Konfigurasi ruang atau bagian-bagian rumah orang Jawa di desa membentuk tatanan tiga bagian linier belakang. Bagian depan pendopo, di tengah peringgitan dan yang paling belakang dan terdalam adalah dalem. Konfigurasi linier ini memungkinkan membuat rumah secara bertahap dengan bagian dalem dibangun terlebih dahulu.
Luas pendopo pada rumah tinggal
orang Jawa kenyataannya cukup luas. Hal ini terjadi karena diprediksikan dapat menampung
sanak-sedulur atau kindred pada hari raya Idul Fitri dimana semua anak cucu dan para kerabat
akan datang. Selain itu pendopo mempunyai fungsi untuk pengeringan padi.
Pada konfigurai
ruang rumah Jawa dikenal adanya dualisme (oposisi binair), antara luar dan dalam, antara kiri
dan kanan, antara daerah istirahat dan daerah aktivitas, antara spirit laki-laki (tempat placenta
yang biasanya diletakkan sebelah kanan) dan spirit wanita (tempat placenta yang biasanya
diletakkan pada bagian kiri), sentong kanan dan sentong kiri.
Pembagian dua ini juga terjadi pula
pada saat pagelaran wayang, dimana layar diletakkan sepanjang Peringgitan, dalang dan perangkatnya di bagian pendapa dengan penonton laki-laki sedangkan perempuan menonton dari
bagian belakang (bayangannya) dibagian Emperan rumah Untuk ornamentatif dekoratif, bangunan di pusat kebudayaan Jawa yaitu di keraton
mempunyai banyak ragam hias flora yang diwarnai merah, hitam, hijau, putih dan kuning
keemasan sedangkan pada daerah pinggiran kebudayaan Jawa pada umumnya rumah tinggalnya
sangat sedikit sekali diberikan ornamentatif dan dekoratif dan warna yang digunakan lebih
natural.
Rumah tinggal orang Jawa selalu memperhatikan keselarasan dengan kosmosnya dalam
pengertian selalu memperhatikan dan menghormati potensi-potensi tapak yang ada disekitarnya.
Konsep ruang tidak seperti yang dimiliki oleh konsep ruang barat tetapi lebih berwatak tempat
(place) yang sangat dipengaruhi oleh dimensi waktu dan ritual. Rumah Jawa juga memiliki pusat
dan daerah yang ditata secara oposisi binair. Ruang yang terjadi memiliki hirarkhi ruang yang
ditata secara unik dengan menggunakan aspek pencahayaan
Sumber.: J.Lukito S
Post a Comment