Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Ilustrasi-Gaya-Yang-Bekerja-Pada-Satu-Titik-Tangkap



Gambar 1. Ilustrasi Gaya yang Bekerja pada satu Titik Tangkap



Gambar 2. Ilustrasi Gaya yang Bekerja pada satu Titik Tangkap


Dari kedua Ilustrasi Gambar Gaya-gaya yang bekerja pada Satu Titik Tangkap, untuk mencari besar Resultante Gaya adalah dengan menguraikan pada sumbu X dan Sumbu Y.


Gambar 1 Gayanya menjadi:








Gambar 2 Gayanya menjadi:








Read More »
24 September | 1komentar

Menguraikan Gaya Terhadap Sumbu X dan Sumbu Y

Menguraikan Gaya

Mengurai gaya bertujuan untuk menentukan arah dan besarnya resultan dari komponen-komponen gaya yang mempunyai sejumlah gaya dengan titik tangkap sama dan arah berlainan . Sebuah gaya yang mempunyai arah tertentu diuraikan terhadap sumbu X dan sumbu Y , Jika komponen gaya tersebut mempunyai lebih dari satu gaya , maka gaya-gaya lainnya dapat diuraikan juga , sehingga resultan pada sumbu X (Rx) maupun resultan pada sumbu Y (Ry) dapat ditentukan dengan mudah
 




Gaya P membentuk sudut  terhadap sumbu X, jika diuraikan terhadap sumbu x dan sumbu y maka menjadi Px (pada sumbu x) dan Py (pada sumbu y). seperti gambar dibawah ini.


Contoh soal berikut ini:


Tentukanlah Resultante Gaya dari 3 Gaya diatas jika = .

Jawab:





Read More »
24 September | 29komentar

Macam-macam Gaya

Gaya dapat didefisinikan sebagai sesuatu yang menyebabkan benda (titik materi) bergerak baik dari diam maupun dari gerak lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Dalam teknik bangunan gaya berasal dari bangunan itu sendiri berat benda di atasnya atau yang menempelnya, tekanan angin, gempa,perubahan suhu dan pengaruh pengerjaan. Lebih lanjutnya dapat dilihat disini

Macam-macam Gaya:
A. Gaya Aksi
B. Gaya Reaksi

A. Gaya Aksi
    Biaya disebut dengan pembebanan/ Muatan.
    
    a. Muatan berdasarkan Permukaan singgung terhadap benda/ bentuk pembebanan/ Garis kerjanya:
        1) Muatan/beban Titik/terpusat.
             Muatan yang luas singgung terhadap benda kecil, sehingga diabaikan atau beban atau muatan  
              yang tertuju pada satu titik .


          2) Muatan terbagi Rata/ Beban Merata
              Beban atau muatan yang tidak tertuju pada satu titik, tapi terbagi pada bagian atau seluruh elemen
              struktur tersebut





           3) Muatan tidak merata/ Beban segitiga
                Contohnya beban di dinding kolam

     b. Berdasarkan Lamanya pembebanan

         1) Muatan Tetap / Beban Mati
             Muatan yang bekerja terus menerus atau permanen pada struktur yang tiak bisa dipindahkan.
             Misalnya berat sendiri bangunan, berat/muatan beton, berat kayu, berat lantai dsb.
         2) Muatan Sementara/ Beban Hidup
             Muatan yang sifatnya sementara bisa bergerak atau digeser/ dipindahkan.
             Contohnya berat manusia, berat mesin dsb.

     c. Berdasarkan Pengaruh Pembebanan
         1) Muatan Momen
         2) Momen puntir 

     d. Berdasarkan Sifat Pembebanan
         1) Muatan Langsung
         2) Muatan Tak Langsung


B. Gaya Raksi (Reaksi Tumpuan)
     Berguna bagi penopang atau untuk menahan gaya-gaya luar yang bekerja pada konstruksi/struktur.

    Berikut macam-macam Tumpuan (Klik disini)



Read More »
11 September | 39komentar

Ulangan 2


Read More »
10 September | 0komentar

Penilaian Tengah Semester


PETUNJUK UMUM
  1. Bacalah petunjuk setiap soal sebelum memulai mengerjakan soal
  2. Isilah nama dan nomor absen pada lembar jawaban
  3. Bacalah soal dengan cermat dan teliti
  4. Memulai dengan soal yang dianggap mudah
  5. Perhatikan dengan seksama data-data soal yang ditambahkan

      Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!


1. Sebutkan defenisi struktur bangunan.?
2. Jelaskan klasifikasi elemen struktur berdasarkan kekakuannya?   
3. Jelaskan Klasifikasi struktur bardasarkan material pembentuknya? 
4. Jelaskan Defenisi dari masing-masing elemen utama struktur?
5. Sebut dan jelaskan klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya!
6. Jelaksan Definisi dari hal berikut :
a. Beban Angin
       b. Beban Mati          
7. Jelaskan dan berikan contoh yang termasuk beban hidup!
8. Sebutkan perbedaan antara beban statis dan beban dinamis!
9. Sebutkan pengertian dari:
       a.  Gaya
       b.  Sebutkan dan gambarkan symbol


6……
gaya lengkap dengan sifat-sifatnya!
10. Tentukan nilai penjumlahan  gaya-gaya (Resultan) dan arahnya!




Read More »
10 September | 1komentar

Pembuatan Paving Block Sesuai Kualitas

Proses Manual

Bahan baku pembuatan paving block terdiri atas pasir yang mempunyai tingkat kekerasan yang baik dan semen portland sebagai material pengikat. Beberapa produsen ada pula yang kerap menambahkan abu batu (fly ash), kerikil, serta admixture ke dalam komposisi campuran paving block untuk menghasilkan material dengan spesifikasi yang berbeda. Mutu bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi secara langsung terhadap kualitas dari paving block. Begitu pula dengan teknik pembuatannya, di mana paving block yang dibuat dengan metode yang tepat pasti akan memiliki kualitas yang bagus.

Menurut SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan bagian A mengenai bahan bangunan bukan logam menyebutkan bahwa agregat-agregat yang digunakan dalam pembuatan beton (termasuk paving block) harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :

  • Butirannya keras dan tajam 
  • Kekal terhadap pengaruh cuaca yang ekstrim 
  • Tidak mempunyai kandungan lumpur 
  • Modulus halus butir sesuai ketetapan gradasi 
  • Agregat halus tidak boleh reaktif pada alkali khusus beton yang sangat awet 
  • Pemakaian agregat halus dari rantai harus seizin lembaga pemeriksa yang diakui

Cara pembuatan paving blockyang biasanya digunakan dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi dua metode, yaitu :

Metode Konvensional: 
Pembuatan paving blok cara konvensional dilakukan dengan menggunakan alat gablokan dengan beban pemadatan yang berpengaruh terhadap tenaga orang yang mengerjakan.

Metode Mekanis:
metode ini biasa disebut metode press.
Metode ini masih jarang digunakan karena untuk pembuatan paving blok dengan metode mekanis membutuhkan alat yang harganya relatif mahal.


Modal awal dari usaha Conblock adalah membeli alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat Conblock.
Paving Block yang diproduksi mempunyai 2 model, Hexagon dan Trihex. Alat yang digunakan sudah dengan Standar SNI. Maka masing – masing model Paving Block memiliki 2 alat. Alat yang digunakan secara manual, tidak menggunakan mesin. Kebutuhan alat dan bahan tertera dibawah ini:

Alat dan Bahan :
 Cetakan (segi empat, segi enam, cacing, dan sebagainya)
Tongkat pemukul
Pasir kualitas tinggi yang telah diayak dan dicuci Semen portland Abu batu (fly ash)
Air

Cara Membuat :

  1. Buatlah adukan pertama sebagai bahan baku pembuatan paving block terlebih dahulu. Caranya yaitu Anda bisa mencampurkan semen dan pasir memakai perbandingan 1:3, 1:4, 1:5, atau 1:6. Perlu diketahui, komposisi bahan-bahan penyusun yang digunakan ini akan berpengaruh besar terhadap kuat tekan paving block yang dihasilkan. 
  2. Tambahkan air secukupnya ke dalam adukan beton pertama tadi. Pastikan hasil adukannya tidak terlalu basah ya. Kemudian Anda perlu memeriksa tingkat kelayakan adukan tersebut dengan menggenggamnya memakai tangan. Lalu rasakanlah apakah ikatan adukannya sudah cukup kuat atau belum. Jika masih lemah, tambahkan air lagi. 
  3. Bikin lagi adukan kedua di wadah yang terpisah dengan cara mencampurkan pasir dan semen secukupnya. Lalu percikkan air sedikit saja agar semen dapat mengikat pasir. Aduk campuran ini hingga benar-benar merata serta kondisinya agak basah. Adapaun adukan kedua ini berfungsi untuk membungkus adukan pertama sehingga tidak lengket pada cetakan. 
  4. Masukkan adukan kedua ke dalam cetakan paving block sedemikian rupa. Setelah itu, Anda bisa menghamparkan adukan pertama tepat di atas adukan kedua yang sudah ada di dalam cetakan. Kalau mau, Anda bisa menambahkan bahan campuran di tengah-tengah lapisan antara adukan pertama dan adukan kedua untuk menghasilkan paving block dengan karakteristik khusus. 
  5. Jangan lupa untuk mengatur terlebih dahulu posisi setiap bagian-bagian cetakan paving block tersebut. Pastikan bahwa semua bagiannya sudah beres dan terpasang dengan benar. Gunakan tongkat untuk memadatkan adukan paving block di dalam cetakan dengan memukulnya berkali-kali sampai diperoleh tingkat kepadatan yang sesuai rencana. 
  6. Jika kondisi adukan beton di dalam cetakan paving block sudah padat dan merata, maka proses selanjutnya yang harus Anda kerjakan adalah mengeluarkan hasil cetakan yang sudah jadi, lalu meletakkannya di tempat pengeringan. Sebaiknya paving block mentah ini diletakkan di tempat yang teduh dan mempunyai permukaan yang rata. 
  7. Pengujian terhadap kualitas paving block yang sudah berhasil Anda buat bisa dilakukan dengan mengubah-ubah posisi paving block yang baru saja telah dicetak tersebut menjadi berdiri-tidur beberapa kali dalam jangka waktu tertentu. Paving block yang bermutu bagus ditandai dengan bentuknya yang selalu tetap, tidak mengalami perubahan, serta tidak rusak.

Faktor Yang Memperngaruhi Mutu Paving Block 

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mutu paving block :
1. Semen,
adalah faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi kebutuhan dasar paving block. Semen haruslah baru dan diperhatikan tempat penyimpanannya supaya tidak menggumpal. 
2. Perbandingan Air Semen, Kekuatan paving block akan menurun dengan menurunnya perbandingan air semen (FAS). Hal ini disebabkan penurunan nilai FAS akan membuat semen tidak mengalami hidrasi (proses pengikatan) secara sempurna, sedangkan nilai FAS yang terlalu tinggi akan meninggalkan banyak pori-pori (kekosongan) setelah penguapan. Semakin banyak kekosongan maka akan semakin tidak kuat. Timbulnya pori-pori karena faktor air semen yang tinggi disebabkan akibat pasta semen yang terlalu cair, dan fungsinya sebagai pengikat malah akan mengalir meninggalkan agregat dan menyebabkan pengendapan pasta semen di dasar. 
3. Pasir, harus bersih bebas dari dedaunan, rumput, benda-benda asing, zat organik dan memiliki kadar lumpur yang kurang dari 5%. Pasir haruslah agak kasar dengan ukuran partikel mulai dari ukuran debu hingga 5 mm. 
4. Mesin cetak produksi khusus untuk paving block. Peralatan mesin cetak produksi juga dapat menentukan kekuatan yang dihasilkan oleh paving block. Semua bergantung pada kemampuan mesin dalam memberikan tekanan pada proses pencetakan. Pada umumnya Indonesia terdapat 3 jenis paving block bila dibedakan dari alat dan proses produksinya yaitu paving block press tangan, paving block press mesin vibrasi, dan paving block press mesin hidrolik. 

Berdasarkan SNI 03-0691-1996 paving block harus memiliki mutu dan standar sebagai berikut :
Sifat Tampak

  • Mempunyai bentuk yang sempurna.
  • Tidak retak-retak dan cacat. 
  • Bagian sudut dan rusukya tidak mudah hancur. 

Bentuk dan Ukuran 

  • Berdasarkan bentuknya paving block dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi empat dan segi banyak 
  • Ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm. 
  • Warna umumnya abu-abu. 
  • Toleransi ukuran yang di syaratkan adalah 2 mm untuk ukuran lebar bidang dan 3 mm untuk tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan natrium sulfat maksimum 1%. Source: https://www.ilmubeton.com/2019/10/inovasi-paving-block-kaca.html

Referensi:
1. https://arafuru.com/
2. www.ilmubeton.com


Read More »
07 September | 1komentar