Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Renungan Idul Fitri

Oleh:
Bahasa Arab adalah satu di antara bahasa dunia yang kaya makna dan kosakata. Istilah id (hari perayaan) dari bentuk kedua kata kerja bahasa Arab: ’ayyada, artinya merayakan, mengamati sebuah perayaan. Perkataan fitr dari kata kerja fatara, bermakna memisahkan, membatalkan puasa dengan makan dan minum pada 1 Syawal setelah berpuasa selama satu bulan (29 atau 30 hari), disebut juga iftar, dan juga bermakna menciptakan. Dari akar kata yang sama kita menemukan al-Fatir, yang berarti Maha Pencipta dari tiada kepada ada.
Jadi ’id al-fitri berarti ”merayakan hari 1 Syawal dengan berbuka atau menghentikan puasa”. Puasa diharamkan pada hari itu.
Ada juga orang mengartikan ’id dengan kembali. ’Id al-fitri diterjemahkan ”kembali pada asal penciptaan manusia yang bersih, suci, tanpa noda, tanpa dosa”, seperti bayi yang baru lahir setelah dibasuh selama Ramadhan. Namun, ada kerancuan. Dalam bahasa Arab, perkataan kembali adalah ’aud atau ’audah, berasal dari bentuk pertama kata kerja ’ada, bukan ’id. Saya lebih mengartikan ’id al-fitri atau ’idul fitri sebagai perayaan berbuka puasa, bagian sikap bersyukur manusia beriman, bukan ”kembali suci.”
Perayaan 1 Syawal adalah hari kegembiraan, dalam batas yang wajar, bagi mereka yang berpuasa Ramadhan, karena iman semata. Di akhir Ramadhan, umat Islam, termasuk bayi, diwajibkan membayarkan sadhaqat al-fitri (zakat fitrah) sebagai simbol spiritual untuk berbagi dengan sektor masyarakat yang serba kekurangan.
Pada waktu yang sama, juga dilakukan pembayaran zakat harta kekayaan yang disalurkan pada mereka yang berhak, seperti fakir, miskin, panitia zakat, mereka yang terlilit utang, dan untuk jalan Allah. Pelaksanaan zakat sampai kini belum optimal di seluruh dunia sehingga jurang antara si kaya dan si miskin masih lebar. Sebuah kenyataan yang amat pedih dan menyakitkan. Jumlah zakat yang ditunaikan masih setengah lumpuh berhadapan dengan kesenjangan sosial ekonomi.
Kembali pada soal penebusan dosa, memang ada sumber hadis yang menyebutkan, ”Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan berdasarkan iman dan semata mengharapkan keridaan Allah, apa yang terdahulu dari dosanya bakal diampuni.” Mungkin didasarkan pada hadis ini, lalu disimpulkan bahwa orang yang benar-benar berpuasa selama Ramadhan akan menjadi manusia suci kembali.
Sekali lagi perkataan ’id tidak berarti kembali, seperti yang pernah saya tulis tahun 2008, tetapi hari perayaan! Jika tak hati-hati memahami hadis ini, orang yang lemah iman akan mudah berbuat dosa untuk ditebus setiap bulan Ramadhan dengan menjalankan puasa. Dalam Al Quran tidak ada bayangan orang yang berpuasa akan terbebas dari dosa.
Disadur dari:Kompas.com.RENUNGAN-IDUL-FITRI-1437H

Read More »
05 July | 2komentar

Al Qur'an Dan Aktualisasi Diri

Ustadz Andi dalam Sebuah acara buka bersama di Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai (1437H/2016M)

Al-Qur'an, sebagai kalamullah atau mukjizatul Islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk seluruh manusia. Ajaran Islam, merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta, rahmatan lilalamin. Pada hakikatnya, al-Qur'an telah berbicara tentang seluruh persoalan manusia yang berupa prinsip-prinsip dasar.
Al-Qur'an berbicara kepada akal dan perasaaan manusia; mengajar mereka tentang aqidah tauhid; membersihkan jiwa mereka dengan berbagai praktek ibadah; memberi mereka petunjuk untuk kebaikan dan kepentingannya, baik dalam kehidupan individu maupun sosial; menunjukkan kepada mereka jalan terbaik, guna mewujudkan jati dirinya, mengembangkan kepribadiannya dan meningkatkan dirinya menuju kesempurnaan insani, sehingga mampu mewujudkan kebahagiaan bagi dirinya, di dunia dan akhirat.
Ma'rifatunnafsi atau mengenal diri sendiri terkenal dengan ungkapan "barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya", Dapat disejajarkan dengan konsep diri, self concept yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Khusnudzon atau prasangka yang baik juga dapat disejajarkan dengan berpikir positif. Kata-kata yang terus beriringan dalam al-Quran yaitu iman dan amal merupakan penegasan dari harus adanya keyakinan dan tindakan. 
Untuk menyikapi semua tindakan-tindakan dan hasil yang diperoleh atas semua usahanya Islam memberikan konsep lain seperti tawakal, syukr dan muhasabah yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Akumulasi konsep-konsep tersebut jika diteliti secara berkesinambungan akan menimbulkan dan mengisyaratkan adanya konsep percaya diri yang terungkap dalam al-Qur'an.

Read More »
28 June | 1komentar

Menambah Sekolah Penugasan,Pada Takola


Memilih Sekolah penugasan yang akan kita survey pada Manajemen Takola SD. Pada dashboard klik petugas< Klik SD Penugasan<Klik nama Petugas,misal diatas Suminto..maka akan muncul nama2 SD dibawahnya.

Read More »
24 June | 2komentar

Bazar Ramadhan 1437 H

Bazar Ramadhan 1437H Perumahan Gayam Permai

Perumahan Gayam Permai Banjarnegara pada hari Minggu, 19 Juni 2016 mengadakan Bazar Ramadhan dengan Tajuk "Indahnya Berbagi Dibulan Nan Suci". Bazar ini sebagai salah satu wujud bersyukur warga Perumahan Gayam Permai atas Nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Acara didahului dengan sambutan oleh Bapak Ketua RT06/05 Kelurahan Kutabanjarnegara Bp.Bambang Budi Santosa. Yang menekankan bahwa acara ini terselenggara berkat kerjasama antara Ibu-ibu pada masing-masing Dawis (Dasa Wisma) dan Kelompok Pengajian Asyiffa serta Takmir Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayan Permai.
Acara dibuka oleh Ketua Takmir Masjid Al Mu'minun Bapak Ir.Lukman Jarir.





























Read More »
21 June | 0komentar

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar Al Qur'an



Rasulullah SAW bersabda: أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat” Hadits tersebut menjadi dasar dari ungkapan “Long life education” atau pendidikan seumur hidup. Kehidupan didunia ini rupanya tidak sepi dari kegiatan belajar, sejak mulai lahir sampai hidup ini berakhir. Benar hadist Rasulullah Muhammad s.a.w “Udlubul ilma mahdi illal lahdi”, menuntut ilmu sejak buaian sampai liang lahad.
Walau sudah tua tidak ada kata terlambat untuk belajar.





Read More »
15 June | 0komentar

Traveled to Madura


Kata Wisata menurut bahasa mengandung arti yang banyak. Akan tetapi dalam istilah yang dikenal sekarang lebih dikhususkan pada sebagian makna itu. Yaitu, yang menunjukkan berjalan-jalan ke suatu negara/tempat untuk rekreasi atau untuk melihat-lihat, mencari dan menyaksikan (sesuatu) atau semisal itu. Bukan untuk mengais (rezki), bekerja dan menetap.
Selang waktu menunggu setelah penutupan Bimtek di Surabaya, menunggu pemberangkatan KA dari stasiun Gubeng terlintas ide untuk melihat karya bangsa yaitu Jembatan Suramadu dan berkunjung ke Madura.
Pertama kali sampai di Madura pasti akan melewati Kabupaten Bangkalan. Dan memang hanya ke Bangkalan saja kali ini,wisata saya bersama teman karena hanya untuk menunggu waktu jadwal pemberangkatan kereta. Daripada nunggu lama di Stasiun. Oleh Bapak Jon (sopir) yang telah berpengalaman berkali-kali mengantarkan tamu untuk berwisata kemadura, kami diajak ke alun-alun Kab.Bangkalan, Taman Paseban. 
Terlihat dari namanya, tentu saja Taman Paseban ini pastinya ada sejarah atau asal usul dari taman paseban itu sendiri. Menurut orang jaman dahulu, bahwasannya Taman Paseban ini merupakan tempat transit ( atau tempat laporan ) para tamu-tamu kerajaan sebelum menghadap kerajaan, yang tepatnya sekarang disebut dengan pendopo. Tujuan taman paseban itu sendiri untuk Penghijauan di tengah perkotaan. Dan hal ini banyak sekali memberi manfaat untuk warga sekitarnya. Namun sekarang banyak sekali perubahan dari tahun ke tahunya. Meskipun begitu namun Taman ini banyak berguna untuk warga-warga bangkalan itu sendiri.
Sebelum sampai di Pulau Madura sudah barang tentu kita akan melewati jembatan penghubung antara pulau Jawa dan Pulau Madura yaitu Jembatan Suramadu. Mantap juga jembatan ini dari segi kontruksi tentu saja sangat kokoh dan menandakan kemajuan dunia konstruksi di Indonesia.





Read More »
08 June | 0komentar