Pernah suatu ketika ada seorang ibu yang sedang naik bus umum sambil menggendong anaknya, karena bus tersebut penuh maka dengan terpaksa ibu berdiri. Melihat hal itu bapak kondektur meminta kesediaan para laki- laki yang duduk untuk bersedia memberikan tempatnya bagi ibu ini. Beberapa kali ditawarkan tetapi tak satupun laki-laki yang bersedia berdiri untuk memberikan kesempatan ibu yang menggendong anak ini duduk. Kesal karena tak ditanggapi, Pak Kondektur mencoba mencolek laki- laki yang memakai seragam sekolah SMA. Apa yang dilakukan anak SMA tersebut, berpura- pura tidur. Tak patah semangat Bapak Kondektur ini menyolek seorang pemuda yang tinggi tegap layaknya seorang militer yang tengah duduk santai dekat seorang wanita, Pemuda ini nampak berang diminta untuk berdiri dengan alasan..” Ah saya lagi capek” demikian bentaknya.
Jika Rakyat sulit berempati kepada sesama mungkin karena tengah berat menanggung tekanan kehidupan sehingga sulit memikirkan kebaikan selain untuk dirinya sendiri, untuk sendiri saja susah, bagaimana mau mikirin orang lain… mungkin kira2 pikiran mereka.
Demikian juga yang terjadi di negeri tercinta ini para pejabat sulit untuk menunjukan empati kepada rakyatnya, pun bagaimana mungkin kita berharap kepada wakil rakyat untuk berempati kepada rakyat yang diwakili?….jika kebijakan yang diambil jauh dari kepentingan rakyat? Baru beberapa tahun bekerja (belum terlihat hasilnya) yang diributkan hanya kenaikan gaji, dana aspirasi dan pembangunan gedung baru.
Jika Rakyat sulit berempati kepada sesama mungkin karena tengah berat menanggung tekanan kehidupan sehingga sulit memikirkan kebaikan selain untuk dirinya sendiri, untuk sendiri saja susah, bagaimana mau mikirin orang lain… mungkin kira2 pikiran mereka.
Demikian juga yang terjadi di negeri tercinta ini para pejabat sulit untuk menunjukan empati kepada rakyatnya, pun bagaimana mungkin kita berharap kepada wakil rakyat untuk berempati kepada rakyat yang diwakili?….jika kebijakan yang diambil jauh dari kepentingan rakyat? Baru beberapa tahun bekerja (belum terlihat hasilnya) yang diributkan hanya kenaikan gaji, dana aspirasi dan pembangunan gedung baru.
Menurut hasil penelitian Prof.Adam Galinsky dari The New York University ternyata menjadi pejabat atau orang yang memiliki kekuasaan dapat menghambat rasa empati. Penelitian dengan sampel para pimpinan perusahaan yang mereka rata- rata berpendidikan tinggi mayoritas didapati sulit mengenal emosi orang lain disekitarnya atau tidak tanggap terhadap lingkungannya.
Begitu sudah enak tidak mau berdiri.Bukannya anti kemapanan tetapi agar kreatif dan inovasi perlu out of the box.OK
ReplyDelete