurnian aksioma ini. 

Landasan Hidup 
Laa ilaaha illallah adalah pondasi yang darinya seluruh struktur kehidupan seorang Muslim dibangun. Ia adalah aksioma yang harus diyakini sebagai kebenaran mutlak, bukan melalui paksaan, melainkan melalui keyakinan akal dan hati. Keyakinan ini memberikan makna bagi penderitaan, tujuan bagi kesenangan, dan arah bagi perjalanan hidup. Ketika dunia dipenuhi dengan kekacauan ideologi dan relativisme kebenaran, kalimat tauhid berdiri tegak sebagai pilar tunggal kebenaran yang tidak tergoyahkan: Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah.

Read More »
14 December | 0komentar

Ketika Jari-jemari Lebih Aktif dari Pikiran: Paradoks Literasi Digital

Literasi digital
Di era digital yang serba cepat ini, kita menyaksikan sebuah fenomena yang menarik sekaligus ironis terkait dengan literasi. Di satu sisi, masyarakat kita menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dalam menyerap informasi digital. Layar ponsel pintar menjadi jendela utama menuju dunia pengetahuan, berita, dan opini. Namun, di sisi lain, kebiasaan membaca yang dominan justru terfragmentasi, dangkal, dan seringkali tidak terstruktur, jauh berbeda dengan esensi literasi yang sesungguhnya. 
Inilah paradoks "literasi" digital: kita aktif "membaca" konten-konten digital baik itu di internet atau di kolom percakapan grup medsos. Namun seringkali mengabaikan kedalaman dan analisis yang ditawarkan oleh bacaan yang lebih substansial seperti buku atau artikel ilmiah. Ironi ini terletak pada definisi "membaca" itu sendiri. Dalam konteks digital, "membaca" seringkali hanya sebatas memindai judul, membaca beberapa kalimat pertama, atau bahkan langsung melompat ke bagian komentar. Interaksi dengan teks menjadi dangkal dan sporadis. 
Kita lebih tertarik pada ringkasan singkat, infografis menarik, atau cuitan padat berisi daripada menyelami argumen yang kompleks atau narasi yang panjang. Kebiasaan membaca komentar online menjadi salah satu manifestasi paling jelas dari paradoks ini. Kolom komentar, yang seharusnya menjadi ruang diskusi dan pertukaran ide, seringkali justru dipenuhi dengan opini instan, reaksi emosional, bahkan ujaran kebencian. 
Masyarakat kita seolah lebih tertarik untuk membaca dan merespons komentar-komentar singkat ini daripada meluangkan waktu untuk memahami konteks dan substansi dari artikel atau berita yang dikomentari. Mengapa fenomena ini bisa terjadi? Beberapa faktor kemungkinan berperan. Pertama, sifat informasi digital yang serba cepat dan berlimpah mendorong kita untuk mencari kepuasan instan. Kita terbiasa dengan notifikasi dan pembaruan yang konstan, sehingga sulit untuk fokus pada satu teks yang panjang dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Kedua, algoritma media sosial cenderung memprioritaskan konten yang menarik perhatian dan memicu interaksi cepat, seperti komentar kontroversial atau ringkasan viral. 
Hal ini secara tidak sadar membentuk preferensi membaca kita. Ketiga, tekanan sosial untuk selalu "up-to-date" membuat kita merasa perlu untuk mengonsumsi sebanyak mungkin informasi dalam waktu sesingkat mungkin, meskipun dengan kedalaman yang minim. Dampak dari "literasi" digital yang dangkal ini bisa sangat signifikan. Kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis dapat terkikis karena kita jarang melatih diri untuk memahami argumen yang kompleks dan mengevaluasi informasi secara mendalam. Kita menjadi lebih rentan terhadap misinformasi dan disinformasi karena kurangnya kemampuan untuk memverifikasi fakta dan memahami konteks yang lebih luas. 
Diskusi publik pun menjadi lebih polarisasi karena kita cenderung hanya terpapar pada opini yang sesuai dengan pandangan kita dan jarang berinteraksi dengan perspektif yang berbeda secara substansial. Tentu saja, bukan berarti semua interaksi digital bersifat negatif. Internet dan media sosial juga menawarkan potensi besar untuk pendidikan dan penyebaran informasi yang bermanfaat. Namun, penting bagi kita untuk menyadari paradoks "literasi" digital ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara lain: 
  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca mendalam: 
  • Mengedukasi masyarakat tentang manfaat membaca buku, artikel ilmiah, atau laporan yang lebih komprehensif dalam mengembangkan pemikiran kritis dan pemahaman yang mendalam. 
  • Mengembangkan keterampilan literasi digital yang sejati: 
  • Tidak hanya sekadar mampu menggunakan teknologi, tetapi juga mampu mengevaluasi sumber informasi, membedakan fakta dan opini, serta memahami konteks yang lebih luas. 
  • Menciptakan ruang diskusi online yang lebih sehat: 
  • Mendorong interaksi yang lebih konstruktif dan berbasis argumen, bukan hanya reaktif dan emosional. 
  • Mengintegrasikan kegiatan membaca mendalam dalam pendidikan: 
  • Mendorong siswa untuk membaca dan menganalisis teks yang lebih panjang dan kompleks sejak dini. 
  • Bijak dalam mengonsumsi informasi digital: 
  • Meluangkan waktu untuk membaca artikel secara utuh sebelum berkomentar, memverifikasi informasi dari berbagai sumber, dan menghindari terjebak dalam echo chamber media sosial. 

Paradoks "literasi" digital adalah tantangan nyata di era informasi ini. Meskipun kita aktif dalam dunia digital, esensi literasi yang mendalam dan analitis tidak boleh hilang. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat memanfaatkan potensi positif teknologi sambil tetap menjaga dan mengembangkan kemampuan literasi yang sesungguhnya. Membaca komentar online boleh menjadi bagian dari interaksi digital kita, namun jangan sampai kebiasaan ini menggantikan kebutuhan kita akan bacaan yang lebih substansial dan bermakna.

Read More »
23 May | 0komentar

Mengurai Makna di Balik Flyer Riba: Godaan Materi dan Peringatan Ilahi

Gambar di atas dengan jelas menangkap esensi dari bahaya riba. Sebuah tangan, terhias dengan motif yang mengingatkan pada kekayaan duniawi, terulur meraih tumpukan koin emas yang berkilauan. Ilustrasi ini secara simbolis menggambarkan bagaimana riba seringkali memikat dengan janji keuntungan materi yang tampak menggiurkan. Namun, di balik kilaunya, tersembunyi konsekuensi yang mendalam dan merugikan. 
Latar belakang flyer yang menggunakan gradien warna biru dan abu-abu yang diredam, menciptakan suasana tenang dan mengajak untuk berkontemplasi. Kontras antara warna emas yang mencolok dengan latar belakang yang teduh ini seolah mengingatkan bahwa ketenangan dan kedamaian sejati tidak akan pernah bisa ditemukan dalam praktik riba. Desain flyer yang minimalis dan modern dengan garis-garis bersih serta penggunaan font sans-serif memberikan kesan serius dan lugas. 
Kesederhanaan ini membantu pesan utama tentang bahaya riba tersampaikan tanpa distraksi visual yang berlebihan. Lebih dalam lagi, sentuhan kaligrafi Islam yang elegan menjadi elemen kunci dalam menyampaikan pesan religius. Skrip Arab yang halus menyisipkan kata "الرِّبَا" (Ar-Riba) yang berarti riba atau bunga, dan kata "حَرَامٌ" (Haramun) yang berarti dilarang. 
Penambahan kaligrafi ini secara tegas menggarisbawahi perspektif agama Islam terhadap riba, yaitu sebagai sesuatu yang diharamkan dan dilarang keras. Secara keseluruhan, flyer ini bukan hanya sekadar visualisasi, tetapi juga sebuah representasi konseptual. Ia mengajak kita untuk merenungkan tentang hakikat keuntungan yang sebenarnya. Apakah keuntungan yang didapatkan melalui riba adalah keuntungan yang hakiki dan membawa berkah, ataukah hanya ilusi semu yang justru menjerumuskan pada kerugian dan dosa? 
Gambar ini menjadi pengingat yang kuat bagi setiap Muslim untuk menjauhi riba dalam segala bentuknya. Kilauan emas yang ditawarkan riba hanyalah fatamorgana yang akan membawa kepada kegelapan dan kesengsaraan, baik di dunia maupun di akhirat. Marilah kita mencari rezeki yang halal dan berkah, yang membawa ketenangan hati dan keridhaan Allah SWT.




Read More »
17 May | 0komentar

Menghidupkan Sunnah, Meraih Ridha: Qiyamul Lail, Subuh Berjama'ah & Pengajian Ahad Pagi

Undangan Qiyamul Lail, Sholat Subuh Berjama'ah, dan Pengajian Rutin Ahad Pagi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Saudara/i kaum muslimin dan muslimat warga Perumahan Gayam Permai yang dirahmati Allah SWT, Dalam upaya meningkatkan keimanan, mempererat tali silaturahmi, serta meraih keberkahan di waktu-waktu yang mulia, kami dari pengurus Masjid Al Mu'minun mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk hadir dalam kegiatan rutin warga Gayam Permai: Qiyamul Lail Berjama'ah, Sholat Subuh Berjama'ah, dan Pengajian Rutin Ahad Pagi Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan pada: 


Hari/Tanggal: Ahad, 18 Mei 2025 


Adapun rangkaian acara adalah sebagai berikut: 

Qiyamul Lail Berjama'ah: 
Dimulai pukul 03.30 WIB Mari kita bersama-sama menghidupkan sepertiga malam terakhir dengan bermunajat, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaan Qiyamul Lail sangatlah besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 
 
"Sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR. Muslim) 

Sholat Subuh Berjama'ah: 
Dilaksanakan pada waktu Subuh. Mari kita awali hari dengan menunaikan ibadah sholat Subuh secara berjama'ah di masjid. Keberkahan dan keutamaan sholat Subuh berjama'ah sangatlah besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa shalat Subuh berjama'ah, maka ia berada dalam jaminan Allah." (HR. Muslim) 

Pengajian Rutin Ahad Pagi: 
Dimulai setelah Sholat Subuh berjama'ah (sekitar pukul 05.30 WIB). Pada kesempatan yang penuh berkah ini, kita akan bersama-sama menimba ilmu agama dan memperdalam pemahaman tentang Islam bersama: Ustadz H. Yusman SHI. Beliau akan menyampaikan kajian yang insya Allah akan memberikan pencerahan dan motivasi dalam menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah. 
Kegiatan ini merupakan wadah yang baik bagi kita untuk meningkatkan kualitas ibadah, mempererat ukhuwah Islamiyah antar warga Perumahan Gayam Permai, serta menambah ilmu pengetahuan agama
Kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i dalam kegiatan yang penuh berkah ini. Mari kita luangkan waktu sejenak untuk meraih ridha Allah SWT dan keberkahan dalam hidup kita. 
Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hormat kami, Pengurus Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara






Read More »
17 May | 0komentar

Bismillah: Inspirasi di Tengah Rutinitas Pondok

Universitas Gadjah Mada, UGM

Mungkid, Magelang - Hari Ahad, 13 April 2025 menjadi hari yang istimewa di tengah rutinitas bulanan penjengukan di Pondok Pesantren SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid. Selain bertemu dan berbagi cerita dengan anak, kunjungan kali ini memiliki agenda yang lebih menarik: mengajak serta buah hati tercinta untuk sejenak menikmati suasana Yogyakarta dan melakukan survei awal tempat kuliah impiannya. 
Penjengukan bulanan di SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid memang selalu dinanti. Momen ini menjadi pelepas rindu bagi orang tua dan para santri, tempat bertukar kabar dan memberikan semangat. Namun, kunjungan pada hari Ahad ini terasa berbeda. Setelah bersilaturahmi dan memastikan kondisi putri tercinta baik-baik saja di pondok, sebuah rencana menarik telah disiapkan: perjalanan singkat menuju Yogyakarta. 
Yogyakarta, kota pelajar yang kaya akan budaya dan sejarah, dipilih sebagai destinasi kali ini. Tujuan utamanya adalah mengenalkan atmosfer perkuliahan kepada sang anak, yang sebentar lagi akan menamatkan pendidikan di tingkat SMA. Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia, menjadi fokus utama kunjungan ini. 
Di Yogyakarta, semangat dan antusiasme terpancar dari wajah anak. Menginjakkan kaki di lingkungan kampus UGM yang luas dan hijau memberikan kesan tersendiri. Bersama, kami menyusuri berbagai fakultas, melihat bangunan-bangunan megah, dan merasakan denyut kehidupan mahasiswa. Kunjungan ini bukan sekadar jalan-jalan biasa. 
Sembari menikmati suasana kampus, diskusi santai mengenai program studi yang diminati pun tak terhindarkan. Informasi mengenai fakultas, jurusan, fasilitas, hingga kegiatan mahasiswa menjadi topik perbincangan yang menarik. Melihat langsung lingkungan belajar dan berinteraksi dengan atmosfer akademik diharapkan dapat memberikan gambaran nyata dan memotivasi anak dalam menentukan pilihan studinya kelak. 
Meskipun waktu yang tersedia tidak banyak, kunjungan singkat ke UGM ini memberikan pengalaman berharga. Melihat langsung salah satu universitas terbaik di Indonesia memberikan inspirasi dan membuka wawasan tentang dunia perkuliahan. Selain itu, momen kebersamaan di luar rutinitas pondok juga semakin mempererat tali kasih antara orang tua dan anak. 
Perjalanan kembali ke Mungkid di sore hari diwarnai dengan obrolan ringan dan harapan-harapan baik untuk masa depan. Kunjungan ke Yogyakarta kali ini, yang bertepatan dengan penjengukan rutin, menjadi kenangan manis dan langkah awal yang positif dalam mempersiapkan jenjang pendidikan tinggi bagi anak. Semoga pengalaman ini menjadi motivasi dan memberikan arah yang jelas dalam meraih cita-citanya. Alloh SWT selalu Bersama kita.













Universitas Gadjah Mada, UGM


Universitas Gadjah Mada UGM



Read More »
12 May | 0komentar

Momentum Penentuan Masa Depan Siswa Kelas XII : Rapat Penegas kelulusan

SMK Negeri 1 Bukateja menggelar Rapat Pleno Penegas Kelulusan siswa kelas XII pada hari Jumat, 2 Mei 2025, pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Acara penting ini dihadiri oleh seluruh elemen penting dalam ekosistem pendidikan sekolah, menandakan keseriusan dan tanggung jawab dalam menentukan masa depan para siswa yang telah menempuh pendidikan selama tiga tahun. Rapat yang bertempat di aula utama sekolah ini dipimpin secara khidmat oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bp. Sarastiana, S.Pd., MBA. 
Kehadiran Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bukateja, Bp. Sutowo, S.Pd., MM., memberikan bobot tersendiri pada acara ini, menunjukkan dukungan penuh dari pucuk pimpinan sekolah terhadap proses penentuan kelulusan. Selain pimpinan sekolah, rapat pleno ini juga dihadiri oleh para Wali Kelas XII yang memiliki peran sentral dalam memahami perkembangan akademik dan karakter setiap siswa. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) turut hadir untuk memberikan perspektif holistik terkait kesiapan siswa dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja. 
Kehadiran seluruh dewan guru SMK Negeri 1 Bukateja semakin memperkuat forum pengambilan keputusan ini. Agenda utama rapat pleno ini adalah membahas dan menetapkan hasil kelulusan siswa kelas XII tahun ajaran 2024/2025. Dalam jalannya rapat, Bp. Sarastiana, S.Pd., MBA., selaku pemimpin sidang, memaparkan berbagai pertimbangan dan kriteria yang telah dilalui dalam proses penilaian. Data akademik, catatan perilaku, serta hasil ujian sekolah menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan yang adil dan transparan. 
Momentum krusial dalam rapat ini adalah ketika Ketua Sidang membacakan berita acara hasil rapat pleno. Suasana hening dan penuh harap menyelimuti ruangan saat setiap poin penting dibacakan. Setelah pembacaan berita acara selesai, Bp. Sarastiana, S.Pd., MBA., dengan penuh hormat memohon kepada Bapak Kepala Sekolah, Bp. Sutowo, S.Pd., MM., untuk secara resmi menetapkan hasil kelulusan siswa kelas XII SMK Negeri 1 Bukateja. 
Dengan kebijaksanaan dan tanggung jawab, Bp. Sutowo, S.Pd., MM., memberikan sambutan singkat yang penuh motivasi kepada para guru. Beliau menekankan pentingnya keputusan ini sebagai tonggak awal bagi para siswa dalam menggapai cita-cita mereka. Setelah itu, dengan ketukan palu, Bp. Kepala Sekolah secara resmi menetapkan hasil kelulusan siswa kelas XII SMK Negeri 1 Bukateja tahun ajaran 2024/2025. 
Rapat Pleno Penegas Kelulusan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan wujud komitmen SMK Negeri 1 Bukateja dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan. Keputusan yang diambil melalui musyawarah dan mufakat ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi seluruh siswa dan menjadi bekal berharga dalam perjalanan hidup mereka selanjutnya. Hasil dari rapat pleno ini akan segera diumumkan kepada para siswa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.






Read More »
11 May | 0komentar

Kirim Bibit Pohon Untuk Ucapan Selamat Pelantikan Bupati

Ucapan Selamat dari DPD Muhammadiyah Berupa Bibit Buah Duren

Ucapan selamat pada pelantikan Bupati Banjarnegara ada yang berbeda. Yang lain mengucapkan selamat dengan karangan bunga, ini nampak pot dan bibit pohon duren. Ucapan ini dikirim oleh DPD Muhammadiyah Kabupaten Banjarnegara. 
Sebagaimana Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo terpilih hasil Pilkada, Ucapan selamat berupa karangan bunga tidak laku karena bupati terpilih meminta para simpatisannya mengganti dengan mengirim bibit tanaman. “Karangan bunga memang perlu untuk membangun spirit. Tapi akan jauh lebih bermakna kalau ucapan selamat dengan pohon hidup,” kata Sugiri yang terpilih dua periode bersama Lisdyarita itu. 
Di Banjarnegara dipelopori oleh DPD Muhammadiyah mengucapkan Selamat dengan mengirimkan bibit pohon duren

Read More »
20 February | 0komentar

Baarakallohu Fii Umriik

Nikmat yang Alloh berikan salah satunya sebagai nikat umur sebagai momentum yang tepat untuk bersyukur. Dalam bersyukur atas umur yang Alloh berikan kepada kita adalah melakukan hal-hal yang diperintahkan Alloh melalui Nabinya, Rosul-Nya. Hal-hal yang baik Rosululloh contohkan atas apa yang Alloh berikan. Cara memperingati hari lahir atau biasa disebut hari ulang tahun Nabi adalah dengan cara berpuasa. Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah ditanya tentang latar belakang dilakukannya puasa hari Senin. 
“Dari Abu Qatadah Al-Anshar bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab, “(Karena) saat itu aku dilahirkan dan saat itu aku dituruni wahyu.” (HR. Muslim).”
Hadist dia atas merujukan kepada kita bahwa Nabi SAW memperingati hari lahir adalah dengan cara beribadah, yaitu ibadah puasa. 
Nabi mencontohkan dengan berpuasa senin dan kamis, tentu kita meneladani contoh yang diberikan oleh Nabi SAW dengan melakukan amal saleh. 
Bagaimana dengan ibadah sesama manusia (melakukan kebaikan dengan sesama manusia) ?
Bagaimana dulu Abu Lahab pernah memerdekakan budak (Tsuwaibah) karena mendengar kelahiran Nabi Muhammad.

Read More »
06 December | 0komentar

ISBN (International Standard Book Number)

Pencarian dengan kata Kunci Sarastiana Kategori Pengarang di Web Perpusnas

ISBN (International Standard Book Number) adalah deretan angka 13 digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku, perpustakaan, universitas maupun distributor. 
ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London. Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia dan KDT (Katalog Dalam Terbitan). 
Proses pendaftaran penerbit, permintaan ISBN dan KDT telah dibuat lebih mudah dengan layanan satu pintu. Sekali informasi judul terbitan diserahkan, akan menjadi bagian dari database bibliografi dan akan muncul di terbitan Katalog Dalam Terbitan di Perpustakaan Nasional, yang memungkinkan perpustakaan maupun toko buku yang mencari terbitan untuk dibeli mengetahui informasi terbitan terbaru.
Di Indonesia, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI adalah Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit di Indonesia. 
Penerbit yang ingin mengajukan ISBN dapat melakukan hal berikut: 
  • Mengisi formulir surat pernyataan 
  • Menunjukkan bukti legalitas penerbit 
  • Membuat surat permohonan di atas kop surat resmi penerbit 
  • Melampirkan halaman judul, halaman balik halaman judul, daftar isi, dan kata pengantar

Read More »
29 November | 0komentar

Perjalanan Naik Kereta Api: Dari Masa Lalu ke Masa Kini


Perjalanan dengan kereta api telah menjadi bagian penting dari transportasi di banyak negara selama lebih dari satu abad. Dari awal yang sederhana hingga inovasi modern saat ini, perjalanan kereta api mengalami banyak perubahan yang mencerminkan kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat. 
Perjalanan Kereta Api di Masa Lalu Pada abad ke-19, kereta api pertama kali muncul sebagai terobosan dalam transportasi. Kereta api uap membawa penumpang dan barang dengan kecepatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Masyarakat saat itu sangat antusias, karena kereta api membuka akses ke daerah-daerah terpencil dan mempercepat pergerakan barang dan orang. 

Pada masa itu, kenyamanan perjalanan masih sangat minim. Gerbong penumpang sederhana, seringkali hanya dilengkapi dengan bangku kayu. Fasilitas seperti toilet dan ruang penyimpanan barang sangat terbatas. Terkait jadwal pemberangkatan yang tidak tepat waktu. Keberangkatan dan kedatangan kereta sering kali tidak dapat diprediksi, tergantung pada cuaca dan kondisi jalur. Penumpang harus bersabar menunggu dan siap menghadapi ketidakpastian. Masih teringat antara penumpang dan pedagang asongan saling berimpit. 



Memasuki abad ke-20, kereta api mengalami transformasi signifikan. Inovasi seperti lokomotif diesel dan elektrifikasi jalur kereta membawa efisiensi dan kecepatan yang lebih baik. Dengan munculnya kereta penumpang yang lebih modern, fasilitas seperti kursi empuk, AC, dan restoran mulai diperkenalkan, meningkatkan pengalaman perjalanan. Perjalanan Lebih Cepat dan Tepat Waktu: Jadwal kereta menjadi lebih teratur berkat pengembangan teknologi dan sistem sinyal yang lebih baik, sehingga penumpang dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.
Perjalanan Kereta Api Sekarang Di era modern, perjalanan kereta api telah berevolusi menjadi salah satu pilihan transportasi yang paling diminati, terutama di negara-negara dengan infrastruktur yang baik. Teknologi Tinggi: Kereta api cepat, seperti Shinkansen di Jepang dan TGV di Prancis, dapat mencapai kecepatan sangat tinggi, mengubah cara orang berpindah antar kota. Kini, kereta api dilengkapi dengan Wi-Fi, sistem hiburan, dan makanan berkualitas, menjadikannya pilihan yang nyaman untuk perjalanan jarak jauh.
Dengan meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan, kereta api menjadi alternatif ramah lingkungan dibandingkan kendaraan pribadi dan pesawat terbang. Emisi karbon yang lebih rendah per penumpang menjadi daya tarik tersendiri.
Perjalanan kereta api telah mengalami perjalanan panjang dari masa lalu hingga saat ini. Dengan inovasi dan perkembangan yang terus berlanjut, kereta api tidak hanya menjadi moda transportasi yang efisien, tetapi juga pilihan yang nyaman dan berkelanjutan. Bagi banyak orang, kereta api sekarang menawarkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan, menjelajahi keindahan alam dan budaya di sepanjang jalur yang dilalui.








Read More »
03 November | 0komentar

Pengelolaan Parkir Motor di Sekolah: Solusi Cerdas untuk Kenyamanan Bersama

Seiring dengan meningkatnya jumlah siswa yang membawa kendaraan pribadi ke sekolah, terutama sepeda motor, pengelolaan parkir menjadi tantangan tersendiri. Kerumitan semakin bertambah ketika siswa membawa merek motor yang sama. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan strategi pengelolaan parkir yang lebih terstruktur dan efektif. 

Mengapa Pengelompokan Merek Motor Penting? 
  • Pengelompokan merek motor yang sama dalam area parkir memiliki beberapa keuntungan, antara lain: 
  • Kemudahan pencarian: Siswa akan lebih mudah menemukan motornya karena sudah dikelompokkan berdasarkan merek. 
  • Mencegah kerusakan: Dengan memisahkan motor-motor tertentu, risiko terjadinya gesekan atau benturan antar motor dapat diminimalisir. 
  • Meningkatkan keamanan: Pengelompokan dapat memudahkan pengawasan dan identifikasi jika terjadi kehilangan atau kerusakan. 

Strategi Pengelolaan Parkir Berdasarkan Merek Motor Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengelola parkir motor di sekolah berdasarkan merek: 

Pemetaan Area Parkir: 
  • Bagi zona: Bagi area parkir menjadi beberapa zona berdasarkan merek motor yang populer di sekolah tersebut (misalnya, Honda, Yamaha, Suzuki, dll.). 
  • Tanda penunjuk: Pasang tanda penunjuk yang jelas di setiap zona untuk memudahkan siswa menemukan tempat parkir yang sesuai. 

Sistem Nomor Urut: 
  • Kartu parkir: Berikan kartu parkir kepada setiap siswa yang berisi nomor urut dan merek motor. 
  • Penomoran area: Setiap tempat parkir dalam satu zona diberi nomor urut. 
  • Penyesuaian: Siswa harus memarkir motor sesuai dengan nomor urut yang tertera pada kartu parkir. 

Penggunaan Garis Pembatas: 
  • Marka jalan: Gunakan marka jalan untuk membatasi setiap tempat parkir agar motor tidak parkir sembarangan. 
  • Stopper: Pasang stopper di ujung setiap baris parkir untuk mencegah motor meluber ke area lain. 

Sosialisasi dan Pengawasan: 
  • Penyuluhan: Lakukan sosialisasi kepada seluruh siswa tentang tata cara parkir yang baik dan benar. 
  • Petugas parkir: Libatkan siswa atau petugas keamanan untuk mengawasi area parkir dan memberikan teguran jika ada pelanggaran. 

Contoh Implementasi di Lapangan Misalnya, di sebuah sekolah dengan jumlah siswa pengguna motor yang cukup banyak, area parkir dapat dibagi menjadi tiga zona utama: 
  • Zona Honda: Untuk semua jenis motor Honda, baik bebek, sport, maupun matic. 
  • Zona Yamaha: Untuk semua jenis motor Yamaha. 
  • Zona Lain-lain: Untuk motor dengan merek lain yang jumlahnya lebih sedikit. 
Di dalam setiap zona, tempat parkir diberi nomor urut dari 1 hingga jumlah maksimal motor yang dapat ditampung. Siswa yang memiliki motor Honda dengan nomor urut 25, misalnya, akan mencari tempat parkir bernomor 25 di zona Honda. 

Manfaat Tambahan Selain keuntungan-keuntungan yang telah disebutkan sebelumnya, pengelolaan parkir berdasarkan merek motor juga dapat: 
  • Meningkatkan rasa memiliki: Siswa akan merasa lebih bertanggung jawab atas kebersihan dan keamanan area parkir motornya. 
  • Memudahkan pencarian saat terjadi kehilangan: Jika ada motor yang hilang, petugas keamanan dapat dengan cepat mencari di zona yang sesuai. 
  • Menciptakan suasana yang lebih tertib: Pengelompokan motor akan membuat area parkir terlihat lebih rapi dan teratur. 

Pengelolaan parkir motor di sekolah dengan mengelompokkan merek motor yang sama merupakan solusi yang efektif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, tertib, dan nyaman. Dengan menerapkan strategi-strategi yang tepat, sekolah dapat mengatasi masalah parkir dan memberikan kenyamanan bagi seluruh siswa.

Read More »
11 October | 0komentar

Keterlibatan Siswa dalam Pengelolaan Parkir: Membangun Disiplin dan Tanggung Jawab

Pendahuluan Pengelolaan parkir di sekolah seringkali menjadi tantangan tersendiri, terutama di sekolah-sekolah dengan jumlah siswa yang membawa kendaraan pribadi cukup tinggi. Selain masalah ketertiban, keamanan kendaraan juga menjadi perhatian utama. Salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pengelolaan parkir. 

Mengapa Melibatkan Siswa? 
Meningkatkan rasa memiliki: Dengan dilibatkan secara langsung, siswa akan merasa memiliki tanggung jawab atas ketertiban dan kebersihan area parkir. 
Membentuk karakter: Keterlibatan dalam pengelolaan parkir dapat menumbuhkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama tim pada siswa. 
Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif: Siswa yang terlibat secara aktif akan lebih peduli terhadap lingkungan sekolah dan menjaga kebersihan area parkir. 
Memudahkan pengawasan: Dengan adanya siswa yang ikut mengawasi, pelanggaran parkir akan lebih mudah dideteksi dan ditindaklanjuti. 

Manfaat Keterlibatan Siswa 
Siswa: 
Mendapatkan pengalaman langsung dalam mengelola suatu kegiatan. 
Meningkatkan rasa percaya diri dan kepemimpinan. 
Menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial. 

Sekolah: 
Mengurangi beban kerja petugas keamanan. 
Menciptakan lingkungan sekolah yang lebih tertib dan aman. 
Meningkatkan citra positif sekolah. 

Langkah-langkah Melibatkan Siswa 
Pembentukan Tim Pengelola Parkir Siswa: 
Rekrut siswa yang aktif dan bertanggung jawab untuk menjadi anggota tim. 
Pilih siswa dari berbagai kelas dan tingkatan untuk menciptakan keberagaman. 

Sosialisasi dan Pelatihan: 
Adakan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan parkir yang baik. 
Berikan pelatihan tentang tata cara mengatur lalu lintas, cara berkomunikasi yang efektif, dan penanganan pelanggaran. 

Pembagian Tugas: 
Bagikan tugas kepada setiap anggota tim, misalnya sebagai petugas parkir, petugas pengawas, atau petugas kebersihan. 

Penyediaan Perlengkapan: 
Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti rompi, tanda pengenal, dan alat tulis. 

Evaluasi Berkala: 
Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana kinerja tim dan memberikan masukan untuk perbaikan.

Ide Kegiatan yang Dapat Dilakukan 
Kampanye kesadaran: Mengadakan kampanye tentang pentingnya tertib parkir melalui poster, spanduk, atau video. 
Lomba kebersihan parkir: Mengadakan lomba kebersihan area parkir untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 
Program mentor-mentee: Membentuk program mentor-mentee antara siswa senior dan junior untuk transfer pengetahuan dan pengalaman. 

Melibatkan siswa dalam pengelolaan parkir merupakan langkah yang sangat efektif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkontribusi, sekolah tidak hanya mengajarkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang baik.

Read More »
09 October | 0komentar