Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Momen Gaya

Momen gaya terhadap suatu titik didefisinikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jaraknya ke titik tersebut. Jarak yang dimaksud adalah jarak tegak lurus dengan gaya tersebut. Momen dapat diberi tanda positif atau negatif bergantung dari perjanjian yang umum, tetapi dapat juga tidak memakai perjanjian umum,yang penting bila arah momen gaya itu berbeda tandanya harus berbada. Pada gambar dibawah diperlihatkan momen gaya terhadap suatu titik.
Di samping momen terhadap suatu titik ada juga momen kopel yang didefinisikan sebagai momen akibat adanya dua buah gaya yang sejajar dengan besar sama tetapi arahnya berlawanan. Gambar di bawah menunjukkan momen kopel tersebut.



Momen dapat digambar dalam bentuk vektor momen dengan aturan bahwa arah vektor momen merupakan arah bergeraknya sekrup yang diputar oleh momen.

Perhitungan Moment dan Reaksi Pada Tumpuan



Sebuah konstruksi seperti diatas dikenai gaya sebesar 5 ton hitunglah :

a.        a. Reaksi pada tumpuan A dan B
b.        b. Momen  yang terjadi pada titik C

Jawab:
Mencari Reaksi pada tumpuan B        
Perletakan Beban yang berada ditengah-tengah gelagar maka reaksi yang diterima tumpuan adalah sama



          







Read More »
27 June | 0komentar

Pengertian Gaya

Gaya dapat didefisinikan sebagai sesuatu yang menyebabkan benda (titik materi) bergerak baik dari diam maupun dari gerak lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Dalam teknik bangunan gaya berasal dari bangunan itu sendiri berat benda di atasnya atau yang menempelnya, tekanan angin, gempa,perubahan suhu dan pengaruh pengerjaan.
Gaya dapat digambarkan dalam bentuk garis (atau kumpulan garis) yang memiliki dimensi besar, garis kerja, arah kerja dan titik tangkap. Satuan gaya menurut Sistem Satuan Internasional (SI) adalah Newton dan turunannya (kN). Akan tetapi ada yang memberi satuan kg gaya (kg). Bila gravitasi bumi diambil 10 m/detik2 maka hubungan satuan tersebut adalah 1 kg gaya (atau sering ditulis 1 kg) ekuivalen dengan 10 Newton. 
A = Titik Tangkap Gaya
P =  Besar Gaya  
AB = Garis kerja gaya

Kesetaraan gaya adalah “kesamaan pengaruh” antara gaya pengganti (resultan) dengan gaya yang diganti (gaya komponen) tanpa memperhatikan titik tangkap gayanya. Dengan demikian pada suatu keadaan tertentu, walaupun gaya sudah setara atau ekuivalen, ada perbedaan pengaruh antara gaya pengganti dengan yang diganti.
Pada prinsipnya gaya dikatakan setara apabila gaya pengganti dan penggantinya baik gerak translasi maupun rotasi besarnya sama. Pada gambar dibawah ini  gaya P yang bertitik tangkap di A dipindahkan di B dalam garis kerja yang sama adalah setara (dalam arti efek gerak translasi dan rotasinya) tetapi hal ini dapat berpengaruh terhadap jenis gaya yang dialami benda, pada waktu titik tangkap gaya di A mengalami gaya tekan, sedang pada waktu di B benda mengalami gaya tarik.

Keseimbangan gaya adalah hampir sama dengan kesetaraan gaya bedanya pada arah gayanya. Pada kesetaraan gaya antara gaya pengganti dengan gaya yang diganti arah yang dituju sama, sedang pada keseimbangan gaya arah yang dituju berlawanan, gaya pengganti (reaksi) arahnya menuju titik awal dari gaya yang diganti (aksi). Pada gambar ini divisualisasikan keseimbangan gaya. Pada saat tertentu dengan bahan lebih elastis dapat terjadi regangan.
Dengan kata lain keseimbangan gaya yang satu garis kerja dapat dikatakan bahwa gaya aksi dan reaksi besarnya sama tapi arahnya berlawanan.

Read More »
26 June | 0komentar

Dasar Mekanika Teknik

Pada tingkat SMK Mekanika Teknik sama dengan Mapel Perhitungan Statika Bangunan. Inti dari statika bangunan adalah pada Pembebanan. Pembebanan (loading) pada Konstruksi Bangunan telah diatur pada Peraturan Pembebanan Indonesia tahun 1983 (setahu saya masih pakai itu walaupun sekarang sudah tahun 2014). Beban-beban ini membebani konstruksi (balok, kolom, rangka, batang dsb) yang juga diidealisasikan sebagai garis sejajar dengan sumbunya.

Ada 5 macam pembebanan yaitu :
a. Beban mati (berat sendiri konstruksi dan bagian lain yang melekat)
b. Beban hidup (beban dari pemakaian gedung seperti rumah tinggal,kantor, tempat pertunjukkkan)
c. Beban angin (beban yang disebabkan oleh tekanan angin)
d. Beban gempa (beban karena adanya gempa)
e. Beban khusus (beban akibat selisih suhu, penurunan, susut dan sebagainya)

Berdasarkan wujudnya beban tersebut dapat diidealisasikan sebagai 
(1) beban terpusat, 
(2) beban terbagi merata, 
(3) beban tak merata (beban bentuk segitiga, trapesium dsb).


Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung tersebut dapat diabaikan. Sebagai contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor, pasangan tembok setengah batu di atas balok, beton ataupun baja dsb. Simbul beban terpusat adalah P dan memiliki satuan berat (ton atau kg)

Pada gambar diatas dikatakan bahwa pembebanan sebesar P berada pada batang AB yang ditumpu pada tumpuan engsel ditumpuan A dan tumpuan rol di titik B.

Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat diabaikan. Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter persegi ataupun newton permeter atau yang sejenisnya dengan simbol q.


Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter.




Read More »
25 June | 0komentar

Rumah Terlihat Lebih Luas

Meneruskan konsep membangun rumah tahan gempa,berikut akan saya tampilkan konsep rehab rumah mungil akan tampak sedikit lebih luas. Pada prinsipnya luas yang terlihat luas/lapang adalah sangat berhubungan dengan pengelolaan ruangan yang ada, fasad rumah,jendela pada teras depan,teras yang luas dan unsur yang tidak kalah penting adalah jenis cat yang di gunakan. Berikut gambar hasil rehab rumah type 36/90.





Read More »
25 June | 1komentar

Rehabilitasi Rumah Tinggal


Untuk rehab rumah banyak orang menyatakan gampang-gampang susah. sehingga dikatakan dari pada rehab mending membangun yang baru...iya kalau uang dan tanahnya ada. Perlu dikonsultasikan dengan ahlinya dalam artian direncanakan dengan matang, tukang saja belumlah cukup karena pada perjalannya pasti banyak kendala. Penambahan kolom baru, ruang baru, atau bongkar ruangan. Apalagi jika kita akan menambah yang tadinya satu lantai menjadi 2 atau bahkan 3 lantai.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan rehap rumah:
a. Perencanaan yang matang sehingga dapat diketahui mana yang akan dipertahankan dan mana yang akan dibongkar tentunya mana yang akan ditambahi
b. Sesuaikan tentunya perencanaan dengan biaya yang ada (karena rehab kadang ada hal2 yang diluar perencanaan)
c. Masalah ijin kepada tetangga seperti yang ditulis oleh Anneahira saya kira lebih tepatnya memberitahukan kepada tetangga. Bukan ijin nanti kalau ndak diijinkan gimana?
d. Sebaiknya selama rumah direhab sementara pindah dulu karena jika masih ada aktivitas yang jelas akan memperlama proses pekerjaan, harus geser peralata rumah tangga dan sebagainya.
e. Kemudian secara teknis yang perlu diperhatikan sebagai mana di tulis oleh http://bangunrenovasirumah.com/hal-yang-perlu-diperhatikan adalah kondisi pondasi, struktur atap (kuda-kuda, rangkanya usuk reng dsb)








Read More »
24 June | 0komentar

Prinsip Membangun Rumah Tahan Gempa

Indonesia berada di daerah rawan gempa sebagaimana pada tulisan terdahulu tentang Bangunan Tahan Gempa maka dalam membangun rumah perlu diperhatikan hal sebagai berikut:
1. Letak rumah hendaknya berada didaerah yang aman (tidak dekat jurang,tepi pantai tidak dalam peta rawan gempa dsb)
2. Sesuaikan dengan IMB
3. Bentuk bangunan sebaiknya simetris
4. Pada konstruksi perlu diperhatikan pada:
    a. Pondasi
      Pondasi harus berada di tanah keras dengan lapisan pasir kurang lebih 10 cm dibawah pondasi dan batu kali yang dipakai harus keras


b. Beton
 Penggunaan beton yang digunakan menggunakan ketentuan sebagai berikut:








Read More »
22 June | 0komentar