Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Kultum Subuh

Assalamu’alaikum wr wb......
Bismillah,Alhamdulillah.....
Qolallohu ta’ala fi Qitabilkarim......
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan berbagai nikmat kepada kita. Berupa nikmat iman, nikmat islam,nikmat sempat sehingga dapat menjalankan sholat subuh berjaamah.
Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya......
Ibu bapak adik2 yang dirahmati Allah....
Alhamdulillah kita telah sampai pada hari yang ke 27 Ramadhan....dan semoga amal ibadah puasa kita diterima oleh Allah swt. Amien....

Ibu2/Bapak2 dan adik2 yang di Rahmati Allah swt.......
Pada mukadimah tadi saya membacakan beberapa ayat QS Al A’laa. QS Al A’laa ini memiliki keistimawaan yaitu di sukai oleh Rasulullah saw.
1.      Seperti riwayat Imam Ahmad, al-Bazzar dan Ibnu Marduyah dari riwayat Imam Ali bin Abi Thalib ra. bahwa beliau menyukai surat sabbihisma. Dalam riwayat Abu Ubaid bahkan disebut sebagaiafdhalu al-Musabbihat (surat yang diawali dengan tasbih yang paling afdhal).
2.      Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan al-Baihaqi meriwayatkan dari Aisyah  ra. bahwa dalam shalat witir pada rakaat pertama Rasulullah saw sering membaca surat al-A’la, kemudian pada rakaat kedua membaca al-Kafirun dan pada rakaat ketiga membaca al-Ikhlas.
3.      Imam Muslim, Ibnu Abi Syaibah, Imam Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra. bahwa dalam Shalat dua Id dan Shalat Jumat  pada rakaat pertama Rasulullah saw sering membaca surat al-A’la dan pada rakaat kedua membaca al-Ghasyiah.
4.      Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Abdullah bin Harits beliau berkata: Shalat berjamaah terakhir Rasulullah saw adalah Shalat Maghrib dan pada rakaat pertama beliau membaca al-A’la sedang pada rakaat kedua beliau membaca al-Kafirun.

Ibu Bapak adik2 yang di Rahmati Allah swt...
Kita mencoba melihat 1 atau 2 ayat dari QS Al A’laa ini.....
Ibu/Bapak/Adik2 yang di Rahmati Allah swt.....

Proses pensucian diri adalah proses menuju Taqwa, yang secara praktis dilakukan melalui:
Mensucikan Jiwa, mensucikan nafsu dan mensucikan harta karena iman kepada Allah swt.
Implementasi adalah pada Infak,sodakoh,Zakat (zakat fitrah/Mal) dan berkurban atau pada tataran mensucikan diri karena aqidah, iman kepada Allah swt.
Bagaimana Keluarga nabi dan para sahabatnya memilih lapar daripada membiarkan orang lain lapar, demi kesucian dirinya.Bagaimana Khalifah Umar memilih makan yang terakhir sebelum rakyatnya kenyang, demi kesucian dirinya iman kepada Allah swt.

Mensucikan Jiwa
Kisah-kisah berkaitan mensucikan jiwa semasa Rasululloh saw.
Ketika Al Hasan dan Al Husain jatuh sakit, Fatimah dan suami(Ali) bernazar untuk puasa tiga hari. Pada saat melaksanakan nazarnya, mengertilah Fatimah bahwa di rumah tidak ada makanan untuk berbuka.
Ali suaminya kemudian bekerja pada seorang Yahudi untuk memintal benang dari bulu domba dengan upah gandum.
Pada hari pertama menyelesaikan pekerjaan memintal bulu domba beliau memperoleh 1/3 gandum dari yang akan diberikan.Kemudian dimasak oleh Fatimah menjadi lima potong roti.Tepat ketika mau berbuka pintu rumah diketuk, seorang miskin meminta makan. Akhirnya seluruh roti tersebut diberikan kepada pengemis tadi dan menghabiskan malam dalam keadaan lapar.
Pada hari kedua dan ketiga pun terjadi peristiwa yang sama. Hanya kali ini yang muncul meminta tolong adalah tawanan Muslimin dan anak yatim. Ketika Ali membawa Al Hasan dan Al Husain menemui Rasulullah saw. Nabi yang suci dan mulia melihat kedua cucunya gemetar karena lapar, laksana dua ekor burung kecil yang kedinginan. Hai Abul Hasan, kata Rasulullah saw, aku sedih sekali melihat kalian. Marilah kita temui Fatimah di mihrabnya. Matanya sudah cekung. Nabi segera memeluk putrinya, Ya Allah tolonglah keluarga Muhammad yang hampir kelaparan ini.
Waktu itu turunlah Quran surat Al Insan : 5-12.

Ibu/Bapak/Adik2 yang di Rahmati Allah swt.....

Saya mencoba mengingatkan kepada diri saya sendiri dan juga kepada Ibu/Bapak semua untuk Muhasabah (intropeksi diri) mewujudkan kesucian diri. apa yang akan dan sudah kita lakukan misalnya dengan mengidentifikasi apa saja penyakit hati kita......dengki,takabur,iri hati,berburuk sangka....dsb. Kita bersama-sama mencoba perbaiki secara bertahap kekurangan tersebut. Alangkah rugi jika kita hanya pandai mengidentifikasi kelemahan diri tetapi tidak berusaha untuk memperbaikinya.
Keluarga nabi dan para sahabatnya memilih lapar daripada membiarkan orang lain lapar, demi kesucian dirinya. Tetapi kita cemari harta kita dengan merampas hak orang lain, menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang, dengan mengorbankan kepentingan orang banyak.
Seorang wanita yang tua renta (Sumayyah) memilih ditusuk tombak daripada mengotori lidahnya dengan kalimat kufur. Periksalah lidah kita, tidakkah kita dengan mudah mengobral makian, menyebarkan fitnah, menggunjing kejelekan orang lain, menyakiti perasaan sesama, mengkafirkan yang tidak sefaham dengan kita.
Kita sering memelihara sifat dengki, takabur, iri hati, berburuk sangka. Periksa hidup kita, bukankah kita seringkali mendahulukan kepentingan dunia, kemewahan hidup, sekalipun dengan mencemari kehormatan kita.
Sudah saatnya kita bertaubat seperti wanita Ghamidiyah. Kita berlatih untuk menghapuskan kesalahan-kesalahan yang lampau dengan merintis jalan kesucian di masa yang akan datang. Kita kembali, bertaubat dan berserah diri kepada Allah.

Ibu/Bapak/Adik2 yang diRahmati Allah swt.Demikian yang bisa saya sampaikan.Mohon maaf atas segala kesalahan.Kita tutup dengan doa.
Subhanakallohuma wabihamdika asyhadualaillahaila anta astaghfiruka wa atubu ilaih.
Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.


Share this article now on :

Post a Comment