Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Mekah Tetap Kiblat Kita. "Kenapa Penentuan Hari Raya Berbeda?"


“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat  bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram” (QS. Al-Ma’idah (5):97)

“Dan ini adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan agar kamu memberi peringatn kepada Ummul Qura (ibu negeri) dan orang-orang yang di luar lingkungannya”. (QS. Al-An’am (6):92)

“Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al-Qur’an dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (ibu negeri) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya”. (QS. Asy-Syuura (42) :7)

Hanya dengan menjadikan kota Mekkah, khususnya Ka’bah selaku masjidil haram yang menjadi pusat pengaturan sistem aktivitas maka keridhoan seluruh umat Islam terhadap persatuan harusnya dapat terwujud. Kita juga tidak perlu lagi meributkan kapan harus berpuasa, berlebaran atau berhaji hanya karena perbedaan dalam penglihatan hilal disetiap negara.
Di Mekkah kita sudah harus menerapkan sistem fukyat bil ‘ilmi secara totalitas yang dapat menjadi acuan kalendarisasi hijriyah umat Islam seluruh dunia. Sehingga bila secara astronomi modern hilal sudah masuk atau terwujud dikota Mekkah maka artinya ditempat lain diseluruh duniapun harusnya memulai penanggalan baru pada saat yang sama.
Akan tetapi belum adanya standarisasi yang dicapai oleh umat Islam mengenai hal tersebut, bahkan kita masih sebatas meributkan penghitungan peredaran bulan dikala orang-orang barat sudah menjejakkan kakinya kebulan, kiranya tidak juga bisa ditolak untuk mempergunakan standarisasi yang berlaku secara Internasional untuk menentukan kalendarisasi hijriyah secara astronomi modern sebagaimana telah dilakukan oleh Badan Ruang angkasa Amerika (NASA).
Kalau kita melihat zona pembagian waktu dunia,jika di Makah sudah wukuf (pertanda Haji telah dimulai) kenapa para pemuka agama di indonesia ada yang belum merekomendasikan untuk melaksanakan pelaksanaan Hari Raya Qurban?Yang jelas perbedaan waktu 4 jam dengan Mekah seharusnya di Indonesia telah terjadi/masuk waktu terlebih dahulu.
Jangan kemudian hanya berdasarkan ego golongan mengesampingkan kepentingan umat....

Share this article now on :

Post a Comment