Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Tentang Pembelajaran berdiferensiasi

Melatih untuk Tampil di depan 



Pembelajaran berdiferensiasi tentunya akan mengubah pola pikir tentang bagaimana mengajar yang baik menjadi sistem mengajar berdiferensiasi yang baik bagi. Dari cara melihat perbedaan pembelajaran yang baik dan pembelajaran diferensiasi yang baik, jelas terlihat disini, dengan menerapkan salah satu strategi pembelajaran berdiferensiasi ketika kita membuat rancangan peta kebutuhan belajar berdasarkan minat tujuan pembelajaran akan sangat terasa perbedaan dalam kita menerapkan sistem pembelajaran berdiferensiasi dan dituangkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Sistem pembelajaran yang sangat baik yang harus diterapkan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar. 
Fakta yang disampaikan bahwa pembelajaran berdiferensiasi ini adalah ada beberapa strategi yang harus dilakukan oleh seorang guru yang kesemuanya itu harus mencerminkan pemahaman murid dan tujuan pembelajaran. 
 Dalam pembelajaran berdiferensiasi harus memperhatikan strategi-strategi dalam penerapannya, ada 3 strategi yang kita harus perhatikan yaitu: 
 1. Konten 
 Dimana strategi ini guru harus memperhatikan kesiapan murid yang berupa rangsangan kepada murid berupa tantangan dan pertanyaan-pertanyaan mengenai pemahaman ide. Lalu minat, contohnya pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia pada mengarang berbagai teks narasi topik yang disukai murid. Selanjutnya adalah profil belajar murid disini murid disuguhi gaya belajar visual yang diberikan dlm bentuk gambar/ materi audio. 
 2. Proses 
 Dimana strategi ini guru mempersiapkan bagaimana murid memahami informasi, kesiapan belajar individu atau klompok, dan yang terakhir adalah berapa banyak bantuan dari guru untuk murid dengan bentuk pertanyaan memandu. 
 3. Produk 
 Adalah tagihan apa yang kita harapkan dari murid/ hasil pekerjaan murid yang di tunjukan kepada guru, berupa: berbentuk karangan, berbentuk hasil tes, presentasi diskusi, pertunjukan, pidato, rekaman, diagram. yang kesemuanya itu harus mencerminkan pemahaman murid dan tujuan pembelajaran yang di harapkan 
 Di awali dengan cara guru membuat pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Minat Tujuan Pembelajaran, ada 3 contoh pemetaan disini adalah: 
 1. Pemetaan Kebutuhan Belajar 
Berdasarkan Minat: murid dapat membuat tulisan berbentuk prosedur. Dalam contoh di sini, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangkan perbedaan minat murid. 
 2. Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar (Readiness) 
 Dalam contoh di sini, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangkan kesiapan belajar murid. 
 3. Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil Belajar Murid: 
murid dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup Dalam contoh di sini, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangkan perbedaan gaya belajar. Dilanjutkan dengan menggabungkan : (1) konten — masukan, apa yang dipelajari murid; (2) proses — bagaimana murid berupaya memahami ide dan informasi; dan (3) produk — keluaran, atau bagaimana murid menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Dengan membedakan ketiga elemen ini, guru menawarkan pendekatan berbeda terhadap apa yang dipelajari murid, bagaimana mereka mempelajarinya, dan bagaimana mereka menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Kesamaan dari pendekatan yang berbeda ini adalah bahwa semuanya dibuat untuk mendorong pertumbuhan semua murid dalam usaha mereka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan untuk memajukan atau meningkatkan proses pembelajaran baik untuk kelas secara keseluruhan maupun untuk murid secara individu. 
 Selanjutnya Lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran yang berdiferensiasi. Learning community/ Komunitas Belajar yang semua anggotanya pembelajar (saling dukung lingkungan belajar antara guru dengan murid). Maka pemenuhan kebutuhan belajar murid akan mencapai hasil belajar yang optimal. Pembelajaran berdiferensiasi sangat erat kaitannya dengan apa yang sudah menjadi tujuan utama para guru yaitu menuntun anak-anak murid sesuai dengan minat dan bakat mereka yang berbeda, menumbuhkan motivasi intrinsik para murid untuk lebih bersemangat dalam kegiatan belajar mereka, sehingga karakter baik pun akan terbentuk menuju karakter profil pelajar pancasila.
Share this article now on :

Post a Comment