Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts sorted by relevance for query kebutuhan ruang. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query kebutuhan ruang. Sort by date Show all posts

Model Pembelajaran Blended Learning menggunakan Blog


Keberhasilan penggunaan model pembelajaran tergantung oleh kemampuan guru dalam menganalisis materi pembelajaran dan kemampuan mengkreasikan materi tersebut kedalam media berbasis teknologi. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan melalui penggunan media berbasis teknologi adalah model blended learning. Menurut Driscol (2002) Blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara Graham (2005) menyebutkan blended learning secara lebih sederhana sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan face-to-face (pembelajaran tatap muka).
Dalam penerapan model pembelajaran blended learning diperlukan tools atau media berbasis teknologi yang dapat mendukung penerapan model pembelajaran blended learning. Dengan berkembangnya teknologi web 2.0 merubah karakteristik web menjadi lebih dinamis dan interaktif sehingga melahirkan banyak platform UCG (user generated content) yang memungkinkan penggunanya untuk dapat me-reuse, reshare, dan recreate konten-konten sesuai kebutuhan. Salah satu platform yang mendukung kegiatan tersebut adalah blog atau weblog. Weblog atau blog dapat digunakan sebagai tools atau media dalam pembelajaran yang bersifat opensource mudah untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna.
Melalui blog atau weblog yang digunakan dalam pembelajaran, siswa dapat mengakses informasi belajar dan meningkatkan keterampilan teknologinya, berbagi dan menggunakan ulang konten-konten pembelajaran. Blog dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis, berpikir kritis dan memudahkan siswa dan pendidik untuk dapat berinteraksi dan berkolaborasi secara global melalui berbagai fitur dan sumber informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran (Alexander, 2000; Forsyth, 2001; Deore, 2012). Blog atau weblog dengan kemampuan teknologi melalui fitur-fitur yang ada dapat dimanfaatkan dalam penerapan model pembelajaran blended learning.
Menurut Garner &Oke (2015), pembelajaran blended learning merupakan sebuah lingkungan pembelajaran yang dirancang dengan menyatukan pembelajaran tatap muka (face to face/F2F) dengan pembelajaran online yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Heinze A dan Procter C,( 2010) menyatakan bahwa blended learning adalah campuran dari berbagai strategi pembelajaran dan metode penyampaian yang akan mengoptimalkan pengalaman belajar bagi penggunanya.

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning memiliki dari tiga komponen penting yaitu
1) online learning,
2) pembelajaran tatap muka,
3) belajar mandiri. Melalui blended learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta didik, dan peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu

Strategi Pembelajaran Blended Larning dengan Menggnakan Blog 
Persiapan pembelajaran: 
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran hendaknya guru dapat menyusun rencana secara sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran:
a) Melakukan analisis kebutuhan mata pelajaran yang akan mengunakan model pembelajaran blended learning dengan menggunakan blog
b) Menyusun Rencana Pembelajaran
 c) Menentukan materi pembelajaran
d) Menyusun jenis tugas (individu atau kelompok)
e) Menentukan media blog yang akan digunakan
 f) Menyusun skema materi berdasarkan materi yang telah ditentukan
g) Menyusun jadwal pelaksanaan pembelajaran blended learning menggunakan blog (berapa persen untuk pembelajaran tatap muka dan berapa persen untuk pembelajaran online)
h) Menyusun rencana penilaian

Konten pembelajaran:
Setelah itu hendaknya guru mempersiapkan bahan-bahan materi atau konten yang akan dimasukkan ke dalam blog nya.
 a) Konten dapat berupa materi terkait yang telah di unggah melalui blog sebagai bahan kegiatan diskusi atau tanya jawab dikelas.
b) Konten pembelajaran beberapa video, teks, foto, suara, atau gambar yang sesuai dengan isi kurikulum atau materi yang telah ditentukan yang dirancang dalam blog
c) Konten pembelajaran disesuaikan dengan jenis pembelajaran berapa persen untuk kegiatan pembelajaran tatap muka dan berapa persen untuk kegiatan pembelajaran online.
d) Link-link terkait yang berhubungan dengan materi yang disajikan dalam blog
e) Link terkait berfungsi untuk menambah pendalaman materi dapat berupa link web, video ataupun link modul, tutorial, bahan presentasi yang disediakan oleh guru.
f) Menyusun soal untuk latihan dan tes melalui fitur Bank Soal di portal Rumah Belajar: https://belajar.kemdikbud.go.id/BankSoal/

 Membuat blog guru:
 Setelah menyusun langkah persiapan pembelajaran, langkah selanjutnya guru membuat flowchart untuk blog-nya. Flowchat ini sebagai panduan guru dalam menyusun menu dan konten sebagai isi blog. Setelah itu guru dapat membuat blog dengan aplikasi blog Weebly.
Setelah guru mempunyai blog maka dapat melaksanakan tahapan dan sintaks model pembelajaran blended learning dengan menggunakan blog berdasarkan learning path model pembelajaran blended learning menggunakan blog.


Sintak Seeking of Information
Aktifitas pembelajaran
Offline
Online
Tatap Muka:
Guru memberikan apersepsi terkait materi yang akan dipelajari, memberi pertanyaan awal dan meminta siswa untuk mencari referensi terkait pertanyaan yang diajukan guru.
Mandiri:
Siswa mempelajari dan mencari referensi dari berbagai sumber yang terkait dengan topik  yang telah ditentukan (blog guru,  atau tautan website lainnya ) dan mencatat sumber referensi yang sudah di baca dan membuat rangkuman.
Pengalaman Belajar
  1. Mendorong kreatiftas siswa mencari sumber belajar yang sesuai topik
  2. Mendorong  proses berpikir kritis siswa
  3. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menghubungkan topik yang akan dibahas dengan kehidupan sehari-hari
  4. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa
  5. Melatih siswa dalam menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan.
Kompetensi abad 21
  1. Critical thinking: berpikir kritis untuk dapat menggali jawaban terhadap pertanyaan dari guru.
  2. Creative: kreatif untuk mencari jawaban dengan melakukan browsing sumber-sumber informasi secara luas
  3. Communication: berlatih percaya diri untuk berkomunikasi dengan guru atau sesama siswa.
Pendekatan Saintifik
  1. Mengamati
  2. Mengasosiasi
  3. Mendiskusikan
  4. Mengkomunikasikan
Sintak Acquisition of information
Aktifitas pembelajaran
Offline
Online
Presentasi Kelompok:
Siswa mendiskusikan dan mengelaborasi hasil belajar mandiri secara kelompok.
Diskusi Online:
Siswa bergabung dalam forum diskusi dan menanggapi topik yang telah di posting  melalui blog guru (dilakukan di luar pembelajaran di kelas).
Pengalaman Belajar
  1. Mendorong  proses berpikir kritis siswa
  2. Membangun kemampuan untuk elaborasi dan analisa
  3. Membangun kemampuan komunikasi siswa
  4. Membangun kemampuan kerjasama antar sesama siswa
  5. Menumbuhkan kemampuan siswa untuk dapat menentukan keputusan
  6. Melatih siswa dalam menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan.
Kompetensi abad 21
1.      Critical thinking
2.      Collaboration
3.      Creative
4.      Communication
Pendekatan Saintifik
  1. Mengamati
  2. Menganalisis
  3. Mengasosiasi
  4. Mencoba
  5. Mendiskusikan
  6. Mengkomunikasikan
Sintak Synthesizing Knowledge
Aktifitas pembelajaran
Offline
Online
Presentasi Kelompok:
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas.
Unggah hasil presentasi
Siswa mengirim hasil presentasi ke email guru dan guru memposting hasil presentasi melalui blog guru.
Pengalaman Belajar
  1. Mendorong  proses berpikir kritis siswa
  2. Membangun kemampuan komunikasi siswa
  3. Membangun kemampuan kerjasama antar sesama siswa
  4. Menumbuhkan kreatifitas siswa dalam menyusun presentasi
  5. Menumbuhkan kemampuan siswa untuk dapat menentukan keputusan
  6. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk tampil  menyampaikan hasil kerja kelompok
Kompetensi abad 21
1.      Critical thinking
2.      Collaboration
3.      Creative
4.      Communication
Pendekatan Saintifik
  1. Mengamati
  2. Menganalisa
  3. Mengasosiasi
  4. Mencoba
  5. Mendiskusikan
  6. Mengkomunikasikan
Assesment
Siswa mengerjakan soal latihan atau ujian secara online melalui Bank Soal di Rumah Belajar : https://belajar.kemdikbud.go.id/BankSoal/  atau aplikasi lainnya.

Sumber Materi Bimtek PSB Virtual Pusdatin Kemendikbud 2020
Pemateri:
1. Ibu Yane dari Pusat Data dan Teknologi Informasi
2. Ibu Afidah dari Pusat Data dan Teknologi Informasi
3. Ibu Hana SMAIT Bogor
4. Bpk.Tukijo SMP 17 Semarang
5. Bpk.Sarastiana SMKN 1 Bukateja

Read More »
29 April | 4komentar

Cara Memilih Game Untuk Ruang Kelas Digital


Media Interaktif untuk Siswa SMK/SLTA

Pada masa Pandemi Covid-19 saat ini semua guru hampir dipastikan memiliki Ruang Kelas Digital. Ruang kelas digital menggunakan berbagai aplikasi diantaranya Google Classroom, Edmodo, Quziz dan lain sebagainya. Proses pembelajaran kadang monoton, guru upload materi/ tugas siswa mempelajari atau setor tugas. Proses pembelajaran daring perlu  kreatifitas selayaknya pembelajaran Luring. Melalui pemanfaatan media-media pembelajaran yang disukai oleh siswa. Salah satu yang menjadi daya tarik bagi anak didik kita adalah adanya fitur tambahan atau penambahan kreatifitas menggunakan Game atau juga bentuk media interaktif (Terutama bagi siswa SMK/SLTA).
Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar. Media yang digunakan bukan hanya satu, tetapi lebih dari satu media atau multimedia (teks, grafik, gambar, audio, visual) yang bisa disajikan dalam waktu yang bersamaan (Arsyad, 2014:170). Sehingga pada perencanaan pembelajaran harus memperhatikan media yang digunakan dengan materi yang akan diajarkan sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
Pada era digital seperti sekarang ini, peserta didik merupakan generasi digital native, dimana mereka dengan mudahnya menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pada eranya kini permainan berbentuk game dapat dijadikan alternatif untuk memotivasi siswa pada proses pembelajaran. Tentunya adalah game yang memiliki konten pendidikan (game edukasi).
Penelitian yang dilakukan oleh Melero, dkk. (2014) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis permainan dapat berdampak positif pada kinerja dan motivasi siswa. Kurniawan, dkk (2014) tentang penggunaan game berbasis android menunjukkan bahwa game dalam bentuk kuis baik digunakan dalam pembelajaran. Bermain game juga bisa meningkatkan kecerdasan kognitif anak seperti kemampuan berhitung, kemampuan mengenal bentuk-bentuk benda. 
Kata game berasal dari bahasa Inggris yang berarti permainan. Permainan adalah salah satu jenis kegiatan bermain dimana pemainnya berusaha meraih tujuan dari permainan tersebut dengan melakukan aksi sesuai dengan aturan pada permainan (Adams & Rollings, 2007).Game/Permainan dapat diapplikasikan dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok. 
Dalam mengameplementasikan kurikulum yang menggunakan pendekatan ilmiah, pendidik perlu menggunakan model pembelajaran yang mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran. Salah satu model yang dapat digunakan oleh pendidik yaitu model pembelajaran berbasis game yang menggunakan pendekatan secara online
Ketika kita atau anak kita mengetikan kata kunci game dalam sebuah mesin pencari maka hasil pencarian yang dilakukan akan memberikan ribuan link yang dapat membuat para pendidik kesulitan dalam menentukan pilihannya. oleh karena itu terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memudahkan kita dalam menemukan game yang sesuai dengan kebutuhan diantaranya adalah:
  1. Kemudahan penggunaan. kemudahan penggunaan menjadi kunci keberhasilan penerapan metode ini. game yang dipilih harus mudah digunakan oleh peserta didik dan tidak memerlukan mempelajari manual maupun mempelajari melalui tutorial YouTube. game yang dipilih harus efektif, sederhana dan to the point namun juga harus cukup menantang sehingga menarik. 
  2. Keterikatan. Sebelum mulai mencari game yang tepat untuk kelas Anda, sebaiknya dilakukan survei untuk mengetahui jenis-jenis game yang disukai sehingga peserta didik akan semakin terikat untuk mencoba dan memainkannya. Permainan yang dipilih disepakati oleh sebagian besar siswa. 
    Aplikasi Game di HP

  3. Kustomisasi. game yang dipilih sebaiknya memberikan juga kesempatan kepada para peserta didik untuk kreatif untuk mengekspresikan diri dengan cara unik mereka sendiri seperti membuat avatar, membuat tema, bahkan membuat stiker khusus. 
  4. Tujuan. game yang dipilih harus memiliki tujuan yang bermakna dan nyata bagi peserta didik untuk diselesaikan. Dengan kata lain, Anda tidak ingin memberi siswa game hanya untuk menghibur mereka - permainan yang Anda selesaikan harus mengkombinasikan kesenangan dengan rencana pelajaran yang dirancang dengan baik dan sengaja.
Diharapkan untuk game yang dimuat dalam multimedia interaktif dibuat lebih menarik dan menantang agar siswa semakin tertarik untuk menguasai materi agar dapat menyelesaiakan permainan. Seperti yang kita ketahui, dewasa ini banyak game yang bermunculan yang kontennya tidak sesuai dengan perkembangan anak. Oleh karena itu, diharapkan dunia pendidikan dapat menciptakan game edukasi yang tidak kalah canggih dengan game-game yang ada sebelumnya sehingga dapat memberikan dampak dan nilai positif yang membuat kegiatan belajar siswa menjadi lebih bermakna.

Disarikan dari Berbagai Sumber.


Read More »
02 September | 0komentar

Proses Produksi Masal

Proses Rendering Menggunakan Lumion



Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
1. Memahami konsep produksi masal
2. Memahami perencanaan dan peramalan produksi massal
3. Menjelaskan pengukuran keberhasilan produksi massal
4. Mengetahui tahapan pada produksi massal 

A. Hakikat dan Konsep Produksi Massal
1. Pengertian Produksi Massal
Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal berarti mengikut sertakan atau melibatkan banyak orang. Sehingga produksi massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya.

2. Ciri-ciri Produksi Massal
Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:
a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar
b. Biaya perunit rendah
c. Bertujuan menguasai pasar
d. Dijual di pasar bebas
e. Hampir tidak ada variasi produk
f. Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu
 Bila terjadi kelebihan produk (over production) perusahaan akan memaksa pasar dengan melakukan promosi, discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.

3. Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal
Kelebihan:
a. Hemat biaya
b. Efisiensi waktu
c. Tingkat keakuratan tinggi
d. Tingkat produksi cepat

Sedangkan kekurangannya adalah:
a. Kegiatan produksi sangat kaku
b. Kurang beragamnya variasi produk
c. Biaya mesin mahal
d. Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran


TUGAS INDIVIDU



B. Perencanaan Produksi Massal
1. Pengertian Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja.

2. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi
Menurut Sukaria Simulingga (2013), perencanaan produksi meliputi kegiatan-kegiatan
berikut:
a. Mempersiapkan rencana produksi
b. Membuat jadwal penyelesain produk
c. Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar
d. Menjadwalkan proses operasi tiap unit
e. Menyampaikan jadwal pada pemesan


3. Tujuan dan Fungsi perencanaan Produksi
Tujuan:
a. Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan
Salah satu tujuan perencanaan produk massal.yaitu meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan.Dengan membuat perencanaan produk,maka akan dioptimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,seperti penyediaan bahan baku,tenaga kerja dan yang lainnya
b. Memaksimalkan kepuasan pelanggan
Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan semakin besar tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk,maka semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan ,sebaliknya semakin pelanggan tidak puas terhadap produk,maka akan semakin sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan dari produk tersebut.
c. Meminimalkan perubahan nilai produksi
Perencanaan produksi yang tepat akan menimbulkan resiko kehilangan nilai produksi suatu produk,contohnya,perusahaan bahan baku di gudang harus di produksi sesuai dengan jadwal  waktu yang telah ditentukan.
d. Meminimalkan perubahan tenaga kerja
Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan dengan tenaga kerja tersebut,maka biaya tenaga kerjapun bisa diminamalkan.
e. Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik
Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan perlengkapan yang
terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan
Fungsi dari perencanaan produksi adalah :
a. Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk
Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin rencana penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.
b. Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi
Perencanaan produksi sangat tepat digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu ke waktu.
c. Alat untuk memonitor hasil produksi
Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi,yaitu memudahkan perusahaan dalam memonitor hasil produksinya secara akurat

4. Unsur Perencanaan Produksi:
a. Tujuan Produksi
Tujuan produksi harus dibuat sejelas mungkin dan mampu dipahami oleh menejemen perusahaan.
b. Pengukuran dan standar produksi
Artinya perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan saja,tetapi juga harus mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk tersebut.
c. Perencanaan merupakan fakta obyektif
Perencanaan produksi harus apa adanya dan memiliki pemikiran yang cukup rasional bukan hanya sebagai angan-angan saja.
d. Perencanaan harus bisa  diukur
Artinya sekalipun hanya mengira-ira namun perkiraan tersebut adalah benar dan tentunya tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
     e. Tahap awal pelaksanaan produksi
Perencanaan harus menjadi langkah awal bagi perusahaan dalam menghasilkan
barang yang dibutuhkan oleh konsumen.
5. Jenis-Jenis Perencanaan Produksi
a. Perencanaan Jangka Panjang ( Long Range Planning)
Perencanaan jangjka panjang merupakan perencanaan produksi lebih dari satu tahun bahkan hingga lima tahun mendatang.
b. Perencanaan Jangka Menengah ( Medium Range Planning)
Perencanaan jangka menengah merupakan perencanaan yang dibuat untuk kegiatan produksi selama 2 sampai 3 tahun mendatang.
c. Perencanaan Jangka Pendek ( Short Range Planning)
Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari satu tahun.
6. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perencanaan Produksi
a. Faktor internal, meliputi kapasitas mesin; produktivitas tenaga kerja; Kemampuan pengadaan.
b. Faktor eksternal, meliputi kebijakan pemerintah; inflasi; bencana alam
7. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi
a. Penelitian dan Pengembangan Produk, meliputi:
1) Penelitian proses produksi
Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksu yang sedang berjalan
2) Penelitian produk
Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui selera konsumen,sehingga penelitian ini bertujuan untuk perbaikan produk yang sudah ada dan disesuaikan dengan selera konsumen
b. Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:
1) Mencari gagasan
Yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan dalam rangka pengembangan produk.
2) Menyeleksi produk
Tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk.
3) Desain produk pendahuluan
Desain produk pendahuluan perli dibuat sebelum mentukan desain produk yang sebenernya.
4) Pengujian
Merupakan kegiatan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan atau tidak,baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen merupakan secara dari produk tersebut.
5) Desain akhir
Desain akhir dibuat bila hasil pengujian produk layak dikembangkan .
c. Menetapkan Skala Produksi, meliputi:
1) Penetapan waktu
2) Penetapan kualitas
3) Menghitung Biaya
4) Penetapan tenaga kerja
5) Penetapan peralatan
6) Penetapan bahan baku
Tahapan skala produksi meliputi: Routing, Scheduling, Dispatching, Follow-up



C. Metode Peramalan dalam Produksi Massal
1. Pengertian Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang meliputi kualitas, kuantitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan.
2. Klasifikasi Peramalan
a. Peramalan jangka panjang (2-10 th)
b. Peramalan jangka menengah (1-24 bl)
c. Peramalan jangka pendek (1-5 mg)
3. Tujuan Peramalan
a. Menentukan kebutuhan pabrik
b. Menentukan perencanaan jangka menengah
c. Menentukan penjadwalan jangka pendek
4. Karakteristik peramal yang baik
a. Akurasi
b. Biaya
c. Kemudahan
5. Metode Peramalan Perencanaan Produksi
a. Peramalan Subyektif
1) Metode Delphy
2) Metode Penelitian Pasar
b. Peramal Obyektif
1) Metode Intrinsik
2) Metode Ekstrinsik
6. Analisis Deret Waktu
Analisa deret waktu merupakan satu metode yang sangat tepat untuk meramalkan pola permintaan pasar. Analisa ini dipengaruhi oleh 4 komponen yaitu:
a. Kecenderungan / Trend (T)
b. Siklus / Cycle (C)
c. Pola Musiman / Season (S)
d. Variasi Acak / Random (R)


D. Indikator Keberhasilan tahapan Produksi Masal
Indikator ini merupakan bagian kegiatan meanajemen produksi yang bertujuan untuk
menciptakan kegunaan bentuk (form utility)
1. Keberhasilan Manajemen Produksi, meliputi:
a. Produktifitas
b. Kapasitas
c. Kecepatan Pengiriman
d. Kualitas Produk
e. Kecepatan Proses
f. Fleksibilitas
2. Ukuran Kinerja Sistem Produksi, meliputi:
a. Ongkos produksi
b. Kualitas produk
c. Tingkat pelayanan
3. Ukuran Kinerja Produktivitas Mesin
Kinerja produktivitas mesin umumnya diukur menggunakan OEE (Overall Equipment
Effectiveness), sistem ini menggunakan 3 indikator yaitu: availabelity, performance dan quality.
Tahap pengukuran menggunakan OEE yaitu:
a. Memulai dari pengukuran manual
b. Fokus pada kerugian
c. Menetapkan target tambahan
d. Memantau segala kebdala
e. Hati-hati dalam membuat perbandingan


E. Proses Produksi Massal
1. Pengertian Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu cara atau metode untuk menambah kegunaan suatu
barang dan jasa menggunakan faktor produksi yang ada agar lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan.
2. Jenis-Jenis Proses Produksi
a. Berdasar wujud proses produksi:
1) Kimiawi
Proses produksi yang menitik beratkan pada adanya proses analisis atau sintesis
serta senyawa kimia.Contoh Produksi pada peruhaan obat-obatan,tambang minyak
2) Perubahan Bentuk
Proses produksi yang pelaksanaan produksinya menitik beratkan pada
perubahan masukan (input) menjadi keluaran(output) sehingga di dapatkan
penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut
3) Assembling
Proses produksi yang dalam pelaksanaanya lebih menguntungkan pada proses
penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang
bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain
4) Transportasi
Proses Produksi yang menciptakan jasa (pelayanan) pemindahan tempat,baik
berupa barang atau manusia.
5) Penciptaan jasa administrasi
Suatu proses yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan lain atau lembaga yang membutuhkan.

b. Berdasar arus proses produksi:
1) Terus menerus
Proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi berikutnya
tanpa penempukan disuatu titik dalam proses
2) Terputus-putus
Pada jenis produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran
terus menerus dalam proses produksi  
3) Proses produksi campuran
Tipe proses produksi ini merupakan penggabungan dari produksi terus-menerus
dan terputus-putus
c. Berdasar Penyelesaian Proses Produksi:
1) Tipe A (dapat diperiksa dengan mudah)
Pada tipe proses produksi A,setiap tahap proses produksi dilakukan dalam
perusahaan dapat diperiksa secara mudah.
2) Tipe B (dapat diperiksa dalam beberapa tahap)
Penyelesaian proses produksi daam perusahaan bersangkutan akan terdapat
beberapa ketergantungan dari masing-masinh tahap produksi  
3) Tipe C (terdapat penggabungan komponen produk)
Perusahaan yang penyelesaian produksi dalam perusahaan bersangkutan akan
terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap produksi
4) Tipe D (proses menggunakan mesin otomatis)
Proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan mesin dan peralatan
produksi otomotis mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam
perusahaan tersebut dilengkapu dengan beberapa peralatan khusus untuk
melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan.
5) Tipe E (perusahaan dagang dan jasa)
Merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi
agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing
dalam proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan

d. Proses Produksi Berdasar Bahan Mentah
1) Analytic
Merupakan suatu bentuk proses produksi yang menciptakan beberapa baranng
dari suatu jenis bahan mentah atau input
2) Synthetic
Yaitu proses menggabungan beberapa input atau bahan mentah menjadi satu
barang lain. 
3. Tujuan Proses Produksi:
a. Meningkatkan efisiensi
b. Meningkatkan Produktifitas
c. Meningkatkan Kualitas
4. Tahapan Proses Produksi:
Tahapan proses produksi akan berbeda beda untuk setiap pabrik, dicontohkan pada produk sepeda motor, tahapan proses produksinya meliputi:
a. Penyediaan komponen
Adalah seksi yang bertugas menerima mengklarifikasikan serta mendistribusikan komponen ke produksi
b. Injeksi plastik
Seksi yang bertugas memproduksi komponen plastik,dengan fasilitas mesin injeksi plasik yang menggunakan teknik cetakan
c. Pengelasan
Bertugas melakukan proses pembuatan rangka dengan cara mengelas komponen
d. Pengecatan Logam
Seksi pengecatan logam mengerjakan proses pengecatan pada beberapa bagian komponen .
e. Dipping proses
Yaitu proses penutupan komponen dengan cat melalui teknik pencelupan
f. Pengecatan plastik
Proses pengecatan plastic part tidak sama dengan proses pengecatan steel
part,karena adabeberapa perbedaan,antara lain :
1. Tidak adanya proses pre treatment
2. Over head conveyor lebih pendek
3. Temperatur oven lebih rendah
4. Pengecatan secara manual dengan spray atau hand gun
g. General sub assembling
Merupakan seksi yang mengerjakan proses penggabungan komponen,agar
mempermudah serta mempercepat proses produksi di line assembling.
h. Assembling
Merupakan tahapan terakhir dari proses pembuatan unit sepeda motor.
i. Final Inspection
Kegiatan akhir dari seksi assembling yang bertugas melakukan pemeriksaan unit sepeda motor yang telah selesai dirakit dilakukan oleh bagian final inspection
j. Shipping
Adalah bagian yang bertugas mengirim unit sepeda motor keseluruh
cabang/dealerdi seluruh Indonesia dan juga untuk kebutuhan ekspor.



Read More »
12 July | 3komentar