Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Mulai Menulis Dengan Passion Kita


Founder Tangga Edu, Farrah Dina


Resume Belajar Menulis Online kali ini saya akan memulai dengan “Menulislah !, Karena tanpa Menulis Engkau akan Hilang dari Sejarah” P. Ananta Tour. Menulislah Menjadi seorang penulis, memiliki kesempatan untuk membuat sejarah dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengikuti jejaknya. Dalam dunia ini ada dua jenis kelompok manusia, yakni mereka yang adalah korban sejarah atau pembuat sejarah. Sebagaimana dituliskan oleh P.Ananta Tour diatas. 
Pemateri pada 6 Mei 2020 adalah Ibu Farrah Dina. Beliau dilahirkan di Jakarta, 17 Maret 1980 
Pendidikan : 
  1. Tokyo Gakugei University, Tokyo, Jepang, Teacher Training Program Jurusan Curriculum Theory (2014) 
  2. State University of New York, College at Buffalo Master of Science in Multidisciplinary Studies (2007), 
  3. Institut Pertanian Bogor Sarjana Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (2003). 
Kesehariannya beliau sebagai pendidik, pelatih guru, dan penulis. Ibu Farrah juga adalah pendiri Tangga Edu dan telah menulis 20 judul buku, berkaitan dengan pendidikan untuk guru dan orangtua serta buku-buku bergambar untuk anak.

   


Menerbitkan buku adalah mewujudkan ide kita agar ada sepanjang masa. Membuat buku dan menerbitkan buku adalah sesuatu yang berbeda. Salah satu hal yang bisa ditinggalkan adalah menulis buku. Yang menjadi masalah adalah bagaimana membuat karya, mengasahnya menjadi sebuah karya yang baik.
Seorang filsuf Prancis yang dikenal sebagai filsuf modern mengatakan membaca buku sama dengan berbicara dengan orang-orang di masa lalu. Menulis buku dan menerbtkan buku adalah dua hal yang berbeda. Karena itu, jauh lebih baik jika seorang penulis bertekun dahulu dalam menulis sampai karyanya berkualitas dan sangat dibutuhkan, maka akibat dari itu adalah menerbitkan buku. 
Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis hingga menerbikan buku adalah 4R yaitu: 
1. Renjana (=passion) 
2. Rutin 
3. Review 
4. Ruang 

Renjana 
Renjana adalah sesuatu yang sangat menarik. Mudah dilakukan dan menyenangkan. Karena itu, mulailah dari sesuatu yang dikuasai dengan baik. Cara paling mudah untuk terus menulis adalah merasa sukses untuk melakukan sesuatu. Ibu Farrah memiliki renjana dalam menulis buku anak. Hal tersebut lahir dari kebutuhan dan untuk anak sendiri karena, banyak buku impor, namun sering tidak tepat dengan kondisi sendiri. 

Rutin 
Bukan hanya rutin menulis tapi rutin membaca. Dengan membaca akan otomatis terbingkai untuk menjadi sebuah bahan bacaan. Kosa kata membaca berkaitan dengan kosa kata menulis. Seringlah membaca banyak buku dengan genre masing-masing. Rutin menulis kapanpun dan dimanapun. Penulis hebat selalu menyediakan waktu khusus dan tempat khusus untuk menulis. Sebab, suasana di tempat demikian akan sangat membantu dalam menemukan ide untuk menulis. Saat dalam perjalanan dan tidak bisa menulis, rekamlah peristiwa menggunakan audio recorder untuk membantu merekam tulisan. Lalu, saat mulai menulis gunakanlah rekaman logika, emosi, dan pancaindera. 

Review 
Setelah memiliki kumpulan ide dan tulisan, buatlah review. Sebelum di-review, saat masih dalam model draf tulislah apa adanya. Tak usah mempertimbangkan siapa tokoh, waktu, detail tempat, dan sebagainya. Saat di-review baru dibuat detail semuanya. Misalnya, melihat siapa pasar dari buku yang akan diterbitkan. Siapa audiens dari buku ini. 

Ruang bagi pembaca 
Saat melakukan review berikan ruang bagi pembaca. Artinya, berikan kesempatan bagi pembaca untuk memberikan feedback positif saja, tetapi juga apa yang pembaca merasa sulit untuk mengerti. Misalnya, saat buat buku anak-anak minta anak-anak untuk membaca dulu dan berikan masukan. Bisa juga bagikan di medsos, meminta kolega dan keluarga untuk membaca bukunya. Itu hqal yang baik untuk memberikan motivasi tersendiri dan masukan yang berarti.
Share this article now on :

5 comments: