![]() |
Tutorial Sebaya,Foto Koleksi Pribadi |
Metode tutor sebaya adalah bimbingan atau bantuan yang
diberikan kepada orang lain dengan umur yang sebaya. Belajar
bersama dalam kelompok dengan tutor sebaya merupakan salah satu
ciri pembelajaran berbasis kompetensi, melalui kegiatan berinteraksi
dan komunikasi, siswa menjadi aktif belajar, mereka menjadi efektif.
Kerjasama dalam kelompok dengan tutor sebaya dapat dikaitkan
dengan nilai sehingga kerjasama makin intensif dan siswa dapat
mencapai kompetensinya.
Dipandang dari tingkat partisipasi aktif siswa, keuntungan
belajar secara berkelompok dengan tutor sebaya mempunyai tingkat
partisipasi aktif siswa lebih tinggi.
Menurut Thomson proses belajar
tidak harus berasal dari guru ke siswa, melainkan dapat juga siswa
saling mengajar sesama siswa lainnya.
Bahkan Anita Lie menyatakan bahwa pengajaran oleh rekan
sebaya (tutor sebaya) ternyata lebih efektif dari pada pengajaran oleh
guru. Hal ini disebabkan latar belakang, pengalaman semata) para
siswa mirip satu dengan lainnya dibanding dengan skemata guru.
Menurut Suharsimi Arikunto adakalanya seorang siswa lebih
mudah menerima keterangan yang diberikan oleh kawan sebangku
atau kawan yang lain karena tidak adanya rasa enggan atau malu untuk
bertanya, guru dapat meminta bantuan kepada anak-anak yangmenerangkan kepada kawan-kawannya. Pelaksanaan ini disebut tutor
sebaya karena mempunyai usia yang hampir sebaya.
Menurut Silbermen Tutor sebaya merupakan salah satu dari
strategi pembelajaran yang berbasis active learning. Beberapa ahli
percaya bahwa satu pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila
peserta didik mampu mengajarkan pada peserta didik lainnya.
Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan dan mendorong pada
peserta didik mempelajari sesuatu dengan baik, dan pada waktu yang
sama ia menjadi narasumber bagi yang lain.
Pembelajaran peer
teaching merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan kemampuan
mengajar teman sebaya. Tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu
belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama.
Inti dari metode
pembelajaran tutor sebaya ini adalah pembelajaran yang
pelaksanaannya dengan membagi kelas dalam kelompok – kelompok
kecil, yang sumber belajarnya bukan hanya guru melainkan juga teman
sebaya yang pandai dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu.
Dalam pembelajaran ini, siswa yang menjadi tutor hendaknya
mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman
lainnya, sehingga pada saat dia memberikan bimbingan ia sudah dapat
menguasai bahan yang akan disampaikan
Model Contextual Teaching Learning (CTL)
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Model Cooperative Learning
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Model Discovery Learning
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Model Inquiry Based Learning (IBL)
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
* **
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Model Cooperative Learning
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Model Discovery Learning
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Model Inquiry Based Learning (IBL)
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
* **
Dasar pemikiran tentang tutor sebaya adalah siswa yang pandai dapat memberikan bantuan kepada siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman sekelasnya di sekolah dan kepada teman sekelasnya di luar kelas. Jika bantuan diberikan kepada teman sekelasnya di sekolah, maka:
1) Beberapa siswa yang pandai disuruh mempelajari suatu topik.
2) Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan dibahasnya.
3) Kelas dibagi dalam kelompok dan siswa yang pandai disebar ke setiap kelompok untuk memberikan bantuannya.
4) Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan khusus.
5) Jika ada masalah yang tidak terpecahkan, siswa yang pandai meminta bantuan kepada guru
6) Guru mengadakan evaluasi.
Tujuan penggunaan metode dengan tutor sebaya adalah sebagai berikut:
1) Dapat mengatasi keterbatasan media atau alat pembelajaran.
2) Dengan adanya kelompok guru bertugas sebagai fasilitator karena kesulitan yang dihadapi kelompok/siswa dapat diatasi melalui tutor sebaya yang ditunjuk guru karena kepandaiannya.
3) Dengan kerja kelompok anak yang kesulitan dapat dibantu dengan tutor sebaya tanpa perasaan takut atau malu.
4) Dapat meningkatkan partisipasi dan kerjasama siswa serta belajar bertanggung jawab.
5) Dengan belajar kelompok tutor sebaya melatih siswa untuk belajar bersosialisasi.
6) Menghargai orang lain.
Hal yang perlu dipersiapkan guru dalam pembelajaran dengan tutor sebaya menurut Suharsimi Arikunto adalah:
- Mengadakan latihan bagi para tutor. Latihan dapat dilakukan dengan dua cara: a) melalui latihan kelompok kecil, dimana yang mendapat latihan hanya anak-anak yang akan menjadi tutor sebaya. (b) melalui latihan klasikal dimana siswa seluruh kelas dilatih. Cara kedua ini mempunyai efek positif bagi kelompok siswa yang akan menerima bimbingan karena melalui latihan ini mereka akan tahu bagaimana mereka harus bertingkah laku pada waktu menerima bimbingan. Yang ditekankan pada tutor hanya memimpin kawan-kawannya agar mereka terlepas dari kesulitan memahami bahan pelajaran.
- Menyiapkan petunjuk tertulis. Baik di papan tulis maupun di kertas. Petunjuk tertulis ini harus jelas serta rinci sehingga setiap siswa dapat memahami untuk melaksanakan
- Menetapkan penanggung jawab untuk tiap-tiap kelompok agar apabila terjadi ketidakberesan guru dengan mudah menegurnya.
- Apa yang dilakukan oleh guru selama program perbaikan berlangsung guru selalu memegang tanggung jawab dan memainkan peran penting.
Secara umum prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam strategi pembelajaran aktif yang diturunkan dari prinsip belajar adalah:
1) Hal apapun yang dipelajari oleh murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri tidak ada seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.
2) Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatan sendiri dan setiap kelompok umur terdapat variasi dalam kecepatan belajar)
3) Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti.
4) Apabila murid diberikan tanggungjawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, ia akan belajar dan mengingat secara lebih baik
Artikel Relevan:
Mantap, bro! Keren!
ReplyDeleteTerimakasih Bapak Dosen...
DeleteTerima kasih , bacaannya sangat bermanfaat
ReplyDeleteTerimakasih Mr.Baam.. telah berkenan mampir
DeleteIjinngutip utk bahan kajian Pustaka
ReplyDeleteSilahkan semoga bermanfaat
Delete