Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Mentoring, Konseling, Fasilitasi dan Training.

Selain coaching, ada beberapa metode pengembangan diri yang lain yang bisa jadi sudah kita praktikan selama ini di sekolah yaitu mentoring, konseling, fasilitasi dan training. Agar lebih memahami konsep coaching secara lebih mendalam, ada baiknya kita juga menyelami perbedaan peran coaching dengan metode-metode pengembangan diri tersebut. Untuk mengetahui perbedaan peran tersebut, mari kita simak terlebih dahulu definisi dari masing-masing metode pengembangan diri tersebut: 
1. Definisi mentoring 
Stone (2002) mendefinisikan mentoring sebagai suatu proses dimana seorang teman, guru, pelindung, atau pembimbing yang bijak dan penolong menggunakan pengalamannya untuk membantu seseorang dalam mengatasi kesulitan dan mencegah bahaya. Sedangkan Zachary (2002) menjelaskan bahwa mentoring memindahkan pengetahuan tentang banyak hal, memfasilitasi perkembangan, mendorong pilihan yang bijak dan membantu mentee untuk membuat perubahan. 
2. Definisi konseling 
Gibson dan Mitchell (2003) menyatakan bahwa konseling adalah hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sementara itu, Rogers (1942) dalam Hendrarno, dkk (2003:24), menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya. 
3. Definisi Fasilitasi 
Shwarz (1994) mendefinisikan fasilitasi sebagai sebuah proses dimana seseorang yang dapat diterima oleh seluruh anggota kelompok, secara substantif berdiri netral, dan tidak punya otoritas mengambil kebijakan, melakukan intervensi untuk membantu kelompok memperbaiki cara-cara mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai masalah, serta membuat keputusan, agar bisa meningkatkan efektivitas kelompok itu. 
4. Definisi Training 
Training menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003) merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.

Sebagai guru, peran saya sebagai coach dilakukan ketika guru membina, mendorong, membantu, mengawasi dan memberikan dukungan kepada murid untuk memperoleh pengalaman belajar bermakna dan aktivitas pembelajaran sesuai dengan potensi yang mereka miliki agar mereka dapat dengan kekuatan atau potensi yang dimiliki dapat menyelesaikan persoalan mereka sendiri Sebagai guru, peran saya sebagai mentor dilakukan ketika membimbing siswa menjadi manusia yang memiliki keterampilan dan bertanggung jawab. Membimbing murid untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai pelajar dengan memberikan strategi yang tepat dari pengalaman untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi murid. Sebagai guru saya akan berperan sebagai konselor ketika mengadakan bimbingan pribadi, bimbingan sosial dan bimbingan karier. Terutama murid mengalami masalah dan membutuhkan orang untuk bisa berkonsultasi sekaligus membantunya dalam menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapinya.
Metode pengembangan diri 1. yang saya ketahu dengan mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi adalah: a. mentoring adalah proses dimana seorang teman, guru atau pembimbng yang bijak dan penolong menggunakan pengelamanya untuk membantuk seorang dalam mengatasi kesulitan dan mencegah bahaya (Stone>2002) sedangkan zachary menyatakan banwa mentoring memindahkan pengetahuan tentang banyak hal. b. konseling adalah hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada perumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. c. fasilitas adalah proses dimana seorang yang dapat diterima oleh seluruh anggota kelompok. d. training adalah usaha yang terencana untyuk memfasilitasi pembelajaran tetang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh pegawai. 2. kaitanya di sekolah maka kemungkinan saya sudah melakukan coach, mentor, konselor, fasilitator dan konselor. dengan memberikan bantuan kepada siswa atau rekan ketika sedang menghadap.
1. Mentoring (Sekilas, mentoring terlihat mirip dengan coaching. Seorang mentor akan memberikan arahan dan panduan untuk membantu seseorang belajar atau berkembang lebih cepat dibanding jika orang tersebut melakukannya sendirian; Coaching (kegiatan percakapan yang menstimulasi pemikiran coachee dan memberdayakan potensi coachee); Konseling (membantu individu untuk mengatasi hambatan dan masalah dari masa lalu mereka);Training (melibatkan seorang yang ahli yang bertindak sebagai trainer yang memberikan pengetahuan kepada peserta training); fasilitas adalah proses dimana seorang yang dapat diterima oleh seluruh anggota kelompok. 2. Mentor sering kali ditunjuk secara formal dengan kesepakatan bersama, dan berada di luar rantai garis manajemen. Seorang mentor biasanya memiliki pengalaman, keahlian, dan kecakapan tertentu terkait bisnis atau pun teknis operasional.

Share this article now on :

Post a Comment