Sifat mekanis setiap bahan bangunan berbeda- beda. Sifat tersebut ada karena adanya pengaruh atau pembebanan : beban tekan, tarik, lentur dan geser. Kekuatan tiap bahan jelas berbeda- beda sehingga setiap bahan perlu diketahui kekuatan- kekuatan tarik, tekan, lentur dan kekuatan gesernya. Bahan yang dipakai sebagai konstruksi rangka atap yang kita kenal adalah kayu, beton, baja konvensional dan baja ringan.
KAYU
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon sehingga memiliki sifat yang berbeda- beda. Meskipun berasal dari satu pohon pun dapat memiliki sifat yang berbeda, jika dibandingkan ujung dan pangkalnya. Kayu memiliki sifat fisik (berat jenis: tergantung dari kelas kuatnya, warna, tekstur,kekerasan), Sifat mekanik ( tarik, tekan, geser, kekuatan) dan sifat kimia (legnin, selulosa, zat ekstraktif). Sebagai bahan rangka atap sambungan kayu harus benar- benar di perhatikan.
Tabel 1. Kelebihan dan kekurangan bahan material kayu.
MATERIAL
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
Kayu
|
1. Banyak diminati
karena kenampakan seratnya yang menarik
2. Rangka atap dapat di Ekspose
3. Jarak antar kuda-kuda maksimal
4 meter
4. Mudah dikerjakan
5. Material mudah diperoleh
di pasaran
6. Dapat digunakan ulang
7. Berat material ± 15,24 kg/m2.
|
1. Kualitas dan kekuatan kayu
sangat variatif
2. Proses pengerjaan membutuhkan
waktu cukup lama (± 8 m2/hari)
3. Mudah terbakar
4. Mudah diserang rayap
5. Usia pemakaian relatif tidak
terlalu panjang
6. Memerlukan perawatan berkala
7. Penebangan kayu dalam skala
besar secara terus menerus akan merusak alam/lingkungan
|
BAJA KONVENSIONAL
Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan bahan material baja
konvensional
MATERIAL
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
Baja konvensional
|
1. Dapat dibuat sesuai dengan
bentuk atap
2. Kekuatan/mutu material bisa
seragam (standar)
3. Bentangan atap bisa dibuat
lebar
4. Dapat dibongkar-pasang
(digunakan ulang)
5. Tahan lama
6. Tidak dimakan rayap
7. Tidak mudah terbakar
8. Struktur dapat mencapai bentang
dan tinggi yang maksimal
|
1. Memerlukan tenaga kerja
terlatih dengan keahlian khusus (spesialisasi)
2. Material harus dipesan (tidak
tersedia luas di pedesaan)
3. Proses pengerjaan
membutuhkan waktu relatif lama (± 5 m2/hari)
4. Perlu dilapisi (di-finishing)
cat anti karat
5. Harga relatif mahal
6. Tidak dapat diekspose
7. Berat material ± 25,24 kg/m2
8. Memerlukan Presisi yang tinggi,
dibuat dengan ketepatan ukuran yang tinggi
9. Tidak tahan
terhadap zat kimia
|
BETON BERTULANG
Struktur beton bertulang dibuat dengan beton dan
tulangan. Beton disusun dari campuran semen, pasir dan batu kecil (krikil).
Tulangan dibuat dengan menggunakan besi baja. Sifat beton ini kuat sekali
terhadap beban desak (gaya tekan) namun tidak tahan tarikan (gaya tarik), tahan
api dan tahan lama. Campuran beton standard adalah 1 semen: 2 pasir : 3 krikil.
Untuk membuat beton ini cepat atau lambat mengering diperlukan campuran additif
beton. Lambat mengering diperlukan agar beton tidak cepat keras untuk
menghindari retak premature dan juga waktu pengiriman sementara cepat mengering
diperlukan untuk lokasi-lokasi yang menghendaki beton mengering dengan cepat
seperti di tempat lembab, dalam air dan sebagainya. Tulangan terdiri dari
berbagai ukuran untuk dua jenis; polos dan ulir. Tulangan ulir diperlukan untuk
daya ikat besi dan beton yang tinggi.
Tabel 3. Kelebihan dan kekurangan bahan material
MATERIAL
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
Beton Bertulang
|
1. Stabil dengan joint
bersifat kaku
2. Bahan sederhana
3. Tahan lama
4. Mudah dikerjakan
|
1. Bahan berat
2. Pelaksanaan konstruksi
yang lama
3. Struktur permanen
4. Tidak dapat dibongkar pasang
|
BAJA RINGAN
Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang
memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja
konvensional. Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan
konstruksi. Secara teknis, baja ringan dapat didefinisikan sebagai baja mutu
tinggi yang dilengkapi dengan lapisan pelindung (coating) untuk mencegah korosi
dengan kapasitas tarik yang cukup tinggi mencapai 550 MPa (5500 kg/cm2).
Post a Comment