Dalam Pendidikan, Guru Hanya Menutun

Memberi Arah/Menuntun

Pendidikan dan pengajara, adalah dua istilah yang digunakan Ki Hajar Dewantara untuk memaknai gambaran mendidik dan menuntun anak. Pengajaran  merupakan  bagian dari pendidikan. Artinya, pengajaran adalah cara memberikan pembelajaran yang bermanfaat. Pendidikan adalah tuntunan dalam hidup anak agar mencapai segala kodrat yang ada pada anak-anak,  dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi pengajaran ini berhubungan dengan strategi atau metode yang digunakan dalam pembelajaran.  
Menurut Ki Hajar Dewantara pelaksanaan pendidikan, hanyalah menuntun anak. Pendidik tidak dapat mengubah kodrat anak . Anak-anak tumbuh sesuai dengan  kodratnya sendiri atau sesuai  dengan kecakapan anak sebagai manusia individu. Maksudnya,pendidik tidak dapat mengubah perilaku atau karakter anak-anak tetapi pendidik dapat memperbaiki perilaku atau karakter tersebut. 
Perilaku anak yang buruk semakin lama akan berkurang apabila mendapatkan tuntunan atau pendidikan yang tepat. Hal ini disebabkan strategi atau metode yang digunakan pendidik sesuai dengankarakter anak. Dalam situasi tertentu, perilaku  anak akan kembali sesuai dengan kodratnya atau aslinya. Dalam hal ini, diperlukan cara pengendalian diri. Pengendalian diri juga perlu  dibelajarkan kepada anak-anak agar tujuan  pembelajaran dapat berhasil seutuhnya. 
Uraian tersebut dapat diibaratkan seorang petani (Iwan Syahril) yang menanam kedelai. Petani tidak dapat mengubah tanaman kedelai menjadi tanaman padi. Petani hanya dapat menuntun tumbuhnya kedelai dengan memberi pupuk, membersihkan dari gulma atau penganggu, dan memperbaiki struktur tanah. Jadi, dalam pendidikan diperlukan sebuah tuntunan karena anak tumbuh sesuai dengan lingkungan yang terdapat dalam diri  anak  dan keadaan di luar  anak. 
Anak yang dasarnya kurang pandai kemudian mendapatkan tuntunan yang baik  maka anak ini lambat laun akan menjadi anak yang pandai. Berbeda dengan anak yang sebenarnya pandai dan  tidak mendapatkan pendidikan atau tuntunan yang tepat maka kepandaian anak  ini tidak akan berkembang.
Sebelum memberikan tuntunan  kepada anak, pendidik harus mulai dari diri terlebih dahulu untuk  melakukan hal yang baik. Di antaranya  mendisiplin-kan diri terlebih dahulu dan  memiliki budi pekerti yang baik sehingga dapat dicontoh oleh anak. Pendidik harus mampu menanam budi pekerti yang luhur kepada anak karena pendidik  sebagai pembimbing, pembelajar, pemantau, motivator, fasilitator,dan penuntun bagi anak. 
Pendidik memberikan layanan pendidikan kepada anak sesuai  dengan kebutuhan anak. Pemikiran ini sesuai dengan pemikiran Ki hajar Dewantara, yakni pendidikan  berhamba kepada anak. Murid atau anak merupakan sebuah pribadi  yang unik. Keunikan anak ini merupakan hal yang harus diketahui oleh pendidik. Keunikan menunjukkan perbedaan anak yang satu dengan yang lain. Dari perbedaan ini, pendidik melaksanakan pembelajaran.  Pendidik  menyesuaikan pembelajarannya  dengan bakat dan minat anak. Pendapat ini sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara  bahwa pendidikan disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

No comments:

Post a Comment