Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts sorted by date for query Standar ruang. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query Standar ruang. Sort by relevance Show all posts

Rumah Untuk Keluarga Kecil, 2017




Yang disebut dengan keluarga kecil adalah keluarga yang terdiri dari 2 orang tua dan maksimal 3 orang anak. Konsep rumah didesain untuk minimal 2 orang tua dan 3 anak. Pada kaitan ini tentunya berkaitan dengan aktivitas masing-masing anggota keluarga.
Dengan 5 anggota keluarga dengan berbagai aktivitas tentu seorang arsitektur harus melihat ini untuk merencanakan kebutuhan ruangnya. Orang tua yang memiliki aktivitas contoh sebagai dokter tentu sang arsitektur akan menambahkan minimal ada ruang kerja. dan tentu untuk anak-anak yang misalkan memiliki 3 orang anak. Jadi minimal ruangan yang ada tentunya adalah kamar tidur untuk 3 anak (3 Ruang Tidur) dan satu kamar tidur utama (untuk orang tua). ditambah beberapa ruangan standar misalkan ruang tamu, ruang keluaga, dapur, ruang makan, km/wc dsb.
Desain rumah sederhana misalnya dengan ukuran 6 x 9 meter berkonsep minimalis sebagai referensi pembangunan rumah. Beberapa contoh bentuk rumah di atas ada yang sesuai dengan keinginan Anda sehingga bisa menjadi contoh dalam menentukan desain rumah yang akan Anda bangun. 
Dalam membangun rumah dengan ukuran 6 x 9 yang menggunakan konsep minimalis akan membuat rumah yang dibangun terlihat mewah dan modern. Salah satu kelebihan rumah minimalis adalah tampilannya yang memancarkan kemewahan dan mencerminkan rumah modern masa kini. 
Rumah dengan ukuran 6 x 9 merupakan rumah ukuran sedang yang akan sangat cocok menggunakan konsep minimalis karena rumah minimalis dibuat simple dan memaksimalkan penggunaan lahan dan ruangan yang ada. 
Membangun rumah menggunakan konsep minimalis karena memiliki banyak kelebihan dan keunggulan. 
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari rumah minimalis :
1. Hemat dalam penggunaan lahan.
2. Biaya pembangunannya terjangkau.
3. Ruangan nampak leluasa.
4. Simple dan elegan.
5. Tampilan rumah nampak modern.
6. Mudah dalam menata ruangan.
7. Nampak sejuk dan nyaman untuk ditempati.
Sumber : Desain Rumah

Read More »
31 October | 0komentar

Perawatan Benda Uji Beton

SNI 03-2493-1991

RUANG LINGKUP:
Metode ini digunakan untuk pembuatan dan perawatan benda uji di laboratorium, mencakup peralatan, bahan, benda uji pembuatan dan perawatan beton.
RINGKASAN:
Pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium diperlukan persyaratan peralatan, benda uji, bahan bangunan serta cara pelaksanaan sebagai berikut:

Peralatan: cetakan berbentuk kubus, balok dan silinder, batang penusuk besar dan kecil, palu pemukul dari karet, plastic atau bahan lain yang lunak dengan berat 0,34 sampai 0,8 kg, penggetar dapat berupa jarum getar atau meja getar, alat uji slump, wadah adukan untuk contoh uji, ayakan, alat uji kadar udara, timbangan dengan ketelitian 0,3 % dari berat benda uji atau 0,1 % dari kapasitas maksimum dan pengaduk beton.
Benda uji silinder digunakan untuk pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah dengan minimum diameter 50 mm dan panjang 100 mm. Benda uji prisma berbentuk balok untuk kuat lentur.
Benda uji kubus untuk kuat tekan dan kuat rekat. Benda uji masing-masing dicetak dengan sumbu memanjang horisontal sesuai dengan jenis pengujian, ukuran yang disesuaikan dengan gradasi agregat. Jumlah benda uji minimum 3 buah untuk setiap jenis.
Bahan-bahan terdiri dari semen, agregat, air dan bahan tambahan, sesuai dengan standar yang berlaku.
Pembuatan benda uji: timbang bahan-bahan dan aduk dengan tangan atau mixer. Slump dan kadar udara diukur dengan metode yang berlaku. Pencetakan benda uji, pemadatan dilakukan dengan cara ditusuk atau digetar sesuai dengan ketentuan jumlah penusukan dan lama penggetaran.
Perawatan benda uji: tutup benda uji dengan kain basah agar kelembaban terjaga. Lepaskan cetakan setelah benda uji berumur 20 jam dan tidak boleh lebih dari 48 jam. Rendam benda uji dalam air pada suhu (21- 25) 0C, dalam air yang jenuh kapur atau ditempatkan pada ruang lembab. Keluarkan benda uji dari rendaman. Sebelum pengujian, permukaan benda uji cukup kering.

Read More »
11 June | 0komentar

Teknik Perancangan Gedung


A.Penetapan Lokasi
Penetapan lokasi gedung didahului oleh kegiatan verifikasi lokasi yaitu suatu kegiatan mengunjungi dan mempelajari kondisi dari potensi lokasi yang ada agar diperoleh lokasi gedung yang memenuhi persyaratan teknis edukatif dan konstruksi.
Penetapan lokasi gedung mempertimbangkan aspek makro dan mikro, antara lain :
Aspek Mikro yang perlu diperhatikan antara lain:
a.Aspek Teknis Lokasi
b.Aspek Utilitas lingkungan Lokasi
c.Aspek Penunjang Lokasi
d.Aspek Luasan dan Kesatuan Lokasi

B.Pekerjaan Perancangan Gedung
Penyusunan Pra Rancangan gedung meliputi:
1. Data perancangan, meliputi:
  1. Data tentang peraturan yang berlaku
  2. Peta situasi, yang menggambarkan letak lokasi dalam suatu lingkungan/wilayah dan pencapaian ke lokasi
  3. Data kondisi lingkungan sekitar lokasi
  4. .Data teknis lokasi, antara lain peta kontur
2. Konsep Dasar Perancangan
3. Pra Rancangan
a.Site plan
1)Site Plan merupakan rancangan penggunaan lokasi secara umum meliputi rancangan perletakan bangunan, infrastruktur, taman atau daerah hijau dan fasilitas pendidikan lainnya. Perletakan bangunan ditampilkan dalam bentuk blok plan yang dilengkapi dengan bird eye view / gambar prespektif
2)Potongan melebar dan memanjang yang menggambarkan potongan kontur (tinggi rendahnya permukaan lokasi) dan rancangan penggunaan lokasi dan perletakan bangunan diatasnya.
b.Pra rancangan
Meliputi Pra rancangan Denah, Tampak dan Potongan dan detail-detail prinsip
4.Perancangan Gambar Kerja / Working Drawing
Perancangan Gambar Kerja / Working Drawing meliputi perancangan Denah, Tampak dan Potongan dan detail-detail konstruksi untuk bangunan:
a. Bangunan Teori dan Laboratorium ilmu-ilmu dasar
b. Bangunan Praktik, laboratorium atau bengkel
c. Bangunan Administrasi
d. Bangunan Penunjang
e. Bangunan Asrama diperuntukan bagi lokasi / daerah tertentu


Khusus untuk Ruang-ruang praktik,laboratorium dan Bengkel
a. Dibuat dalam skala yang lebih besar (skala 1 : 100) serta dilengkapi dengan layout perabot dan peralatan
b. Dilengkapi dengan gambar utilitas bangunan meliputi instalasi listrik penerangan dan daya, gas, udara tekan, udara hisap dll
c. Dilengkapi dengan gambar rencana pengelolaan dan pengolahan limbah/hasil buangan

C.Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
1. Persyaratan umum

2. Persyaratan Administrasi

3. Persyaratan Teknis dan Spesifikasi Bahan Material


D.Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
1. Analisa Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan pekerjaan

3. Analisa Harga satuan untuk pekerjaan dominan

4. Daftar Harga satuan

5. Daftar Upah Pekerja


E.Penyusunan Rencana Kerja
1. Metode pelaksanaan pekerjaan
2. Kebutuhan jenis dan jumlah tenaga kerja

3. Prakiraan waktu pelaksanaan dan alokasi tenaga kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan (Pembuatan Kurva-S)


F.Hukum dan Perundangan
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/Mts), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) berikut LAMPIRAN

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 Tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana

5. Keppres 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa dan Perubahannnya

6. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 332/kpts/m/2002 Tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
7. Keputusan Menteri PU no. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Dikutip dari: Materi Pelatihan Perencanaan Gedung Depdiknas oleh Ir.Edy Setiawan


Read More »
17 May | 2komentar