Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Koneksi Antar Mater Modul 1.3

Tujuan Pembelajaran Khusus: 
CGP dapat mengaitkan materi-materi yang telah dipelajari dan materi lain yang relevan ke dalam rencana manajemen perubahan yang menerapkan paradigma dan model inkuiri apresiatif. 

Koneksi Antar Materi Modul 1.3

Pada modul 1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3 dengan tema Visi Guru Penggerak, yang merupakan materi belajar secara mandiri yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan awal dalam mengaplikasikan segala rencana yang sudah menjadi tugas guru pengerak dalam mewujudkan peserta didik dengan profil Pelajar Pancasila. Pada modul 1.2 Profil Pelajar Pancasila Panjang lebar dalam membahas tentang pelajar pancasila yang belajar sepanjang hayat tentu dengan berbagai nilai dan karatkter Pancasila (Beriman, Mandiri, Bergotong royong, Berkebinekaan global, berpikir kritis,dan kreatif). 

Refleksi 
Kita sebagai CGP diharapkan mampu merefleksikan pemahaman materi pembelajaran dari modul 1.1 dan 1.2 untuk melakukan elaborasi pemahaman dengan beberapa pertanyaan dari petunjuk kerja modul 1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3. 

Visi 
Mewujudkan Peserta didik yang berkarakter Pancasila dan memiliki kompetensi yang unggul dalam Bingkai Kebhinekaan 

Pemahaman saya tentang Paradigma Inkuiri Apresiatif (IA)
Inkuiri Apresiatif adalah sebuah menejemen perubahan dalam dunia pendidikan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan dengan mengedepankan potensi inovatif dan kreativitas dalam suatu organisasi bekerja secara bersama-sama dalam satu kekuatan yang paling tinggi memiliki kekuatan positif untuk mendorong kekutan/energi positif dalam melaksanakan visi. Maka dalam IA dimulai dari dari mengali kekuatan kekuatan positf yang selanjutnya untuk menyusun suatu rencana-rencana perubahan. Dalam praktiknya kita disekolah dapat menerapkan hal ini dengan cara, mengali/mengidentifikasikan kekuatan kekuatan positif yang dimiliki oleh sekolah untuk mengali dan mencari segala keuatan yang mampu membawa ke perubahan yang lebih baik. Sehingga segala kekurangan ataupun kelemahan yang ada disekolah dapat bicari solusinya dengan cara menyelaraskan semua kekuatan yang ada pada sekolah untuk mewujudkan visi dan misi setiap warga sekolah. Pada kegiatan ini saya melakukan perubahan dengan Pembelajaran yang menarik, yang berikutkan digunakan metode BAGJA akan teridentifikasi terkait pelaksanaan terhadap perubahan yang terukur. 

Peran Pendidik dalam Mewujudkan Peserta Didik dengan Profil Pelajar Pancasila. 
Harapan kita semua bahwa peserta didik mampu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dengan cara jiwa yang trampil dan berkompeten dalam segala hal sesuai dengan tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan. Hal ini kita sebagai pendidik harus mampu menuntun dan meciptakan peserta didik memiliki nilai nilai Pancasila. Hal ini dapat dilakukan dengan cara kita memulai dari diri kita sendiri dengan harapan peserta didik mampu melihat dan meniru apa yangsudah kita berikan kepada peserta didik. Syarat terpenting dari seorang pemdidik supaya dapat dijadikan tauladan yang biak bagi peserta didik yaitu sifat keteladanan, kedisiplinan dan yang paling peling penting yaitu membawa peruahan perubahan pendidik yang yang meiliki profil Pelajar Pancasil. Profil Pelajar Pancasila adalah karakter yang diharapkan muncul pada segenap murid di Indonesia dengan cara memberikan keteladanan yang konsisten. 

Bagaimanakah peran kita sebagai CGP ? 
Kita simak pengertian dari guru penggerak, guru penggerak seorang pemimpin pelajaran yang mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik serta mengimplementasikan pembelajaranyang berpusat kepada peserta didik, dapat menjadi contoh tauladan, menjadi agen transpormasi ekosintem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Pelajar Pancasila adalah peserta didik Indonesia yangselalu belajar (sepanjang hayat) yang memiliki SDM yang unggul serta memiliki dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam praktik kehidupannya. 

Pelaksanaan di Sekolah 
Rencana tindakan saya di sekolah yaitu melakukan pendekatan yang saya mulai dari mengidentifikasikan nilai-nilai positif yang sudah ada pada sekolah saya, selanjutnya saya mencari bagaimana nilai-nilai positif saya pertahankan, kemudian saya mengaplikasikan strategi yang dalam wujud membawa perubahan ke arah yang lebih baik, sekolah perlu menyelaraskan kekuatan nilai-nilai positif terhadap visi sekolah serta visi dari seluruh warga sekolah Hal ini dapat dimulai dari prestasi -prestasi yang dimiliki oleh peserta didik seperti bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sifat gotong royong, kemandirian, beriman, berkarakter, kreatif, dan berkebhinekaan tunggal ika. Mengambil hikmah yang ada disekolah baik dari pendidik ataupun peserta didik seperti budaya yang multikultur (Suku Lampung, Suku Jawa, Suku Medan, Suku Manten, Suku Sunda) sehingga dengan adanya hal ini pendidik diharapkan mampu menjalankan peran untuk memperkuat atau mempertebal rasa saling menghormati, menghargai perbedaan yang ada supaya menciptakan kehidupan yang bahagia satu sama yang lain. Melihat dari modal yang sudah kita miliki sudah barang pasti kita sebagai pendidik perlu mengaplikasikan dan mempraktikan supaya menjadi budaya(kebiasaan) yang baik untuk sekolah sehingga akan melahirkan SDM yang cerdas dan unggul serta taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang akan membawa terwujudnya profil Pelajar pancasila. 

Harapan Baik 
Seorang pendidik memiliki harapan yang baik yaitu Mewujudkan Peserta didik yang berkarakter Pancasila dan memiliki kompetensi yang unggul dalam Bingkai Kebhinekaan sehingga perlu dikembangkan dimensi Profil Pelajar Pancasila dengan tetap menpraktikan nilai-nilai filosofis Kihajar Dewantara.
Share this article now on :

1 comment:

  1. Anonymous04 December

    CNC machining is an electromechanical course of that manipulates instruments around three to five axes, with excessive precision and accuracy, slicing away excess materials to supply components and elements. The initial designs to be machined by CNC machining are created in CAD... CNC vertical machines have cylindrical cutters would possibly be} useful for plunge cuts and drilling thought of to be ideal for die sinking. Tools could be manipulated a lot as} 5 axes for the fabrication of shapes, slots, holes, and details for three-dimensional components. There are a number of} functions for vertical milling that embody lathes, machining facilities, and 5 axes to supply three dimensional designs. A milling cutter can move high precision machining alongside a number of} axes and make a number of} shapes, slots, holes, and different impressions.

    ReplyDelete