Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Menulis Dan Menerbitkan Buku


Pembelajaran menulis bersama Onjay malam ini bertemakan Menulis dan Menerbitkan Buku bersama Praktisi dan aktivis menulis, Beliau lahir di Yogyakarta, tanggal 24 Mei 1969. Beliau Bapak Edi S. Mulyanta S.Si, M.T. adalah Publishing Consultant Andi Publisher. 
Deretan Buku-buku Beliau :
 (1) Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019.
 (2) Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008,
 (3) Corel Draw X4 2008,
 (4) Teknik Modern Fotografi Digital 2007,
 (5) Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 2007,
 (6) Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006,
 (7) Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005,
 (8) Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS 2005,
 (9) Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005,
 (10) Trik dan Teknik Profesional CorelDraw 12 2004,
 (11) Kupas Tuntas Ponsel Anda 2003.

 Kondisi terkini di outlet penerbitan tutup karena pandemi yang luar biasa mengubah haluan secara mendadak.Darah penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet-outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara langsung.
 Setiap penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional, sebagai penanda setiap terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus.Penerbit di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan buku.Sebagai penulis, sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Tentunya bertujuan agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Walaupun ada penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya. Penulis, dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajagi apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam memersiapkan tulisannya.
Setiap penerbit, mempunyai SOP dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri, dengan tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat terserap di pasar dengan cepat. Penerbit mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet-outletnya, sehingga instink penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan semakin terasah. Dari melihat judul, outline, dan siapa penulis, terkadang penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya. Kunci pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang ditawarkan ke penerbit. Apalagi tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru, perlu tambahan data riset kecil yang tidak gampang untuk memengaruhi penerbit.
 Penerbit lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga gambling dalam membiayai penerbitannya mempunyai resiko yang semakin kecil untuk tidak terserap di pasar. Kirimkan ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit. Penerbit akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran sebagai pertimbangan utamanya. Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan data-data angka akan lebih menarik.Buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19.
Cari secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Pesaing buku apakah sudah ada apa belum. Penulis perintis pertama biasanya dapat menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama mempunyai kualitas yang belum baik, akan tetapi mengejar momen yang cukup bagus. Penulis follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik akan tetapi terkadang menikmati pasar sisa dari para penulis perintis. Penulis perintis effort awal lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku juga besar.
Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam menentukan penerbitannya. Agar roses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut. Banyak penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di penerbitannya. Proses penerbitan cukup panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain cover, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama. Yang membuat lama adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan.
Pada proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah: Kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.Proses editing, akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis.
Kelemahan penulis biasanya tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Editor akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan kalimat, dan struktur bab yang baik. Setting layout juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan. Harga buku yang menarik, akan cukup mempengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau meninggalkannya.
Desain cover, juga mempunyai peranan strategis dalam sebuah buku. Apalagi tipikal pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari keindahan dan seberapa menarik cover buku. Tipikal pembaca buku di Indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagaimana cover yang menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran. Saat proofing, penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar. Akan tetapi dari pengalaman kami, tidak ada buku Best Seller yang By Design. Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata.
Jadi jangan takut menawarkan tulisan anda ke penerbit karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan buknya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar. Kunci yang harus disiasati oleh penulis pemula, dalam melakukan tambahan data riset kecil yang berguna untuk memengaruhi penerbit agar mau menerbitkan buku tersebut yaitu melalui Riset pasar yang dilakukan pertama kali dan hal terpenting adalah siapa sasarannya.
Buku sekolah pasarnya sangat besar sekali, di banding buku masak.Kemudian pesaing, buku dengan pasar besar pesaingnya banyak, nah ini perlu strategi pemosisian kedalaman materi. Apakah buku kita lengkap, atau hanya buku pengayaan. Perlu diputuskan segera, supaya tidak terjadi tabrakan materi buku dengan pesaing. Hampir 90 % outlet penerbitan sekarang tutup. Kampus dan sekoah tutup semua tidak ada aktifitas.
Omzet kami betul-betul turun hingga ke titik nadir. Kami harus berjuang hingga 3 bulan ke depan untuk menanti masa panen di tahun ajaran baru.Dalam 3 bulan ke depan merupakan titik hidup mati penerbitan, karena jika tidak dapat melewatinya, banyak sekali penerbit di bawah IKAPI akan gulung tikar.Sementara pasar On Line di Indonesia belum tumbuh untuk pasar buku, sehingga kami harus menahan lapar sejenak untuk 3 bulan ke depan semoga pandemi ini akan reda. Hasil penelitian, biasanya tergantung sekali dengan tujuan penelitian dan hasilnya.
Pasar penelitian di Indonesia sangat kecil sekali, sehingga terkadang pasar yang di dituju adalah pasar captive market, atau pasar yang sudah memahami betul materi bahasan. Pasar ini disebut niche market atau pasar ceruk. Buku yang terbukti masih laku di Toko Buku dan menjadi Rangking pertama adalah buku Anak, buku dongeng, cerita bergambar, komik. Kami sarankan buku yang mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter. Kemudian buku, keagamaan, motivasi, dan buku sekolah.
 Yang menjadi prioritas pertama tulisan adalah peristiwa. Kami tidak sengaja menemukan tulisan tentang Virus, saat corona di Wuhan bulan Desember 19 dan Januari 20, ada penulis kami yang telah melakukan riset tersebut. Dan buku kami yang best seller saat ini adalah buku Covid-19, walaupun kualitas tulisannya belum begitu sempurna. Buku Laskar Pelangi, adalah buku terlaris di Indonesia, timing yang tepat saat itu adalah adanya Muktamar Muhammadiyah, dan buku itu meledak luar biasa dari mulut ke mulut awalnya, word of mouth. ingat Muhammadiyah umatnya luarbiasa.. nah itulah target awal buku tersebut. Banyak penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai.
Diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di penerbitannya. Strateginya, saat menulis proposal, materi buku harus sebagian besar telah tertuliskan baik dalam bentuk draft atau masih outline detail. Sehingga waktu penyelesain dari usulan ke naskah lengkap tidak terlalu lama, untuk mengejar momen. Usulkan beberapa bab yang telah di tulis sebagai tambahan informasi ke penerbit, sehingga penerbit akan tahu gaya tulis penulis tersebut. Aturan penulisan untuk buku bisa diterbitkan, atau pedoman penulisan buku yg dipersyaratkan oleh penerbit Andi adalah tata letak dengan mengikuti aturan internal Andi, dan untuk buku pendidikan mengikuti aturan-aturan yang ada disesuaikan dengan tingkat jenjang pendidikan.
 Ada beberapa aturan fontasi, jenis gambar, jenis illustrasi yang harus dipenuhi untuk terbitan buku pelajaran. Selain itu aturan tata letak biasanya diatur secara internal penerbitan, mengikuti tema buku yang diusulkan. Penulis dapat memberikan kisi-kisi tata letak yang diinginkan, misalnya jenis huruf, kolom, text book, atau side note dan lain-lain. Kemudian akan diterjemahkan oleh desainer layout kami untuk disesuaikan dengan mesin-mesin cetak. Sebelum cetak, biasanya penulis akan diminta melakukan proofing materi, sebelum diproduksi massal.
Pertimbangkan skala pasar penerbitannya sebelum memutuskan salah satu penerbit yang dipilih untuk menerbitkan buku. Penerbit skala nasional akan lebih menguntungkan secara keuangan, karena akan tersebar di seluruh penjuru toko buku.Pertimbangan ke dua, siapa penerbit yang tercepat memutuskan menerima itulah yang dipilih. Untk buku-buku momen tertentu hal ini diperlukan, misalnya momen Ujian Nasional (walaupun sudah dihapus), Momen penerimaan PNS dll. Visi dan misinya dari pernerbit Andy Yogyakarta: 
Kami penerbit buku pendidikan baik dari pendidikan dasar menengah hingga perguruan tinggi.Di samping itu kami juga menerbitkan buku umum, non politik dan non agama. Buku yang diterima adalah buku yang punya life cycle atau daur hidup yang panjang, karena akan menguntungkan di jangka yang amat panjang.
Buku trending topic, biasanya berumur pendek dan jarang sekali terjadi cetak ulang atau repeat order dari toko buku, sehingga cepat berlalu momennya. Buku kami yang abadi adalah buku referensi untuk perguruan tinggi, ada yang berumur 30 th masih bagus pasarnya. Kelemahan antologi kisah inspiratif, atau antologi cerpen adalah pasar yang sangat kecil.
Peminat buku seperti ini biasanya tergantung penulisnya, dalam arti komunitas penulis, lingkungan social medianya, sehingga market sasarannya menjadi kecil atau niche market.Tapi jangan berkecil hati, Raditya Dika awalnya dipandang sebelah mata oleh penerbit, karena beliau hanya nulis blog-blog yang tidak bermutu, tapi Fun buat generasi milenial. Awalnya pasarnya niche market, akan tetapi berkembang social medianya karena followernya banyak. Akhirnya bukunya best seller semuanya, walaupun secara value naskahnya kurang bagus, tapi nilai pasarnya sangat besar.
Naskah Motivasi, termasuk naskah primadona, karena menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Apalagi jika penulisnya rajin promosi karena motivator terkenal, bukunya bak kacang goreng.Buku motivasi, cukup menarik semua penerbit. Akan tetapi tergantung kreativitas penulis dalam memaparkan ide-idenya. Buku motivasi yang baik pasarnya, memang melekat pada nama-nama terntentu di Indonesia. 
Tung Desem Waringin, sangat fenomenal. Akan tetapi ternyata buku-buku motivasi tidak pernah surut terbitannya. Terbukti buku motivasi-motivasi berbasis agama, menjadi trend yang luar biasa.
Kreativitas penulis menjadi tumpuan utama buku motivasi, sehingga jangan ragu-ragu brainstorming dengan penerbit untuk menerbitkan buku motivasi di Indonesia. Cari peluang-peluang baru saat Pandemi Covid-19 yang memorak porandakan motivasi kita. Hal ini adalah lahan yang luar biasa untuk membuat buku motivasi.


Read More »
22 April | 6komentar

Menulis Cepat dan Tepat Media Daring dan Luring

Karya: Catur Nurochman Oktavian

Belajar menulis online gelombang 7 bersama Om Jay, Tema: Menulis Cepat dan Tepat Media Daring dan Luring, tanggal 20 April 2020 Pukul 19.00 s.d 21.00. Narasumber: Catur Nurochman Oktavian Menulis dengan cepat jarang dilakukan semua orang, karena setiap orang ingin membuat tulisan yang berkualitas dan berbobot di setiap kata dan kalimat yang ditulisnya.

Biodata Catur Nurochman Oktavian:
Beliau penulis 20 buku, redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Jan 2019, telah menghasilkan ratusan artikel tersebar di media daring dan luring. Guru SMP yang hobi menulis sejak 1999, buku pertamanya terbit tahun 2003. Pendidikan S1 di UNS, S2 di UPI Bandung. Sejak Juli 2019 menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar PGRI.

Moderator Bapak Bambang
Terkadang ditengah menulis energi terbuang untuk melakukan editing setiap beberapa kalimat yang tertulis. Hal ini membuat otak letih dan buruknya kadang ide yang disusun menjadi buntu. Kata daring seperti senyap senyap pernah terdengar tapi luring benar benar kata kata baru buat saya. Jadi, daring dan luring ternyata sebenarnya adalah akronim. Daring sendiri sebenarnya merupakan akronim dari dalam jaringan yang bisa diistilahkan dengan online. Sedangkan luring adalah akronim dari luar jaringan yang dapat dipadankan dengan istilah offline.

Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika. Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Saya garis bawahi. Menulislah dengan simpel dan apa adanya. Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Bahkan menulis cepat tanpa memikirkan kualitas tulisan dan apa isi dari tulisan tersebut dinilai merupakan teknik menulis yang harus dihindari jika tidak ingin tulisannya bernilai jelek dihadapan pembaca nantik. Mulai dari awal menulis, baru beberapa kalimat dihentikan sementara untuk mengecek kesalahan penulisan, tata bahasa atau tanda baca yang tidak sesuai daan dan salah.
Kemudian lanjut menulis lagi,setelah beberapa kalimat selesai, kemudian mengecek lagi, mengedit lagi, menghapus kata kata yang salah. Begitu seharusnya sampai untuk membuat satu Paragraf saja membutuh waktu hampir setengah jam lebih, dan itu tidak efisien.

Bagi seorang pemula: 
Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Jika ingin tulisan dimuat di media, maka perlu diketahui informasi tentang gaya selingkungnya. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi. Banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh. Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih ada keraguan menghasilkan draf tulisan?

Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.

Pertanyaan para peserta :
Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik. Selamat Malam, Ibu Ari Rumbini Purbalingga. Kepo yang menarik. Yang memotivasi saya menulis adalah rasa suka. Passion.

Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, pengetahuan melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan puisi, lalu menulis artikel populer, cerita anak, karena dulu pernah menjadi guru TK juga. Menulis keseharian perilaku anak didik di prasekolah sungguh menggemaskan. Menyenangkan. Siap dijawab Pak Mukminin dari Lamongan. Pertanyaan yang bagus. Seperti saya sudah utarakan di atas, bahwa tiap media memiliki gaya, ciri masing masing sesuai kebijakannya. Tidak selalu sama. Itulah yang dinamakan gaya selingkung. Misal, media jawa pos mengharuskan tulisan opini minimal 600 kata. Atau majalah Suaraguru, untuk tulisan opini minimal 700 kata. Jadi berbeda-beda. Bisa ditanyakan di redaksi masing-masing atau biasanya tertulis di salah satu bagian media itu. Pertemuan malam ini sangat berterima kasih kepada bapak Pemateri yaitu dengan tema menulis cepat dan tepat Media Daring dan Luring.


Read More »
21 April | 0komentar

Pembuatan Planetorium Bekam Yang Inovasi dan Murah


Pembelajaran Belajar menulis malam ini, 15 April 2020 bersama juara satu Enobel Tahun 2016, Bapak Tri Agus Cahyo Sesuai Tema yg kami ambil "Karya Inovasi & Kualitas Diri". Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang. Sesuai taksonomi Bloom yg telah direvisi oleh Krathwool Ada 6 tahapan berfikir kognitif
1. Mengingat (C1)
2. Memahami (C2)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalis (C4)
5. Mengevaluasi (C5)
6. Menciptakan (C6)
Dalam taksonomi tersebut Karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir. Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan2 tersebut. Jangan sampai kita berinovasi tapi:
 1. Tidak tahu ilmunya
2. Tidak paham maksudnya
3. Tidak pernah menggunakan
4. Tidak bisa menganalisis bagian2nya
5. Tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya Jadi intinya jika anda ingin menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut.
Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya-jawab. Nah bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja. Belajar kita lakukan pada saat mengajar.

Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar Apa yg membuat bpk tertarik melakukan inovasi pemeblajaran di kelas bpk? Ketika kita berC1 sd C5 ada sebuah ketika puasan. Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya, menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan) Disitulah rasa ketidakpuasan akan muncul. Dan daya cipta kita sebagai manusia ( kreativitas) akan muncul.

Nah sekarang bagaimana kita memilih bidang yg akan kita buat inovasinya. Kuncinya "APIK" (saya kutip dari Pak Arif Edi)
1. Asli (jangan menjiplak)
2. Perlu (benar2 dibutuhkan)
3. Inovativ
4. Konsisten

Karya inovasi yang Beliau ajukan saat lomba yang mendapatkan juara pada tahun 2016 berjudul "Planetarium Bekam" .Media ini adalah hasil dari ketidak puasan terhadap media konvensional yg selama ini kami gunakan yaitu globe. Bertahun2 menggunakan globe hasilnya selalu biasa-biasa saja. Anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang memuaskan Prestasi kurang lebih disebabkan kurangnya motivasi.
Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona motivasi (jangkauan anak). Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yg menantang namun bisa dikerjakan Jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka dipastikan anak kurang termotivasi.Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi. Bulan, anak dipaksa berfikir sangat abstrak.Jadi penasaran dengan media ini.

Fungsi media ini adalah mempermudah observasi Ketika anak memperbandingkan globe yg diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit. Disinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul Kita analisis kelebihan dan kekurangan globe dalam menjelaskan materi tersebut

Tidak Harus Mahal
Media tidak harus mahal, media yang digunakan ini menggunakan bahan yang simpel dan dapat diperoleh dimanavsaja. Berikut tabel harga dan bahan yang digunakan untuk membuat Planetorium Bekam:



Kelebihan:
1. Model yg paling sesuai
2. Ada di sekolah
3. Mudah digunakan
4. ...dll Kekurangan:

Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan. Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas.
Khusus pada gerak semu atau bukan gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut. Semisal Gerak semu harian matahari Kelemahan globe tadi adalah tidak bisa menampilkan bagaimana gerak semu matahari. Sehingga menjadi sulit bagi anak Maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar Itu kendala yg harus diselesaikan.

Nah dimana saya dapat ide? Untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bisa langsung dijelaskan untuk mengatasi kendalanya. Semua hampir setiap kegiatan saya rekam foto dan video. Ketika kita merekam video dengan kamera action cam misalnya. kita menggunakannya dalam kondisi bergerak, sedangkan obyek yang kita shot tidak bergerak. maka ketika kita memutar videonya, hasilnya benda yang kita shot kelihatan bergerak padahal aslinya tidak bergerak dan kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata, sehingga saya mempunyai ide memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata kita.

Ide datang dari ketia ketika Beliau naik wahana cangkir (komedi putar) di Dufan. Perhatikan teko dalam video tersebut Teko kondisi sebenarnya tidak bergerak.Tetapi dalam video bergerak. Itulah yg bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan gerak semu. Teko sebagai matahari sedangkan kamera adalah mata yg ada di bumi. Nah coba tonton video tersebut sambil tiduran berulang2. Dan jadikan HP Bapak/Ibu sebagai kenampakan langit Yang ini belum dijawab ya.Teko akan muncul dari samping kiri ke kanan dan menghilang.
Nah itu mirip dengan gerak semu harian matahari.bagaimana supaya hal tersebut bisa ditampilkan di kelas. Maka kamera yg dipasang harus bisa live menampilkan kenampakan langit. Sehingga kamera dihubungkan ke laptop dan saya hubungkan ke proyektor (LCD) saya sorotkan ke langit2 kelas.
Maka jadilah planetarium bekam. Bekam = Globe berkamera Rancangannya seperti ini Globe dipasangi kamera web cam Cara menggunakan dalam pembelajaran seperti menggunakan globe biasa

Kunci Inovasi
1. Menemukan baru
2. Menyempurnakan yang lama

Read More »
16 April | 4komentar

Kiat Sukses Gupres bersama H. Encon Rahman


Pertemuan kelas belajar menulis online gelombang 7 yang kesekian kalinya bersama Nara sumber: Bapak Encon Rahman Guru berprestasi dari Pasundan Tahun 2017 Tema: Kunci Sukses Jadi Gupres

Tujuan pemerintah selalu mengadakan lomba gupres baik dari tingkat jenjang satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA adalah:
1. Mengangkat guru sebagai profesi terhormat mulia bermartabat dan terlindungi
2. Meningkatkan motivasi dan profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugas profesionalnya
3. Meningkatkan persaingan yang sehat selalu pemberian penghargaan di bidang pendidikan
4. Membangun komitmen mutu guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran menuju standar nasional pendidikan.

Undang-undang nomor 14 tahun 2005 jabatan guru itu adalah profesi. Apabila guru tidak memiliki ranah 7M ini maka akan menjadi pertanyaan besar karena guru adalah seorang profesional Adapun yang dimaksud dengan 7 M adalah Mendidik Membimbing Mengarahkan kan Melatih Menilai Mengajar Mengevaluasi

Bapak Encom Rahman juga seorang penulis buku, judul buku yang ditulis beliau adalah Kiat Praktis Menulis "Siapa Bilang Menulis Artikel untuk Koran Susah" Ada beberapa materi yang dibahas di dalamnya;
1. Cara menulis Judul Artikel agar menarik
2. Kiat Meningkatkan Kemampuan Menulis
3. Cara Menggali Ide tulisan
4.Rahasia Agar Artikel Gampang dimuat di koran lokal dan nasional
5. Cara Menulis Berita
6. Rahasia Menjadi Kaya dalam Menulis. Buku yang ditulis oleh Bapak Encon Rahman berisi tentang pengalaman beliau menulis artikel ke berbagai koran/ majalah lokal dan nasional agar bisa dimuat. Selain itu paparan isi buku beliau lebih fokus membahas tentang artikel strategi menulis artikel berdasarkan pengalaman nyata yang pernah beliau alami.

 Motto buku beliau :
* jika ingin kaya belajar dan bergaul dengan orang orang kaya. Jika ingin sukses belajar dan bergaul dengan orang sukses. Jika ingin menjadi kiai belajar dan bergaul dengan kiai. Jika ingin pandai menulis artikel belajar dan bergaul dengan orang yang menulis artikel.*

Keterampilan menulis dapat dilakukan dengan oleh siapapun. Nah, ketika anda kesulitan menuangkan tulisan. Anda butuh bengkel menulis untuk konsultasi memperbaikinya, itu pesan beliu kepada kita semua Guru. Untuk menjadi guru berprestasi saran beliau kepada kita semua Guru bagi yang ingin berprestasi jangan tergesa gesa karena bukan saja tidak akan jadi pemenang juga hanya menghabiskan waktu dan biaya saja,
Untuk menjadi guru berprestasi persiapkan dengan baik diantaranya 1 karya tulis 3 tahun terakhir, dua karya tulis yang sudah memiliki hak cipta, Banyak bertanya dan belajar kepada alumni Gupres tingkat nasional.

Sebagai alumni pondok pesantren Daarut Tauhid di Bandung, begitu ingin mengamalkan ajaran guru beliau yang menyatakan jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain". Kesimpulan dari kuliah malam ini dari beliau, untuk sukses dibidang apapun tidak terlepas dari amalan lahiriyah dan bathiniyah, selain itu harus percaya diri dan yakin pada kemampuan pribadi serta jangan tergesa gesa dalam menentukan keputusan, ketenangan, kesabaran, dan keuletan adalah kunci suksesnya menjadi pemenang bukan perundang.
Beliau juga mengatakan ikut lomba lomba sejenis yang diadakan oleh Kemendikbud seperti inobel, LKG, OGN dan sejenisnya itu baru bagian terkecil dari komponen Gupres. Berdasarkan kondisi itu, bagi bagi rekan guru yang tertarik akan mengikuti ajang lomba Gupres harus dipersiapkan sejak dini. Bapak Encon Rahman adalah selain guru berprestasi juga beliau Penerima penghargaan dari PCMA.

Read More »
12 April | 5komentar

Menulis Tanpa Ide


Bersama Budiman Hakim Sebenernya adalah judul buku Beliau yang terbaru. Sebagai materi yang dibawakan pada pertemuan,Selasa Malam Diklat Belajar menulisnya Omjay. Bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan itu menarik atau tidak? Mudah saja!
Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI pembacanya. Cara menilainya cuma dengan 1 pertanyaan: Apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak.Artinya ketika orang menangis atau tertawa, maka di situlah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya. Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’. Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu. Sayangnya pelaksanaannya ternyata tidak semudah itu. Ketika kita ingin menulis, seringkali kita gak punya ide. Orang-orang banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan writers’ block. Nah, untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa kita lakukan.

1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana. Cara tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari. Metode ini biasa saya sebut dengan CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu. Dengan kata lain emosi kita tergugah. Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut.Perlu dipahami benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING.

Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting. Ceritanya bisa macem-macem. Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang yang menggugah emosi kita. Misalnya yang punya anak kecil pastinya sering ngakak ngeliat kelucuan anaknya. Iya kan? Atau kita lagi naik motor terus keabisan bensin sementara kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM.
Udah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak. Pokoknya pengalaman remeh apapun yang kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN! Terserah kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan! Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa? Kalo kita bisa menggugah emosi pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget Jika sudah terbiasa menulis cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis. Ya pastilah, topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan. Kenapa menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi, jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu. Berikut beberapa contoh cerpenting yang pernah saya tulis. Silakan dibaca contoh cerpenting di atas Coba perhatikan cerpenting di atas. Gampang banget kalo mau dijadikan konten video. Luar biasa kan manfaat cerpenting? Jadi mulai sekarang, setiap kalian tergugah emosinya, langsung dicatat. Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’. Setiap kali kita butuh ide untuk menulis, kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, kan? Kalo kita mau lebih peka terhadap apa yang terjadi pada kita sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang bisa kita tuliskan menjadi cerpenting.

2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya." Ada lagi yang kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu." Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Saking banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa demikian? PLAK! (Aduh nyamuk banyak banget nih).
😃 Karena sepanjang pengalaman menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide. Dan setelah saya coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.
Caranya begini: Coba perhatikan sekeliling kalian. Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera. Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat. Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang. Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna.
Dia seorang penulis juga/ Saya menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya. Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang penulis juga/ Saya menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya. Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Tapi sayangnya Kang Asep idenya lagi mandeg. Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya. Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya.

Read More »
08 April | 6komentar

Menulis Buku? Man Jadda Wajada


Latihan Menulis kali ini bersama seorang penulis Buku Best Seller, yaitu Akbar Zainudin,MM,MJW Penulis Buku "Man Jada wa Jada".Sebagai seorang santri yang mondok, di Pondok Pesantren Gontor, sudah dipastikan memiliki aua religi, hal ini dapat dilihat pada Buku Beliau tersebut. Pada Pelatihan ini Beliau membagikan Buku tersebut dalam bentuk ebook.
Dari paparan Beliau ada beberapa langkah dalam menulis buku:

Langkah pertama adalah T
Tentukan TEMA tulisan. 
Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.Kalau buku saya, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Om Jay, buku-buku pendidikan. Dan sebagainya.

Langkah kedua adalah O.
Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
 Gunanya outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai.

Langkah ketiga adalah J.
Buatlah jadwal penulisan.
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

Langkah keempat adalah T.
Tuliskan.
Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya.
Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak.
Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

Langkah kelima adalah R,  
REVISI.
Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna.
Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft selesai, baru direvisi.

Langkah keenam adalah kirim ke penerbit.
Apa yang menadi pertimbangan penerbit?
Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.
Apakah pembaca butuh buku kita?
Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?
Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.
Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.
Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?
Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku?
Harus punya jawabannya.
Apakah perlu membayar kepada penerbit?
Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.
Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus.
Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap hari menulis.
Kalau saya hitung dari setingkat kelas 2 SMP saya sudah mulai belajar menulis. Jadi, hampir 30 tahun tidak berhenti menulis.

Kalo penerbit menolak itu biasa nya di kata kan gak kelemahan tulisan  kita?? Atau mkn lebih ke request komersial gitu ya?? Tak akan bisa menjadi idealisme sendiri kalo begitu ya.. harus ikut aturan main.. atau ikit arus para konsumen kalo begitu ya. Pertamyaan nya .. jika inhin menulis idealisme  tentang sesuatu. Yg menurut umum ini salah. Misalnya.... tapi ingin di terima di terbitkan gimana tah?bisa gak ya?
Kalau mau menulis sesuai idealisme, cari penerbit yang memang juga idealis. Menerbitkan memang untuk menyebarkan gagasan. Namun demikian, biasanya bukan penerbit besar. Kalau penerbit besar, memang harus kompromi dengan keinginan pasar. Atau, diterbitkan sendiri.

Menulis adalah keterampilan. Semakin sering dilatih, akan semakin enak dibaca orang.
Nah, sudah tahu rahasianya kan?
Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit.
Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya naskah buku, tau-tau buku kita terbit.

Naskah Non Fiksi:
1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan.
2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, analisis terhadap peristiwa, How To (Tips and Trick).
3. Kesimpulan dan Penutup.

Kalau FIKSI;
1. Tokoh
2. Karakter Tiap Tokoh
3. Alur atau plot Cerita
4. Klimaks dan Ending Cerita

Dalam menulis hal yang sangat dirakan adalah adanya rasa malas, untuk menghilangkan rasa malas ini ada beberapa tip:
1. Buat target
2. Buat jadwal harian jam berapa menulis
3. Jangan menunda
4. Paksakan

Menulis Butuh Mentor
Menulis itu memang butuh mentor.
Dari dulu, saya punya mentor menulis. Guru saya. Di pesantren. Selalu menyemangati saya untuk menulis. Dulu, menulisnya di majalah dinding dan majalah siswa. Pas mau buat buku, ada beberapa mentor saya untuk menulis buku. Silakan cari mentornya. Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harus banyak membaca kalau ingin tulisannya bagus. Dengan banyak membaca, kita bisa lebih banyak perbendaharaan kata.

Terus berlatih menulis, menulis, dan menulis. Berdisiplin saja setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan banyak, akan lebih baik, dan tau-tau jadi buku.

Happy Writing.
Salam Man Jadda Wajda.




Read More »
05 April | 4komentar