Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Rumah Sederhana Tapi Menarik

Sumber Gambar: Rumah Minimalis

Sederhana bukan berarti tidak modern. Kontruksi rumah sederhana tetapi menarik, elegan terkesan modern. Kita mencoba lihat gambar diatas yang saya ambil dari http://rumahsederhanaminimalis.info/model-rumah-sederhana-yang-indah/ .Terlihat atap sangat simple berupa atap pelana susun 3,tapi terkesan wah karena tidak menyatu/ tersesusun 3 bagian lebih terkesan elegan. 
Tambah elegan terlihat dari baluran pada dinding sebelah kanan dengan menggunakan batu tempel. Makin dinamis penambahan teras dengan plat. Rangkaian batu temple dan teras menggunakan kanopi beton/plat memberi kesan minimalis/ bentuk rumah modern. Untuk posisi yang diatas sehingga digunakan beberapa anak tangga semakin elegan terlihat.Kesan lebih modern dan tegas ditunjukan juga pada penggunaan kusen aluminium.

Rumah minimalis sangat populer di antara kalangan masyarakat yang memiliki anggaran terbatas untuk memiliki rumah. Artinya, dengan dana yang terbatas, ada juga model rumah sederhana terbaru yang bisa Anda pilih.
Dengan beberapa tips sebagai berikut:

1. Detail dan Tekstur

Memiliki rumah yang tidak cukup besar bukan berarti Anda tidak bisa menampilkan gaya dan estetika pada model rumah sederhana tapi indah. Jika Anda memilih tipe rumah ini, Anda bisa mengeksplorasi warna, material, tekstur, dan bentuk pada tampilan eksterior maupun interior minimalis agar hunian mungil Anda tampak lebih mewah dan indah.

2. Memaksimalkan Ruang

Dalam model rumah sederhana tapi indah, kunci utama adalah terletak pada kenyamanan dengan cara memaksimalkan setiap ruang sehingga tetap bisa membebaskan ruang gerak Anda.

3. Split Level

Ada solusi lain yang bisa Anda terapkan untuk model rumah sederhana tapi indah di lahan sempit yaitu konsep split level. Konsep ini sudah cukup populer digunakan untuk mensiasati rumah dengan lahan yang terbatas. Konsep split level berkaitan dengan teknik konstruksi untuk menciptakan ruang dengan menonjolkan perbedaan ketinggian lantai. Perbedaan ketinggian lantai pada rumah berkonsep split level ini justru membuat seluruh ruangan terlihat lebih besar dan lapang.

4. Consep Centralized

Kecenderungan pemilik rumah dengan lahan luas adalah mencoba memaksimalkan setiap sudut lahan yang ada tanpa memperhatikan fungsi dan estetika. Hasilnya, desain rumah terkesan serampangan dan tidak terfokus pada tema minimalis sederhana, namun tetap indah. Konsep centralized sangat tepat untuk diterapkan pada lahan luas dengan anggaran terbatas. Konsep centralized dengan ruang-ruang yang saling terhubung secara bebas sehingga tampaknya tidak ada batas antara ruang satu dengan yang lainnya.

5. Rumah Tumbuh

‘Rumah tumbuh’ atau split-grow houses dalam arti sederhana adalah konsep konstruksi rumah yang masih menyisakan ruang untuk kemungkinan pengembangan sesuai dengan kebutuhan pemilik rumah di kemudian hari. Artinya, Anda bisa merancang master plan secara keseluruhan, namun tidak perlu membangun seluruh rancangan tersebut, tetapi hanya bagian tertentu yang Anda butuhkan sesuai anggaran dan kebutuhan saat ini. Karena itu, ‘rumah tumbuh’ biasanya merupakan model rumah sederhana tapi kelihatan mewah yang tidak terlalu besar, namun bisa berada di lahan luas. Konsep ini juga dapat menekan biaya pengeluaran untuk konstruksi rumah. Prinsip utama dari rumah tumbuh adalah kekuatan dan daya tahan secara struktural karena kemungkinan perkembangan lebih lanjut di kemudian hari.


Read More »
14 December | 0komentar

Batu Alam Pada Fasad Bangunan

Ragam Batu Tempel dan Kayu untuk Fasad
Sumber : Print screen Google Search (03/01/2015 pkl 07:07 WIB)
Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan masyarakat sebagai bahan bangunan, terutama untuk proses penyelesaian akhir (finishing). Kesan alami serta tampilannya yang dekoratif menjadi salah satu alasan batu alam menjadi begitu populer.
Elemen dekoratif yang efektif mempercantik fasad rumah adalah batu alam dan kayu. Menambah kesan rumah modern hal ini relevan dengan kondisi perumahan di kota-kota besar dengan pertimbangan kesederhanaan desain, simpel, artistik, eksklusif dan fungsional.
Untuk mewujudkan pertimbangan diatas banyak arsitektur yang melengkapinya dengan penambahan elemen material yang bisanya dulu adalah dengan mengekspose batu bata, sekarang lebih dengan pemanfaatan batu alam dan kayu tempel.

Pemanfaatan kayu dengan posisi horisontal
Sumber: Idea Online
Untuk material batu alam tempel yang perlu diperhatikan adalah tekstur dan warna harus sesuai dengan warna tembok yang ada dan penempatan serat atau alur untuk memberi kesan tinggi pada rumah maka di pasang arah vertikal.
Penanganan kayu untuk mempercantik fasad lebih spesifik lagi:
1. Fisik kayu harus tahan terhadap cuaca (panas dan hujan)
2. Kayu dari kualitas kayu kelas 1 (Jati, ulin)
3. Kayu memiliki serat yang unik
4. Kombinasi serat harus dipadukan dengan bidang yang ada
Terutama untuk kayu setelah diterapkan perlu dilakukan finishing dengan melapisi kayu. Penggunaan plitur cukup efektif untuk mempertahankan serat. Untuk batu dapat langsung di lapisi clear.

Macam-macam Batu Alam:
1. Batu Marmer
Dulu, marmer banyak digunakan di rumah mewah untuk melapisi lantai, area kamar mandi, atau meja dapur. Tapi semakin ke sini, batu marmer banyak digunakan sebagai dinding untuk membuat rumah terlihat bersih dan elegan. Tenang, marmer asli harganya memang cukup mahal. Tapi sekarang kamu bisa semakin mudah kok untuk menemukan marmer buatan dengan harga yang lebih bersahabat. Apabila kamu memilih untuk menggunakan marmer asli, sebaiknya gunakan untuk bagian interior saja, karena marmer punya sifat yang mudah rapuh ketika terkena hujan dan panas.

2. Batu Andesit
Salah satu jenis batu alam ini menjadi yang paling populer digunakan untuk bagian interior dan eksterior rumah minimalis. Kenapa batu andesit banyak dipakai untuk eksterior rumah? Batu yang berasal dari gunung berapi ini memiliki sifat paling keras dibandingkan batu lainnya sehingga lebih tahan lama. Meskipun warnanya hanya hitam dan abu-abu, batu andesit punya berbagai jenis motif, mulai dari alur, bakar, abstrak, hingga susun sirih.

3. Batu Kali

Batu kali atau yang biasa disebut batu sabak ini juga banyak digunakan sebagai pondasi bangunan. Batu jenis kali juga biasa diaplikasikan untuk eksterior dinding, pagar, kolam, pilar, atau penghias taman kering. Warna batu kali ada banyak macamnya, mulai dari hitam, abu-abu, coklat, bahkan ungu. Menariknya lagi, batu kali bisa dengan mudah ditemukan, dan harganya pun relatif murah.

4. Batu Granit

Warna batu granit cenderung terang sehingga bisa memperindah interior bangunan. Rata-rata batu granit memiliki warna terang seperti abu-abu muda kemerahan. Warna terangnya menciptakan kesan alami sekaligus cerah pada interior rumah. Perawatannya pun cukup mudah karena batu granit memiliki pori-pori kecil sehingga tak mudah menyerap noda. Tapi harga batu granit memang relatif mahal, dan pemasangannya pun cukup sulit karena cukup berat.

5. Batu candi

Batu candi memang menjadi bahan dasar pembuatan candi atau stupa dahulu kala, tapi bukan berarti batu satu ini gak cocok untuk rumah minimalis. Warnanya yang gelap kehitaman justru memberikan kesan alami dan nuansa sejuk. Harganya pun cukup murah dibandingkan batu alam lainnya. Sayangnya, batu candi cenderung mudah berlumut sehingga kamu harus rajin-rajin membersihkannya.

6. Batu Palimanan

Pada tahun 50-an, batu palimanan sangat terkenal dengan warna yang menarik. Warnanya krem bercorak batik cokelat, sehingga sangat tepat dijadikan sebagai material interior dan eksterior bangunan. Batu yang berasal dari Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini kerap diaplikasikan pada bagian rumah seperti dinding, pagar, taman, pilar, dan lain-lain. Sifat batu cukup lunak sehingga sangat baik bila hendak digunakan untuk membuat ornamen patung di rumah.

7. Batu Paras Jogja

Sesuai namanya, batu paras Jogja memang diproduksi di Jogja. Batu ini berasal dari kapur, sehingga tampilannya lebih berpori dan lebih mampu menyerap air. Terdapat dua jenis batu paras Jogja, yaitu paras Jogja krem dan putih. Warna putih biasanya akan lebih mahal karena lebih banyak dicari. Batu paras Jogja gak dianjurkan untuk penggunaan pada dinding bagian luar rumah karena rentan ditumbuhi lumut.

Read More »
13 December | 0komentar

Konstruksi Dari Selongsong Kertas (Paper Tube)

 ru

Nama Shigeru Ban muncul dengan karya-karya arsitektur yang selalu konsisten memberi kontribusi untuk kemanusiaan. Shigeru Ban memenagkan Pritzker Architecture Prize 2014 sebuah penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada para arsitek yang membuat karya selalu lekat dengan kemanusiaan.
Selama 20 tahun Shigeru Ben berkecimpung pada arsitektur dengan desain khusus untuk solusi kemanusiaan. Ia membuat desain yang diperuntukan bagi pengungsian bencana alam. Ketika terjadi bencana alam di Rwanda, Turki, India, Tiongkok, Italia, Haiti dan di kampung halamanya Jepang ia melakukan observasi dan berkarya merancang desain-desain yang sesuai untuk wilayah tersebut.
Karya yang paling fenomenal dari Shigeru Ban adalah konstruksi dari selongsong kertas (Papar Tube). Ini merupakan bahan arsitektur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable). Ia menciptakan karya selaras dengan lingkungan dengan menggunakan material yang dapat diperbaharui dan dapat didaur ulang.
Shigeru Ben kiranya dapat menginspirasi para arsitek untuk mengabdikan bagi kemanusiaan.

Referensi


Read More »
13 December | 0komentar

Rumah Sehat


Rumah sebagai sebuah kebutuhan dasar manusia. Sebagai sebuah kebutuhan dasar maka harus terpenuhi sebagai tempat yang baik/ layak digunakan sehingga penghuninya akan sehat. Kebutuhan dasar merupakan kebutuhan fundamental manusia. Disebut juga kebutuhan primer yaitu pangan, sandang dan papan.
Menurut UU RI No.4 Tahun 1992 mengatakan bahwa definisi rumah adalah struktur fisik yang terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya/ lingkungannya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. 

Rumusan yang dikeluarkan oleh American Public Health Association (APHA), syarat rumah sehat harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 
  1. Memenuhi kebutuhan fisiologis. Antara lain, pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. 
  2. Memenuhi kebutuhan psikologis. Antara lain, privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah. 
  3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah, yaitu dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup. 
  4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

Read More »
07 December | 0komentar

Kesan Pertama Pada Fasad Depan

Fasad Rumah Minimalis

Fasad depan sebuah rumah diharapkan dapat memberikan kesan pertama. Penampilan rumah jika dari fasad nya sudah menarik sudah dapat dipastikan penataan ruangnya menarik. Penampilan menarik sudah pasti didesain sedemikian rupa/ dengan perencanaan, berkaitan dengan cat, bentuk dan fungsi struktur pendukung.
Prinsip perancangan desain fasad juga perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Bentuk dan tampak depan rumah saat ini sudah semestinya menyesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia. Namun, hal ini tidak pula menjadi halangan dalam mengkreasikan desain yang lebih menarik dan artistik untuk tampak depan rumah.
Alternatif lain untuk membuat tampak depan rumah minimalis lebih menarik adalah dengan memainkan komposisi warna cat eksterior. Meski secara keseluruhan arsitekturnya terlihat simpel dan sederhana, warna cat merah yang diselipkan di antara warna netral berhasil membuat tampak depan rumah minimalis ini tampil lebih dinamis. Berada di wilayah tropis, rumah ini pun menerapkan tipe fasad dengan efek berlapis sehingga ruang-ruang di dalamnya dapat terlindungi dari radiasi matahari yang tinggi.


Contoh pada rumah kali ini karya dari Bapak Wajih Widada (Guru Bangunan SMKN Wonosobo).



Perencanaan yang cukup matang dari seorang empunya (kreator). Walau sangat sederhana tapi tampak elegan. Dengan pilihan warna kuning/orange yang cukup kontras menjadi terlihat lebih tegas.dipadukan dengan unsur hijau-hijauan dari tanaman sungguh nampak sebuah fasad rumah yang menampilakan yang elegan.
Hubungannya dengan ruangan...Bisa dilihat akan nampak tertata dengan apik.

Lantai 1

Lantai 2


Read More »
05 December | 0komentar

Rencana Anggaran Biaya Rumah Tumbuh

Desain By Sarastiana (Original with AutoCAD 3D) blm direnderrrrr

Perencanaan biaya untuk membangun rumah sangat penting. Demi efektifitas dana yang dikeluarkan pemilik rumah sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini saat menyusun RAB:

1. Pemilihan bahan bangunan
Bahan bangunan yang dipilih sebaiknya tahan lama dan tahan cuaca. Kemungkinan harganya akan sedikit lebih mahal. Akan tetapi, sebaiknya dipikirkan juga bahwa bahan bangunan berkualitas rendah akan memerlukan biaya perawatan yang besar, apalagi setelah jangka waktu beberapa tahun, sehingga lebih banyak biaya dan tenaga yang terbuang. Untuk rangka atap, misalnya, lebih disarankan memakai rangka atap baja. Bisa juga menciptakan nuansa rustic dengan cara mendirikan dinding batu bata ekspos tanpa dilapisi semen dan dicat.
2. Memperhitungkan inflasi
Tidak seperti pembangunan rumah konvensional, membangun rumah tumbuh dilaksanakan dalam rentang waktu yang cukup lama. Bisa dalam hitungan bulan bahkan tahun. Sementara di sisi lain tiap tahun harga bahan bangunan bisa dipastikan akan naik. RAB yang telah dirancang tahun ini sangat mungkin tidak lagi relevan digunakan sebagai acuan pembangunan 1-2 tahun mendatang. Cara untuk mengakalinya adalah dengan menambah rencana biaya sebesar 5 sampai 10% tahun, baik untuk biaya belanja bahan bangunan maupun ongkos pekerja.
3. Bantuan profesional
Merencanakan biaya membangun rumah tumbuh bisa jadi urusan rumit untuk pemilik rumah. Sudah umum bila profesional di bidang jasa konstruksi atau arsitektur menyediakan jasa menyusun RAB. Tak jarang jasa ini ditawarkan gratis satu paket bersama jasa desain rumah.
4. Memaksimalkan penggunaan bahan Meski ada anjuran menghindari bongkar pasang dalam pembangunan rumah tumbuh, tampaknya anjuran ini sedikit sulit dilaksanakan. Proses membongkar dan membangun dinding kembali sering kali tak bisa dihindari. Namun kita dapat berupaya memanfaatkan material bongkaran itu untuk keperluan lain. Misalnya kusen dan daun pintu atau jendela, lantai, balok kayu, dll.

Agar rumah tumbuh tak kelihatan seperti rumah belum jadi

Meskipun rumah tumbuh mengandung arti sebuah rumah yang belum selesai sepenuhnya, ada beberapa cara yang bisa diterapkan agar rumah tampil sempurna secara estetis. Beberapa cara yang kami usulkan adalah:
1. Membuat atap teras Bagian rumah yang saat ini berupa teras bisa dikembangkan menjadi ruang tamu. Dengan membangun atap untuk teras, ke depannya akan lebih mudah bila akan menambahkan dinding dan jendela agar fungsi teras berubah menjadi ruang tamu. Dalam hal ini kita bisa mengadaptasi konsep pembangunan konservatori di rumah-rumah gaya Eropa.
2. Membangun rumah berlangit-langit tinggi
Ingin punya rumah dua lantai tapi dana belum mencukupi? Bangunlah rumah berlangit-langit tinggi. Dalam artikel mengenai ekstensi rumah ini ada beberapa ide penambahan ruang dalam rumah yang bisa dilakukan bertahap, sejalan dengan konsep rumah tumbuh.
3. Gaya industrial
Gaya industrial identik dengan finishing serba abu-abu yang, selain dihasilkan dari pengecatan, juga bisa didapatkan dengan memplester dinding dengan semen dan menghaluskannya tanpa dicat. Gaya ini juga identik dengan penggunaan unsur-unsur logam seperti baja dan besi pada desain interior. Misalnya kita memilih rangka atap baja ringan sebagai struktur penyangga atap, hal ini bisa menjadi nilai lebih dalam hal estetika. Plafon atap bisa dipasang belakangan di tahap pembangunan selanjutnya.
 4. Open space
Konsep interior open space bisa diterapkan pada finishing tahap awal pembangunan rumah tumbuh. Pada tahap selanjutnya, open space yang tersedia bisa dikembangkan menjadi ruangan lain bila memang dibutuhkan. Apabila kurang nyaman dengan ruang tamu yang terlalu terbuka dan merasa khawatir kehilangan privasi, ruang tamu dan ruang makan bisa dipisahkan dengan rak buku, partisi, sekat bambu, dll.
5. Tentukan prioritas
Mengingat proses pembangunan rumah tumbuh tidak akan selesai dengan segera, pemilik rumah perlu menetapkan ruangan apa saja yang perlu dibangun pada tahap awal. Kami menyarankan agar pemilik rumah fokus pada kebutuhan utama, sehingga ruangan yang perlu dibangun pertama kali adalah kamar tidur, kamar mandi, dan dapur. Saran ini diberikan dengan pertimbangan bahwa kamar tidur akan diperlukan untuk beristirahat dan melakukan aktivitas pribadi lainnya, kamar mandi sangat penting untuk membersihkan diri, dan dapur menjadi tempat untuk menyiapkan makanan sehari-hari. Kita memang memerlukan ruang keluarga atau ruang tamu sebagai ruangan untuk bersosialisasi. Namun untuk sementara fungsi itu bisa digantikan oleh dapur.

Sumber : https://www.homify.co.id/

Read More »
03 December | 0komentar