Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label Guru Penggerak. Show all posts
Showing posts with label Guru Penggerak. Show all posts

Rencana Hasil Kerja (RHK) Pada Perencanaan Kinerja


Kemendikbudristek merilis fitur Pengelolaan kinerja di PMM pada tanggl 19 Desember 2023. Guru dan kepala sekolah diharapkan dapat mulai melakukan perencanaan kinerja melalui aplikasi PMM pada bulan Januari 2024 guru dan kepala sekolah akan melakukan perencanan kinerja melalui aplikasi PMM. Kemendikbud ristek melakukan transformasi pengelolaan kinerja dengan menyediakan fitur pengelolaan kinerja di PMM yang praktis, relevan dan lebih berdampak pada murid tentunya, dengan menyediakan 8 indikator yang terintegrasi Rapor Pendidikan. 
Dengan hadirnya fitur pengelolaan kinerja di PMM yang sudah terintegrasi BKN,, guru dan kepala sekolah semakin mudah dalam perencaaan kinerjanya. Dengan ini guru hanya perlu mengisi perencanaan kinerja di PMM dan sudah terintegrasi dengan aplikasi kinerja BKN.
Fitur kinerja PMM diklaim mudah diakses atau user friendly, dengan daftar indikator peningkatan kinerja yang sudah disediakan dan bisa dipilih sesuai dengan indikator raport pendidikan yang perlu ditingkatkan sehingga sangat relevan dengan peningkatan kualitas pembelajaran dan berorientasi pada peserta didik.
Dalam 1 semester guru hanya perlu mengumpulkan minimal 32 poin utuk memenuhi ekspektasi atasan. Point tersebut dalam bentuk Rencana Hasil Kerja (RHK). Berikut RHK yang bisa dipilih :
  1. Menjadi peserta berbagi praktik baik yang diselenggarakan komunitas belajar yang dibuktikan dengan adanya sertifikat (4 poin) 
  2. Menjadi partisipan atau peserta seminar, lokakarya, konferensi, symposium, atau studi banding di bidang Pendidikan ( 4 poin) 
  3. Menjadi peserta coaching atau mentoring pengembangan kompetensi oleh guru, pengawas atau kepala sekolah ( 4 poin) 
  4. Menjadi penelaah aksi nyata sejawat yang dilakukan guru/ kepala sekolah (6 poin) 
  5. Menjadi penelaah cerita praktik baik yang dihasilkan guru/ kepala sekolah ( 6 poin) 
  6. Menjadi penelaah perangkat ajar di PMM (6 poin) 
  7. Menjadi peserta pelatihan mandiri (8 poin ) 
  8. Menjadi partisipan observasi praktik pembelajaran bersama sejawat (8 poin) 
  9. Menjadi narasumber berbagi praktik baik terkait implementasi kurikulum merdeka dan PBD (8 poin)
  10. Menjadi peserta kegiatan pelatihan atau bimtek terkait pendidikan kebudayaan riset dan teknologi (8 poin) 
  11. Menjadi peraih penghargaan terhadap kompetensi atau kinerja dalam berbagai wadah atau ajang (12 poin) 
  12. Menjadi penyusun cerita praktik baik yang dapat dibagikan kepada guru/ kepala sekolah atau sekolah lain (12 poin) 
  13. Menjadi penyusun kumpulan konten unggulan yang dapat dibagikan kepada guru dan/atau kepala sekolah lain; 
  14. Menjadi peran sebagai coach, mentor, fasilitator atau pengajar praktik dalam pengembangan kompetensi guru/ kepala sekolah atau pengawas (12 poin) 
  15. Menjadi peserta magang pada dunia kerja/ bidang lain yang relevan (24 poin) 
  16. Menjadi penyusun perangkat ajar yang dapat dibagikan kepada guru/ kepala sekolah (24 poin) 
  17. Menjadi penggerak komunitas belajar dengan mengadakan minimal 3 kegiatan berbagi praktik baik (36 poin) 
  18. Menjadi peserta program diklat jangka pendek /menengah pada bidang kepemimpinan atau tehnis yang relevan seperti Pendidikan guru penggerak atau pelatihan manajemen kepala sekolah (128 poin)

Read More »
23 January | 0komentar

PKL Sebagai Mata Pelajaran


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan satuan pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten untuk bekerja sesuai dengan keahliannya. Keterserapan lulusan di dunia kerja1 menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh SMK beserta pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan. Penguatan keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skills) merupakan kunci untuk meningkatkan angka kebekerjaan lulusan SMK. Pembelajaran langsung di dunia kerja menjadi kebutuhan peserta didik SMK agar dapat mengasah kompetensi dan menguatkan budaya kerja. Oleh karena itu, penting sekali dibangun kerja sama antara SMK dengan dunia kerja. Pemerintah memberikan dukungan keterlibatan dunia usaha dalam pendidikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Setahun Berjalan. 
Dalam Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan bagi wajib pajak yang menyelenggarakan kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam rangka pembinaan manusia berbasis kompetensi tertentu dapat diberikan pengurangan pajak dari penghasilan bruto paling tinggi 200% dari jumlah yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran. Peraturan Pemerintah tersebut menjadi dasar dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 128/PMK.010/2019 tentang Pengurangan Penghasilan Bruto Atas Penyelenggaraan Kegiatan Praktik Kerja, Pemagangan, Dan/Atau Pembelajaran Dalam Rangka Pembinaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Tertentu. 
Teknis pengurangan pajak terdapat pada buku saku super tax deduction untuk mitra vokasi. Berdasarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik, Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan kerja. Selanjutnya pada Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang kemudian disebut Kurikulum Merdeka, ditetapkan bahwa PKL merupakan salah satu mata pelajaran sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja (termasuk teaching factory). 
Pada Kurikulum Merdeka, PKL menjadi mata pelajaran yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik SMK dengan ketentuan sekurang-kurangnya 6 bulan (792 jam pelajaran) di kelas XII pada SMK program 3 tahun dan sekurang-kurangnya 10 bulan (1.368 jam pelajaran) di kelas XIII pada SMK program 4 tahun. Mata pelajaran PKL dilaksanakan di satuan pendidikan dan dunia kerja. 
Sesuai dengan ketentuan Kepmendikbudristek tersebut, SMK/MAK bersama dengan mitra dunia kerja berkewajiban untuk membuat perencanaan pembelajaran yang meliputi: Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Perencanaan Pembelajaran (Modul Ajar) sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) pada Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 033/H/KR/2022. Pada CP tersebut ditegaskan bahwa PKL merupakan penyelarasan akhir atau kulminasi dari seluruh mata pelajaran pada jenjang SMK. Pembelajaran PKL diselenggarakan berbasis proses bisnis dan mengikuti Prosedur Operasional Standar (POS) yang berlaku di dunia kerja. Sebagai mata pelajaran, pelaksanaan PKL mengacu pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka. Untuk pembelajaran PKL yang lebih dominan dilaksanakan di dunia kerja perlu dibuatkan panduan PKL yang secara khusus mengacu pada Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 guna memandu sekolah dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaannya.

Read More »
22 January | 0komentar

Tentang SMK Pusat Keunggulan

Peningkatan PBM SMK PK SMKN 1 Bukateja

Program SMK Pusat Keunggulan merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. Selain itu, ada program pendampingan yang dirancang untuk membantu SMK PK dalam pencapaian output. Pelaksana pendampingan dilakukan oleh perguruan tinggi yang telah memenuhi kriteria.

SMK  PK dari Tahun Ke Tahun



Peningkatan tiga aspek tersebut akan menghasilkan.. 
SMK dengan Teaching Factory yang aktif memproduksi, dengan status keuangan yang fleksibel, dan menjadi pusat pembelajaran bagi SMK lain dengan program keahlian yang sama.


Pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka
a. Perubahan utama dalam Kurikulum Merdeka: 
  1. Porsi pembelajaran kejuruan meningkat dari tahun ke tahun. 
  2. Pengembangan pembelajaran lebih fleksibel dapat disesuaikan dengan karakteristik sekolah, kemitraan dunia kerja, dan potensi lokal/daerah. 
  3. Modul-modul pembelajaran dapat disusun bersama mitra dunia kerja. 
  4. Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib selama 6 bulan. 
  5. Pengembangan kompetensi Profil Pelajar Pancasila mendorong siswa SMK untuk mengembangkan soft-skills.

c. Intervensi Program SMK PK untuk penguatan implementasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka: 
  1. Lokakarya penyelarasan pembelajaran berbasis industri. 
  2. Lokakarya pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan Teaching Factory (TeFa).
  3. Lokakarya Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), perangkat ajar, media pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran praktik baik.
Peningkatan Kompetensi SDM (Guru dan Kepala Sekolah)
Peningkatan Kompetensi SDM dalam Program SMK PK untuk guru dan kepala sekolah dilakukan dalam bentuk: 
  1. Peningkatan kompetensi manajerial kepala sekolah. 
  2. Pelatihan Komite Pembelajaran & In-House-Training bagi guru untuk penguatan implementasi pembelajaran. 
  3. Peningkatan kompetensi guru kejuruan berbasis industri. 
  4. Magang guru di dunia kerja.



Read More »
28 December | 0komentar

Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP)

Pembukaan IHT oleh Ketua Panitia

Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan merupakan pelatihan yang didesain untuk menyiapkan komite pembelajaran pada setiap satuan pendidikan pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan, agar mampu dan siap melakukan perubahan penyelenggaraan pembelajaran di sekolah masing-masing. Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, para peserta selanjutnya bertanggung jawab untuk menyelenggarakan in-house training dengan substansi pokok yang sama di sekolahnya. Desain Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan dijelaskan dalam uraian berikut :
2.1. Tujuan Pelatihan Komite Pembelajaran 
Setelah menyelesaikan seluruh program pelatihan, peserta diharapkan memiliki: 
  1. Persepsi yang sama tentang Program SMK Pusat Keunggulan. 
  2. Pengetahuan tentang Materi Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan.
  3. Keterampilan dalam memfasilitasi In House Training di satuan Pendidikan pelaksana program SMK Pusat Keunggulan. 

2.2. Capaian Pelatihan Komite Pembelajaran Setelah menyelesaikan seluruh program pelatihan, peserta diharapkan memiliki: 
  • Memahami Program SMK Pusat Keunggulan, pembelajaran Asinkronus di Micro learning, Capaian Pembelajaran, peran Pendamping Implementasi Pembelajaran, pengembangan komunitas praktisi, pendekatan Fasilitasi dan Coaching, perencanaan berbasis data, dan platform teknologi. 
  • Mengenal Platform Pembelajaran (Platform Merdeka Mengajar). 
  • Merefleksi pembelajaran kurikulum merdeka. 
  • Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (Analisis karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, tujuan satuan pendidikan, dan pengorganisasian pembelajaran di satuan pendidikan). 
  • Merancang Pembelajaran (menyusun tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, program pembelajaran individual, tujuan kegiatan, dan modul ajar). 
  • Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. 
  • Memahami Model kompetensi guru dan kepemimpinan sekolah. 
  • Merancang strategi tindak lanjut, serta alur tujuan dan perangkat pembelajarannya. 
  • Merancang program Bimbingan dan Konseling (BK).
2.3. Sasaran Peserta Pelatihan Komite Pembelajaran 
Pelatihan Komite Pembelajaran diperuntukkan bagi satuan pendidikan pelaksana Program Program SMK Pusat Keunggulan pada tahun pertama di tahun 2023. Peserta Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan terdiri dari unsur: Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, dan 2 Guru Kejuruan, 1 Guru BK dan 1 Guru umum




Read More »
06 December | 0komentar

Lembar Identifikasi Aktivitas Pendampingan Individu

PENDAMPINGAN INDIVIDU : 2. 
Perubahan Paradigma Pemimpin Pembelajaran
WAKTU : 4 X 45 MENIT
 

Read More »
11 November | 0komentar

Refleksi Model Model Cuaca Pembekalan Hari ke-12 CPP

Refleksi Model Model Cuaca 
Hari Ke-12 Pendampingan Individu


Read More »
11 November | 0komentar

Refleksi Model Teknik 4C Pembekalan Hari ke-11 CPP

 

Connection (Keterkaitan)
1. Ceritakan keterkaitan materi dengan peran Anda dalam mendampingi Calon Guru Penggerak? 

Dalam hal ini, keterkaitan coaching dengan peran saya sebagai Pengajar Praktik nantinya adalah adalah coaching yang saya berikan yang relevan dengan program Calon Guru Penggerak dengan mengacu pada materi pengembangan kepemimpinan, pengembangan keterampilan sosial, dan pengembangan keterampilan mengajar. 

Challenge (Tantangan)
2. Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini? 
  • SMART atau specific, measurable, attainable, relevant, dan time based. Metode ini akan membawa struktur jelas untuk mencapai tujuan dan hasil akhirnya dari Coaching 
  • Materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang saya jalankan selama ini adalah RASA (Receive, Acknowledge, Summarize, Ask) dan mengajarkan tentang persiapan presence serta TIP tentang Coaching. 

Concept
3. Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama mendampingi Calon Guru Penggerak? 
Beberapa konsep utama coaching yang menurut saya penting untuk terus dibawa selama mendampingi Calon Guru Penggerak: 
  • Tujuan yang Jelas: Menetapkan tujuan yang jelas merupakan salah satu aspek penting dari coaching. Seorang coach harus membantu Calon Guru Penggerak untuk menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, realistis, dan terkait dengan visi mereka. Hal ini dapat membantu mereka untuk fokus pada pencapaian tujuan dan meraih hasil yang lebih baik. 
  • Mendengarkan Aktif: Mendengarkan aktif adalah kemampuan untuk sepenuhnya memahami dan memperhatikan apa yang dikatakan oleh Calon Guru Penggerak. Seorang coach yang mampu mendengarkan aktif dapat membantu mereka untuk merasa didengar, dipahami, dan diterima. Hal ini dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk merasa lebih percaya diri dan memperoleh dukungan yang diperlukan dalam mencapai tujuan mereka. 
  • Pengakuan Kualitas: Pengakuan kualitas melibatkan pengakuan dan peningkatan pada kualitas positif yang dimiliki oleh Calon Guru Penggerak. Seorang coach harus membantu mereka untuk memahami kekuatan mereka dan bagaimana dapat menggunakannya untuk mencapai tujuan mereka. Pengakuan kualitas juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi. 
  • Pembuatan Rencana Tindakan: Membuat rencana tindakan merupakan tahap penting dalam coaching. Seorang coach harus membantu Calon Guru Penggerak untuk merancang rencana tindakan yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan mereka. Rencana tindakan harus mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan kendala yang mungkin terjadi. 
  • Akuntabilitas: Akuntabilitas melibatkan tanggung jawab dan akuntabilitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang coach harus membantu Calon Guru Penggerak untuk memahami pentingnya tanggung jawab pribadi dalam mencapai tujuan mereka. Hal ini dapat membantu mereka untuk tetap fokus pada tujuan mereka dan memotivasi mereka untuk terus bekerja keras. 

Change (Perubahan)
4. Ceritakan sebuah perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini? 
Meningkatkan keterampilan hadir secara utuh, mendengarkan, keterampilan bertanya dan juga keterampilan berempati agar kegiatan coaching dapat berjalan dengan efektif. Mencoba mempraktekkan Teknik coaching untuk memaksimalkan potensi pribadi menggunakan alur TIRTA.

Read More »
09 November | 0komentar

Refleksi Model Teknik 6 Topi Pembekalan Hari ke-10 CPP



Refleksi Model Teknik 6 Topi Hari Ke-10 CPP 
Sarastiana,SPd,MBA
SMK Negeri 1 Bukateja

No

Pertanyaan

Jawaban

1

Bagaimana Anda memaknai pengetahuan yang Anda dapatkan pada pembelajaran hari ini?

Saya memperoleh pemahaman yang cukup tentang pembelajaran teknik fasilitasi dalam pendampingan, dan pengalaman belajar secara kolaboratif bersama rekan CPP yang hebat dan Instruktur yang luar biasa.

2

Bagaimana perasaan Anda selama mengikuti proses pembelajaran hari ini?

Perasaan saya setelah mengikuti proses pendampingan pada hari ke 10, Saya merasa antusias mempelajari pembelajaran teknik fasilitasi dalam pendmpingan, dan bersemangat untuk mencoba menerapkannya di kelas yang saya ampu pada program guru penggerak

3

Ceritakan hal-hal positif yang terjadi dari pembelajaran hari ini? 

Hal positif yang terjadi adalah saya sebelum melanjutkan pembelajaran, saya harus memetakan dan menyiapkan materi yang akan saya sampaikan, kemudian memilih strategi pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan peserta.

4

Ceritakan hal-hal yang menghambat pembelajaran Anda pada hari ini?

Yang menghambat saya dalam memetakan teknik fasilitasi dalam pendmpingan ini, masing bingung akan menggunakan strategi mana yang akan saya gunakan untuk diterapkan di kelas saya nanti.

5

Ceritakan ide-ide yang muncul setelah Anda mengikuti pembelajaran hari ini?

Saya akan lebih sering mengamati kebutuhan peserta, berdiskusi dengan rekan sejawat dan wali kelas. Saya memilih teknik fasilitasi dalam pendampingan sesuai pemetaan kebutuhan belajar .

6

Ceritakan kesimpulan-kesimpulan yang Anda dapatkan setelah mengikuti pembelajaran hari ini? 

elaborasi konsep diskusi tentang Modul 3 Teknik fasilitasi dalam pendampingan, koneksi antar materi, membuat aksi nyata perencanaan alur fasilitasi alur dalam penampingan, sekaligus membuat video Teknik fasilitasi dalam pendampingan


Read More »
09 November | 0komentar

Refleksi Model Cerita Reflektif Hari Ke-9 Pembekalan CPP Angkatan 10

Papan Cerita Reflektif 
Refleksi Hari ke-9 Pembekalan CGP 
Oleh Sarastiana,SPd,MBA

 

Read More »
05 November | 0komentar

Refleksi Model FSP Hari Ke-6 Pembekalan CGP

Refleksi Model FSB (Fridge, Suitcase, Bin) 
Hari ke-6 Pembekalan CPP Angkatan 10 
Oleh Sarastiana,SPd,MBA 
SMK Negeri 1 Bukateja


Sesuatu yang akan Anda simpan dan dipergunakan di kemudian hari ? 
Sesuatu yang akan saya simpan dan dipergunakan di kemudian hari yaitu pemikiran-pemikiran yang luar biasa untuk memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas. Pemikiran tentang pendidikan yang memerdekakan maupun praktik baiknya yang luar biasa. Hal yang dapat diterapkan dalam kelas kita, maupun sekolah kita. Dengan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan aman agar murid dapat berkembang dan belajar sesuai kodrat yang dimiliki. 

Sesuatu yang akan bawa dan dipergunakan dalam waktu dekat atau sesering mungkin? 
Sesuatu yang akan saya bawa dan dipergunakan dalam waktu dekat atau sesering mungkin yaitu pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan melalui permainan. Kodrat anak adalah bermain. Permainan dapat menjadi bagian dari pembelajaran 

Sesuatu yang akan Anda buang atau Anda hindari setelah hari ini ? 
Sesuatu yang akan saya buang atau saya hindari setelah hari ini yaitu pemberian hukuman dan hadiah pada anak, karena hal tersebut dapat membuat anak menjadi terhukum oleh penghargaan.

Read More »
05 November | 0komentar

Refleksi Model 4P Hari Ke-8 Pembekalan Calon Pengajar Praktik

Refleksi Model 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Perubahan) 
Hari Ke-8 Pembekalan CGP
Oleh Sarastiana,SPd,MBA 
SMK Negeri 1 Bukateja


NO

PERTANYAAN

JAWABAN

1

Peristiwa apa yang terjadi?

Pembelajaran bersama instruktur dan diskusi kelompok antar CPP mengenai prakarsa perubahan melalui alur ATAP dan BAGJA. Prakarsa perubahan di dasarkan atas kebutuhan murid demi perubahan berkelanjutan.

2

Perasaan apa yang muncul?

Saya sangat senang mempelajari materi hari ini

karena sangat bermanfaat bagi saya terutama dalam membuat prakarsa demi transformasi Pendidikan Bersama instruktur dan teman CPP

3

Pembelajaran apa yang diambil?

Prakarsa perubahan memberikan pencerahan tentang bagaimana sebagai seorang pendidik bisa memberikan gerakan perubahan demi kemajuan

belajar peserta didik melalui program berkelanjutan. Prakarsa perubahan dengan model ATAP dan BAGJA menjadi sebuah inovasi perencanaan perbahan dan sistemasi dalam pelaksanaannya. Dimulai dari visi dijabarkan dengan ATAP untuk mendapatkan Prakarsa Perubahan kemudian untuk mewujudkannya menggunakan kanvas BAGJA Inquiri Apresiatif

4

Bagaimana pembelajaran dapat digunakan di masa depan?

Pembejaran mengenai prakarsa perubahan melalui model ATAP dan BAGJA sangat perlu diterapkan bagi para pendidik sebagai pemimpin-pemimpin pembelajaran dalam rangka mewujudkan transformasi perubahan dalam dunia pendidikan agar memberikan pelayanan dan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Prakarsa ATAP dan BAGJA ini juga memberikan paradigma baru bagi kemajuan dunia pendidikan



Read More »
05 November | 0komentar

Refleksi Model Segitiga Refleksi Hari Ke-5 Pembekalan Calon Pengajar Praktik

Refleksi Dengan Menggunakan Segitiga Refleksi
Hari ke-5
Pembekalan CPP Angkatan 10
Oleh Sarastiana,SPd,MBA
SMK negeri 1 Bukateja


 

A. Setelah pembelajaran hari ini, saya akhirnya memahami bahwa …

  1. Pengetahuan tentang dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD), 
  2. Keterampilan mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid pada konteks lokal kelasdan sekolah agar terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter, 
  3. Sikap reflektif-kritis dalam menerapkan pembelajaran yang merefleksikan dasardasar Pendidikan KHD dalam menuntun murid mencapai kekuatan kodratnya.

B. Setelah pembelajaran hari ini, saya akhirnya mampu ……

  1. Memberikan jawaban reflektif-kritis untuk mengetahui pemahaman diri tentang pemikiran(filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara, 
  2. membuat refleksi diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara. 
  3. mengeksplorasi (memaknai dan menghayati) nilai-nilai luhur sosial budaya di daerah asaldalam menguatkan dan menebalkan Konteks (kodrat) Diri Murid sebagai manusia dananggota masyarakat.

C. Perasaan saya setelah melakukan pembelajaran hari ini adalah …

  1. Senang karena saya memiliki pengalaman baru bersama orang orang yang cerdas dan penuh semangat
  2. Saya merasa selama ini yang saya terapkan masih banyak kekurangan terutama dalammenerapkan pemikiran KHD yakni menghamba pada anak/siswa 
  3. Saya merasakan menjadi orang yang berbeda yang setelah tau semua tentang pemkiranKHD akan menerapkan bagaimana memulyakan seorang siswa dengan memberikan pembelajaran yang berpihak kepada anak, karena sesungguhnya kodrat anak itu adalah baik tinggal bagaimana lingkungan pembentuknya

D. Setelah melakukan pembelajaran hari ini, target saya berikutnya adalah ….

  1. Melakukan refeksi terhadap apa yang saya pelajari pada modul 1.1 dan modul 1.2 2.
  2. Mempelajari modul berikutnya yaitu modul 1.3 dan modul 1.4

Read More »
05 November | 0komentar

Refleksi Pembekalan CPP Hari Ke-7 Menggunakan Model DEAL

Model ini dikembangkan oleh Ash dan Clayton (2009). Untuk membuat refleksi model ini, tulislah penjabaran dari pertanyaan panduan berikut: 
  • Description: Deskripsikan pengalaman yang dialami dengan menceritakan unsur 5W1H (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana); 
  • Examination: Analisis pengalaman tersebut dengan membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya; 
  • Articulation of Learning: Jelaskan hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan di masa mendatang

Refleksi Hari Ke-7 Pembekalan CPP
Oleh Sarastiana
SMK Negeri 1 Bukateja

No

Pertanyaan 

Lanjutkan pernyataan ini… 

1

Hari ini saya belajar tentang materi Pendidikan yang memerdekakan dimana Pendidikan yang memerdekakan merupakan konsep pendidikan yang menempatkan siswa sebagai pusat dari proses pembelajaran dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal sesuai dengan prinsip KHD. dan anak bisa mengembangkan bakat dan kemampuanya sesuai dengan kodratnya. yaitu kodrat alam maupun kodrat zaman.

2

Hal yang paling membuat tertarik pada hari ini ketika saling bernagi dan berkolaborasi pengalaman dan pengetahuan mengenai Pendidikan yang memerdekakan dimana background CPP adalah dari alumni CGP maka dari itu saya tertarik menimba ilmu pada guru guru hebat.

3

Hal tersulit yang terjadi pada saya hari ini ketika berbagi waktu dengan mengajar dan agenda sekolah yang bersamaan serta jaringan yan kurang mendukung selebihnya tidak ada kesulitan yang berarti.

4

Saya bangga kepada diri saya hari ini ketika menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi dimana siswa sepertinya tidak terbebani dengan pembelajaran di kelas, mereka senang dan enjoy sehingga tujuan pembelajaran tercapai

5

Saya ingin tahu lebih banyak tentang Metode lainnya yang bikin menarik di dalam pembelajaran dan sekolah yang menyenangkan sesuai keinginan anak dan tak lepas dari perkembangan teknologi saat ini.

6

Satu hal yang ingin saya coba adalah media pembelajaran interaktif dan dihubungkan dengan capaian pembelajaran yang tertuang dalam modul sehingga pembelajaran bisa menarik dan tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik


Kelompok 2 Diskusi Prakarsa Perubahan dengan ATAP




Read More »
02 November | 0komentar

Hari Ke-7 Pembekalan CPP Kamis, 02 November 2023 (Koneksi Antar Materi)

Soal Pada LMS :
Setelah Penulis mempelajari praktik Pendidikan yang Memerdekakan, Penulis diminta untuk menyampaikan isu terkait pemahaman dan penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan yang terjadi di sekolah tempat Penulis bekerja dengan menjawab pertanyaan berikut: 
Ceritakan hal hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan? Hal-hal yang tidak selaras terkait praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan yang dirasa perlu diubah atau dikembangkan bahkan dihilangkan? 
Jawaban dari pertanyaan diatas dapat dilihat di drive bawah ini :


Koneksi Antar Materi 
Pendidikan yang Memerdekakan Hari Ke-7 Pembekalan Calon Pengajar Praktik 
 Oleh
 Sarastiana 
SMK Negeri 1 Bukateja 

Pada pembekalan Calon Pengajar Praktik (CPP) pada hari ke-7 dengan materi Pendidikan yang Memerdekakan, CPP menyampaikan isu terkait pemahaman dan penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan yang terjadi di sekolah tenpat CPP bekerja. 

Hal hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip Pendidikan yang memerdekakan? 
Hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan di Sekolah saya, yang mendukung Visi Sekolah (Menjadikan SMK Unggulan berbasis Budaya Industri yang menghasilkan Tamatan berkarakter, Kompeten, Kompetitif dan Berwawasan Lingkungan) adalah: 

1. Pembiasaan Kegiatan Pagi : 
Pra Kegiatan Pembelajaran diawali dengan melaksanakan kegiatan pembiasaan yang merupakan implementasi dari P5 yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan.tema ini merupakan bentuk upaya dalam membangun kesadaran untuk menjaga pola hidup yang baik (disiplin, tanggungjawab, motivasi,loyalitas, integritas, hidup sehat/bersih dsb) pola hidup tersebut melibatkan lingkungan dan aksi nyata dalam keseharian (kemdikbudristek) yaitu :

No

Kegiatan

Waktu

Ket

1

Apel pagi

07.00 s.d. 07.10

Hari Senin diadakan Upacara bendera s.d Pkl 07.40

2

 Mars Anti Bullying

07.10 s.d. 07.15

 

2

Menyanyikan Indonesia raya

07.15 s.d. 07.17

 

3

Membaca Asmaul Husna

07.15 s.d. 07.20

 

 

 

 

 




2. Penyusunan kesepakatan / Keyakinan kelas 

Penyusunan kesepakatan kelas, dimana di Sekolah peraturan yang ada adalah kesepakatan antara pendidik dan murid. Di awal tahun ajaran wali kelas beserta guru mata pelajaran bersama murid membuat kesepakatan kelas beserta konsekuensinya apabila ada pelanggaran. 

3. Materi Ajar yang Kontekstual dan Faktual 
Materi pembelajaran atau bahan ajar yang selaras dengan pendidikan yang memerdekakan. Pembelajaran yang materinya kotekstual yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dan kondisi yang sedang berkembang. Selain itu, materi-materi itu secara faktual atau yang kira- kira sedang dialami oleh perkembangan murid itu sendiri. Pembelajaran yang mementingkan pada kebutuhan belajar murid. Kebutuhan tersebut meliputi kesiapan belajar murid, minat belajar murid, dan profil murid. 


4. Menggunakan Beragam Metode dan Teknik Pembelajaran 
Dalam memenuhi setiap kebutuhan belajar murid, guru harus mampu menggunakan metode atau teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini penting untuk mengikatkan situasi dan proses pembelajaran berlangsung agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Di Sekolah kami pun sudah melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid melalui penerapan berbagai metode pembelajaran seperti Berdiferensiasi, STEAM, Project Base Learning (PjBL), Experiential Learning, dll. Sehingga murid terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 

5. Implementasi Modul Ajar yang berkolaborasi antara Mapel Umum dan Mapel Kejuruan untuk Pada pembelajaran berbasis Proyek. 
Pada Modul Ajar guru umum (Matematika), Bahasa Inggris, Sejarah, Bhs Indonesia, Olah Raga, dsb. Berkolaborasi dengan mapel Kejuruan. Jadi guru mapel umum memilih CP yang sesuai/ mendukung materi kejuruan.

6. Pembelajaran Berdifernsiasi
    Berdiferensiasi secara konten, proses dan produk
   


Hal-hal yang tidak selaras terkait prakti prinsip Pendidikan yang memerdekakan yang dirasa perlu dirubah ?
1. Gaya belajar diktator (berpusat pada guru) 
 Gaya belajar yang memaksakan atas kehendak gurunya tanpa memperhatikan kebutuhan para murid. Sebagian Guru masih menuntut agar para murid turut dan patuh pada apa yang dilakukan oleh gurunya. Hal ini tidak selaras dengan pendidikan yang memerdekakan. Masih ada diantara guru senior yang menerapkan pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan mengutamakan capaian konten saja. 

2. Punishment and reword 
Hal ini karena dapat berdampak kurang baik yang dirasakan oleh para murid, murid memiliki pemikiran yang sesaat. Misalnya dengan adanya punishment, murid akan terasa tertekan dan menjadi pendendam. Begitu juga dengan reword murid akan merasa bahagia dan tertantang jika ada sesuatu hal jika ada hadiah, dan sebaliknya murid akan merasa kecewa jika hadiah itu tidak tersedia. Masih ada beberapa guru yang masih memberikan hukuman yang tidak sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan murid. 

3. Model pendidikan klasikal/monoton 
Melalui belajar yang lebih mendalam, mungkin menjadi jelas bahwa model pendidikan yang mengharuskan semua siswa mengikuti kurikulum yang sama, mengukur kemajuan dengan standar yang sama, dan mengejar tujuan yang seragam tidak selalu efektif atau memadai. Dalam pendekatan Pendidikan yang Memerdekakan, perlu diakui bahwa setiap siswa memiliki keunikan, minat, dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih diferensiasi dan responsif terhadap individu perlu dipertimbangkan.

Read More »
02 November | 0komentar