Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Mendalami Makna Qurrata A'yun untuk Keluarga

Mendalami Makna Qurrata A'yun
Alhamdulillah,Sdh daftar Haji semua
Dalam kehidupan berkeluarga, hubungan batin yang kuat adalah anugerah tak ternilai. Untuk mengokohkan hubungan ini, salah satu ikhtiar terbaik yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak doa. Di antara sekian banyak doa, ada satu doa yang sangat indah dan mendalam, yang Allah Swt. sebutkan sebagai doanya Ibadurrahman (hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih) dalam Surah Al-Furqan ayat 74. Doa ini adalah doa yang sangat paripurna dan penuh makna, sehingga rasanya tak pantas jika kita melewatkan satu hari tanpa membacanya.
Doa tersebut berbunyi:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ 

Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yun...
(Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk mata [kami]...)

Doa ini memiliki nilai rasa yang jauh lebih dalam dibanding doa-doa lain yang maknanya serupa. Jika kita membandingkannya dengan ungkapan yang lebih sederhana seperti "wa ashlih li fi dzurriyati" (dan perbaikilah untukku keturunanku), doa qurrata a'yun terasa jauh lebih halus dan indah. Ungkapan "penyejuk mata" (qurratu a'yun) tidak hanya berarti perbaikan fisik, tetapi mencakup kesempurnaan batin.
Ketika kita memohon agar pasangan dan keturunan kita menjadi penyejuk mata, itu berarti kita mengharapkan mereka memiliki: 
  • Keimanan dan ketakwaan yang murni di dalam hati. 
  • Amal saleh dan ketaatan yang tercermin dalam perbuatan sehari-hari.
  • Akhlak mulia yang menjadi cerminan diri.
Doa qurrata a'yun mencakup semua aspek kebaikan ini secara ringkas namun mendalam. Seperti halnya ucapan "sholatlah yang khusyuk" yang berarti sholat harus memenuhi semua syarat, rukun, dan sunah dari awal hingga akhir, termasuk kesempurnaan wudhu, doa ini juga memohon kesempurnaan yang paripurna bagi keluarga kita.
Menurut K.H. Muhammad Zarkasy, pernah berkata saat melihat santri yang nakal, "Salahmu, salah Bapakmu." Kalimat ini mengingatkan bahwa kebaikan atau kenakalan anak tidak lepas dari peran orang tua. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai orang tua tidak hanya berikhtiar secara fisik, tetapi juga memperbanyak doa, khususnya doa Ibadurrahman, untuk memohon keberkahan dan kesejukan dalam keluarga.
Share this article now on :

Post a Comment