Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Sebuah Keniscayaan, "Guru Blogger!"

Lomba Blog Guru
Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi akan membawa pengaruh terjadinya transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (konten) maupun sistemnya. Akan tetapi pada kenyataannya, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran masih belum sepenuhnya dapat terealisasi. Banyak pendidik yang masih belum secara optimal memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Menurut Kariman (2012) ada dua hal yang mengakibatkan seorang pendidik belum memanfaatkan teknologi secara maksimal, pertama; banyak pendidik tidak mengetahui sama sekali penggunaan perangkat teknologi, seperti komputer dan internet, kedua yang sering muncul berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran, yakni ketersediaan dan pemanfaatan.
Ketersediaan media masih sangat kurang sehingga para pendidik masih menggunakan media secara minimal. Ada hal lain yang menjadi kendala dalam kegiatan pembelajaran yaitu ketidakmampuan pendidik bidang studi dalam memilih metode atau model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik (Dominikus, 2012). Masa pandemic covid 19 mau tidak mau menuntut adanya perubahan secara total dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pendidik diharapkan untuk dapat memfasilitasi peserta didik dalam belajar , mendapatkan materi pembelajaran dan memberikan pengelaman belajar yang bermakna bagi peserta didik meski dilakukan di rumah.
Pembelajaran secara daring merupakan salah satu pilihan yang paling banyak dilakukan dalam masa pandemic covid 19. Hal ini sebagai sebuah tantangan baru bagi pendidik bagaimana mengatur strategi, memilih model dan media pembelajaran yang sesuai untuk dapat memfasilitasi peserta didiknya belajar dari rumah secara daring.
Pembelajaran jarak jauh atau secara daring tentu membutuhkan teknologi dalam pelaksanaannya. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat di laksanakan melalui penggunaan media berbasis teknologi adalah blended learning. Menurut Garner &Oke (2015), pembelajaran blended learning merupakan sebuah lingkungan pembelajaran yang dirancang dengan menyatukan pembelajaran tatap muka (face to face) dengan pembelajaran online yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Heinze A dan Procter C,( 2010) menyatakan bahwa blended learning adalah campuran dari berbagai strategi pembelajaran dan metode penyampaian yang akan mengoptimalkan pengalaman belajar bagi penggunanya. Melalui blended learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta didik, dan peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Dalam penerapan blended learning diperlukan tools atau media berbasis teknologi yang dapat mendukung penerapan pembelajaran blended learning. Dengan berkembangnya teknologi web 2.0 merubah karakteristik web menjadi lebih dinamis dan interaktif sehingga melahirkan banyak platform UCG (user generated content) yang memungkinkan penggunanya untuk dapat me-reuse, reshare, dan recreate konten-konten sesuai kebutuhan. Salah satu platform yang mendukung kegiatan tersebut adalah blog atau weblog.

Melalui blog atau weblog yang digunakan dalam pembelajaran, peserta didik dapat mengakses informasi belajar dan meningkatkan keterampilan teknologinya, berbagi dan menggunakan ulang konten-konten pembelajaran. Blog dapat membantu peserta didik meningkatkan kemampuan menulis, berpikir kritis dan memudahkan peserta didik dan pendidik untuk dapat berinteraksi dan berkolaborasi secara global melalui berbagai fitur dan sumber informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran (Deore, 2012).
Blog bisa diintegrasikan secara multifungsi untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran, setidaknya dapat memenuhi fungsi dasar dalam pembelajaran: a) Manajemen Kelas: sebagai portal untuk mendorong komunitas belajar, dapat update informasi secara cepat mengenai materi pembelajaran, tugas-tugas dan pengumuman penting mengenai pembelajaran, b) Kolaborasi: mendukung kolaborasi antara pendidik dan peserta didik bekerjasama meningkatkan kemampuan menulis dan keterampilan lainnya, c) Diskusi: mendorong kegiatan diskusi bagi peserta didik tentang topik pembelajaran, setiap peserta didik mendapat hak yang sama untuk berbagi pendapat, memiliki waktu untuk bersikap reaktif dan reflektif antara satu sama lain serta pendidik dapat membentuk kelompok peserta didik untuk berbagi pengetahuan dengan peserta didik yang lain secara global.

Pembelajaran blended learning menggunakan blog hendaknya memudahkan peserta didik dan pendidik dalam menjalankan proses pendidikan serta menjadikan peserta didik dan pendidik bekerja sama guna mencapai tujuan pendidikan yang saling menguntungkan. Pembelajaran blended learning dengan menggunakan blog dapat dilakukan ketika peserta didik membutuhkan sarana pengembangan diri, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar mandiri dengan menggabungkan aspek dari sinkronus dan asinkronus. embelajaran blended learning dengan menggunakan blog dapat diterapkan ketika pelaksanaan pembelajaran dilakukan di luar kelas misalnya belajar dari rumah

Read More »
10 July | 1komentar

Memantapkan Akidah Using Virtual

Dakwah di zaman modern ini tak lepas dari kecanggian teknologi. tidak lagi dilakukan sebatas pemberian khutbah di masjid atau mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formil lainnya. Tapi seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran dakwah Islam tersebar melalui media teknologi, khususnya teknologi informasi seperti Internet. 
Memanfaatkan fasilitas internet; apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini, melalui makalah yang disajikan di web, blog, secara live streaming, dan lain sebagainya. Begitupun di berbagai media jejaring sosial seperti Facebook, twitter,instagram dan lain sebagainya yang semakin akrab dalam kehidupan masyarakat saat ini, dakwah bisa dilakukan di dalamnya. 
Bagaimana Ustad Salim A. Fillah lakukan,

Ustadz Salim A.Fillah

Kegiatan dakwah akan dapat berjalan secara efektif dan efisien harus menggunakan cara-cara yang strategis dan tepat dalam menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT. Salah satu aspek yang bias ditinjau adalah dari segi sarana dan prasarana dalam hal ini adalah media dakwah yaitu dengan memanfaatkan internet. Karena dakwah merupakan kegiatan yang menjangkau semua segi kehidupan manusia, maka dalam penyampaiannya pun harus dapat menyentuh semua lapisan atau tingkatan baik dari sudut budaya, sosial, ekonomi, pendidikan dan teknologi lainnya.
Dengan segala kelebihan dan kekurangnya internet ternyata dapat menjadi salah satu media alternatif dakwah informasi dan globalisasi. Keberhasilan media dakwah berpeluang pada kesiapan pengembang dakwah, terutama dalam mempersiapkan calon-calon dakwah provider yang memiliki kreatifitas yang memadai. Barangkali, satu hal yang perlu dilakukan dalam konteks dakwah di era informasi adalah kesiapan mengkontruksi, atau bahkan mendekonstruksi konsep dakwah sendiri

Read More »
10 July | 2komentar

Pembelajaran Praktik Berbasis Virtual?

Relevansi Pendidikan Sistem Ganda
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. Peraturan ini akan menjadi pedoman bagi SMK dalam menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang sesuai dan terhubung atau “link and match” dengan industri. Sedangkan, bagi perusahaan diminta untuk memfasilitasi pembinaan kepada SMK dalam menghasilkan tenaga kerja industri yang terampil dan kompeten,

Mutu pendidikan akan berdampak pada peningkatkan pertanggungjawaban (akuntabilitas) sekolah kepada masyarakat dan atau pemerintah yang telah memberikan semua biaya kepada pihak sekolah, menjamin mutu lulusan, membuat SDM bekerja lebih profesional dan meningkatkan persaingan yang sehat. Penyebab dari rendahnya mutu pendidikan menurut Supriadi (2003, h.39) dikarenakan beberapa faktor yang meliputi kondisi pengajar yang masih mismatch dalam dua hal pertama, penempatan pengajar yang kurang merata. Kedua, pengajar yang mempunyai kualifikasi tidak layak atau mengajar pada mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah msalah keterbatasan fasilitas sebagai penunjang belajar di sekolah. Upaya dalam mengatasi penyebab tersebut yaitu perlu adanya perubahan yang mendasar di bidang pendidikan, yang secara sederhana perubahan ditandai oleh adanya hal yang baru yang disebut sebagai inovasi.

Inovasi yang secara umum dilakukan oleh organisasi publik termasuk lembaga pendidikan adalah melalui pemanfaatan Teknologi Informasi. Hal ini dikarenakan di era globalisasi seperti saat ini perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi telah berjalan dengan sangat pesat. Sebagaian besar sekolah termasuk Sekolah Menengah Kejuruan melakukan inovasi melalui pemanfaatan Teknologi Infomasi seperti penggunaan virtual, internet/komputer/laptop/fasilitas LCD monitor. Semua adalah berbasis elektronik.Menurut Djojonegoro (1998, h.5) Pendidikan kejuruan yang baik adalah yang responsive dan antipasif terhadap kemajuan teknologi informasi.

Mengingat hampir semua pihak sepakat bahwa huruf e pada kata e-laarning merupakan kependekkan dari kata elektronik, sudah dapat dipastikan bahwa e-learning (elektronik learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan peralatan elektronik seperti halnya radio, televisi, projektor, telepon dan lainnya. Namun perlu diingat bahwa kata elektronik pada huruf e saat ini telah mengalami penyempitan makna. Kata e telah berubah makna dari alat-alat elektronik menjadi komputer. Ini dapat dipahami mengingat istilah ini baru muncul dan dikenal luas setelah komputer berbasis jaringan dan internet mulai diperkenalkan dalam dunia pendidikan dan digunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

SMK di Era Pandemi

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto menjelaskan pembelajaran pendidikan vokasi menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Hal ini akan terus dilakukan selama masa pandemi Covid-19 masih berlangsung. Wikan menjelaskan, semaksimal mungkin pihaknya akan mengoptimalkan pembelajaran berbasis daring. Namun, di satu sisi pendidikan vokasi membutuhkan banyak waktu praktik yaitu sekitar 60 persen. Terkait hal tersebut, Wikan mengatakan sekolah vokasi bisa menerapkan strategi khusus. Salah satu caranya adalah menggunakan simulasi untuk pembelajaran yang berkaitan dengan praktik. "Vokasi ini kan 60 persen praktik, nah ini ada beberapa pendekatan. Memang yang pertama tetap daring, yang kedua kita mengembangkan simulasi," kata Wikan, dalam konferensi video, Jumat (29/5). dilansir dari republika.co.id.

Apabila ada pembelajaran yang mewajibkan hands on atau memegang mesin langsung, maka Wikan menyarankan strategi lain. Ia mengatakan, Kemendikbud mendorong agar mata kuliah teori ditempatkan di awal semester, termasuk juga mata kuliah praktik yang bisa menggunakan simulasi. Sementara pembelajaran praktik yang harus memegang mesin bisa ditempatkan di akhir. Ia menjelaskan, kebijakan ini bisa dilakukan tergantung Sekolah SMK,politeknik atau sekolah vokasi yang bersangkutan.


SMK harus ‘menikah’ dengan industri atau dunia kerja. Artinya berarti harus ada kurikulum baru seperti pembelajaran daring, evaluasi pembelajaran, pembelajaran praktek, dan sebagainya. Lalu, pendidikan vokasi juga harus menguasai bahasa asing untuk menghadapi kerja di dunia industri. Dengan keadaan seperti ini, generasi milenial, dosen dan guru harus adaptasi dengan perubahan baru.
Silabus harus diubah demi memperlancar pendidikan vokasi. Harus ada pengembangan materi seperti, multimedia, animasi dan video. Sehingga kedepannya generasi milenial dapat bekerja secara baik di industri. “Link and match prinsipnya industri dan pendidikan vokasi harus menyatu. Yang diharapkan industri yaitu kompetensi. Dan bagaimana industri ini juga bisa menyerap pendidikan vokasi. Perlunya modifikasi dan inovasi melalui pembelajaran daring demi memenuhi syarat minimal yang diharapkan industri.


Read More »
08 July | 0komentar

Tentang Google Adsense, Masih di Bawah 1 Dollar?

Artikel Tentang Google Adsense di http://www.sarastiana.com
Google Adsense sebagai media penayangan iklan memastikan bahwa setiap Blogger mendambakannya. Yang menjadi pertanyaan setelah lama mendaftar dengan gonta-ganti akun, menunggu konfirmasi akhirnya disetujui. Langkah berikutnya adalah mengoptimalkannya (google Adsense) itu agar dapat menghasilkan pundi-pundi Dollar yang signifikan.
Setelah sekian bulan memasang Google Adsense sepertinya penghasilan belum signifikan untuk dikatakan sebagai tambahan penghasilan. Berbagai optimasi telah dilakukan dengan menambahkan SEO dan script tambahan agar tergabung dengan sosial media,tetapi belum bisa mendongkrak.Yang jelas untuk posting secara teratur pun sulit dilakukan dengan berbagai alasan; tidak ada materi, tidak mood dan sebagainya. Gimana agar Google Adsense signifikan sebagai sebuah sumber penghasilan? Mohon sarannya para jutawan Adsense!!!Hooo.

Mengacu pada peraturan dan kebijakan dari Google (Term of service), sebenarnya ada banyak posisi peletakan unit iklan Google Adsense yang relatif bagus untuk meningkatkan potensi pendapatan. Namun, apakah cara tersebut bisa bekerja ketika diterapkan kedalam situs Anda? Silahkan Anda buktikan sendiri melalui panduan berikut ini.
Cara terbaik untuk mengoptimalkan penghasilan AdSense adalah dengan menjaga reputasi baik akun Anda. Untuk mewujudkannya, Anda harus memastikan bahwa penerapan Anda sesuai dengan kebijakan program AdSense umum, serta kebijakan khusus produk. Namun, ada beberapa praktik terbaik sederhana yang disarankan untuk Anda ikuti guna memaksimalkan penghasilan akun. Terutama sekali:
1. Tempatkan Iklan di posisi Judul/di samping judul
2. Tempatkan di tengah artikel
3. Di dalam postingan setelah paragraf pertama
4. Di bawah Artikel
5. Gunakan metadata yang akurat


Unit Iklan Google Adsense yang Banyak Digunakan 

1. Iklan Text
Sama seperti namanya, iklan ini bentuknya hampir menyerupai link text pada umumnya yang biasa digunakan untuk menampilkan tautan menuju sumber informasi terkait. Walaupun kurang modern, iklan jenis ini justru banyak diminati karen tidak memakan banyak ruang serta memiliki persentasi CTR lumayan tinggi.

2. Iklan Responsive
Rasanya tak perlu dijelaskan lagi mengapa iklan responsive layak untuk masuk dalam daftar unit iklan Google Adsense terbaik pada kesempatan kali ini. Di era mobile ukuran iklan jenis ini mampu menyesuaikan dengan kondisi luas layar maupun sistem operasi. Alhasil, user experience tidak akan terganggu dengan besar kecilnya banner iklan yang dipasang.

3. Iklan In Article
Seiring dengan perkembangan jaman, Google terus berupaya dalam menghadirkan inovasi di setiap produk mereka. Salah satunya yakni inovasi iklan In Article di Google Adsense yang bentuknya sangat dinamis menyesuaikan dengan dimensi perangkat yang digunakan. Posisinya yang berada di antara konten juga membuat iklan ini ramah terhadap klik.

 Penutup
Tips penempatan iklan Google Adsense terbaik yang menurut kami paling efektif untuk menarik banyak klik. Dengan berbekal penempatan iklan seperti di atas, hasilnya terbukti lumayan mumpuni lho! Untuk penghasilan perbulan misalnya, biasanya sudah lebih dari cukup untuk sekedar bayar sewa hosting murah atau traktir makan teman. Meski begitu, performa CPC dan CTR tiap-tiap pemain Google Adsense tentu tidak bisa dipukul sama rata. Pasalnya, angka BID tertinggi masing-masing nice blog juga memiliki pengaruh signifikan selain posisi penempatan iklan yang dibuat secara optimal. Bagaimana menurut Anda? Tertarik untuk mempraktekkan ilmu di atas? Atau jusru ada pertannyaan lain yang ingin disampaikan?

Read More »
08 July | 9komentar