Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep CGP Angkatan 6




Kasus 1.
Pengantar dan Latar Belakang: 
Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggungjawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.
Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca :
Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?” Seisi ruang kelas terkejut. Wajah Diana memerah. Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.

Kasus diatas sesuai dengan modul 2.2 kita diminta untuk menjawab  pertanyaan berikut:
1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas. 
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Jawab :
1. Bapak Eling marah karena merasa tidak dihargai saat salah satu murid tidak melakukan instruksinya atau bisa juga Bapak Eling merasa kewalahan atau ketakutan (cemas) karena tidak bisa menangani kelas. 
2. menerapkan latihan berkesadaran penuh (mindfulness) sambil mengembangkan kompetensi kesadaran diri (self awareness). Untuk mencapai pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosinya, Bapak Eling dapat mempraktikkan kesadaran penuh (mindfulness). Teknik STOP adalah salah satu teknik mindfulness yang dapat digunakan untuk mengembalikan diri pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh. STOP yang merupakan akronim dari: Stop/ Berhenti. Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. Take a deep Breath/ Tarik napas dalam. Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar. Observe/ Amati. Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan. Proceed/ Lanjutkan. Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.

Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan? Seandainya saya menjadi Bapak Eling, saya akan menasehati Diana dengan baik, supaya tidak mengerjakan pelajaran lain di saat pelajaran saya. Saya ingatkan untuk semua murid supaya mempunyai sifat menghargai, menghormati Guru, karena Guru adalah orang tua kedua di sekolah, jadi jangan sampai kecewakan Guru. Atau saya akan bertanya ke Diana dan yang lainnya, bagaimana perasaan Diana kalau Diana menjadi saya (Guru) apakah akan merasa sakit hati atau biasa saja? nah biarlah anak bisa berpikir, supaya ini bisa menjadi pendidikan karakter dan supaya teringat lama di memori.

Kasus 2.

Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara. Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah. Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat. Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.

Pertanyaan diskusi: 
1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas
2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda
Jawaban:
1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah Pak Eling kurang dapat membagi manajemen waktu dan membagi beban kerja pada tugas tambahan. Seharusnya sebagai Guru harus lebih memprioritaskan tugas pokok sebagai Guru sebelum mengerjakan Tugas Tambahan di sekolah seperti menjadi Ketua Panitia 17 Agustus di sekolah. Dan seharusnya panitia yang lain juga bisa bekerja dengan baik, bukan semuanya harus dikerjakan oleh Pak Eling selaku ketua panitia.
2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah:
  • Pengelolaan emosi dan fokus, yaitu bapak Eling harus bisa mengelola emosi dan fokus agar dapat terlaksana semua tugas dalam waktu yang bersamaan, menjadi Guru (mengajar) dan juga menjadi ketua Panitia 17 Agustus di sekolah. 
  • Kemampuan kerja sama dan resolusi konflik, hal ini sangat dibutuhkan oleh pak Eling karena sebagai ketua Panitia harus bisa bekerja sama dengan guru lain supaya pekerjaan menjadi ringan dan pak Eling tidak terlalu banyak bebannya.
3. Seandainyan saya adalah bapak Eling, maka saya akan melakukan 
  •  Sebagai Guru saya akan lebih memprioritaskan bahan ajar untuk mengajar, jadi lebih baik semua administrasi mengajar, bahan ajar kita siapkan pada waktu awal tahun ajaran baru, bahkan sebelum KBM dimulai, kita sudah siap, sehingga bila sewaktu-waktu kita sibuk dengan kegiatan lain, kita sudah mempunyai bahan nya dan tidak mungkin terlewat karena sudah kita persiapkan jauh-jauh sebelunya. 
  • Saya akan membuat jadwal kegiatan harian saya supaya tidak ada yang terlewatkan, sehingga saya akan melakukan checklist terhadap hal-hal yang sudah saya kerjakan 
  • Kerja sama yang baik dengan rekan Guru sesama Panitia, agar melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi sehingga saya selaku Ketua hanya memantau dan mendampingi.

Kasus 3 
Saat mempelajari proposal acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Pak Eling memanggil murid tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet.
Jawaban:
 1. Situasi yang dialami bapak Eling adalah Pak Eling kecewa terhadap siswa yang merupakan atlet renang tetapi tidak bisa menjunjung sikap bertanggungjawab, konsekuen dan disiplin karena tidak mengumpulkan tugas pada waktunya.
2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah empati terhadap murid atlet tersebut. Bapak Eling harus berlatih untuk bisa berempati terhadap keadaan murid yang merupakan seorang atlet, yang harus berlatih keras untuk dapat menjadi juara dan membawa naik baik sekolah dan daerahnya. Setelah berempati, maka Bapak Eling tetap harus membuat murid tersebut mindfullnes , supaya hidupnya bermakna dengan tetap menjalankan keduanya dengan seimbang dan tidak ada yang dikorbankan, menjadi murid yang baik dan atket yang handal. 
3. Seandainyan saya adalah bapak Eling, maka saya akan melakukan latihan kesadaran penuh (mindfullnes) sehingga murid tersebut dapat mengerjakan kedua tugas sebagai murid dan atlet dengan seimbang. Memberikan nasehat yang berisi motivasi diri yaitu diminta untuk bisa membagi waktu supaya kedua kegiatan bellajar dan latihan dapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai tujuan menjadi murid yang berprestasi dan atlet yang handal.

Kasus 4 
Setelah selesai memeriksa proposal acara 17 Agustus, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah meminta agar isinya sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada wakil ketua panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal. 


Pertanyaan diskusi. 
1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda. 

Jawaban:
1. Situasi yang dialami bapak Eling Pak Eling merasa kecewa karena harus mengulang proposal acara 17 Agustus, di saat yang bersamaan banyak tugas yang harus Pak Eling selessaikan. Akhirnya karena ada perasaan takut tidak menyelesaikan semua tugas dengan tepat waktu maka Pak Eling langsung menunjuk wakil ketua untuk merevisi proposal kegiatan 17 Agustus. Dan Pak Eling karena kecewa sekali maka menyampaikan kepada wakil ketua bahwa pak Eling tidak berkenan untuk mengganti proposal sesuai dengan permintaan Kepala sekolah. 

2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah Kemampuan Kerja sama dan resolusi konflik, karena ini yang sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin atau ketua pelaksana kegiatan. Pada saat seorang pemimpin dapat mengendalikan emosi dan sosialnya tinggi maka akan menjadi pemimpin yang baik,yang dapat bekerja sama, mengatur emosi. 

 3. Seandainyan saya adalah bapak Eling, maka saya akan melakukan melakukan preventif dahulu, artinya saya akan fokus dengan hal yang diharapkan kepala sekolah mengenai kegiatan 17 agustus, jadi dalam pembuatan proposal diharapkan benar tidak perlu revisi. Bila memang harus di revisi maka saya akan bekerja sama dengan rekan panitia yang lain untuk membagi tugas, sehingga bukan saya yang membuat dan merevisi proposal, karena kan tiap panitia mempunyai tupoksi masing-masing. Saya akan berusaha keras untuk membagi waktu sebaik mungkin, menjalin kerja sama antar panitia untuk menghindari atau menyelesaikan konflik yang mungkin muncul.

Kasus 5
Setelah bekerja selama 5 tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Bapak Eling mendapatkan tanggung jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman Bapak Eling sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu sebabnya, Bapak Eling diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun saat ini, dia tidak merasa tertantang lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri. 

Pertanyaan diskusi. 
1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda. 
Jawaban:
 1. Situasi yang dialami bapak Eling Bapak Eling mengalami kewalahan atas semua tugas tambahan di sekolah, yang membuat dirinya tidak bisa menjadi guru yang baik karena kualitas mengajarnya makin menurun. Awalnya tugas tambahan itu menambah motivasi buat bapak Eling ternyata justru bomerang untuk Pak Eling, maka beliau memutuskan untuk mengundurkan diri 
 2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah Pengambilan keputusan yang ertanggung jawab. Karena kegalauan bapak Eling yang akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah. Seharusnya bapak Eling mempertimbangkan baik- baik keputusan yang diambil, masalah beban bisa dibicarakan kepada kepala sekolah supaya mencapai tujuan yang paling tepat.
Share this article now on :

2 comments:

  1. Terimaksih bapak sangat membantu

    ReplyDelete
  2. Sangat membantu.. Terima kasih Pak, semoga dilancarkan segala urusannya..

    ReplyDelete