Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Penduduk Bumi Yang Terkenal di Penduduk Langit


Pada zaman Baginda Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda fakir. Dia sudah tidak memiliki ayah. Hidup dengan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Dia Pemuda bermata biru, rambutnya merah, bidang dadanya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, wajahnya selalu melihat pada tempat sujudnya dan tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya. Pemuda ini tidak pernah lalai dari membaca al-Quran dan senantiasa menangis. Pakaiannya hanya dua helai saja, sudah terlalu lusuh untuk dipakai sehinggakan tidak ada orang yang menghiraukannya. Dia bernama Uwais Al Qarni.
Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tidak mempunyai saudara mara kecuali hanya ibunya yang telah tua dan lumpuh. Untuk menyara kehidupan sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk kehidupan harian bersama ibunya. Jika ada uang lebihan, beliau akan membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Walaupun dalam keadaan serba payah, beliau tidak pernah lalai dalam mengerjakan ibadahnya, sedikit pun tidak berkurang.
Dia sangat patuh dan taat kepada ibunya. Ibu dia perlakukan bak seorang ratu. Bahkan ketika kerinduannya pada Nabi Muhammad SAW, mengutarakan keinginan tersebut kepada ibunya, ibunya berpesan agar cepat pulang.Tanpa menunggu kedatangan Rosululloh.
Karena diijinkan oleh ibunya akhir Uwais datang ke Madinah. Sampai di Madinah Uwais tidak dapat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Seketika itu pulalah Uwais langsung pulang. Untuk menepati janjinya kepada ibu.
Bahkan ketika ibunya berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji, Uwais pun menyangupinya untuk menunaikan ibadah haji.
Uwais terus berpikir untuk mencari jalan keluar agar ibunya bisa berangkat ke Tanah Suci. Kemudian, dibelilah seekor anak lembu dan Uwais membuat kandang di puncak bukit. Setiap pagi ia bolak-balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. Banyak orang yang menganggap aneh tindakan Uwais tersebut. 
Setelah 8 bulan berat Lembu Uwais telah mencapai 100 kg lebih. Saat tiba musim haji, Uwais merasa otot-ototnya sudah kuat dan siap mengangkat beban berat. Dia pun menggendong sang Ibu dari Yaman ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. 
Di tanah suci, Uwais al Qarni dengan tegap menggendong ibunya wukuf di Arafah dan Thowaaf di Kakbah. Di depan Kakbah air mata sang Ibu tumpah.
Beliau tidak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Pemuda ini, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul.
Sumber : Dari berbagai Sumber
Share this article now on :

Post a Comment