1400 tahun yang lalu Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa misi utama dalam mendidik manusia adalah menyempurnakan adalah akhlak dan menyempurnakan karakter yang baik.Akhlak dan karakter yang baik jika bersinergi akan menghasilkan insan yang memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual yang mumpuni.Disinilah ranah pendidikan nasional dibawa untuk membentuk manusia yang bermoral dan berakhlak mulia.
Kita sepakat bahwa nilai-nilai karakter harus diberikan kepada anak pada usia dini. Nilai religius adalah termasuk dalam salah satu nilai dalam pendidikan karakter.Nilai religius menjadi dasar karakter agar tidak berubah terhadap perkembangan/ pengaruh negatif dari lingkungan yang selalu berubah.
Keyakinan agama adalah sebagai upaya pembangunan karakter terhadap nilai-nilai ketuhanan. Bagaimana anak didik mensyukuri nikmat segala yang diberikan Allah SWT. Dalam konteks pendidikan formal nilai religius mengantarkan anak dengan potensi yang dimilikinya menjadi insan-insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, disiplin, sopan santun dan peduli terhadap lingkungannya.
Apakah nilai-nilai ini akan dibebankan terhadap guru pendidikan Agama? jawabannya tentu saja tidak. Nilai-nilai rilegius harus dikembangkan oleh semua guru. Untuk membangun manusia yang memiliki nilai-nilai karakter yang agung seperti dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dibutuhkan sistem pendidikan yang memiliki materi yang lengkap (kaffah), serta ditopang oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang benar. Oleh semua elemen pendidik.
Pada pendidikan Islam memiliki tujuan yang seiring dengan tujuan pendidikan nasional. Secara umum pendidikan Islam mengemban misi utama memanusiakan manusia, yakni menjadikan manusia mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya sehingga berfungsi maksimal sesuai dengan aturan-aturan yang digariskan oleh Allah Swt dan Rasulullah saw. yang pada akhirnya akan terwujud manusia yang utuh (insan kamil).
Pada pendidikan Islam memiliki tujuan yang seiring dengan tujuan pendidikan nasional. Secara umum pendidikan Islam mengemban misi utama memanusiakan manusia, yakni menjadikan manusia mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya sehingga berfungsi maksimal sesuai dengan aturan-aturan yang digariskan oleh Allah Swt dan Rasulullah saw. yang pada akhirnya akan terwujud manusia yang utuh (insan kamil).
Pendidikan akhlak (karakter) adalah jiwa pendidikan dalam Islam. Mencapai
akhlak yang karimah (karakter mulia) adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan Islam.
Di samping membutuhkan kekuatan dalam hal jasmani, akal, dan ilmu, peserta didik
juga membutuhkan pendidikan budi pekerti, perasaan, kemauan, cita rasa, dan
kepribadian (al-Abrasyi, 1987: 1). Sejalan dengan konsep ini maka semua mata
pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik haruslah mengandung
muatan pelajaran akhlak (karakter) dan setiap guru haruslah memerhatikan
sikap dan tingkah laku peserta didiknya.
Pengembangan karakter yang ditawarkan oleh para tokoh
etika Islam dan para tokoh lain, terlihat jelas perbedaannya. Para tokoh etika Islam
mendasari pengembangan karakter manusia dengan fondasi teologis (aqidah) yang
benar, meskipun pemahaman teologi mereka berbeda-beda. Dengan fondasi teologis
itulah mereka membangun ide bagaimana seharusnya manusia dapat mencapai
kesempurnaan agamanya sehingga menjadi orang yang benar-benar berkarakter mulia.
Sedang para tokoh lain lebih menekankan para proses apa yang harus ditempuh oleh
seseorang dalam rangka mencapai tujuan itu. Proses ini sama sekali mengabaikan
landasan teologi (aqidah). Proses inilah yang sekarang banyak dikembangkan di
lembaga-lembaga pendidikan baik formal, nonformal, maupun informal, karena
hasilnya lebih mudah dan cepat terlihat. Namun, harus diakui ketiadaan fondasi teologis
(aqidah) tidak bisa menjamin untuk terwujudnya karakter mulia dalam diri seseorang
yang sebenarnya, terutama dalam perspektif Islam.
Referensi:
1. Dr. Marzuki,MAG.Implementasi Pendidikan Karakter berbasis agama.Makalah
2. Hanni Junaniah. Penerapan Nilai-Nilai Religus pada Siswa Kelas V dalam Pendidikan Karakter di MIN Bawu Jepara.Skripsi.
Referensi:
1. Dr. Marzuki,MAG.Implementasi Pendidikan Karakter berbasis agama.Makalah
2. Hanni Junaniah. Penerapan Nilai-Nilai Religus pada Siswa Kelas V dalam Pendidikan Karakter di MIN Bawu Jepara.Skripsi.
Setuju Bro
ReplyDeleteKesempurnaan aqidak kunci dr pendidikan karakter.
ReplyDelete