Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts sorted by relevance for query Desain Rumah. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query Desain Rumah. Sort by date Show all posts

Ramah Lingkungan sama dengan Hemat

Sumber Gambar : jakrev.com

Di dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan, akibat pemanasan global mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri yang terus  berkembang . Konsep pembangunan arsitektur hijau menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain building interior, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan. Desain rancang building memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari. 
Desain building hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah). Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bangunan ada yang memiliki tingkat kualitas yang memengaruhi harga. Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia dan dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk mengatur pengeluaran sehingga baik building interior maupun eksteriornya tetap berkualitas.
Konsep membangun rumah berwawasan lingkungan tidak selalu identik dengan rumah mewah. Kenaikan harga bahan bakar minyak memukul telak industri properti di Tanah Air. Harga bahan bangunan meroket, sementara daya beli masyarakat semakin menurun. Di tengah keterpurukan ekonomi seperti ini, kita dituntut hidup hemat, bertindak bijak, dan kreatif dalam segala lini kehidupan. Kenaikan harga bahan bangunan membuat masyarakat yang berniat atau telanjur tengah merenovasi dan membangun rumah dipaksa mengevaluasi kembali rencana atau kegiatan pembangunan rumah yang sedang berlangsung. 

Sumber gambar: 99.co

Prioritas pekerjaan disusun ulang, utamakan kegiatan yang paling mendesak dilakukan. Penghematan pengeluaran dengan membelanjakan bahan bangunan yang paling diperlukan untuk pembangunan sekarang. Lakukanlah survei terlebih dahulu untuk mencari alternatif bahan bangunan yang bersifat praktis, mampu memberi solusi tepat kebutuhan bangunan baik untuk building interior design maupun bagian eksteriornya, dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama waktu proses pengerjaan, tingkat kepraktisan, dan hasil yang diperoleh. 
Building design menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Beberapa produsen telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan menghemat penggunaan energi secara keseluruhan. Bahan baku building interior design maupun eksteriornya yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan. Konstruksi building design yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan alternatif dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih rendah daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya.
Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan. Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. 
Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium. Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil. Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu). Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi. Fungsi setiap ruang dalam rumah berbeda-beda sehingga membuat desain dan bahan lantai menjadi beragam, seperti marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik. Lantai teraso (tegel) berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. 
Kombinasi plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik. Teknik plesteran juga masih memberi banyak pilihan tampilan. Konsep ramah lingkungan dewasa ini juga telah merambah ke dunia sanitasi. Septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus. Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara bertahap melalui tiga kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus dan sistem desinfektan sarana pencuci hama yang digunakan sesuai kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak menyebabkan pencemaran pada air tanah dan lingkungan. Untuk mengantisipasi krisis air bersih, kita harus mengembangkan sistem pengurangan pemakaian air (reduce), penggunaan kembali air untuk berbagai keperluan sekaligus (reuse), mendaur ulang buangan air bersih (recycle), dan pengisian kembali air tanah (recharge). 
Beberapa arsitek sudah mulai mengembangkan sistem pengolahan air limbah bersih yang mendaur ulang air buangan sehari-hari (cuci tangan, piring, kendaraan, bersuci diri) maupun air limbah (air buangan dari kamar mandi) yang dapat digunakan kembali untuk mencuci kendaraan, membilas kloset, dan menyirami taman, serta membuat sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan lubang biopori (10 sentimeter x 1 meter) sesuai kebutuhan. Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap, berada tepat pada jalur sinar matahari dari timur ke barat dengan posisi miring. Kapasitas panel sel surya harus terus ditingkatkan sehingga kelak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik setiap bangunan. 
Pada akhirnya di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan krisis ekonomi sekarang, cara pandang merencanakan atau merenovasi bangunan sudah harus mulai diubah. Bagaimana menghadirkan bangunan yang hemat (bahan bangunan, waktu, tenaga) yang berujung pada penghematan anggaran biaya dengan tetap menjaga kualitas dan tampilan bangunan, serta ramah lingkungan. Sejak fenomena pemanasan global mencuat, isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan banyak digaungkan di berbagai bidang termasuk properti. Di bidang ini, pemilihan material atau bahan bangunan adalah salah satu langkah yang dilakukan dalam upaya menciptakan green property atau properti yang ramah lingkungan. 

Sumber Gambar : its.ac.id

Masyarakat Indonesia saat ini semakin sadar akan pentingnya memilih bahan atau material yang mengakomodasi isu-isu lingkungan misalnya yang menyangkut go green, low energy, dan antitoksin. Secara sederhana, dijelaskan bahwa pemilihan material yang ramah dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan penggunaan. Dari sisi teknologi, misalnya, pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston. Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume tertentu.
Sumber : Bahan Bangunan Ramah Lingkungan oleh Nur Hikmah RH 


Read More »
07 March | 0komentar

RPP Mekanika Teknik Pertemuan ke 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah                             : SMK Negeri 1 Bukateja
Mata Pelajaran                  : Mekanika Teknik
Kelas/Semester                 : X/ 1
AlokasiWaktu                     : 2 x 4x 45 Menit
A. KompetensiInti
3.Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan  prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B.       KompetensiDasar
3.1   Menganalisis faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria desain dan pembebanan
4.1 Menyajikan faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria desain dan pembebanan
C.     IndikatorPencapaianKompetensi
3.2.1 mengklasifikasikan  faktor-faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria Desain
3.2.2 mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria Pembebanan

4.2.1menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria desain
4.2.2  menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan pembebanan
D.     TujuanPembelajaran
1.        Dengan berdiskusi dan menggali informasi melalui literature internet, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur dengan mandiri.
2.        Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menyebutkan macam-macam pembebanandengan mandiri.
3.        Maket rangka struktur dan  gambar, peserta didik dapat melakukan pengamatan bagian struktur utama dengan percaya diri
4.        Disediakan laptop dan buku literasi gambar bangunan, media blog peserta didik dapat menganalisis struktur berdasarkan kriteria desain dengan percaya diri
5.        Disediakan laptop dan buku literasi gambar bangunan, media blog peserta didik dapat menganalisis struktur berdasarkan kriteria pembebanan dengan mandiri
E.     MateriPembelajaran (Dapat dilihat disini)
a) Kriteria Desain Struktur : Kemampuan Layan, Efisiensi, Konstruksi, Ekonomis, dll.
    Adapun Faktor-faktor Desain yang mempengaruhi Sebuah struktur bangunan adalah :
• Kemampuan Layan
   Struktur harus mampu memikul beban rancangan secara aman, tanpa kelebihan tegangan pada material dan mempunyai batas deformasi dalam batas yang diizinkan. Kemampuan layan meliputi: Kriteria kekuatan, Variasi kekakuan struktur, Garakan pada struktur
• Efisiensi
   Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain struktur yang relatif lebih ekonomis.
• Konstruksi
       Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pilihan struktural.Konstruksi merupakan kegiatan perakitan elemen-elemen atau materialmaterial struktur.
• Ekonomis
       Harga merupakan faktor yang menentukan pemilihan struktur. Konsepharga berkaitan dengan efisiensi bahan dan kemudahan pelaksanaannya.
b) Kriteria Pembebanan Struktur: Gaya Statis (Beban mati, Beban hidup), Gaya Dinamis ( Beban Angin, Beban Gempa)
Secara Garis besar ada 2 faktor yang mempengaruhi Struktur berdasarkan Kriteria Pembebanan, Yaitu :
Gaya-Gaya Statis
       Gaya Dinamis adalah gaya yang bekerja secara terus-menerus pada struktur. Yang digolongkan kedalam gaya-gaya statis adalah Beban Mati, dan Beban Hidup
Gaya Dinamis
     Gaya Dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba dan/atau kadang-kadang pada struktur. Yang dikategorikan Gaya-gaya Dinamis adalah Beban Angin dan Beban Gempa.


F.     Pendekatan, Model danMetode
1.     Pendekatan : Sainstifik
2.     Model          :  Discovery Learning
3.     Metode        :  Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
G.    KegiatanPembelajaran
1.     PertemuanKesatu:
a.     Pendahuluan/KegiatanAwal (15 menit)
1)     Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
2)     Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
3)     Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
4)     Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
b.     Kegiatan Inti (145menit)
a.     Pemberian Stimulus terhadap siswa
·       Siswa mengamati maket rangka,gambar rumah, Media Blog
·       Siswa mengkomunikasikan hasil yang diperoleh
·       Siswa/guru menanyakan tentang bagian-bagian rumah,
·       Siswa mengamati berbagai bagian rumah yang merupakan struktur utama
·       Siswa menelusuri diblog http://sarastiana.blogspot.com dengan mencari dengan kata kunci pembebanan siswa mendiskusikan macam-macam pembebanan
b.     Identifikasi masalah
·       Siswa berdiskusi tentang bagian rumah yang merupakan struktur utama
·       Siswa berdiskusi mengenai factor-faktor yang mempengaruhi struktur berdasarkan desain dan pembebanan
c.      Pengumpulan data
·       Siswa mengkomunikasikan elemen struktur utama
·       siswa menalar tentang factor yang mempengaruhi strukturberdarkan kriteria desain dan pembebanan
·       Siswa membaca referensi tentang factor yang mempengaruhi struktur berdasarkan desain dan pembebanan
d.     Pengolahan data
·       Siswa mengelompokkan elemen struktur utama
·       Siswa mengkomunikasikan tentang factor yang mempengaruhi struktur berdasarkan desain dan pembebanan
·       Siswa menyajikan hasil diskusi tentang macam-macam pembebanan
e.     Menarik kesimpulan
·       Siswa mengkomunikasikan bagian-bagian elemen struktur utama
·       Siswa mengkomunikasikan contoh dirumah masing-masing
a.     Penutup (20menit)
1.     Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:
a.     Membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b.     Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
c.      Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
2.     kegiatan guru
a.     Memberikan tugas/PR individual
b.     Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
3.     PertemuanKedua:
a.     Pendahuluan/KegiatanAwal (15 menit)
1.     Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
2.     mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
3.     Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
4.     Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
5.     Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
b.     Kegiatan Inti (145menit)
Bagian Pertama, 85 menit
a.      Pemberian Stimulus terhadap siswa
·       Disajikan maket struktur dan gambar struktur
·       siswa mengamati struktur dan gambar
b.      Identifikasi masalah
·       Siswa menanyakan tentang kriteria yang mempengaruhi pembebanan statis dan dinamis pada struktur bangunan
c.       Pengumpulan data
·       Siswa membaca referensi tentang factor-faktor yang mempengaruhi pembebanan statis dan dinamis pada struktur bangunan
·       Siswa berdiskusi tentang factor-faktor yang mempengaruhi pembebanan statis dan dinamis pada struktur bangunan
d.      Pengolahan data
·       Siswa menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi pembebanan statis dan dinamis pada struktur bangunan
·       Siswa menyebutkan macam-macam pembebanan statis dan dinamis
e.      Menarik kesimpulan
f.        Siswa mengkomunikasikan diskusi
·       Siswa memahami factor-faktor yang mempengaruhi pembebanan statis dan dinamis pada struktur bangunan

Bagian Kedua 60menit Evaluasi
a.     Siswa mengerjakan soal evaluasibentuk test tertulis, tentang factor-faktor yang mempengaruhi struktur berdasar kriteria desain dan materi pembebanan
b.     Penutup (15 menit)
1)kegiatan guru
a.     melakukan penilaian
b.     Merencanakan kegiatan tindak lanjut,remidiasi,program pengayaan layanan konseling dan pemberian tugas individu atau kelompok berkaitan dengan hasil prestasi belajar
c.      Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
H.     PenilaianPembelajaran, Remedial danPengayaan
              1.        InstrumendanTeknikPenilaian  (lampiran 1)
              2.        Teknik penilaian : tes tertulis, praktikum (unjuk kerja)
              3.        AnalisisHasilPenilaian (lampiran 2)
              4.        Pembelajaran Remedial danPengayaan (lampiran 3)
a.    Remidial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar siswa belum mencapai KKM.
b.    Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar siswa sudah mencapai KKM, tetapi siwa belum puas dengan hasil belajar yang dicapai.

Untuk ulangan silahkan Klik Disini
I.       Media, Alat, Bahan, danSumberBelajar
1.     Media  : Maket,Buku,Internet,Laptop, LCD Proyektor, Papantulis
2.     Alat     :  Penggaris segitiga,penggaris panjang, balok
3.     Bahan  : Bahantayangpowerpoint, lembar kerja
4.     SumberBelajar
a.     Teknik struktur bangunan, pengarang Ariestadi, Dian, penerbit Pusbuk
b.     Diktat Mekanika Teknik
c.      Mekanika Teknik 1, Heinz Frich
d.     Blog http://sarastiana.blogspot.com

Mengetahui
Kepala Sekolah



Drs. Yosep Win Puji Punarwo,MPd
NIP. 19611116 198910 1 001
Banjarnegara, 18 Juli 2021
Guru Mata Pelajaran,



Sarastiana,SPd,MBA
NIP19711118 200801 1 005



Read More »
25 January | 0komentar