Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Berprestasi dan Menulis Buku


Nara Sumber pada Diklat Berlatih Menulis 7 Mei 2020
Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd

DIODATA Dr.H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd
Imron Rosidi dilahirkan di Surabaya, 10 Juni 1966. Tahun 1988 berhasil menyelesaikan studinya di IKIP Surabaya program D3. Tahun itu pula penulis diangkat menjadi guru di SMA Negeri Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik selama 4 tahun. Pada tahun 1994, penulis melanjutkan studi S-1 di IKIP Malang dan pindah mengajar ke SMA Negeri 2 Pasuruan, tahun 2004 pindah ke SMKN 2 Pasuruan. Tugas sebagai pembina Karya Tulis se kota Pasuruan masih dijalani. Saat ini dia juga aktif sebagai staf pengajar di STKIP kota Pasuruan. Pada tahun 1998, Imron melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang program S-2 dan pada tahun 2003, penulis melanjutkan studi program Doktor (S3) di universitas yang sama. Pada tahun 2006, dia berkesempatan berkunjung ke Amerika Serikat atas biaya Deplu AS. Imron Rosidi juga beberapa kali berhasil menjadi juara lomba karya tulis dan penyusunan buku tingkat nasional. Beberapa buku juga berhasil diterbitkan, misalnya ”Menulis karya Ilmiah” dengan penerbit Pusbuk dan ’Menulis, Siapa Takut?” dengan penerbit Kanisius. Buku-buku pelajaran SMP dan SMA juga telah disusun dan diterbitkan oleh penerbit Universitas Negeri Malang dan YA3 Malang. Dia juga aktif menulis artikel di beberapa majalah seperti Media LPMP Jatim dan Media serta jurnal perguruan tinggi. Selain mengajar di SMKN 2 Pasuruan, Imron masih menyempatkan diri mengajar di Pondok Pesantren Sidogiri dan Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan. Selain itu, dia juga dikenal sebagai Dewan Pendekar Perguruan Pencak Silat Pencak Organisasi (PO) kota Pasuruan. Imron juga pernah aktif di organisasi Dewan Kesenian dan Dewan Pendidikan kota Pasuruan.

Prestasi yang dimiliki sungguh luar biasa. Berikut prestasi yang diraih oleh Bapak Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd.
1. Juara III Lomba Penulisan Buku tingkat nasional tahun 2004
2. Juara III Lomba Karya Ilmiah Jawa Timur tahun 2005
3. Juara II tingkat Nasional Lomba Keberhasilan Guru tahun 2006
4. Terpilih sebagai peserta pertukaran tokoh masyarakat Indonesia-Amerika 2006
5. Juara II Lomba Penulisan Buku tingkat nasional tahun 2009
6. Penulis artikel terbaik versi majalah Media Jatim tahun 2010 dan 2011
7. Juara I Guru Prestasi Tingkat nasional tahun 2011
8. Juara I Guru Prestasi tingkat Jatim tahun 2011
9. Terpilih menjadi peserta kunjungan ke Australia tahun 2013
10. Juara Lomba Best Practice Tingkat Nasional tahun 2014
11. Juara 1 Menulis Legenda Pasuruan 2016
12. Instruktur Nasional Kepala Sekolah Kurikulum 2013 Tahun 2015
13. Narasumber untuk Instruktur Nasional Kurikulum 2013 untuk guru
14. Narasumber penulisan buku tingkat nasional
15. Narasumber penyusunan PKB Guru dan KS
16. Penulis buku pelajaran, buku pendidikan dan buku umum dari penerbit UM Press, Kanisius, Sidogiri Press, dll.
17. Penulis artikel populer dalam majalah Media Jatim dan Radar Bromo serta artikel ilmiah pada beberapa Jurnal.
18. Juri Lomba Guru Prestasi Tingkat Jawa Timur selama 4 tahun
19. Koordinator penilaian DUPAK Guru dan KS tingkat Jawa Timur 1

Materi yang disampaikan Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd terkait dengan "Memotivasi Menulis Buku dan Berprestasi" menggunakan dua cara dengan slide/presentasi dan langsung menggunakan chat/obrolan pada grop. Persoalan yang paling utama dan sangat melekat pada masing-masing pribadi terkait dengan menulis buku adalah “Mereka Tidak Mau Menulis” bisa diartikan tidak berbuat. Sebagai guru ada alasan klasik kenapa tidak menulis yakni pertama, belum menemukan alasan mengapa harus menulis dan kedua, tidak tahu cara menulis.

Lakukanlah trik mau, tekun, nekat, dan baca dalam menulis niscaya pasti akan berhasil. Mau artinya berusaha melakukan kegiatan menulis, tekun menulis lakukan secara terus menerus karena kita tau menulis adalah sebuah keterampilan, nekat , menulislah dg jelek dan jangan takut salah dan yang terakhir baca yang sudah ditulis. Selain dengan itu penulis harus didukung Baca, baca pengetahuan tentang teori menulis dan hal-hal lain yg berhubungan dengan menulis, yang salah satu sumbernya biasa diperoleh dari buku.Sudah selayaknyalah kita sebagai guru sedini mungkin harus belajar menulis. Selain dari identitas dan tugas yang melekat, ada beberapa hal yang bisa diberikan kepada orang lain dengan menulis bisa berbagi inspirasi, menyuarakan kebenaran dan menyebarkan ilmu. Bonus lain tentu sebuah popularitas dan Uang atau royalty.

Ubahlah mainset kita bergeraklah dari seorang guru menjadi seorang penulis. Setelah mempraktekkan ilmu mau, tekun, nekat, dan baca. Lakukanlah Pendalaman Materi dengan 3 P ( Paper, Parson, Place). Dengan didasari Paper ( mengumpulkan literature) kita akan bisa menentukan jenis buku yang mau di tulis. Sebagai langkah awal Bisa dimulai dengan menulis buku kumpulan puisi, kumpulan cerpen. Lanjut ke buku umum, atau buku-buku motivasi dan buku pelajaran. Berikutnya buatlah kerangka buku. Person banyak berdiskusi dengan orang-orang yang mengerti dengan apa yang akan kita tulis. Place, mendatangi tempat yg akan kita tulis. Setelah buku sempurna telah dibuat, langkah terakhir terbitkanlah buku. Ada dua cara yang kita bisa lakukan dalam menerbitkan buku, semua itu tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Rangkuman Jawaban dari beberapa tanya jawab:
Setiap bertemu langsung berbicara tanpa mikir. Tp ketika menulis? Padahal keduanya sama, yaitu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Masalah siswa sekarang lebih suka youtube karena memang peradabannya sdh seperti itu. Setiap hari dan detik buka hp, bukan buka buku. Kalau menulis buku dan digemari penerbit (buku umum) ya menulis hal-hal yg saat ini sudah hit. Mungkin tulisan ttg kiat belajar di rumah di saat pandemi virus corona lebih menarik. Atau tulisan yg berisi pengalaman orang2 sukses, bagaimana saat dia menjadi siswa juga menarik. Dicoba saka ibu. Jangan tajut jelek dan tdk laku. 

Dari kecil saya suka membaca dan menulis dan slalu terputus ditengah jalan, karena slalu mencari alasan dan slalu ada alasan itu, salah satu nya adalah aturan pembuatan tulisan yang di paparkan bapak dalam ppt, mohon di jelaskan lebih spesifik lagi karena saya slalu tergerak tetapi tidak bisa menulis... Terima kasih atas bantuannya pemahamannya Begini. Antara otak kita yg berjalan lancar dg tangan kita yg mengetik, jauh lebih cepat otak kita. Waktu menulis anggaplah sdg berbicara. Kalau ada yg salah saat mengetik, mungkin salah huruf, kurang huruf, kalimatnya kurang baik. Biarkan saja.

Terus menulis jangan takut salah. Setelah dianggap selesai, mungkin 4 sd 6 paragrag paragraf. Dibaca lagi sambil membenahi yg salah. Masalah kemandegan, belum selesai berhenti, itu karena kurangnya motivasi dlm.menulis. kalau menulis artikel populer, cerpen, puisi hrsnya sekali duduk. Malanya sebelum menulis, penuhi dulu wawasan kita ttg apa yg akan ditulis.


Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dg diberi footnote 2. Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5rb eks. Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa

Biasanya penerbit major tdk menerbitkan buku antologi yg royoan. Sbg penulis pemula, ke penernit indie atau menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit Untuk langkah awal yang bisa memberi semangat kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku itu apa pak? Seorang penulis itu hrs selalu mempersejatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul tiba2. Tdk boleh ditunda.

Selain motivasi terdapat juga passion dalam menulis. Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan keduanya. Tentunya setiap orang berbeda. Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs nukis agar siswaku bangga, saat itu bisa muncul gairah. Gairah ini akan terus bertambah ketika tukisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan menulis. Bagaimana tahapan dalam membuka dan menutup kalimat atau paragraf?

Paragraf itu gabungan kalimat yg koheren atau padu. Ada 3 cara agar padu:
1. Mengulang kata yg sebelumnya disebutkan,
2. Mengganti dg kata lain yg sama maknanya, dan
3. Memberi konjungsi antarkalimat.

Paragraf itu terdiri atas 3 sd 5 kalimat, bisa 1 kalimat utama dg 2 kalimat penjelas. Paragraf bisa dimulai dr kalimat utama, yaitu kalimat yg perlu dijelaskan dan masih bersifat umum. Misal Pandemi Corona menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya adalah penjelas dr kalimat tersebut. Jd berakhir apabila dianggap penjelasnya sdh cukup. Usahakan maksimal 5 kalimat

Beliu menulis sebenarnya baru masuk menjadi mahasiswa jurusan bhs Ind dan mengikuti kegiatan HMP Himpunan mahasiswa penulis. Banyak menulis puisi dan cerpen serta artikel populer di majalah kampus. Sejak menjadi guru 1989, pd tahun 1990 baru ada 1 buku yg terbit. Itu karena motivasi muncul karena hinaan salah satu guru. Waktu itu bdia bilang, mana ada guru D3 tukisannya diterbitkan. Alhamdulillah saat itu buku saya diterbitkan oleh penerbit YA3 malang dan mulai saat itulah gairah menulis muncul.

Penulis itu hrs mau mebgorbankan waktu. Selain saya sekarang jd kepala sekolah, saya juga mengajar di 2 pondok pesantren dan 1 perguruan tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Kapan menulis. Setiap malam dan setiap ada waktu luang. Hrs ada waktu wajib, misal malam hari jam berapa sd berapa. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit untuk menjadi penulis. Jika ingin menerbitkan buku di penerbit mayor harus faham visi misi penerbit. Mohon mengupas beberapa penerbit beserta karakteristik tulisan yang diterima.
Untuk kenaikan pangkat . Buku kumpulan puisi dan cerpen karya sendiri, masing2 buku isi berapa. Untuk bisa dinilai. Untuk bisa ke major, usahakan kita sdh terkenal dulu. Untuk mengetahuinya bagaimans? Buka google, ketik nama dan asal. Kalau ada berarti sdh terkenal. Untuk mengetahui visi misinya ya buka google. Atau yg paling gampang datang ke toko buku. Cari buku yg selaras dg buku yg anda tulis. Nah. Kirim ke sana. Jangan mengirim buku agama ke balai pustaka misalnya, ya korim.ke.mizan. kha gitu. Lihat di buku 4. Kalau puisi lebih dr 20 nilai 2, kalai lebih dr 40 nilai 4. Kalau cerpen lebih dr 10 nilai 2 dan kalau lebih dr 20 nilai 4. Untuk saat ini, saat karakter anak jauh berbeda dengan zaman dulu.

Penggaris untuk Mengajar, bukan untuk Menghajar 
(disadur dari http://guru-umarbakri.blogspot.com/)
Tantangan mengajarkan bahasa Indonesia lebih tinggi. Siswa SMK pada umumnya lebih suka menerima pelajaran produktif dan menganggap pelajaran bahasa Indonesia kurang penting. Dengan berbagai strategi mengajar melalui pendekatan kasih sayang, aku berhasil membawa siswa SMKN 2 Pasuruan senang bahasa Indonesia. Aku tidak jarang menggunakan pendekatan personal ketika mengajar. Saat ini aku kemabali mengajar di SMAN 2 Pasuruan. 
Selain itu, aku beruntung bisa mengajar di dua Pondok pesantren terbesar di kota dan kabupaten Pasuruan. Aku mengajar di kedua pondok ini diawali dengan permintaan kyai. Mengajar di pondok juga aku gunakan sebagai wujud pengabdianku kepada masyarakat dan aku gunakan untuk belajar agama. Tugas mengajar di pondok diawali pada tahun 2000 sampai sekarang. Santri di kedua pondok ini sangat menyukai pelajaran bahasa Indonesia. 
Santri kedua pondok ini memiliki prestasi di bidang lomba karya tulis tingkat nasional dan lomba mading tingkat Jawa Timur. Diklat-diklat jurnalistik sering aku lakukan untuk melatih santri menulis. Tabloit, majalah terbit di kedua pondok ini. Semua itu aku lakukan tanpa kekerasan. Memang, penggaris digunakan untuk mengajar, bukan untuk menghajar. Selain mengajar di sekolah, aku juga menyempatkan diri mengajar di perguruan tinggi. Hal ini aku lakukan karena aku harus dapat mengembangkan ilmu yang aku miliki. Pada tahun 2002 s.d. 2005, aku mengajar di AKPER kota Pasuruan MK penelitian keperawatan. Pada tahun 2002 sampai dengan sekarang, aku juga mengajar di STKIP Pasuruan dan menjadi Ketua Jurusan sejak 2013. Aku juga pernah mengajar di STAIS Pasuruan.


Share this article now on :

15 comments: