Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Konsep Gaya Pada Interior

Macam-macam Konsep Gaya Interior:
Konsep Garis
Konsep Bentuk
Konsep Motif
Konsep Tekstur
Konsep Warna
Konsep Pencahayaan
Konsep Penghawaan
Konsep Perabot


Konsep Unsur-unsur Interior
1. Konsep Garis 
Garis yang diaplikasikan pada ruang adalah garis-garis horizontal yang lurus. Tujuan mengaplikasikan garis horisontal adalah untuk memberikan kesan lebih luas pada ruang. Garis lurus diaplikasikan pada ruang untuk memberikan suasana yang tenang pada ruang keluarga.

2. Konsep Bentuk
 Konsep bentuk yang dimaksud disini adalah bentuk dari perabot dalam ruang. Bentuk ruangnya adalah persegi, sehingga agar lebih efektif maka bentuk dasar dari perabotnya adalah persegi.
3. Konsep Motif 
 Motif dapat diaplikasikan pada lantai, dinding, plafon dan perabot. Motif yang diaplikasikan tidak terlalu ramai sehingga tidak mempersempit ruang.
4. Konsep Tekstur 
 Tekstur yang sesuai untuk ruang yang sempit adalah tekstur yang halus. Material eksterior alami berupa batu alam memiliki karakter tekstur yang kasar, sehingga material ini tidak diaplikasikan secara penuh dalam ruang, namun sebagai pembentuk unsur garis atau tutuk pusat perhatian.
5. Konsep warna
 Pemilihan skema warna sangat berpengaruh pada kesan dalam ruang. Pada ruang yang sempit, pemilihan skema warna menjadi faktor yang sangat penting. Semua skema warna dapat digunakan pada ruang sempit tergantung dari pengaturan intensitas warnanya. Pada desain, skema warna yang digunakan adalah warna monokromatik atau analogus. Skema warna ini digunakan untuk menunjang pemilihan gaya dalam ruang keluarga.
8. Konsep Perabot 
 Konsep perabot yang ditekankan disini adalah perabot yang portable dan multifungsi. Hal ini disebabkan karena kondisi ruang yang sempit namun dengan aktivitas yang kompleks. Perabot yang dibuat harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan ruang yang ada. Aktivitas yang ada adalah makan, membaca, dan nonton TV, maka perabot yang ada adalah kursi lesehan, meja makan dan baca serta rak.
Dari berbagai Sumber.

Read More »
21 January | 0komentar

Surga Itu Bernama Kelas

Kelas itu tak ubahnya rumah bagimu. Tempat kita biasa belajar bersama, berbincang, bercanda, dan tak jarang mengudarkan keluh-kesah. Kamu dengan gurumu atau sesama teman sekolahmu. 
Kelas tempat kita kembali, memulai pelajaran dari pagi hingga tengah hari. Jika kelas berasa surga, kita akan betah di dalamnya. Kelas itu adalah sahabat setiamu. Sepanjang waktu menemanimu tanpa mengeluh. Sepanjang waktu ia menelan celotehan, omelan, juga bentakanmu. Ia mendengar saat kamu merasani gurumu. Ia melihat saat kau berdebat soal sahabat. Ia menjadi saksi saat kau bangga bercerita sejuta mimpi. Atau, ketika kau asyik mengaji kisi-kisi menghadapi ujian nanti. 
Kelas itu menyimpan sejuta rasa dalam catatan hariannya. Kelas itu seperti ruang tamu. Etalase yang memajang kreativitasmu. Dinding-dindingnya dipenuhi motivasi. Udara yang berputar dalam ruangannya menawarkan mimpi dan harapan. 
Kelas itu cermin bagaimana dirimu. Ejawantah dari sikap disiplin, rasa percaya diri, dan kerja keras. Tak lupa sikap pantang menyerah dan tak mudah putus asa, juga hal utama lainnya. Bekal sikap hidupmu kelak di masa depan. Kelas itu bercerita nikmatnya detik demi detik belajar bersamamu. Kamu yang begitu dengan sikapmu. Ramai sendiri, tak serius, asyik berbincang dengan teman, melupakan guru yang menerangkan pelajaran di depan. Kadang kamu seperti itu, tapi tak selalu. 
Seringnya, kamu murid yang sopan dan rajin. Keluar kelas selalu meminta izin. Baju seragam selalu rapi saat datang maupun pulang. Itulah kenapa, cerita kelas itu penuh makna. Aku menikmati detik-detik yang berlalu. Membersamaimu dalam belajar, hal terindah yang pernah ada. Meski tak selalu, dan kamu kecewa padaku karena itu. Kadang kenyataan mengingkari harapan. 
Gurumu manusia biasa bukan dewa pengetahuan, hingga tahu segalanya. Dia bukan malaikat hingga bisa melakukan segalanya dalam sekejap.
Sayangnya, kadang kelasmu penuh debu. Hingga ia tampak malu untuk bertemu. Hanya ia tak bisa mengatakannya. Debu itu melekat di kaca-kaca jendelanya. Sampah bertebaran di lantainya. Sementara, meja dan kursi tak tertata rapi. Kelas itu menangis sendu. Namun, tak mau menampakkannya padamu. 
Kelas itu bagai istana. Sangat menyenangkan. Bersih, harum, dan indah. Hingga siapa saja kerasan dan betah berlama-lama. Maka, kelasmu sudah seharusnya begitu. Sejuta rasa dalam catatan hariannya akan menjadi kenangan berharga. 
Dari: Sang Khalid Wahyudin

Read More »
18 January | 0komentar

Rumah Lantai 2, di Lahan Luas?


Berikut saya membahas desain rumah yang direncanakan oleh Bp.Wajih Widada,SPd, guru SMK Negeri 2 Wonosobo. Bapak Wajih merencanakan sebuah rumah untuk kakaknya yang bertempat tinggal di Bandung seorang yang memiliki hobby bercocok tanam.
Karena hobby tidak masalah sebuah rumah bertingkat dilahan yang luas dan sah-sah saja. Hobby bercocok tanam.
Luas lahan 20 x 25 meter dengan pemanfaatan untuk rumah 14 x 10,6 meter. Mengutamakan ketersediaan lahan untuk hobby bertanam. Pemanfaatan ruangan direncanakan dengan lantai 2. Komposisi ruang terdiri dari :
a. Ruang tidur ada 4 ruang
b. Ruang keluarga
c. Teras
d. KM/WC
e.

Penggunaan void, lebih mengesankan luas rumah tersebut.





Sumber: Gambar Bapak Waji Widada

Read More »
16 January | 0komentar

Tren Rumah Tahun 2019

Konsep minimalis pada dasarnya sudah menjadi tren di Indonesia sejak setidaknya lebih dari beberapa tahun terakhir, konsep rumah minimalis telah berkembang pesat semenjak tahun 2000-an. Seiring dengan semakin sedikitnya lahan yang tersedia untuk hunian, maka semakin berkembang pula konsep minimalis di dunia properti Indonesia.
Konsep kesederhanaan/simpel pada awal perkenalannya, rumah minimalis kerap identik dengan tampilan rumah yang menjunjung tinggi dengan konsep simplicity (atau kesederhanaan) dalam warna monochrome, hingga akhir ini berkembang penggunaan warna yang tajam, cerah, tegas.
Kesan minimalis berkesan kokoh
Tren minimalis ditahun 2019 ini juga bermain di balutan tren warna, sementara desain masih hampir sama. Tema natural selama ini rumah minimalis yang tajam, cerah, tegas sering muncul dengan kesan yang kaku, dalam garis-garis dekoratif yang tegas dan kuat. Tapi untuk tahun 2019 nanti, justru desain akan mengarah pada konsep yang natural dengan minimalisir unsur metal yang terkesan terlalu futuristic. Yang sangat menarik, muncul pula tren penggunaan recycle woods untuk bahan pembuatan rak dan lemari custom. Ini merupakan langkah yang baik bagi usaha perlindungan lingkungan dengan tetap menggunakan kayu pada rumah tanpa menambah penebangan hutan.





Read More »
15 January | 0komentar

View Rumah Elegan 2019


Postingan dari Bapak Wajih Widada, Pakar desain Bangunan. ini memang menarik. Dilihat dari tampak depan, penambahan ornamen batu alam pada dinding yang menonjol mencirikan gambar ini. Tampak menonjol dipadukan dengan balutan batu alam.
Melihat ke denahnya; pada lantai1 pemisahan ruang tamu dan ruang keluarga menggunakan sketsel dari bufet menjadikan kedua ruang tersebut terlihat luas. Dengan luas lahan yang 100m2.memuat banyak fungsi ruang. Bentuk perencanaan yang baik  dari sang perencananya.





Read More »
11 January | 0komentar

Tabayyun Di Era Millenia

Tabayyun secara bahasa memiliki arti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Sedangkan secara istilah adalah meneliti dan meyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya. Tabayyun adalah akhlaq mulia yang merupakan prinsip penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan dalam pergaulan. Hadits-hadits Rasulullaah saw dapat diteliti keshahihannnya antara lain karena para ulama menerapkan prinsip tabayyun ini. Begitu pula dalam kehidupan sosial masyarakat, seseorang akan selamat dari salah faham atau permusuhan bahkan pertumpahan darah antar sesamanya karena ia melakukan tabayyun dengan baik. Oleh karena itu, pantaslah Allaah swt memerintahkan kepada orang yang beriman agar selalu tabayyun dalam menghadapi berita yang disampaikan kepadanya agar tidak meyesal di kemudian hari,” Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayyun), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu”. Diera sekarang tabyyun sangat perlu dan lebih mudah.Penggunaan sarana komunikasi tentu akan mempercepat melakukan tabayyun. Bahaya meninggalkan tabayyun 1. Menuduh orang baik dan bersih dengan dusta. Seperti kasus yang menimpa istri Rasulullaah saw yaitu Aisyah ra. Ia telah dituduh dengan tuduhan palsu oleh Abdullaah bin Ubai bin Salul, gembong munafiqin Madinah. Isi tuduhan itu adalah bahwa Aisyah ra telah berbuat selingkuh dengan seorang lelaki bernama Shofwan bin Muathal. Padahal bagaimana mungkin Aisyah ra akan melakukan perbuatan itu setelah Allaah swt memuliakannya dengan Islam dan menjadikannya sebagai istri Rasulullaah saw. Namun karena gencarnya Abdullaah bin Ubai bin Salul menyebarkan kebohongan itu sehingga ada beberapa orang penduduk Madinah yang tanpa tabayyun, koreksi dan teliti ikut menyebarkannya hingga hampir semua penduduk Madinah terpengaruh dan hampir mempercayai berita tersebut. Tuduhan ini membuat Aisyah ra goncang dan stress, bahkan dirasakan pula oleh Rasulullaah saw dan mertuanya. Akhirnya Allaah swt menurunkan ayat yang isinya mensucikan dan membebaskan Aisyah ra dari tuduhan keji ini[baca QS Annuur 11-12]. 2. Timbul kecemasan dan penyesalan. Diantara shahabat yang terpengaruh oleh berita dusta yang disebarkan oleh Abdullaah bin Ubai bin Salul itu adalah antara lain Misthah bin Atsasah dan Hasan bin Tsabit. Mereka itu mengalami kecemasan dan penyesalan yang dalam setelah wahyu turun dari langit yang menerangkan duduk masalahnya. Mereka merasakan seakan-akan baru memsuki Islam sebelum hari itu, bahkan kecemasan dan penyesalan tersebut tetap mereka rasakan selamanya hingga mereka menemui Rabbnya[QS AlHujurat 6]. 3. Terjadinya keslahfahaman bahkan pertumpahan darah. Usamah bin Zaid ra bertutur: Rasulullaah saw telah mengutus kami untuk suatu pertempuran, maka kami tiba di tempat yang dituju pada pagi hari. Kami pun meyerbu musuh. Pada saat itu saya dan seorang dari kaum Anshar mengejar salah seorang musuh. Setelah kami mengepungnya, musuh pun tak bisa melarikan diri. Di saat itulah dia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah. Temanku dari Anshar mampu menahan diri, sedangkan saya langsung menghujamkan tombak hingga dia tewas. Setelah saya tiba di Madinah, kabar itu sampai kepada Rasulullaah saw. Beliau bersabda:” Hai Usamah, mengapa engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah?Saya jawab:” Dia mengucapkan itu hanya untuk melindungi diri”. Namun Rasulullaah saw terus mengulang-ulang pertanyaan itu, hingga saya merasa belum pernah masuk Islam sebelumnya{HR. Bukhari].(Dalam riwayat Muslim, Nabi saw bertanya kepada Usamah dengan “Apakah kamu telah membedah hatinya?”). Hadits ini memberi pemahaman bahwa Nabi saw marah kepada Usamah bin Zaid ra karena ia telah membunuh musuhnya yang telah mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah, hingga Nabi saw bertanya “Apakah engkau telah teliti dengan jelas (tabayyun) sampai ke lubuk hatinya bahwa ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah itu karena ia takut senjata dan ingin melindungi diri….dst?”.

Read More »
11 November | 0komentar