Membiasakan anak usia dini untuk bangun pagi setiap hari memerlukan kesabaran dan konsistensi, mengingat bahwa pola tidur anak masih dalam tahap perkembangan. Berikut beberapa cara untuk membantu membiasakan anak usia dini bangun pagi.
1) Orang tua/wali menjadi teladan yang baik dengan membiasakan diri untuk
bangun pagi. Jika anak melihat orang tua bangun pagi, anak akan belajar
bahwa bangun pagi adalah bagian penting dari kehidupan keluarga, sehingga
anak akan meniru kebiasaan ini.
2) Orang tua/wali perlu menetapkan jam tidur yang konsisten dan memastikan
anak tidur pada waktu yang sama setiap malam sehingga memungkinkan
anak bangun pagi dengan segar.
3) Orang tua/wali perlu membuat kegiatan rutin sebelum tidur yang menenangkan, seperti mendongeng atau membacakan buku cerita atau menyetel musik
lembut. Kegiatan ini membantu tubuh anak beristirahat dan lebih siap tidur
sehingga mudah terbangun keesokan harinya.
4) Orang tua/wali perlu menerapkan prinsip 3S (Screen Time, Screen Break,
Screen Zone) di rumah. Pertama, mengajarkan untuk screen time berapa
lama dan cara mengaturnya (Screen Time). Kedua, melakukan jeda ketika
anak beraktivitas dengan gadget, untuk bermain, berinteraksi, atau bersosialisasi (Screen Break). Ketiga, menetapkan wilayah bebas gadget di 3 ruangan
rumah: ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi (Screen Zone).
Catatan Penting: Waktu penggunaan layar (screen time) diantaranya TV, laptop, tablet, dan ponsel untuk anak di bawah 2 tahun adalah 0 (nol) jam atau tidak diperbolehkan sama sekali, untuk anak usia 2-5 tahun adalah 1 jam per hari, di atas usia anak 6 tahun ke atas tidak melebihi 2-3 jam per hari dengan konten edukatif dan bimbingan orang tua (WHO, IDAI, Kemenkes).
5) Orang tua/wali perlu mengondisikan suasana pagi yang menyenangkan, misalnya dengan menyajikan sarapan favorit atau menyetel musik yang disukai anak. Hal ini membantu anak merasa senang dan lebih termotivasi untuk bangun pagi.
6) Orang tua/wali perlu membangunkan anak bangun pagi dengan lembut dan
beri waktu untuk menyesuaikan diri, seperti membelai rambut atau mengajak
anak berbicara dengan nada lembut, dan memberikan beberapa menit untuk
beradaptasi.
7) Orang tua/wali perlu melakukan kegiatan pagi di luar rumah, jika memungkinkan, seperti mengajak anak untuk bermain atau berjalan-jalan sebentar
di luar rumah setelah bangun pagi. Kegiatan ini membantu anak merasakan
manfaat udara segar, serta membuat anak lebih semangat untuk bangun pagi
keesokan harinya.
8) Orang tua/wali perlu memotivasi anak untuk mematuhi jadwal bangun pagi
di jam yang sama pada akhir pekan untuk menjaga konsistensi bangun pagi
sehingga tubuh anak terbiasa.
9) Orang tua/wali dapat menjadikan kebiasaan bangun pagi sebagai kegiatan
rutin keluarga, seperti menikmati sarapan bersama atau melakukan kegiatan
ringan di pagi hari. Anak akan lebih mudah bangun pagi jika melihat seluruh
keluarga melakukannya bersama.
10) Orang tua/wali perlu memberi pujian atau apresiasi ketika anak berhasil bangun pagi. Pujian ini membuat anak merasa dihargai dan lebih semangat untuk
menjaga kebiasaan bangun pagi.
Post a Comment