Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

The Power of Love, 212


Film 212 The Power of Love, tengah digandrungi banyak orang karena diangkat dari kisah nyata aksi 212. Rilis pada 9 Mei, 212 The Power of Love bertemakan genre religi yang mengundang banyak kaum muslim untuk menontonnya.
Disutradarai oleh Jastis Arimba, beberapa nama pemain film 212 The Power of Love meliputi Fauzi Baadilla, Meyda Sefira, Hamas Syahid dan lainnnya. Keluarnya film 212 The Power of Love dalam bioskop Tanah Air juga disertai dengan kampanye tagar #putihkanbioskop.
Oki Setiana Dewi, sebagai produser film turut mengunggah cuplikan film 212 The Power of Love pada akun Instagram-nya untuk menimbulkan rasa penasaran bagi para penonton. Alur cerita film 212 The Power of Love sendiri diangkat dari kisah Rahmat, seorang jurnalis di Majalah Republik yang punya sifat dingin dan cenderung sinis. Suatu hari Rahmat mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia yang membuatnya pulang ke Ciamis, setelah 10 tahun merantau. Rahmat punya alasan di masa lalu yang membuatnya tak pernah pulang.
Referensi:Liputan6.com

Read More »
10 May | 0komentar

Tentang Sumur Utsman

Sahabat Utsman bin Affan RA, termasuk salah satu sahabat yang terkenal hartawan, namun tetap bersikap dermawan, murah hati, dan perhatian terhadap sesama. 
Kepeduliannya membela agama Allah SWT tak lagi diragukan. Dalam banyak riwayat, sahabat yang dijuluki dengan gelar dzunnurain (pemilik dua cahaya) ini, ikut serta menyokong pendanaan perluasan Masjid al-Haram, Makkah dan Masjid Nabawi, Madinah. Saat meletus Perang Tabuk, ia bahkan menginfakkan 1.000 ekor unta dan 70 ekor kuda serta 1.000 dihram. Di antara contoh kedermawanan Ustman adalah Sumur Raumah, yang berlokasi di Madinah. 
Sumur ini dibeli Ustman dari seorang sahabat yang bernama Raumah al-Ghifari seharga 35 ribu dirham, lalu demi kepentingan banyak orang, sumur ini pun lantas diwakafkan untuk umum. Setelah lewat hampir kurang lebih 1.400 tahun, sumur ini ternyata masih bertahan.
Sumur ini terletak di sekitar Wadi al-Aqiq di daerah Azhari, yaitu kurang lebih 3,5 kilometer dari Masjid Nabawi atau sekitar 1 kilometer dari Masjid Qiblatain.
Kondisinya masih seperti sedia kala dan masih mengeluarkan air. Sumur ini sekarang dimanfaatkan Kementerian Pertanian Arab Saudi untuk mengairi perkebunan di sekitarnya. Menurut pakar sejarah Kota Madinah, Abdullah Kabir, sejarah mencatat tanah atau benda lain yang tak bergerak, yang diwakafkan atas nama Ustman cukup banyak. Namun sayangnya, kurang termaksimalkan pelestariannya. Beberapa di antaranya terkena dampak perluasan Masjid al-Haram seperti yang berada di samping Ribath al-Ajam. 

Read More »
05 May | 0komentar

Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW


 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
(QS. 7.Al-Isrā : 1)

Jika peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah adalah tonggak penting dimulainya ihtiar kemanusiaan menyusun peradaban Islami, peradaban madani.
Maka peristiwa Isra mikraj adalah puncak perjalanan spiritual sangat penting mengungkap hal - hal ghoib dan misteri yang menjadi dasar - dasar keimanan.

Perintah sholat adalah pesan utama dari perjalanan isra mikraj. Tetapi  perjalanan untuk mencapai sidrotul muntaha mempunyai nilai-nilai yang bukan saja bersifat spiritual tetapi juga faktual.

Jika pikiran kita selalu meminta bukti hal - hal ghoib dan misteri dalam agama. Maka perjalanan isra mikraj adalah peristiwa yang menjawab semuanya.

Hadist panjang tentang isra mikraj menjadi bukti faktual bahwa perjalanan isra mikraj adalah perjalanan nyata, bukan fiksi. Atau perjalanan ruhaniah saja. Tetapi perjalanan nyata yang melibatkan panca indra dan kesadaran.

Dalam peristiwa isra' mikraj hampir semuanya bersifat "mustahil" bagi pikiran materialis positivism. Karena semuanya bersifat diluar batas nalar manusia.

Sebuah perjalanan sangat singkat menempuh dua kota yang sangat jauh, Mekkah sampai dengan Madinah (Isra). Dilanjutkan naik ke puncak alam semesta, Sidrotul Muntaha (Mi'raj). Dengan kendaraan Buroq. Buroq dalam keterangan hadist adalah binatang sejenis kuda. Berasal dari surga. Yang kecepatan larinya sangat cepat. Keterangan cepat begitu simbolis. Sedangkan pemandu perjalanan adalah malaikat Jibril. Buroq dan malaikat Jibril bagi Rasulullah bersifat nyata. Bukan ghaib lagi. (QS. An Najm, 53: 13~16)

Perjalanan isra' melintasi tempat - tempat penting. Antara Mekkah sampai Palestina. Dalam hadist diterangkan bahwa malaikat Jibril menandai Yastrib, yang kemudian berubah nama menjadi Madinah, sebagai tempat hijrah nantinya. Kemudian gunung Sinai. Atau Tursina yang berada di wilayah Mesir saat ini. Menandai tempat dimana Nabi Musa mendapat wahyu langsung dari Allah. Karena itu Nabi Musa dikenal sebagai Kalimullah.

Selanjutnya tempat sebelum ke Masjidil Aqsha adalah, Bethlehem (Baitullahmi). Tempat lahirnya Nabi Isa As. Keduanya berada di Yerusalem, Palestina.

Untuk membuktikan bahwa Rasulullah pernah datang ke Masjidil Aqsha, kaum qurais bertanya sangat detail. Sekalipun Rasulullah mampu menjawabnya dengan tepat. Kaum qurais tetap melakukan olok - olok, bahwa cerita Isra' Mi'raj adalah cerita rekayasa.

Peristiwa faktual mikraj Nabi ke langit adalah bukti rasional bahwa tak ada yang misteri dalam agama. Buktinya adalah Nabi telah diperlihatkan begitu nyata. Mulai bertemu para Nabi dan rasul Allah di level langit paling bawah sampai langit ke tujuh. Peristiwa ini sekaligus menjadi dalil bahwa para Nabi dan rasul Allah hidup. Hidup dalam Barzah Allah.

Mikraj Rasulullah juga membuka tabir alam akhirat, surga dan neraka. Alam Malakut, alam para Malaikat di Baitull Makmur (At thur, 4~6). Puncak pengalaman paling eksklusif yang dialami Rasulullah adalah ketika bertemu Allah langsung di Sidrotul Muntaha (An-Najm, 53:41-42). Dalam Al Quran disebut sebagai balasan yang sempurna. Hanya karena ijin Allah, Rasulullah, satu-satunya hamba Allah yang diperkenankan menghadap langsung kepadaNya. Bahkan Malaikat Jibril tak diizinkan mengikuti ke Sidrotul Muntaha. Puncak alam semesta.  (QS. An Najm, 53: 11~18).

Peristiwa Isra' Mikraj adalah gerbang pembuka alam ghaib yang menjadi dasar keimanan dalam Islam. Semua yang disebut ghaib secara kasat mata. Telah dibukakan secara nyata atas ijin Allah. Bertemu para Nabi dan Rasul sebelumnya. Surga - neraka, para malaikat. Alam semesta yang bertingkat mulai terbawah sampai puncak tertinggi . Serta bertemu langsung dengan Allah.

Pengalaman dan kesaksian Rasulullah bertemu langsung Allah, menjadi inspirasi para sufi mengalami hal sama secara ruhani ke Sidrotul Muntaha. Melalui mikraj sholat yang khusuk dan intens. Sebuah proses panjang yang berfokus dan berawal pada pembersihan hati, Tazkiyatun Nafs. Sebagaimana yang juga secara nyata Rasulullah dibersihkan hatinya oleh Malaikat Jibril sebelum melakukan perjalanan Isra Mikraj.

Bagi kaum rasional tetapi beriman. Peristiwa ini menjadi bukti faktual bahwa semua yang ghaib adalah ada dan eksis. Buktinya Rasulullah menyaksikannya . Dengan demikian, pernyataan Tiada Tuhan selain Allah. Yang kemudian diikuti dengan pernyataan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Berimplikasi pada percaya secara penuh semua yang dinyatakan oleh Rasulullah.

Kesaksian yang ghaib oleh Rasulullah adalah referensi mutlak keimanan. Hanya dengan cara tersebut, keimanan kita menjadi kokoh dan kuat. Tanpa referensi tersebut, kita akan terus mencari. Dalam semesta pikiran tanpa arah dan ujung.


Wallahu a'lam bishawab.

Read More »
15 April | 1komentar

Nabi Diasuh di Bani Sa'ad



▶ MATERI 33 JILID 1 ◀

*Muhammad Kembali Ke Dusun*

Halimah dan suaminya mengembalikan Muhammad kepada Aminah. Alangkah bahagianya Aminah bertemu lagi dengan putra tunggalnya itu.

"Lihat! Kini engkau tumbuh menjadi anak yang tegap dan sehat!" ujar Aminah.

Aminah memandang Halimah dan suaminya dengan mata berbinar-binar penuh rasa terima kasih, "Kalian telah merawat Muhammad dengan baik, bagaimana aku harus berterimakasih?"

Halimah dan suaminya berpandangan dengan gelisah. Sebenarnya mereka merasa berat berpisah dengan Muhammad. Mereka amat menyayangi anak itu. Selain itu, sejak Muhammad datang, kehidupan mereka dipenuhi keberkahan.

"Kami cuma berharap andaikan saja engkau sudi membiarkan anak ini tetap bersama kami hingga menjadi besar. Sebab, aku khawatir ia terserang penyakit menular yang kudengar kini sedang mewabah di Mekah," pinta Halimah.

Aminah menyadari bahwa yang mereka pinta ada benarnya, tetapi hatinya bimbang karena hampir tak sanggup berpisah lagi dengan putranya. Namun, Abdul Muthalib datang. Bangga sekali ia melihat pertumbuhan cucunya yang begitu bagus di daerah pedalaman.

"Aku ingin Muhammad kembali ke Dusun Bani Sa'ad sampai ia berusia lima tahun," kata Abdul Muthalib, "agar ia di situ belajar berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengarkan bahasa Arab yang fasih pula."

Aminah mengerti bahwa ia harus kembali melepas Muhammad demi masa depan putranya sendiri.

"Beri aku waktu beberapa hari bersama putraku, setelah itu bolehlah kalian membawanya kembali," kata Aminah.

Akhirnya, Muhammad pun dibawa kembali ke dusun Bani Sa'ad. Namun, di sana ia mengalami sebuah peristiwa yang sangat mengguncangkan. Peristiwa apakah itu?

Nantikan kelanjutan kisahnya besok..
Insya Allah 😊

🌺Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Penerbit : Sigma🌺

▶Materi 33 Jilid 1 ◀

✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍✍
[8/4 16:21] Taufik Bandung: 🌴🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴🌴

🎍ONE DAY ONE SIROH🎍

🏆 MATERI 34 JILID 1 🏆

Alhamdulillah,  Allah masih  memberi nikmat sehat, iman dan Islam pada kita semua.
Yuk kita lanjutkan kisah tentang  masa kecil Nabi  Muhammad صلى الله عليه وسلم, yang disusui oleh Bunda Halimah di sebuah dusun  di luar kota Mekah. 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد


 🍁 *Pembelahan Dada* 🍁

Peristiwa itu terjadi tidak lama setelah keluarga Halimah kembali ke pedalaman. Saat itu umur Muhammad belum lagi genap tiga tahun.
Hari itu, Muhammad kecil ikut menggembalakan kambing bersama saudara- saudaranya. Tiba tiba salah seorang putra Halimah datang berlari-lari sambil menangis.

"Ada apa?" Tanya Halimah dan suaminya panik.
"Saudaraku yang dari Quraisy itu! Dia diambil oleh seorang laki laki berbaju putih. Dia dibaringkan! Perutnya dibelah sambil dibalik-balikkan!"

Halimah dan Harits segera berlari mencari Muhammad. Mereka menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah Muhammad pucat pasi. Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Muhammad baik baik.

"Apa yang terjadi kepadamu,Nak?" tanya mereka.
"Aku didatangi oleh seorang laki laki berpakaian putih. Aku dibaringkan lalu perutku dibedah. Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Aku tak tahu apa yang mereka cari."

Tanpa bertanya lagi Halimah segera membawa Muhammad pulang. Hatinya dipenuhi kecemasan.

"Aku takut Muhammad didatangi dan digoda oleh jin "kata Halimah kepada suaminya.
"Lebih baik kita membawanya kembali ke Mekah, "jawab Harits
Sebenarnya siapakah seorang laki- laki itu?

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah 😊


🌹 Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Penerbit : Sigma 🌹

🏆 🏆

🌻🐝🌻🐝🌻🐝🌻🐝🌻🐝🌻🐝🌻🐝🌻🐝

Read More »
13 April | 0komentar