Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Teori Trikon

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan proses pembudayaan (enkulturisasi) yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta mengembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan.  Proses ini berlangsung dari kecil hingga akhir hayat di lingkungan masyarakat dan sekolah.

Upaya kebudayaan (pendidikan) dapat ditempuh dengan sikap (laku) yang dikenal dengan Teori Trikon, yakni:
1. Kontinu yaitu, alam melestarikan kebudayaan asli Indonesia kita harus terus menerus dan berkesinambungan. Teori Kebudayaan itu dilakasanakan dengan memasukan mata pelajaran muatan lokal, melakukan upacara-upacara adat, mementaskan keseruan daerah dan lain-lain.
2. Konvergen artinya dalam upaya mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia kita harus memadukan dengan kebudayaan asing yang dipandang dapat memajukan bangsa Indonesia. Dalam memadukan itu (konvergensi) dilakukan dengan memilih dan memilah kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian Pancasila (selektif) dan pemaduannya harus secara alami dan tidak dipaksakan (adaptatif).
3. Konsentris artinya dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia kita harus berusaha menyatukan kebudayaan nasional kita dengan kebudayaan Junia (global) dengan catatan harus tetap berpegang pada ciri khas kepribadian bangsa Indonesia (berdasarkan Pancasila).

Sebagai salah satu bangsawan jawa dengan gelar Raden Mas (lihat tulisan berikut)  beliau rela melepas gelar kebangsawanannya demi berbaur dengan rakyat. Beliau termasuk penulis yang handal, tulisannya mampu membangkitkan semangat antikolonialisme rakyat Indonesia. Selain ajarannya di bidang pendidikan, Ki Hajar juga meninggalkan pesan yang sangat baik untuk diteladani.
Share this article now on :

Post a Comment