Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts sorted by date for query budaya lokal. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query budaya lokal. Sort by relevance Show all posts

Rasional Mapel Koding dan Kecerdasan Artifisial

Integrasi pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial (KA) dalam pendidikan memungkinkan penggunaan teknologi secara maksimal untuk mendukung pembangunan nasional. Dalam hal peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, pembelajaran ini mengasah keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan pemecahan masalah, yang sejalan dengan upaya meningkatkan daya saing di tingkat global.
Dari sudut pandang ekonomi berkelanjutan, keahlian dalam koding dan KA menciptakan peluang ekonomi baru, mendukung inovasi, dan mendorong pertumbuhan industri digital, yang memungkinkan generasi muda berkontribusi pada ekonomi kreatif. Lebih jauh lagi, dalam konteks inovasi dan teknologi untuk pembangunan, pendidikan berbasis koding dan KA menghasilkan generasi inovator yang dapat berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan sosial.
Selain itu, program pembelajaran koding dan KA juga memperkuat pemerataan akses pendidikan berkualitas, sehingga semua peserta didik, tanpa memandang latar belakang sosial-ekonomi, mendapatkan kesempatan belajar yang setara. Yang tak kalah penting, penguatan identitas nasional tetap terjaga, karena teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung dan mempromosikan budaya lokal di arena global.
Dengan mengintegrasikan pembelajaran koding dan KA dalam sistem pendidikan nasional, diharapkan generasi mendatang dapat menciptakan solusi inovatif untuk tantangan nasional, mendorong kesejahteraan sosial-ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang inovatif di kancah global.
Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin mengarah pada digitalisasi di berbagai sektor, diharapkan penerapan koding dan kecerdasan artifisial (KA) di dunia pendidikan dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak peserta didik. Hal ini penting agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di era industri digital yang cepat dan inovatif. Teknologi KA tidak hanya berpengaruh pada ekonomi dan lapangan kerja, tetapi juga membentuk norma sosial dan budaya. Oleh karena itu, peserta didik perlu memahami dampak sosial serta etika dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi tersebut.
Mata pelajaran Koding dan KA memiliki pendekatan holistik, di mana pembelajaran tidak hanya berfokus pada kompetensi teknis. Peserta didik juga akan mengembangkan diri mereka sebagai individu yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif, mandiri, dan sehat.
Seluruh aspek kompetensi yang diperoleh melalui pembelajaran Koding dan KA saling terintegrasi dan melengkapi. Hal ini sangat penting karena akan memberikan dukungan kepada peserta didik untuk menghadapi dunia yang terus berubah, mengatasi tantangan baru, dan berkontribusi pada kesejahteraan diri mereka maupun orang lain.

Read More »
01 July | 0komentar

Mapel Koding dan Kecerdasan Artifisial


Indonesia telah menetapkan fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif untuk menghadapi tantangan global, termasuk di bidang digital, melalui Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Kemampuan digital sangat penting di era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0, di mana teknologi seperti Kecerdasan Artifisial (KA), mahadata, dan Internet of Things (IoT) semakin banyak digunakan di berbagai sektor.
Dalam konteks RPJPN, peningkatan literasi digital di semua jenjang pendidikan sangat diperlukan untuk membekali manusia dengan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. Selain itu, kemampuan digital juga membantu dalam transformasi ekonomi digital, meningkatkan efisiensi layanan publik, dan mempercepat inovasi di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Dengan cara ini, peningkatan keterampilan digital tidak hanya membuat Indonesia lebih kompetitif di dunia, tetapi juga membantu pembangunan berkelanjutan dan memastikan akses teknologi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan digital adalah dengan penguatan literasi digital, koding, dan kecerdasan artifisial (KA) dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di tingkat global, tetapi juga mendukung percepatan pembangunan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Selanjutnya, dalam konteks inovasi dan teknologi untuk pembangunan, pendidikan yang berfokus pada Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) bisa menghasilkan generasi inovator yang mampu berkontribusi pada penelitian dan pengembangan teknologi untuk mengatasi berbagai masalah sosial. Yang tak kalah penting, menjaga identitas nasional sangat perlu, karena teknologi bisa digunakan untuk mengangkat dan mempromosikan budaya lokal di kancah global. Dengan menggabungkan pembelajaran koding dan KA dalam sistem pendidikan nasional, diharapkan generasi mendatang dapat menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan nasional,meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara inovatif di dunia.
Untuk mendukung kebijakan pendidikan berkualitas untuk semua, Program Prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah dibuat untuk mengatasi tantangan pendidikan di era digital. Fokus utama program ini adalah menyediakan fasilitas yang baik, meningkatkan kualitas guru, dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Program ini juga menekankan pemerataan akses pendidikan, termasuk layanan pendidikan untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus, dukungan finansial bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu, serta menciptakan lingkungan sosial-budaya yang mendukung pembelajaran.
Dalam pengembangan talenta unggul, pemerintah berupaya memberi lebih banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di berbagai bidang, termasuk literasi digital, koding, dan kecerdasan artifisial. Kemendikdasmen menjadikan transformasi digital sebagai fokus utama untuk memperkuat sistem pendidikan dasar dan menengah. Penguatan kurikulum berbasis teknologi, pelatihan guru dalam menggunakan teknologi informasi, dan penyediaan akses ke infrastruktur digital adalah langkah penting untuk memastikan peserta didik siap menghadapi tantangan di masa depan. Salah satu inovasi yang didorong adalah pemanfaatan kecerdasan artifisial untuk personalisasi pembelajaran, sehingga pengalaman belajar bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. Dengan sistem pembelajaran yang inklusif dan adil, pendidikan di Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi yang kompetitif dan memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
Menyaksikan keberhasilan negara-negara seperti Singapura, India, Tiongkok, Australia, dan Korea Selatan dalam mengintegrasikan pembelajaran koding dan KA ke dalam sistem pendidikan mereka, Indonesia perlu mengambil langkah strategis agar tidak tertinggal dalam revolusi digital global. Upaya ini dapat dimulai dengan mengadaptasi kurikulum berbasis teknologi, memberikan pelatihan intensif bagi guru, dan memastikan akses yang merata terhadap infrastruktur digital di seluruh daerah. Selain itu, pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PBL) yang telah diterapkan di berbagai negara dapat diadopsi untuk mendorong kreativitas dan inovasi peserta didik dalam memecahkan masalah menggunakan teknologi. Dengan merancang kebijakan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan pendidikan di Indonesia, pembelajaran koding dan KA tidak hanya akan meningkatkan daya saing peserta didik di tingkat nasional dan internasional, tetapi juga membantu menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan industri masa depan.

Read More »
01 July | 0komentar

Kalender Pendidikan Tahun Ajaran 2025/2026

Kalender Pendidikan yang selanjutnya disingkat Kaldik adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.Dalam rangka mendorong efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran dan sekaligus memberikan pedoman kepada Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Tengah dalam mengatur waktu untuk kegiatan pembelajaran selama Tahun Ajaran 2025/2026 maka perlu dilakukan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran pada Satuan Pendidikan Formal pada periode waktu dimaksud yang mencakup antara lain permulaan tahun ajaran baru, minggu efektif belajar, dan juga hari libur.
Kalender pendidikan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran dan kegiatan sekolah. Di Indonesia, setiap tahun ajaran diatur dengan cermat melalui sebuah sistem yang dikenal sebagai Kalender Pendidikan atau disingkat Kaldik. Kaldik ini bukan sekadar penanda tanggal merah, melainkan sebuah pengaturan waktu komprehensif untuk seluruh kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran.

 


Apa Saja yang Diatur dalam Kalender Pendidikan? 
Kaldik mencakup beberapa elemen krusial yang memastikan proses belajar mengajar berjalan efektif dan terstruktur: 
  • Permulaan Tahun Ajaran: Ini adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran di setiap Satuan Pendidikan. 
  • Penentuan tanggal permulaan tahun ajaran sangat penting untuk kesiapan sekolah, guru, dan siswa. 
  • Minggu Efektif Belajar: Mengacu pada jumlah minggu yang digunakan untuk proses pembelajaran pada setiap Satuan Pendidikan dalam satu tahun ajaran. Minggu efektif belajar menjadi acuan utama bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan target kurikulum. 
  • Waktu Pembelajaran Efektif: Ini adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, yang meliputi jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran (termasuk muatan lokal) ditambah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Dengan adanya waktu pembelajaran efektif, kualitas dan kuantitas materi yang disampaikan kepada siswa dapat terukur dengan jelas. 
  • Hari Libur: Kaldik juga mengatur hari-hari libur yang telah ditetapkan, seperti libur nasional, libur keagamaan, dan libur semester. Penentuan hari libur ini penting untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi siswa dan tenaga pendidik. 
Istilah Penting Lainnya dalam Pengelolaan Pendidikan Selain Kaldik, ada beberapa istilah lain yang tak kalah penting dalam administrasi dan kegiatan sekolah: 
Perencanaan Pengaturan Kelas: Ini adalah pengaturan kelas untuk keperluan administrasi Satuan Pendidikan. Pengaturan ini bisa meliputi pembagian kelas, penentuan kapasitas siswa per kelas, hingga penataan ruang kelas. 
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB): SPMB adalah keseluruhan rangkaian komponen penerimaan murid yang saling berkaitan dalam mewujudkan layanan pendidikan yang bermutu bagi semua. SPMB memastikan proses penerimaan siswa baru berjalan transparan, adil, dan sesuai dengan kapasitas sekolah. 
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS): MPLS adalah kegiatan pertama masuk sekolah yang bertujuan untuk memperkenalkan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Sekolah. MPLS sangat penting untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan membentuk pondasi budaya belajar yang positif. 
Hari-hari Pertama Masuk Satuan Pendidikan: Ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan Satuan Pendidikan pada permulaan tahun ajaran. Biasanya, kegiatan ini mencakup MPLS dan berbagai persiapan lain untuk memulai pembelajaran. Dengan memahami istilah-istilah di atas, kita dapat lebih mengapresiasi kompleksitas dan keteraturan yang ada di balik sistem pendidikan kita. Pengaturan yang cermat ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal dan mendukung pencapaian potensi terbaik setiap siswa.

Read More »
13 June | 0komentar

Materi MPLS Tahun Ajaran 2024/2025

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai salah satu kegiatan wajib bagi sekolah untuk menjematani siswa-siswa baru. Tujuan utama MPLS adalah membantu siswa mengenal lingkungan sekolah, membiasakan diri dengan jadwal dan kegiatan sekolah, serta mengenal guru dan staf. Selain itu, MPLS juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan.
MPLS sebagai periode penting bagi siswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. MPLS bertujuan memperkenalkan siswa pada budaya, norma, dan tata tertib sekolah, serta membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman baru.
Perencanaan yang matang adalah kunci untuk menyelenggarakan MPLS yang sukses. Sekolah perlu membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanaan MPLS. Tim ini harus terdiri dari guru, staf, dan siswa lama/kelas atas yang terlatih untuk membimbing siswa baru khususnya untuk menemani masa transisi. Langkah pertama dalam perencanaan adalah menyusun jadwal kegiatan yang jelas dan terstruktur. Kegiatan harus dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan informasi yang dibutuhkan siswa tanpa membuat mereka merasa terbebani atau stres. 


Berikut materi MPLS yang wajib disampaikan dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat termasuk guru, siswa dan orang tua:
1. profil satuan pendidikan
 
Pengenalan Lingkungan Sekolah: Guru dan peserta didik harus mengenal fasilitas dan lingkungan sekolah, termasuk ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, kantin, dan area olahraga Hal ini bertujuan agar peserta didik baru dapat merasa nyaman dan familiar dengan lingkungan barunya. 
 a. Pengenalan Kurikulum: 
Materi ini meliputi pengenalan terhadap kurikulum yang diterapkan di sekolah, termasuk mata pelajaran, jadwal pelajaran, serta metode pembelajaran yang akan digunakan. Informasi ini penting agar peserta didik dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk kegiatan belajar mengajar. 
b. Pengenalan Tata Tertib: 
Guru wajib menjelaskan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, seperti jam masuk dan pulang, peraturan tentang seragam, serta sanksi bagi yang melanggar. Tata tertib ini penting untuk menjaga disiplin dan keteraturan di lingkungan sekolah. 
c. Prestasi Sekolah: 
Informasi tentang prestasi yang telah diraih oleh sekolah, baik di bidang akademik maupun non-akademik, dapat memotivasi peserta didik baru untuk berprestasi dan bangga menjadi bagian dari sekolah tersebut.


2. Pembentukan karakter
 Profil Pelajar Pancasila: Materi ini menekankan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong, kreatif, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan. Pembentukan karakter ini diharapkan dapat membentuk pribadi yang tangguh dan berakhlak mulia. Penguatan Pendidikan Karakter: Guru harus memberikan materi yang berkaitan dengan penguatan pendidikan karakter, termasuk sikap jujur, disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab. Pendidikan karakter ini sangat penting untuk membangun fondasi moral peserta didik.


3. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pendidikan Lingkungan Hidup: Materi ini mencakup edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah, pengelolaan sampah, dan penghijauan. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan nyaman. b.Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkotika (P4GN): Pengenalan tentang bahaya narkotika dan cara pencegahannya merupakan bagian penting dari MPLS. Peserta didik harus dibekali pengetahuan untuk menghindari penyalahgunaan narkotika dan menjaga diri dari pergaulan negatif. c. Pembinaan Dasar-dasar Bencana dan Pertolongan Pertama: Materi ini meliputi pengetahuan dasar tentang penanggulangan bencana dan keterampilan pertolongan pertama. Hal ini penting agar peserta didik siap menghadapi situasi darurat dengan tenang dan sigap.
4. Penguatan Kesadaran Bela Negara
a. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara: Guru harus mengajarkan pentingnya cinta tanah air, penghormatan terhadap lambang negara, dan semangat nasionalisme. Kesadaran berbangsa dan bernegara ini penting untuk membangun rasa kebanggaan dan tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia. b. Tiga Dosa Besar Pendidikan: Peserta didik harus diberi pemahaman tentang tiga dosa besar dalam pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Pengenalan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua.
5. Pengenalan Budaya Daerah
Guru dan peserta didik harus memahami dan menghargai kebudayaan lokal di daerahnya termasuk bahasa, kesenian, dan adat istiadat. Pengenalan budaya ini penting untuk menjaga kearifan lokal dan memperkaya wawasan peserta didik tentang keberagaman budaya. [ permen no 6 tahun 2023]
6. Literasi Digital dan Literasi Keuangan
Literasi Digital: Materi ini mencakup penggunaan teknologi informasi secara bijak dan bertanggung jawab, serta pemahaman tentang keamanan digital Literasi digital ini penting di era teknologi untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan internet dan media sosial. Literasi Keuangan: Peserta didik harus dibekali dengan pengetahuan dasar tentang pengelolaan keuangan, seperti menabung, membuat anggaran, dan mengelola uang saku. Literasi keuangan ini penting untuk membentuk kebiasaan finansial yang baik sejak dini.

Read More »
17 July | 0komentar

Struktur Kurikulum ; No 12 Tahun 2024

Struktur kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Jumlah jam pembelajaran didalam srtruktur kurikulum biasanya dalam 1 (satu) tahun. Pada pelaksanaanya sekolah membuatnya dalam perminggu, sebagai beban belajar. Jadi jumlah minggu dalam satu tahun telah ditentukan oleh pemerintah (36 Minggu). Sekolah tinggal membagi jumlah jam per tahun dibagi 36. 
Muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan  dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan (Capaian Pembelajaran/ CP) yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

Berikut telah dirangkum struktur kurikulum dengan beban belajar per minggu untuk SMK 3 tahun :

                          

MATA PELAJARAN

KELAS

X

XI

XII

1

2

1

2

1

2

A.   Kelompok Mata Pelajaran Umum

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

3

3

-

3

2.

Pendidikan Pancasila

  2

 2

2

2

   -

   2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

3

3

-

3

4.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3

3

2

2

-

-

5.

Sejarah

2

2

2

2

-

-

6.

Seni Budaya

2

2

-

-

-

-

 

                                                  Jumlah

16

16

12

12

 

8

B

Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan

1.

Matematika

4

4

3

3

-

3

2.

Bahasa Inggris

4

4

4

4

-

4

3.

Informatika

4

4

-

-

-

-

4.

Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian

-

-

18

18

-

22

5.

Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

 

6

6

-

-

-

-

6.

Proyek Kreatif dan Kewirausahaan

-

-

5

5

-

5

7.

Dasar – dasar Program Keahlian

12

12

-

-

-

-

8.

Praktek Kerja Lapangan

-

-

-

-

7362

-

9.

Mata Pelajaran Pilihan

-

-

4

4

-

4

10.

Muatan lokal Bahasa Jawa

2

2

2

2

-

2

 

 

 

 

 

 

 

 

                              Jumlah 

32

32

36

36

46

40

 

            Total ( A + B  )

48

48

48

48

46

48



Read More »
06 July | 0komentar