Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Modul Yang Terintegrasi Antara Mapel Umum dan Mapel Kejuruan


Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum Keahlian SMK/MAK. Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program keahlian pada SMK/MAK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum 1 (satu) konsentrasi keahlian. Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 (tiga) tahun atau program 4 (empat) tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan. 
Mengacu pada KEPMEN No. 262/M/2022 Perubahan No.56 tentang struktur kurikulum pendidikan menengah kejuruan untuk mengklasifikasikan mata pelajaran-matapelajaran B.Inggris dan Matematika ke dalam kelompok mata pelajaran Kejuruan. 
Kurikulum di SMK disesuaikan dengan perkembangan dunia kerja agar lulusan yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Kompetensi lulusan yang berkaitan dengan kemampuan kerja di bidang tertentu ditentukan oleh kurikulum di SMK. Kemampuan kompetensi kejuruan lulusan diperoleh melalui kurikulum di program produktif dengan didasari oleh nilai-nilai pada program normatif dan dasar keilmuan pada program adaptif (Purwana, 2010). Konteks dalam pembelajaran SMK merupakan integrasi sifat dasar subjek kejuruan, keadaan dimana pembelajaran berlangsung, tujuan dan outcome yang diinginkan yang disesuaikan dengan spesifikasi dari kualifikasi, kejuruan, sifat dasar peserta didik dan bagaimana gaya belajar peserta didik (Nalarita dan Listiawan, 2018). Hal ini didukung hasil penelitian (Ariyani et al., 2019) yang menyatakan bahwa pembelajaran kimia yang sesuai dengan kebutuhan keahlian peserta didik akan bermakna. Pembelajaran kimia akan efektif dan bermakna di SMK maka diperlukan bahan ajar sebagai sarana belajar peserta didik. Sarana belajar yang merupakan salah satu penunjang terlaksananya proses pembelajaran yang efektif adalah penggunaan bahan ajar (Nalarita dan Listiawan, 2018).
Share this article now on :

Post a Comment