Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Metode Simulasi

Menjelaskan Materi


Menurut Abu Ahmadi simulasi (simulation) berarti tiruan atau suatu perbuatan yang bersifat pura-pura saja (Abu Ahmadi,2005). Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menggambarkan keadaan sebenarnya.

Bahwa siswa (dengan bimbingan guru) melakukan peran dalam simulasi tiruan untuk mencoba menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Maka didalam kegiatan simulasi, peserta atau pemegang peranan melakukan lingkungan tiruan dari kejadian yang sebenarnya.
Metode pembelajaran simulasi merupakan metode pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau proses.(Nana Sudjana). Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa oleh beberapa ahli tersebut di atas, dapat dipahami bahwa metode simulasi merupakan suatu model pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan cara penyajian.
Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Belajar bagaimana cara mengoperasikan sebuah mesin yang mempunyai karakteristik khusus misalnya, siswa sebelum menggunakan mesin yang sebenarnya akan lebih bagus melalu simulasi terlebih dahulu

Jenis-jenis Simulasi 

Menurut Wina Sanjaya Simulasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1) Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah–masalah yang berkaitan dengan fenomena social, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
2) Psikodrama
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan- tekanan yang dialaminya.
3) Role Playing
Role playing atau permainan peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari metode simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual. Dalam proses pelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompoknya masing-masing dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan atau direncanakan sebelumnya

Tujuan Kegiatan Simulasi 
Metode pembelajaran simulasi bertujuan untuk :
1) Melatih keterampilan tertentu baik bersifat professional maupun bagi kehidupan sehari-hari
2) Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep
3) Melatih memecahkan masalah
4) Meningkatkan keaktifan belajar
5) Memberikan motivasi belajar kepada siswa
6) Melatih siswa untuk mengadakan kerja sama dalam situasi kelompok
7) Menumbuhkan daya kreatif siswa
8) Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi 

Kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode belajar diantaranya :
1) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun menghadapi dunia kerja
2) Simulasi dapat engembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan
3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siwa
4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis
5) Simulasi dapat meningkatkan gaairah siswa dalam proses pembelajaran

Kelemahan, diantaanya :
1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan dilapangan
2) Pengelolahan ang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alathiburan, sehingga tujuan pembelajaran jadi terbengkalai
3) Faktor pisikologis seperti rasamalu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam melakukan simulasi

 Referensi:

1. Abu Ahmadi, Joko Tri Pasetya, 2005, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia. Hal 83.
2. E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Meyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008. Hal 78.
3. M.Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1991. Hal 28.
2. Nana Sudjana, Op.Cit. Hal 89
3. Wina Sanjaya, Op. Cit. Hal 160-161
Share this article now on :

Post a Comment