Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Tugas Mulai dari Diri Modul 1.2 CGP

 



1. Peristiwa positif yang saat di Sekolah Dasar, saya selalu menjadi rangking 1 dan rangking 
2. Daya saing positif dengan teman yang memiliki minat belajar yang sama. Sehingga bersaing untuk menjadi rangking satu. Sedangkan Peristiwa Negatif yang saya alami di sekolah Dasar adalah saya pernah di jewer oleh guru karena memberi tahukan jawaban kepada teman. 

Saat SMP - Kuliah 
Peristiwa Positif: saat SMP aktif kegiatan mengaji di masjid dan sebagai anggota remaja masjid. Saat SMA menjadi pengurus remaja masjid. Mulai belajar mengumandangkan adzan di masjid. Dan aktif dikegiatan karang taruna desa. Saat Kuliah hal yang positif saat dapat memiliki penghasilan dari membantu dosen yang menjadi konsultan dengan menjadi drafter (menggambar rumah). 
Peristiwa Negatif: saat kuliah saya tidak aktif di kegiatan kemahasiswaan karena selalu berkutat pada tugas kuliah (menggambar) dan membantu dosen yang menjadi konsultan. 
Saat bekerja: 
yang positif mendapatkan Bea Siswa Tugas belajar S2 dari kemendikbud RI di UGM dan menjuarai berbagai lomba tk.provinsi diantaranya Lomba media pembelajaran berbasis blog juara 3 tk prov. kategori SMK 2014, Juara 2 media pembelajaran berbasis web Tk.Prov 2016, finalis guru berprestasi tk.provinsi 2017, penerima penghargaan Learning Object pd Lomba Media Pembelajran Interaktif (BPTIK) tahun 2021 dll. 
2. Yang berperan dalam kegiatan pada peristiwa tersebut selain saya adalah: a. Saat SD yang berperan antara lain: Orang tua, teman-teman SD, guru ngaji b. Saat Lulus SMA yang berperan: orang tua, teman sepermainan, Kepala Desa, pengurus TPQ 
3. Dampak emosional yang saya rasakan hingga sekarang adalah saat sekolah SD yang saya rasakan adalah tenang dan optimisme. Sedangkan setelah lulus SMA perasaan yang saya rasakan ada perasaan kagum, gembira, sedih, bingung dan tertarik 
4. Yang membekas dan saya rasakan sampai saat ini karena apa yang saya alami benar-benar membekas dalam hati dan memori otak saya. Sehingga pesan- pesan yang disampaikan guru saat pembelajaran dan sikap perilaku yang guru contohkan masih dapat saya ingat. 
5. Dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi Putchik berkaitan saya sebagai guru adalah sikap teladan, panutan dengan berperilaku baik. Yang semoga akan membekas juga pada peserta didik. Menanankan nilai karakter serta nilai nilai luhur sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sehingga apa yang kita sampaikan akan selalu diingat dan diterapkan dalam kehidupan peserta didik dimasa yang akan datang. 
6. Peran guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru oleh murid, harus dapat memberikan contoh dan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila saat proses belajar sehingga dapat memperoleh kehidupan bermakna. 

 

Read More »
12 May | 0komentar

Tugas Mulai dari Diri Modul 1.1 CGP


Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) memberikan dasar-dasar pendidikan yang patut diterapkan pada tingkat kelas,tingkat sekolah dan Masyarakat . Konsep yang gagas oleh KHD sebagai sebuah ide yang menjadikan peserta didik dapat mengenali segala potensi yang dimiliki, karena apa yang dikembangkan dapat memberikan panutan sebagai arah tumbuh dan berkembangnya anak yang bermuara pada keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 
Pemelajar, guru sebagai motivator agar peserta didik dapat tumbuh, berkembang sesuai dengan kodrat anak. Sebagai pemelajar guru melayani peserta didik dalam bentuk pembelajaran yang bermakna. Pada artikel sebelumnya saya menulis dengan Judul "Meaningfull Learning". Guru dalam proses belajar mengajar atau menyampaikan materi pembelajaran diharapkan bisa menggali kemampuan peserta didik, membangkitkan keterlibatan aktif peserta didik dan pengalaman yang berkesan. Untuk memberikan pembelajaran yang bermakna tidaklah cukup peserta didik hanya sebagai pendengar, peserta didik hanya sebagai penerima informasi, guru harus dapat menjadikan kelas sebagai sebuah pentas konser transfer knowledge sehingga akan berkesan oleh peserta didik. 
Praktik Meaningfull yang mencoba saya bawakan sebagai implementasi dari pemikiran KHD dalam memberikan panutan untuk tumbuh dan berkembangnya potensi peserta didik/ murid pada kelas yang saya yaitu melakukan pembelajaran yang bermakna. Kelas DPIB (Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan) memiliki Mapel yang menyiapkan peserta didik untuk memiliki kompetensi perencanaan baik perencanaan berupa gambar rumah (lengkap dengan denah,tampak,potongan dan detail) dan juga perencanaan gedung serta perhitungan pelaksanaan RAB. 
Contoh pada materi dengan Kompetensi Dasar (KD) Menggambar Teknik Bangunan Gedung Sub Kompetensi Perencanaan Rumah Tinggal Tidak Bertingkat. Awal setelah melakukan diagnostik non kognitif, mendapatkan pola pikir/ wawasan lingkungan tentang karakteristik peserta didik/ murud. Fokus pada survey adalah berkaitan dengan gaya belajar, sarana prasarana yang dimiliki serta minat. 
Pada pertemuan dikelas/ laboratorium setelah melakukan kegiatan pembuka, mengapresiasi siswa yang telah mengumpulkan tugas sebelumnya, memberikan motivasi dengan melakukan apersepsi dan menyampaikan beberapa pertanyaan   pemantik. menyajikan beberapa contoh Gambar perencanaan yang lengkap dalam bentuk slide, Gambar dan Maket. 
Dengan metode saintifik guru mempersilahkan kepada siswa untuk mengamati media-media gambar tersebut. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya salah satu bentuk metode saintifik. Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita juga harus memperhatikan kodrati anak yang masih suka bermain. Lihatlah ketika anak-anak sedang bermain pasti yang mereka rasakan adalah ‘kegembiraan’ dan itu membuat suatu kesan yang membekas di hati dan pikirannya. Hendaknya guru juga memasukan unsur permainan dalam pembelajaran agar siswa senang dan tidak mudah bosan. Apalagi menggunakan permainan-permainan tradisional yang ada, selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan , kita juga mendidik dan mengajak anak untuk melestarikan kebudayaan. Menghargai peserta didik dengan memberikan pelayanan pembelajaran yang sebagik-baiknya adalah sebagai wujud impian KHD. Pelayanan yang setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan

Read More »
11 May | 0komentar

Canva For Education

Tugas-tugas CGP menggunakan Platform CANVA

Buat dan personalisasikan rencana pelaksanaan pembelajaran, infografis, poster, video, dan lainnya. 100% gratis untuk guru dan siswa di sekolah yang memenuhi syarat.Canva adalah platform desain dan komunikasi visual online dengan misi memberdayakan semua orang di seluruh dunia agar dapat membuat desain apa pun dan mempublikasikannya di mana pun.Sejak 2013, platform ini berhasil merebut hati lebih dari 60 juta pengguna aktif bulanan dari 190 negara di dunia. Dan dari jutaan orang mengetahui apa itu Canva, sudah lebih dari 7 miliar desain berhasil tercipta. Berkat permasalahan yang Melanie Perkins, Cameron Adams, dan Cliff Obrecht temukan di lapangan bahwa banyak sekali orang yang ingin membuat desainnya sendiri dengan mudah. Hingga pada akhirnya terciptalah Canva yang mereka kemas dengan prinsip “make complex things simple.

Manfaat Canva 
Sejak mengikuti Calon Guru Penggerak saya sangat terbantu menggunakan Canva untuk membuat tugas-tugas. Yang nota bene tugas-tugas tersebut terus ada selama 9 bulan. Dan hampir semua CGP membuat tugas dengan menggunakan CANVA. Alan menggunakan Canva adalah bahwa Canva dapat diconversikan ke dalam apa saja (untuk mempublikasikan/mempresentasikan). Saya biasanya membuat dalam bentuk PPt, yang dapat saya konversi menjadi dalam bentuk Video.
Membuat berbagai macam desain untuk kebutuhan personal dan profesional. 
manfaat Canva lainnya adalah: 
  • Membuat presentasi mirip PowerPoint 
  • Membuat konten Instagram untuk feed, Story, dan Ads dengan pilihan animasi atau static 
  • Mendesain postingan, cover, Ads, event cover, Facebook video, dan story Facebook 
  • Mengedit video untuk berbagai platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, TikTok, Pinterest, LinkedIn, dan YouTube 
  • Mendesain poster, flyer, brosur, iklan, postcard, business card, newsletter, dan invoice untuk kebutuhan bisnis dan sebagai digital marketing tools 
  • Membantu menyusun format resume, CV, letterhead, proposal, sertifikat, serta berbagai kartu dan undangan 
  • Menyusun infografis, mind map, kolase foto, virtual background, format kalender, worksheet, planner, peta konsep, dan wallpaper/background layar gadget.


Read More »
10 May | 0komentar

Refleksi Modul 1, 2 dan 3 Guru Penggerak


Refleksi akhir berkaitan rangkaian pembelajaran modul Calon Guru Penggerak (CGP) adalah melakukan refleksi keseluruhan modul. Modul  pada program guru penggerak terdiri dari/ meliputi Modul 1 yang terdiri dari Modul 1.1, Modul 1.2. Modul 1.3, Modul 1.4, Modul 2 yang terdiri dari Modul 2.1, Modul 2.2, Modul 2.3, dan Modul 3 yang terdiri dari Modul 3.1, Modul 3.2, dan Modul 3.3 modul pada program pendidikan guru penggerak angkatan 6 yang dimulai pada tanggal 24 Agustus 2022. Merefleksikan dengan menggunakan model 4 F (Fact, Feeling, Finding dan Future). 


Fact (Peristiwa) 
Aktivitas pembelajaran diawali mulai Modul 1.1 hingga modul 3.3. Alur pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan guru penggerak ini menggunakan alur MERDEKA yaitu  Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antar Materi; dan ditutup dengan Aksi Nyata. 

Modul 1.1 
Tentang paradigma dan memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Melakukan refleksi terhadap hubungan nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan pada saat ini. 
Modul 1.2 
Mempelajari tentang nilai dan peran guru penggerak. 
Modul 1.3 
Mempelajari visi guru penggerak dengan menerapkan prakarsa perubahan menggunakan model BAGJA kemudian saya mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan. 
Modul 1.4 
Mempelajari bagaimana membangun budaya positif di sekolah. 

Modul 2 yaitu tentang praktik pembelajaran yang berpihak pada murid. 
Modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi yang terbagi menjadi tiga yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda. 
Modul 2.2 
Mempelajari pembelajaran sosial emosional diharapkan saya mampu mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang pembelajaran. Kemudian yang terakhir 
Modul 2.3 
Melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar seorang coach serta menerapkan praktik coaching sebagai pemimpin pembelajaran. 
Pada modul 3 tentang pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah dimulai dari 
Modul 3.1 
Melakukan praktik pengambilan keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. 
Modul 3.2 
Tentang pengelolaan sumber daya di sekolah meliputi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, waktu, dan sarana prasarana, agama dan budaya, politik yang dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada murid. 
Modul 3.3. 
Tentang program yang berdampak positif pada murid dengan cara mengembangkan kegiatan berkala seperti membuat program yang berdampak positif pada murid, memfasilitasi komunikasi murid, orangtua dan guru serta menyediakan peran bagi orangtua terlibat dalam proses belajar yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. 


Feeling (Perasaan) 
Perasaan saya peroleh setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak ini tertantang untuk mengimplementasikan aksi nyata dengan merubah paradigma berpikir saya selama ini tentang pendidikan. Pendidikan bukan hanya transfer ilmu, melainkan menuntun anak untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya. Selain itu pada pendidikan guru penggerak mendapat banyak ilmu baru. Bagaimana saya melaksanakan pembelajaran yang mampu mengakomodir kebutuhan murid yang beragam. Bagiamana saya membangun budaya positif. Bagaimana cara mengambil keputusan pada kasus dilema etika, bagaimana cara supervisi akademik yang baik yang menggunakan praktek coaching. Serta bagaimana saya bisa membuat program-program yang berdampak positif pada murid dengan memaksimalkan semua aset yang ada di sekolah. 


Finding (Pembelajaran) 
Pengetahuan dan pengalaman luar biasa yang saya terima sebagai calon guru penggerak pemimpin pembelajaran. Salah satu aplikasi nyata bagaimana seorang guru harus menghamba pada anak adalah mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi terhadap pelaksanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pembelajaran yang mengakomodir seluruh kebutuhan peserta didik dari minat, kesiapan belajar dan profil belajar peserta didik. Saya belajar mengenai cara memberdayakan potensi murid melalui coaching. Mengubah paradigma berpikir saya dari pemikiran berbasis kekurangan menjadi berbasis kekuatan atau aset. Belajar mengambil keputusan berdasarkan 3 prinsip 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan.Belajar cara melibatkan murid dalam penyusunan program. 


Future (Penerapan) 
Setelah mempelajari modul 1 hingga modul 3, saya akan melatih diri saya secara terus menerus dengan teknik teknik yang ada dalam modul sehingga menjadi cakap. Tak hanya itu saya juga akan mencoba mengenal dan menganalisis aset, kekuatan, potensi yang dimiliki sekolah maupun yang ada di sekitar sekolah untuk dapat diberdayakan untuk pengembangan sekolah kedepannya. Memanfaatkan aset sekolah secara maksimal untuk dapat digunakan dalam pembelajaran supaya bisa menggali potensi murid. Mencoba berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk dapat menerapkan pendekatan berbasis aset atau kekuatan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan khususnya di sekolah saya. Selain itu saya akan terus belajar dan menganalisis tentang program-program yang berdampak positif pada murid. Kemudian saya akan membagikan praktek baik kepada rekan sejawat tentang kepemimpinan murid dan berkolaborasi dengan teman CGP lainnya, kepala sekolah, komunitas praktisi, dan sebagainya dalam menyusun dan membantu melaksanakan program yang berdampak positif pada murid. Serta saya akan selalu berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi sebuah kebiasaan baik yang tentunya dengan tujuan murid akan mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya menjadi murid merdeka sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Read More »
08 May | 0komentar

Menunggu Episode Berikutnya!

Kelompok dengan Fasilitator Ibu Sulastri,ST, Pengajar Praktik : Bp. Muhammad Syaefudin, Bp. Heru, Ibu Yohana dan Bp. Eka

Menjalani sebuah episode yang telah dijalani sebagai Calon Guru Penggerak (CGP), setelah lolos seleksi administrasi. Kemudian dinyatakan lolos pada seleksi kedua melalui tes mengajar dan diakhiri dengan test wawancara. Mendaftar menjadi Calon Guru Penggerak melalui SIM PKB, berhasil masuk mengikuti kegiatan berikutnya adalah suatu yang membanggakan. Masuk sebagai Angkatan 6 CGP  Kabupaten Purbalingga. 
Proses selanjutnya adalah episode dengan melakukan lakon Pendidikan Guru Penggerak, mengikuti 9 bulan. Menjalani episode ini merupakan warna tersendiri bagi saya, merupakan langkah untuk maju sebagai barometer pencapaian seberapa besar motivasi untuk dapat berkembang kearah yang lebih baik/maju. Bertukar pikiran, berbagi ilmu, berbagi aksi nyata, dan berkolaborasi dengan teman-teman guru dalam satu Kabupaten Purbalingga yang mempunyai visi yang sama merupakan hal yang sangat positif bagi saya. 
Kegiatan selama 9 bulan, dengan tetap melakukan tugas wajib sebagai guru yakni mengajar dan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, sungguh sebuah tataran laku hidup yang mengasyikan, menantang dan menegangkan. Tugas-tugas CGP yang demikian banyak, beruntun, marathon ditambah kegiatan sebagai Wakakur yang demikian berjubel dan multi keadaan. Diwajibkan untuk mengerjakan tugas-tugas CGP melalui LMS tentu dengan due date yang timing waktunya 1 dan 2 hari. 
Melakoni episode ini sungguh merupakan kegiatan yang menggairahkan terutama pada insting-insting mengatur manajemen waktu. Dan laku ini menjadi sebuah habit. Pengaturan waktu menjadi sebuah keharuskan, mejalani, mengerjakan tugas di manapun pada kesempatan apapun dilakukan. Tentu tidak mengganggu tugas utama, melakukan pembelajaran. Tugas yang ada dengan alur MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demontrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata) dapat terselesaikan dengan baik. Meskipun per 7 Mei 2023 dashboard perkembangan LMS masih 99%. 
Rentetan kegiatan dengan menggunakan alur merdeka melalui LMS dilakukan secara daring, dan ada yang dilakukan secara luring yaitu pendampingan individu (PI) yang dilakukan oleh Pengajar Praktik (PP) dan lokakarya 1 sampai dengan lokakarya 7. Lokakarya pertama dilaksanakan di SMK negeri 1 Jateng dan lokakarya 2 s.d. 7 dilaksanakan di SMAN 1 Padamara Purbalingga Jateng. 
Melalui Program Kerja dengan Tema Literasi Digital mencoba mengimplementasikan pengetahuan dan pengalaman mengikuti penddidikan guru penggerak di sekolah. Hulu dari semua pengetahuan, ketrampilan dan keberhasilan adalah membaca/ literasi. Tanpa ada literasi sebuah tujuan, ide, visi tentu akan jauh api dari panggang. Membiasakan literasi bagi siswa melalui P5 sebagai ide yang tentu akan merambah, berimbas kepada kemampuan lain yang sangat berguna bagi turut berkembangnya peserta didik. 
Semoga saja hasil tidak akan pernah mengkhianati proses serta takdir Tuhan yang tidak akan pernah tertukar untuk seseorang. Hal tersebut saya yakini untuk melakukan hal-hal terbaik disaat semua kesempatan datang. Meski sedang menunggu pengumuman kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri terbuka, semakin meneguhkan visi untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak demi mewujudkan perubahan yang nyata dan lebih baik.






Read More »
07 May | 0komentar

Lokakarya 7 CPG Angkatan 6 Kab. Purbalingga


Kegiatan Lokakarya 7 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 6 dengan tema kegiatan Panen Raya Hasil Belajar dilaksanakan pada 28 s.d. 29 April 2023 bertempat di SMA Negeri 1 Padamara, Purbalingga. Kegiatan ini diikuti oleh 119 Calon Guru Penggerak angkatan 6. Rangkaian kegiatan lokakarya 7 dimulai pada Jumat 28 April 2023. Masing-masing CGP untuk menyampaikan tentang program yang sudah dipersiapkan. Berikutnya CGP diminta untuk melakukan kegiatan evaluasi terhadap proses selama mengikuti kegiatan dari awal sampai pada kegiatan di lokakarya 7 yang dipandu oleh pengajar praktik. 



Pada tanggal 29 April 2023 kegiatannya adalah melaksanakan Gelar Pameran Hasil Belajar. Berupa produk yang telah dihasilkan selama Pendidikan. 
Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purbalingga mewakili Bupati dan juga dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 9 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Jateng diwakilkan oleh Kasi SMK Bp. Drs. Suwanto,MPd.


























Read More »
30 April | 0komentar