Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Rumah Lantai 2, di Lahan Luas?


Berikut saya membahas desain rumah yang direncanakan oleh Bp.Wajih Widada,SPd, guru SMK Negeri 2 Wonosobo. Bapak Wajih merencanakan sebuah rumah untuk kakaknya yang bertempat tinggal di Bandung seorang yang memiliki hobby bercocok tanam.
Karena hobby tidak masalah sebuah rumah bertingkat dilahan yang luas dan sah-sah saja. Hobby bercocok tanam.
Luas lahan 20 x 25 meter dengan pemanfaatan untuk rumah 14 x 10,6 meter. Mengutamakan ketersediaan lahan untuk hobby bertanam. Pemanfaatan ruangan direncanakan dengan lantai 2. Komposisi ruang terdiri dari :
a. Ruang tidur ada 4 ruang
b. Ruang keluarga
c. Teras
d. KM/WC
e.

Penggunaan void, lebih mengesankan luas rumah tersebut.





Sumber: Gambar Bapak Waji Widada

Read More »
16 January | 0komentar

Tren Rumah Tahun 2019

Konsep minimalis pada dasarnya sudah menjadi tren di Indonesia sejak setidaknya lebih dari beberapa tahun terakhir, konsep rumah minimalis telah berkembang pesat semenjak tahun 2000-an. Seiring dengan semakin sedikitnya lahan yang tersedia untuk hunian, maka semakin berkembang pula konsep minimalis di dunia properti Indonesia.
Konsep kesederhanaan/simpel pada awal perkenalannya, rumah minimalis kerap identik dengan tampilan rumah yang menjunjung tinggi dengan konsep simplicity (atau kesederhanaan) dalam warna monochrome, hingga akhir ini berkembang penggunaan warna yang tajam, cerah, tegas.
Kesan minimalis berkesan kokoh
Tren minimalis ditahun 2019 ini juga bermain di balutan tren warna, sementara desain masih hampir sama. Tema natural selama ini rumah minimalis yang tajam, cerah, tegas sering muncul dengan kesan yang kaku, dalam garis-garis dekoratif yang tegas dan kuat. Tapi untuk tahun 2019 nanti, justru desain akan mengarah pada konsep yang natural dengan minimalisir unsur metal yang terkesan terlalu futuristic. Yang sangat menarik, muncul pula tren penggunaan recycle woods untuk bahan pembuatan rak dan lemari custom. Ini merupakan langkah yang baik bagi usaha perlindungan lingkungan dengan tetap menggunakan kayu pada rumah tanpa menambah penebangan hutan.





Read More »
15 January | 0komentar

View Rumah Elegan 2019


Postingan dari Bapak Wajih Widada, Pakar desain Bangunan. ini memang menarik. Dilihat dari tampak depan, penambahan ornamen batu alam pada dinding yang menonjol mencirikan gambar ini. Tampak menonjol dipadukan dengan balutan batu alam.
Melihat ke denahnya; pada lantai1 pemisahan ruang tamu dan ruang keluarga menggunakan sketsel dari bufet menjadikan kedua ruang tersebut terlihat luas. Dengan luas lahan yang 100m2.memuat banyak fungsi ruang. Bentuk perencanaan yang baik  dari sang perencananya.





Read More »
11 January | 0komentar

Tabayyun Di Era Millenia

Tabayyun secara bahasa memiliki arti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Sedangkan secara istilah adalah meneliti dan meyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya. Tabayyun adalah akhlaq mulia yang merupakan prinsip penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan dalam pergaulan. Hadits-hadits Rasulullaah saw dapat diteliti keshahihannnya antara lain karena para ulama menerapkan prinsip tabayyun ini. Begitu pula dalam kehidupan sosial masyarakat, seseorang akan selamat dari salah faham atau permusuhan bahkan pertumpahan darah antar sesamanya karena ia melakukan tabayyun dengan baik. Oleh karena itu, pantaslah Allaah swt memerintahkan kepada orang yang beriman agar selalu tabayyun dalam menghadapi berita yang disampaikan kepadanya agar tidak meyesal di kemudian hari,” Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayyun), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu”. Diera sekarang tabyyun sangat perlu dan lebih mudah.Penggunaan sarana komunikasi tentu akan mempercepat melakukan tabayyun. Bahaya meninggalkan tabayyun 1. Menuduh orang baik dan bersih dengan dusta. Seperti kasus yang menimpa istri Rasulullaah saw yaitu Aisyah ra. Ia telah dituduh dengan tuduhan palsu oleh Abdullaah bin Ubai bin Salul, gembong munafiqin Madinah. Isi tuduhan itu adalah bahwa Aisyah ra telah berbuat selingkuh dengan seorang lelaki bernama Shofwan bin Muathal. Padahal bagaimana mungkin Aisyah ra akan melakukan perbuatan itu setelah Allaah swt memuliakannya dengan Islam dan menjadikannya sebagai istri Rasulullaah saw. Namun karena gencarnya Abdullaah bin Ubai bin Salul menyebarkan kebohongan itu sehingga ada beberapa orang penduduk Madinah yang tanpa tabayyun, koreksi dan teliti ikut menyebarkannya hingga hampir semua penduduk Madinah terpengaruh dan hampir mempercayai berita tersebut. Tuduhan ini membuat Aisyah ra goncang dan stress, bahkan dirasakan pula oleh Rasulullaah saw dan mertuanya. Akhirnya Allaah swt menurunkan ayat yang isinya mensucikan dan membebaskan Aisyah ra dari tuduhan keji ini[baca QS Annuur 11-12]. 2. Timbul kecemasan dan penyesalan. Diantara shahabat yang terpengaruh oleh berita dusta yang disebarkan oleh Abdullaah bin Ubai bin Salul itu adalah antara lain Misthah bin Atsasah dan Hasan bin Tsabit. Mereka itu mengalami kecemasan dan penyesalan yang dalam setelah wahyu turun dari langit yang menerangkan duduk masalahnya. Mereka merasakan seakan-akan baru memsuki Islam sebelum hari itu, bahkan kecemasan dan penyesalan tersebut tetap mereka rasakan selamanya hingga mereka menemui Rabbnya[QS AlHujurat 6]. 3. Terjadinya keslahfahaman bahkan pertumpahan darah. Usamah bin Zaid ra bertutur: Rasulullaah saw telah mengutus kami untuk suatu pertempuran, maka kami tiba di tempat yang dituju pada pagi hari. Kami pun meyerbu musuh. Pada saat itu saya dan seorang dari kaum Anshar mengejar salah seorang musuh. Setelah kami mengepungnya, musuh pun tak bisa melarikan diri. Di saat itulah dia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah. Temanku dari Anshar mampu menahan diri, sedangkan saya langsung menghujamkan tombak hingga dia tewas. Setelah saya tiba di Madinah, kabar itu sampai kepada Rasulullaah saw. Beliau bersabda:” Hai Usamah, mengapa engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah?Saya jawab:” Dia mengucapkan itu hanya untuk melindungi diri”. Namun Rasulullaah saw terus mengulang-ulang pertanyaan itu, hingga saya merasa belum pernah masuk Islam sebelumnya{HR. Bukhari].(Dalam riwayat Muslim, Nabi saw bertanya kepada Usamah dengan “Apakah kamu telah membedah hatinya?”). Hadits ini memberi pemahaman bahwa Nabi saw marah kepada Usamah bin Zaid ra karena ia telah membunuh musuhnya yang telah mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah, hingga Nabi saw bertanya “Apakah engkau telah teliti dengan jelas (tabayyun) sampai ke lubuk hatinya bahwa ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah itu karena ia takut senjata dan ingin melindungi diri….dst?”.

Read More »
11 November | 0komentar