![]() |
| Peserta Diklat kelas B |
Baru saja menyelesaikan Diklat Fasilitator Pembelajaran Digital Menengah di BPSDMD Semarang (17-18 Desember 2025), saya merasa ada banyak ilmu 'daging' yang sayang jika hanya disimpan sendiri. Artikel kali ini akan mengulas poin-poin utama dari diklat tersebut, mulai dari cara menyusun konten digital yang menarik hingga tips menjadi fasilitator yang komunikatif bersama Mbak Astrid (saya panggil Mbak karena masih sangat muda) di ruang kelas virtual maupun hybrid. dimulai di hari pertama kegiatan membahas tentang :
- Mengidentifikasi fitur-fitur aplikasi Chat Bot
- Menggunakan aplikasi Chat Bot
Pada pembahasan kali ini terkait dengan salah satu aplikasi chat bot dengan nama ChatGPT.
Di era digital ini, teknologi terus berkembang pesat, menghadirkan berbagai alat inovatif yang dapat membantu kita dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah ChatGPT, sebuah aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan yang tengah menjadi perbincangan hangat.
ChatGPT bukanlah sekadar "robot" penjawab pertanyaan. Ia adalah asisten virtual cerdas yang mampu memahami, memproses, dan menghasilkan teks layaknya manusia. Bagi dunia pendidikan, khususnya para guru,
ChatGPT menawarkan potensi luar biasa untuk meningkatkan efisiensi, kreativitas, dan kualitas pengajaran kita.
Banyak yang mengira ChatGPT akan menggantikan peran guru, padahal kenyataannya justru sebaliknya. ChatGPT adalah "asisten super" yang bisa membantu Bapak/Ibu menyiapkan materi berkualitas dalam waktu singkat, sehingga Bapak/Ibu memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan siswa.
ChatGPT adalah model bahasa besar yang dikembangkan oleh OpenAI. Ia mampu menjawab pertanyaan, membuat teks kreatif (seperti puisi atau naskah drama), merangkum materi, hingga membantu menyusun rencana pembelajaran (RPP) hanya melalui percakapan teks sederhana.
![]() |
| Kelompok A |
Alur Penggunaan ChatGPT untuk Guru
Bagi Bapak/Ibu yang baru ingin mencoba, berikut adalah alur mudahnya:
- Akses Situs Resmi: Kunjungi tautan resmi di https://chat.openai.com. Bapak/Ibu bisa masuk menggunakan akun Google (Gmail) agar lebih praktis.
- Berikan Perintah (Prompt): Di kolom bagian bawah, ketikkan apa yang Bapak/Ibu butuhkan. Gunakan bahasa Indonesia yang jelas.
- Evaluasi Jawaban: ChatGPT akan memberikan respon secara instan. Baca kembali hasilnya, lalu sesuaikan atau edit sesuai dengan kurikulum dan kondisi siswa di sekolah.
- Tanya Lebih Lanjut: Jika jawaban kurang lengkap, Bapak/Ibu bisa membalasnya seperti sedang mengobrol, misalnya: "Bisa tolong buatkan versinya yang lebih sederhana untuk anak kelas 4 SD?"
Contoh Penerapan di Ruang Kelas
- Bapak/Ibu bisa menggunakan ChatGPT untuk berbagai kebutuhan praktis, seperti:
- Membuat Soal Ujian: "Buatkan 10 soal pilihan ganda tentang siklus air untuk kelas 5 SD beserta kunci jawabannya."
- Menyusun Ide Proyek: "Berikan ide proyek berkelompok yang seru untuk materi sejarah perjuangan kemerdekaan."
- Menyusun RPP: "Bantu saya membuat draf RPP satu lembar untuk materi Pancasila."
Visualisasi: Guru dan Teknologi AI
Penggunaan ChatGPT sangat cocok dilakukan saat Bapak/Ibu sedang merencanakan materi di meja guru atau saat memberikan tutorial singkat kepada siswa di depan kelas menggunakan layar proyektor.
Tips Penting untuk Guru
Walaupun ChatGPT sangat pintar, ingatlah bahwa Bapak/Ibu adalah kendali utamanya.
- Verifikasi Data: ChatGPT terkadang bisa memberikan informasi yang kurang akurat. Selalu cek kembali fakta sejarah atau rumus yang diberikan.
- Sentuhan Manusia: ChatGPT memberikan data, tapi Bapak/Ibu yang memberikan empati dan pemahaman karakter kepada siswa.
Artikel berikutnya di hari kedua.








Post a Comment