Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Teori Trikon dari Ki Hajar Dewantara

Change-Chance

Perencanaan kebudayaan berupa lanjutan dari kebudayan sendiri (kontinuet), menuju ke arah kesatuan dunia (konvergensi) dan dan tetap terus mempunyai sifat keperibadian di dalam lingkungan kebudayaan sedunia (konsentris). Strategi pembangunan kebudayaan oleh Ki Hadjar Dewantara yang disebut dengan Teori Trikon. Konsep ini bertujuan untuk memelihara kebudayaan yang dimiliki dengan menyesuaikan arus perkembangan zaman tanpa harus menghilangkan keperibadian atau identitas yang dimiliki.
Teori TRIKON merupakan bagian dari istilah kontinyu, konvergen, dan konsentris. Teori ini disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara dengan maksud untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini sudah merdeka dan berdaulat. 
Bangsa Indonesia perlu mengadaptasi sifat-sifat baik milik negara lain, tapi bukan menirunya. Bangsa Indonesia mesti berani dan sanggup untuk mewujudkan Pancasila kepada seluruh dunia. Pesan ini pun berkaitan dengan teori Trikon. Apa saja itu? 

Kontinyu, 
Berisi harapan agar kaum muda dapat melestarikan kebudayaan asli Indonesia secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Kebudayaan yang ada mesti dikembangkan adalah kebudayaan sesuai dengan perkembangan zaman. Istilah ini diwujudkan dengan cara memasukan mata pelajaran muatan lokal, melakukan upacara-upacara adat, dan mementaskan kebudayaan lainnya di daerah Indonesia. 
Konvergen 
adalah upaya untuk mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia dengan cara memadukan dengan kebudayaan asing yang dipandang dapat memajukan bangsa Indonesia. Pemaduan ini diwujudkan dengan memilih dan memilah kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian Pancasila. Dalam hal ini, tiap bidang pendidikan di Indonesia perlu selektif dengan pengetahuan baru yang masuk ke Indonesia. Lalu, memadukannya secara alami tanpa adanya paksaan sehingga pendidikan di Indonesia mesti adaptif dengan perubahan yang ada. Yang terakhir, istilah konsentris dipahami sebagai upaya untuk bersatu dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain secara global. Kendati demikian, pendidikan di Indonesia harus tetap berpegang dengan identitas kepribadian bangsa Indonesia yang sesuai dengan Pancasila.
Konsentris. 
Artinya pengembangan pendidikan yang dilakukan harus tetap berdasarkan kepribadian kita sendiri. Tujuan utama pendidikan adalah menuntun tumbuh kembang anak secara maksimal sesuai dengan karakter kebudayaannya sendiri. Oleh karena itu meskipun Ki Hadjar menganjurkan kita untuk mempelajari kemajuan bangsa lain, namun tetap semua itu ditempatkan secara konsentris dengan karakter budaya kita sebagai pusatnya. Pendidikan yang menggunakan teori dan dasar kebudayaan bangsa lain (walaupun bangsa yang maju) secara langsung tanpa mengkaji ulang, menyesuaikan dan mengevaluasinya tidak akan menghasilkan kemajuan.
Share this article now on :

Post a Comment