Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label Mekanika Teknik. Show all posts
Showing posts with label Mekanika Teknik. Show all posts

Elemen Struktur

Pada Bab sebelumnya berkaitan dengan Struktur Bangunan, adalah rangkaian elemen yang menjadi satu kesatuan sebagai penyalur beban pada suatu bangunan dari dalam tanah hingga ke bagian atas bangunan.
Pada Bab berikutnya kita akan sajikan tentang Elemen-elen Struktur.

A. Klasifikasi Elemen Struktur

1. Berdasarkan Geometri dan Bentuk Dasar
2. Berdasarkan karakteristik kekakuan elemen
3. Berdasarkan susunan elemen
4. Berdasarkan material pembentuk


1. Berdasarkan geometri dan bentuk dasarnya : 
  • Elemen garis adalah klasifikasi elemen yang ramping dan panjang dengan potongan melintangnya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen garis dibedakan atas garis lurus dan garis lengkung. 
  •  Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada ukuran panjang nya.Elemen permukaan dapat berupa datar atau lengkung.Elemen lengkung bisa berupa lengkung tunggal atau lengkung ganda.
2. Berdasarkan karakteristik kekakuan elemen :
  • Elemen kaku, biasanya sebagai elemen (batang) yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami gaya (tekanan) akibat beban-beban tertentu. 
  • Elemen tidak kaku atau fleksibel: elemen yang mempunyai kecenderungan berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanan,misalnya kabel..Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisik nya meskipun bentuknya berubah-ubah. 


 3. Berdasarkan susunan elemen :
  • System satu arah, dengan mekanime transfer beban dari struktur untuk menyalurkan ketanah merupakan aksi satu arah saja.Sebuah balok yang terbentang pada dua titik tumpuan adalh contoh system satu arah. 
  • System dua arah dengan system bersilang yang terletak diantara dua titik tumpuan dan tidak terletak diatas garis yang sama


 4. Berdasarkan material pembentuknya :

  • Struktur kayu : struktur bangunan yang terbuat dari kayu.
  • Struktur baja : struktur bangunan yang terbuat dari baja.
  • Struktur beton : struktur bangunan yang terbuat dari beton.

B. Jenis Elemen Struktur

1. Balok dan Kolom
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen kaku vertikal adalah struktur yang umum dijumpai.
Elemen horizontal (balok) sering disebut sebagai elemen lentur, yaitu memikul beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke kolom vertikal yang menumpunya.

Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang.
  Fungsi balok : mengikat kolom supaya bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisi semula apabila terjadi pergerakan


Kolom dibebani beban secara aksial oleh balok, kemudian mentransfer beban tersebut ke tanah. Kolom yang memikul balok tidak melentur ataupun melendut karena kolom pada umumnya mengalami gaya aksial tekan saja.

batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok.
Fungsi kolom : struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan berat beban yang ditopang bangunan (manusia dan barang), serta hembusan angin Beban yang ditopang kolom bangunan dimulai dari atap sebuah bangunan, lalu didistribusikan ke permukaan tanah dibawahnya.



2. Rangka
Rangka mempunyai aksi struktural yang berbeda dengan jenis balok-tiang, karena adanya titik hubung kaku antara elemen vertikal dan elemen horisontal. Kekakuan titik hubung ini memberikan banyak kestabilan terhadap gaya lateral. Kekakuan titik hubung adalah salah satu dari berbagi jenis hubungan yang ada di antara berbagai elemen struktur. Pada sistem rangka, baik balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur.

 Berfungsi untuk meneruskan beban vetikal maupun beban horizontal , baik berupa beban atap, beban manusia dan barang, maupun beban gempa dan angin ke tanah.

 Berdasarkan materialnya, rangka dibedakan :
  Rangka Baja
  Rangka Beton Bertulang
  Rangka kayu
  Rangka Bambu

 3. Rangka Batang
Struktur rangka batang adalah struktur yang terdiri dari kumpulan elemen batang yang disambung untuk membentuk suatu geometri tertentu sedemikian sehingga apabila diberi beban pada titik buhul (titik pertemuan antar batang) maka struktur tersebut akan menyalurkan beban ke tumpuan melalui gaya aksial (tarik atau tekan) pada batangbatangnya. Titik buhul dimodelkan berperilaku sebagai sambungan pin (engsel) sehingga tidak bisa menahan atau menyalurkan momen ke batang yang lain.

Terdiri dari:
 A. konstruksi rangka batang tunggal : mempunyai pola bentuk dengan setiap batang atau setiap segitiga penyusunnya mempunyai kedudukan yang setingkat.

  B. konstruksi rangka batang ganda : mempunyai pola bentuk dengan setiap batang atau setiap segitiga penyusunnya dua tingkat kedudukan atau konstruksinya terdiri atas dua buah kesatuan konstruksi yang setara.

  C. Konstruksi rangka batang tersusun : mempunyai pola bentuk dengan kedudukan batang atau segitiga penyusunnya ada perbedaan tingkatan ( konstruksi anak dan konstruksi induk)

Pengertian Struktur Rangka batang:
Struktur rangka batang adalah struktur yang terdiri dari kumpulan elemen batang yang disambung untuk membentuk suatu geometri tertentu sedemikian sehingga apabila diberi beban pada titik buhul (titik pertemuan antar batang) maka struktur tersebut akan menyalurkan beban ke tumpuan melalui gaya aksial (tarik atau tekan) pada batangbatangnya. Titik buhul dimodelkan berperilaku sebagai sambungan pin (engsel) sehingga tidak bisa menahan atau menyalurkan momen ke batang yang lain.



 4. Pelengkung
Pelengkung adalah struktur yang dibentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang di antara dua titik.
Pada umumnya terdiri atas potonganpotongan kecil yang mempertahankan posisinya akibat adanya tekanan dari beban.
contoh jembatan pelengkung seperti terlihat pada Gambar dibawah. Contoh lain adalah pada bangunan-bangunan modern, atau dinamakan pelengkung kaku (rigid arch).



5. Dinding dan Pelat
Dinding dan pelat datar adalah struktur kaku pembentuk permukaan.
Dinding pemikul beban biasanya dapat memikul baik beban arah vertikal maupun beban lateral (gempa, angin dan lain-lain).

Pelat datar biasanya digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur, dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat biasanya terbuat dari beton bertulang atau baja.



 6. Cangkang Silindrikal dan Terowongan
Cangkang contohnya adalah struktur pelat-satu-kelengkungan. Cangkang mempunyai bentang longitudinal dan lengkungannya tegak lurus terhadap diameter bentang. Cangkang dibuat dari material kaku (misalnya beton bertulang atau baja).
Gedung Teater Keong Mas di Taman Mini Indinesia contong bentuk Struktur Cangkang

Terowongan berbeda dengan cangkang, yaitu struktur berkelengkungan tunggal yang membentang secara transversal. Terowongan dapat dipandang sebagai pelengkung menerus.

 7. Kubah dan Cangkang Bola Kubah sangat efisien digunakan pada suatu bangunan dengan bentang besar. Tingkat kesulitan perhitungan lebih rumit.

8. Kabel Kabel adalah elemen struktur fleksibel. Bentuknya sangat tergantung pada besar dan perilaku beban yang bekerja padanya. Kabel dapat digunakan pada bentang yang panjang. Biasanya digunakan pada jembatan yang memikul dek jalan raya deserta lalu lintas di atasnya. Sebagai contoh, dii negara Indonesia sudah dibangun beberapa jembatan kabel.



Keuntungan struktur kabel :
  Ekonomis untuk menutup permukaan luas
  Ringan
  Daya tahan besar terhadap gaya tarik
  Memberikan efisiensi ruang lebih besar
  Aman terhadap api
  Kabel menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan baru saat terjadi penurunan penopang
  Cocok untuk bangunan bersifat permanen

 Kelemahan struktur kabel :  Pembebanan yang berbahaya yaitu saat getaran.

 9. Membran, Tenda dan Jaring

Membran adalah lembaran tipis dan fleksibel. Tenda biasanya dibuat dari permukaan membran. Bentuk yang sederhana maupun kompleks dapat dibuat dengan menggunakan membran-membran.


Jaring adalah permukaan 3D yang terbuat dari sekumpulan kabel lengkung yang melintang. Jaring mempunyai analogi dengan kulit membran. Dengan memungkinkan adanya lubang saringan untuk variasi sesuai keperluan, maka sangat banyak bentuk permukaan yang dapat diperoleh. Salah satu keuntungan penggunaannya yaitu penempatan kabel dapat mencegah atap dari getaran akibat tekanan dan isapan angin. Selain itu, gaya tarik umumnya dapat diberikan pada kabel dengan alat jacking sehingga seluruh permukaan dapat mempunyai tahanan terhadap getaran pada atap.


Tenda Raksasa  di Nabawi Madinah


Read More »
06 August | 50komentar

Struktur Bangunan Gedung

Struktur Bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan diatas tanah. Yang bertujuan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah bangunan mengalami keruntuhan.
Struktur bangunan terdiri atas: bagian atas bagian tengah dan bagian bawah gambar bawah ini.


Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban, tersalurkan ke elemen-elemen yang dari elemen-elemen selanjutnya akan disalurkan ke tanah.
Struktur bangunan terdiri dari 3 bagian yaitu Struktur bagian atas, Struktur bagian tengah dan Struktur bagian bawah. Struktur bagian  atas seperti rangka atap, kuda-kuda; Struktur bagian  tengah terdiri dari kolom/tiang,balok dinding;

Struktur bagian bawah terdiri dari pondasi dan sloof.
Pondasi merupakan struktur bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah yang berfungsi untuk menahan seluruh pembebanan bangunan yang diteruskan ketanah.
Sedangkan sloof adalah elemen struktur bangunan yang terletak diatas pondasi berfungsi meneruskan dan mendistribusikan beban bangunan ke pondasi.

Struktur bagian tengah terdiri dari:
1. Dinding
 Bagian dari struktur bangunan yang terletak diatas sloof fungsi tembok sebagai penutup interior/ruangan, partisi ruangan dan sebagai pendukung estetika. Jadi tembok tidak memikul/menahan/menopang beban. hanya memikul berat sendiri.
Dinding dapat terbuat dari pasangan batu bata, hebel, batako dan sebagainya.

2. Kolom
kolom adalah bagian dari struktur bangunan yang berhubungan langsung dengan sloof dan dinding dengan arah berdiri/vertikal/tegak. Berfungsi sebagai penopang utama pembebanan bangunan yang ada diatasnya dan sebagai pengikat dinding agar tetap stabil.
Bahan kolom adalah beton bertulang/ kayu.

3. Balok Latey
Merupakan balok yang letaknya diatas pasangan kusen pintu dan kusen jendela

4. Ring Balok/ Ringbalk
Balok ring merupakan balok yang berada tepat diatas dinding,terbuat dari beton yang berfungsi mengikat dinding yang ada di bawahnya agar stabil juga berfungsi untuk meneruskan beban atap ke kolom

Struktur bagian Atas terdiri dari:

1. Kuda-kuda
Kuda-kuda adalah bagian dari struktur bangunan yang berbentuk segitiga yang terletak diantara balok ring dan rangka atap. Bahan kuda-kuda dapat dari kayu, beton, baja, baja ringan.

2. Atap
Rangka atap adalah bagian dari struktur bangunan yang terletak paling atas yang berfungsi untuk melindungi ruangan dari cuaca, panas, dingin, hujan dan angin.

Rangka Atap terdiri Gording, Usuk/kasau, reng dan penutup atap (genteng)

Read More »
23 July | 65komentar

Perkembangan Sistem Struktur

Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. Beban-beban tersebut menumpu pada elemen- elemen untuk selanjutnya disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat di tahan.

Sejarah Perkembangan Sistem Struktur 

Secara singkat sejarah teknik struktur dapat dijelaskan melalui perubahan-perubahan sistem struktur dari penggunaan desain coba-coba yang digunakan oleh Mesir dan Yunani kuno hingga sistem struktur canggih yang digunakan saat ini. Perubahan bentuk struktur berhubungan erat dengan penggunaan material, teknologi konstruksi, pengetahuan perencana pada perilaku struktur atau analisis struktur, hingga keterampilan pekerja konstruksinya.

sistem post-and-lintel, Mesir

Keberhasilan terbesar para ahli teknik Mesir adalah digunakannya batu-batu yang berasal dari sepanjang sungai Nil untuk membangun kuil dan piramid. Karena kemampuan daya dukung batu yang rendah dan kualitas yang sangat tidak menentu, yang disebabkan adanya retak-retak dalam dan rongga-rongga, maka bentang balok-balok tersebut harus sependek mungkin untuk mempertahan kerusakan akibat lentur (Gambar atas). Oleh karenanya sistem post-and-lintel yaitu balok batu masif bertumpu pada kolom batu yang relatif tebal, memiliki kapasitas terbatas untuk menahan beban-beban horisontal atau beban eksentris vertikal, bangunan-bangunan menjadi relatif rendah. Untuk stabilitas kolom harus dibuat tebal, dengan pertimbangan bahwa kolom ramping akan lebih mudah roboh dibandingkan dengan kolom tebal.


Yunani, lebih tertarik dengan kolom batu dengan penampilan yang lebih halus, menggunakan tipe yang sama dengan post-and-lintel sistem pada bangunan Parthenon. Hingga awal abad 20-an, lama setelah konstruksi post-and-lintel digantikan oleh baja dan rangka beton, para arsitek melanjutkan dengan menutup fasad kuil Yunani klasik pada bagian penerima bangunan-bangunan. 

sistem Post and Lintel, Yunani
Sebagai pembangun berbakat, para teknisi Roma mengguna- kan struktur lengkung secara luas, seperti yang sering ditemui dalam deret-deret ben- tuk bertingkat pada stadion (coliseum), terowongan air, dan jembatan (Gambar 3). Bentuk lengkung dari busur memungkinkan bentang bersih yang lebih panjang dari yang bisa diterapkan pada bangunan dengan konstruksi pasangan batu post-and-lintel. Stabilitas bangunan lengkung mensyaratkan:
1) seluruh penampang bekerja menahan gaya tekan akibat kombinasi beban-beban keseluruhan,
2) abutmen atau dinding akhir mempunyai kemampuan yang cukup untuk menyerap gaya diagonal yang besar pada dasar lengkungan.
Orang-orang Roma mengembangkan metode pembentukan pelingkup ruang interior dengan kubah batu, seperti terlihat pada Pantheon yang ada di Roma.
Gambar 3. Bangunan Romawi, Sumber: Bautechnik Fachunde, 2007

Selama periode Gothic banyak bangunan-bangunan katedral megah seperti Chartres dan Notre Dame, bentuk lengkung diperhalus dengan hiasan- hiasan yang banyak dan berlebihan, bentuk-bentuk yang ada menjadi semakin lebar (Gambar 4). Ruang- ruang atap dengan lengkungan tiga dimensional juga ditunjukan pada konstruksi atap-atap. Elemen- elemen batu yang melengkung atau disebut flying buttresses, yang digunakan bersama dengan tiang-tiang penyangga dari kolom batu yang tebalatau dinding yang menyalurkan gaya dari kubah atap ke tanah (Gambar 5). Bidang teknik pada periode ini menghasilkan pengalaman yang tinggi berdasar pada apa yang dipelajari ahli bangunan dan mengajarkan pada murid-muridnyaselanjutnya ketrampilan ini diturunkan pada generasi- generasi selanjutnya.


Gambar 4. Struktur lengkung kubah
Bangunan Sumber: Bautechnik Fachunde, 2007
Gambar 5. Penampang sistem struktur 

Pada akhir abad ke-19, Eifel, seorang ahli teknik perancis yang banyak membangun jembatan baja bentang pan- jang mengembangkan inovasi-nya untuk Menara Eifel, yang dikenal sebagai simbol kota Paris (Gambar 3.6). Dengan adanya pengembangan kabel baja tegangan tinggi, para ahli teknik memungkinkan memba-ngun jembatan gantung dengan bentang panjang. Penambahan tulangan baja pada beton memungkinkan para ahli untuk mengganti beton tanpa tulangan menjadi lebih kuat, dan menjadikan elemen struktur lebih liat (ductile). Beton bertulang me- merlukan cetakan sesuai dengan variasi bentuk yang diinginkan. Sejak beton bertu- lang menjadi lebih monolit yang berarti bahwa aksi beton dan baja menjadi satu kesatuan unit, maka beton bertulang memiliki kemampuan yang lebih tidak terbatas


Dikenalnya teknik las pada akhir abad ke-19 memungkinkan penyambungan elemen baja dan menyederhanakan konstruksi rangka kaku baja. Selanjutnya, pengelasan menggantikan plat-plat sambung berat dan sudut-sudut yang menggunakan paku keling. Saat ini perkembangan komputer dan penelitian-penelitian dalam ilmu bahan menghasilkan perubahan besar dari ahli-ahli teknik struktur dalam mengembangan pendukung khusus struktur. Pengenalan komputer dan pengembangan metode matriks untuk balok, pelat dan elemen bidang permukaan memungkinkan perencana menganalisis struktur yang kompleks dengan cepat dan akurat.

Read More »
15 July | 1komentar

Menghitung Reaksi Pada Tumpuan


Kita lihat ilustrasi gambar diatas, 2 orang memikul beban drum/tong aspal dengan berat 30kg. Letak drum/tong berada di tengah-tengah antar dua( 2) tersebut. Karena berada ditengah maka dapat dipastikan kedua orang akan memikul beban tersebut secara merata. Karena merata maka seimbang beratnya yaitu masing-masing memikul 15kg.
Ilustrasi gambar diatas digambarkan dengan penggunaan gambar perhitungan sebagai berikut:



Bahwa pada konstruksi keadaan tersebut bisa saja beban lebih dekat ke orang/tumpuan tertentu.Bagaimana cara mengitungnya?
Jika contoh diatas; Drum aspal yang dibawa tadi lebih dekat ke orang yang menggunakan topi yaitu 1 meter dari orang yang menggunakan topi. dengan beban yang sama yaitu 30Kg. Apa yang terjadi dari posisi tersebut?




Benar, bahwa pasti orang yang memikul dengan menggunakan topi akan lebih berat karena beban lebih dekat kedia. Berapa masing memikul ?
Jadi bahwa orang yang membawa beban itu diibaratkan sebagai tumpuan. Orang yang bertopi sebagai tumpuan A dan orang yang tidak bertopi sebagai tumpuan B. Lihat gambar dibawah ini!



Untuk menghitung reaksi pada tumpuan, kita mengetahui bahwa konstruksi diatas adalah termasuk konstruksi statis tertentu, yang memiliki 3 syarat kesembangan.

Ketiga syarat keseimbangan itu yaitu:
1. 𝞮H = 0  dibaca Sigma H sama dengan Nol
    Jumlah gaya-gaya horizontal sama dengan nol (0)

2. 𝞮V = 0  dibaca Sigma V sama dengan Nol
 Jumlah gaya-gaya vertikal sama dengan nol (0)

3. 𝞮M = 0 dibaca Sigma M sama dengan Nol (0)
Jumlah momen sama dengan nol


Untuk menghitung Reaksi pada tumpuan Dari ketiga syarat keseimbangan diatas yang memenuhi adalah menggunakan 𝞮M = 0 .Kenapa digunakan ini karena ada unsur gaya (P) dan jarak. Karena momen adalah perkalian antara gaya kali jarak.

Jadi pertama yang dilakukan adalah menentukan gaya yang ada kemudian dengan ditinjau dari titik tertentu tentukan berapa jaraknya.



ILUSTRASI DI LAPANGAN:
 

Read More »
29 March | 4komentar

Materi Mekanika Teknik

More »


Read More »
28 March | 0komentar

Macam-Macam Tumpuan

Tumpuan adalah tempat bersandarnya suatu konstruksi & tempat bekerjanya reaksi. Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda.
Macam-macam tumpuan:
1. Tumpuan bebas
Terjadi apabila kedua ujung balok dapat berputar secara bebas. 
Akibat pelenturan pada balok akan terjadi putaran sudut pada ujung balok dan apabila terjadi pelenturan maka panjang batang mendatar akan berkurang

2. Tumpuan sendi
yaitu tumpuan yang dapat menahan gaya yang searah dan gaya yang tegak lurus dengan bidang perletakan atau tumpuan, tetapi tidak dapat menahan momen.
Engsel merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi vertikal dan gaya reaksi horisontal. Tumpuan yang berpasak mampu melawan gaya yang bekerja dalam setiap arah dari bidang. Jadi pada umumnya reaksi  pada  suattumpuan  seperti  ini  mempunyai  dua  komponen  yang  satu dalam arah horisontal dan yang lainnya dalam arah vertikal. Tidak seperti pada perbandingan tumpuan rol atau penghubung, maka perbandingan antara komponen-komponen reaksi pada tumpuan yang terpasak tidaklah tetap. Untuk menentukan kedua komponen ini, dua buah komponen statika harus digunakan.


3. Tumpuan rol
Tumpuan rol, tumpuan yang hanya bisa menahan gaya yang tegak lurus terhadap bidang tumpuannya, tidak bisa menahan gaya yang sejajar dan momen.
Rol merupakan tumpuan yang hanyadapat menerima gaya reaksi vertikal. Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang spesifik. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat melawan gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya dapat melawan beban vertikal. Sedang rol-rol hanya dapat melawan suatu tegak lurus pada bidang

4. Tumpuan jepit
Tumpuan yang dapat menahan gaya yang tegak lurus dan searah bidang tumpuan, juga gaya momen.


5. Tumpuan gesek
6. Tumpuan bidang datar
7. Tumpuan tali
8. Pendel
9. Tumpu Titik



an titik


Read More »
26 January | 3komentar